Biasanya para dokter kandungan maupun bidan tidak menyarankan pemakaian pil KB murni,
misalnya estrogen saja, untuk dipakai jangka panjang. Lebih disarankan juga mengombinasikan
penggunaan alat kontrasepsi lain di samping pil yang lebih aman, seperti kondom. Sementara itu,
pemakaian pil KB ini mampu memicu kanker payudara dalam rentang 10 tahun tanpa berhenti.
“Misalnya pil KB yang terdiri dari estrogen saja dan dikonsumsi selama
bertahun-tahun, itu bisa memicu kanker payudara,” kata Alfiah
Amiruddin, dokter spesialis bedah konsultan di RS Mitra Kemayoran,
seperti dikutip Kompas.
Jika memutuskan memilih pil KB sebagi alat kontrasepsi, baiknya memilih tipe kombinasi. Meski
begitu, sebaiknya juga tetap memerhatikan jangka waktu pemakaian dan diselingi pemakaian alat
kontrasepsi lain yang lebih aman.
Cara kerja pil KB yaitu meningkatkan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat
mencegah ovulasi. Dengan demikian sel telur tidak matang dan akhirnya tidak bisa dibuahi oleh
sperma yang masuk ke rahim wanita. Kehamilan pun bisa dicegah.
Hanya saja efek samping estrogen yang selalu tinggi ini kelamaan memicu pembentukan sel
abnormal di area payudara. Cikal bakal kanker bermula dari situ. Estrogen turut memengaruhi sel
abnormal untuk tumbuh lebih cepat tanpa kendali. Akibatnya, terjadi kanker payudara dan akan terus
menyebar saat esterogen tetap dikonsumsi lewat pil KB
efek samping minum pil KB jangka panjang, efek samping penggunaan pil kb jangka panjang,
pemakaian pil kb jangka panjang, pil kb, efek samping penggunaan pil kb dalam jangka panjang, efek
samping pil KB jangka panjang, KB PENYEBAB KANGKER, kb pil menyebabkan kanker, kenapa
konsumsi pil kb bisa menyebabkan kanker, knpa pil kb dpt mnyebabkn knker pyudra?, efek samping
konsumsi pil kb bertahun tahun, efek minum pil kb jangka panjang, bahaya pemakaian pil kombinasi
jangka panjang, pil kb menyebabkan kanker, bahayakah memakai pil KB dalam jangka panjang,
dampak mengkonsumsi pil kb dalam jangka 10 tahun, dampak penggunaan pil kb jangka panjang,
efek konsumsi pil kb jangka panjang, efek mengkonsumsi pil kb jangka panjang, Efek minum pil
bertahun tahun
KOMPAS.com — Obesitas atau kegemukan berlebih merupakan penyebab utama
kanker payudara pada perempuan berusia lanjut. Menyusul pada urutan kedua
adalah alkohol dan rokok. Demikian menurut penelitian yang dilakukan Cancer
Research di Inggris.
Menurut data penelitian itu, satu dari delapan perempuan di Inggris menderita
kanker payudara dalam hidupnya. Mayoritas tumor tersebut bersifat sensitif pada
hormon atau dengan kata lain pertumbuhan humor ini mendapat "bahan bakar" oleh
hormon. Tumpukan lemak di dalam tubuh akan meningkatkan hormon seks
perempuan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kadar hormon seks dalam tubuh
meningkat, antara lain kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi, dan menopuase.
Tim peneliti dari Universitas Oxford dalam penelitian yang didanai Cancer Research
Inggris meneliti data kesehatan 6.300 perempuan pascamenopause untuk mencari
faktor-faktor yang bisa menjelaskan mengapa ada kanker payudara yang sensitif
pada hormon dan sebagian lagi tidak.
Berat badan perempuan diduga kuat menjadi penyebab peningkatkan hormon seks.
Perempuan yang kegemukan berlebih atau obesitas memiliki level hormon estrogen
dan progesteron lebih tinggi.
Demikian juga halnya dengan perempuan yang terbiasa mengonsumsi alkohol dan
merokok lebih dari 15 batang per hari.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Efek samping
2Perizinan
3Jenis minuman beralkohol
4Pranala luar
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin
berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu
fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara
berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami
oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.
Efek samping terlalu banyak minuman beralkohol juga menumpulkan sistem kekebalan tubuh.
Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap virus termasuk HIV.
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus
alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung
berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.
Kandungan alkohol di atas 40 gram untuk pria setiap hari atau di atas 30 gram untuk wanita
setiap hari dapat berakibat kerusakan pada organ/bagian tubuh peminumnya. Misalnya,
kerusakan jaringan lunak yang ada di dalam rongga mulut, seputar tenggorokan, dan di dalam
sistem pencernaan (di dalam perut). Organ tubuh manusia yang paling rawan akibat minuman
keras adalah hati atau lever. Seseorang yang sudah terbiasa meminum minuman beralkohol,
apalagi dengan takaran yang melebihi batas, setahap demi setahap kadar lemak di dalam
hatinya akan meningkat. Akibatnya, hati harus bekerja lebih dari semestinya untuk mengatasi
kelebihan lemak yang tidak larut di dalam darah. Dampak lebih lanjut dari kelebihan timbunan
lemak di dalam hati tersebut akan memakan hati sehingga selnya akan mati. Kalau tidak cepat
diobati akan terjadi sirosis (pembentukan parut) yang akan menyebabkan fungsi hati berkurang
dan menghalangi aliran darah ke dalam hati. Kalau tidak segera diobati akan berkembang
menjadi kanker hati.
Tidak hanya bagian lever yang akan rusak atau tidak berfungsi, bagian lain seperti otak pun bisa
terganggu. Hal itu membuktikan bahwa minuman keras mengakibatkan penyakit yang bisa
membawa kematian.
Kanker payudara merupakan salah satu momok terbesar bagi wanita. Semakin meningkatnya
tingkat jumlah wanita yang terkena kanker ini pun semakin mengkhawatirkan. Nah, apa sih
sebenarnya penyebab kanker payudara? Ternyata salah satunya adalah hormon Estrogen.
Estrogen adalah hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan payudara dan
organ yang berhubungan dengan kehamilan. Hormon ini membantu mengatur siklus menstruasi
dan sangat penting bagi reproduksi. Selain untuk kepentingan reproduksi, hormon ini juga baik
untuk menjaga kesehatan jantung dan tulang.
Walaupun begitu bermanfaat, ternyata risiko wanita terkena kanker payudara kerap dihubungkan
dengan hormon ini.
Nah, karena wanita memang terekspos estrogen seumur hidup, maka tentu wanita lebih rentan
terkena kanker payudara.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengetahui faktor gaya hidup seperti apa yang dapat
mempengaruhi tingkat estrogen dalam tubuh.
Sementara itu, pola makan sebaliknya dapat meningkatkan kadar estrogen sehingga secara
tidak langsung menyebabkan obesitas.
2. Konsumsi Phytoestrogen
Phytoestrogen adalah estrogen pada tumbuhan yang dapat ditemukan pada kacang kedelai,
tahu, gandum, buah dan sayuran, serta tanaman obat dan rempah-rempah.
Pola makan yang tinggi phytoestrogen semakin sering disebut-sebut sebagai salah satu cara
untuk menurunkan risiko kanker payudara.
Hal ini karena sebagian besar phytoestrogen tidak disimpan dalam tubuh, melainkan dengan
cepat dibakar oleh tubuh.
3. Berat Badan
Studi terbaru menyatakan bahwa berat badan orang dewasa, terutama sesaat sebelum dan
sesudah menopause adalah waktu yang paling berisiko terkena kanker payudara. Setelah
menopause, rahim wanita berhenti memproduksi estrogen dan satu-satunya sumber estrogen
hanyalah lemak tubuh.
BACA JUGA: Ini Dia 3 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Kamu Hindari!
Oleh karena itu, wanita dengan kadar lemak tubuh lebih tinggi selama tahun-tahun pasca
menopause memiliki lebih banyak kadar estrogen dalam tubuh dibandingkan wanita menopause
dengan berat normal.
Hal ini karena adanya anggapan bahwa pil kontrasepsi mengandung kadar estrogen tinggi
sehingga dikhawatirkan mampu merangsang pertumbuhan kanker.