Kinerja ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m). Impor industri pengolahan pada bulan
Maret 2019 juga mengalami peningkatan secara month-to-month. Neraca perdagangan
industri pengolahan pada bulan Maret 2019 mencatatkan defisit US$ 670,20 juta.
Nilai ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar US$ 10,31 miliar,
naik sebesar 9,48% dibanding Februari 2019 (m-to-m) yang mencapai US$ 9,42 miliar. Jika
dibandingkan dengan bulan Maret 2018 (year-on-year), kinerja ekspor industri pengolahan
bulan Maret 2019 turun sebesar 7,84%.
Adapun nilai impor industri pengolahan mengalami kenaikan sebesar 12,16% dibanding bulan
sebelumnya (m-to-m) dari US$ 9,79 miliar pada Februari 2019 menjadi US$ 10,98 miliar
pada Maret 2019. Jika dibandingkan dengan Maret 2018 (year-on-year), nilai impor pada
bulan Maret 2019 mengalami penurunan sebesar 3,32%.
Dilihat dari volumenya, ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar
8,09 juta ton, naik sebesar 5,12% dibanding Februari 2019 yang mencapai 7,70 juta ton.
Adapun volume impornya mencapai 7,87 juta ton, naik sebesar 27,65% dibanding bulan
sebelumnya yang mencapai 6,16 juta ton.
1
Grafik 2. Neraca Perdagangan Industri Pengolahan
Sektor industri yang mencatat surplus pada bulan Maret 2019 adalah (1) Makanan sebesar
US$ 1,21 miliar, diikuti oleh (2) Pakaian Jadi sebesar US$ 632,5 juta; (3) Kertas dan Barang
dari Kertas sebesar US$ 341,59 juta; (4) Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebesar US$
270,86 juta; (5) Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya sebesar US$ 259,55 juta; (6) Karet, Barang dari
Karet, dan Plastik sebesar US$ 251,14 juta; (7) Logam Dasar sebesar US$ 172,13 juta; (8)
Pengolahan Lainnya sebesar US$ 154,32 juta; (8) Furnitur sebesar US$ 121,61 juta; (9) Alat
Angkutan Lainnya sebesar US$ 88,10 juta; dan (10) Pengolahan Tembakau sebesar US$
42,36 juta.
Adapun sektor industri yang mengalami defisit tertinggi pada bulan Maret 2019 adalah Mesin
dan Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (YTDL) senilai US$ 1,46
miliar. Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Mesin Untuk Keperluan Umum yang
impornya tercatat sebesar US$ 1,01 miliar dan Mesin Untuk Keperluan Khusus dengan impor
sebesar US$ 700,58 juta.
Sektor industri lainnya yang mengalami defisit diatas US$ 100 juta adalah (1) Komputer,
Barang Elektronik, dan Optik sebesar US$ 924,28 juta; (2) Bahan Kimia dan Barang dari
Bahan Kimia sebesar US$ 773,33 juta; (3) Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
sebesar US$ 364,03 juta; (4) Peralatan Listrik sebesar US$ 233,78 juta; (5) Kendaraan
Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer sebesar US$ 163,65 juta; dan (6) Tekstil sebesar US$
143,68 juta.
2
Grafik 3. Pertumbuhan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019
Kinerja ekspor dari seluruh sektor industri pengolahan pada bulan Maret 2019 mengalami
pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan Februari 2019. Sektor industri yang
mengalami kenaikan di atas 15% secara month-to-month adalah (1) Produk dari Batu Bara
dan Pengilangan Minyak Bumi sebesar 132,14% dengan nilai ekspor US$ 3,68 juta; (2)
Pengolahan Tembakau sebesar 32,27% dengan nilai ekspor US$ 97,78 juta; (3) Logam
Dasar sebesar 29,38% dengan nilai ekspor US$ 1,58 miliar; (4) Bahan Kimia dan Barang dari
Bahan Kimia sebesar 23,43% dengan nilai ekspor US$ 1,07 miliar; (5) Kertas dan Barang
dari Kertas sebesar 22,42% dengan nilai ekspor US$ 650,00 juta; (6) Farmasi, Produk Obat
Kimia, dan Obat Tradisional sebesar 20,69% dengan nilai ekspor US$ 44,30 juta; (7)
Minuman sebesar 19,76% dengan nilai ekspor US$ 9,69 juta; dan (8) Mesin dan
Perlengkapan YTDL sebesar 18,07% dengan nilai ekspor US$ 245,32 juta.
Dilihat dari sisi impor, sektor industri pengolahan membukukan pertumbuhan yang positif
pada bulan Maret 2019. Sektor industri yang mengalami kenaikan diatas 15% secara month-
to-month adalah (1) Pengolahan Tembakau sebesar 94,60% dengan nilai impor sebesar US$
55,42 Juta; (2) Komputer, Barang Elektronik, dan Optik sebesar 30,62% dengan nilai impor
sebesar US$ 1,25 miliar; (3) Makanan sebesar 28,43% dengan nilai impor sebesar US$
910,24 juta; (4) Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional sebesar 25,77% dengan
nilai impor sebesar US$ 116,66 juta; (6) Logam Dasar sebesar 22,82% dengan nilai impor
sebesar US$ 1,41 miliar; (5) Minuman sebesar 25,10% dengan nilai impor sebesar US$
3
34,19 juta; dan (6) Kertas dan Barang dari Kertas sebesar 15,50% dengan nilai impor
sebesar US$ 308,41 juta.
Jika dilihat secara year-on-year, sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor di atas 10%
adalah yaitu (1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi dengan pertumbuhan
sebesar 237.090,32% dengan nilai ekspor US$ 3,68 juta; (2) Alat Angkutan Lainnya sebesar
18,90% dengan nilai ekspor US$ 215,06 juta; (3) Pengolahan Tembakau sebesar 14,40%
dengan nilai US$ 97,78 juta; (4) Barang Galian Bukan Logam sebesar 11,77% dengan nilai
US$ 89,62 juta; dan (5) Logam Dasar sebesar 10,38% dengan nilai US$ 1,58 miliar.
Di sisi impor, sebanyak 11 jenis industri pengolahan membukukan pertumbuhan positif secara
year-on-year pada bulan Maret 2019. Sektor industri yang mengalami kenaikan impor di atas
10% adalah (1) Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang
Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya sebesar 80,81% dengan nilai impor US$ 49,53
juta; (2) Minuman sebesar 46,90% dengan nilai impor US$ 34,19 juta; (3) Furnitur sebesar
44,10% dengan nilai impor US$ 37,88 juta; (4) Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebesar
35,59% dengan nilai impor US$ 137,40 juta; (5) Makanan sebesar 22,35% dengan nilai impor
US$ 910,24 juta; (6) Tekstil sebesar 12,57% dengan nilai impor US$ 571,48 juta; dan (7)
Pengolahan Tembakau sebesar 11,54% dengan nilai impor US$ 55,42 juta;.
4
Sektor industri Makanan kembali menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri
pengolahan pada bulan Maret 2019. Nilai ekspor industri makanan yang tercatat US$ 2,12
miliar, terbesar di antara sektor industri lainnya.
Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri Makanan pada bulan Maret
2019 didominasi oleh komoditi Minyak Kelapa Sawit sebesar US$ 1,23 miliar, atau memberi
kontribusi sebesar 58,14%, turun dibandingkan bulan Februari 2019 yang mencapai 60,81%.
Tingginya nilai impor pada sektor industri pengolahan berasal dari sektor Bahan Kimia dan
Barang dari Bahan Kimia dengan impor pada Maret 2019 mencapai US$ 1,84 miliar turun
4,97% secara year-on-year dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 1,94 miliar. Jika dirinci
lebih lanjut, 5 komoditi terbesar dalam sektor Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
adalah (1) Damar Buatan (Resin Sintetis) dan Bahan Baku dengan impor sebesar US$ 508,45
juta; (2) Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Minyak dengan impor sebesar US$ 240,76
juta; (3) Barang Kimia Lainnya dengan impor sebesar US$ 202,94 juta; (4) Pupuk sebesar
US$ 133,22 juta; dan (5) Kimia Dasar Organik yang Bersumber dari Hasil Pertanian sebesar
US$ 123,96 juta.
5
C. Perkembangan Ekspor dan Impor Berdasarkan Negara
Grafik 6. Negara Tujuan Ekspor Industri Pengolahan Terbesar Bulan Maret 2019
Pada bulan Maret 2019 (1) Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama industri
pengolahan dari Indonesia, diikuti oleh (2) Tiongkok, (3) Jepang, (4) Singapura, dan (5)
Malaysia. Sedangkan jika dilihat pertumbuhan secara year-on-year, kelima negara tersebut
mengalami pertumbuhan negatif sebagai berikut: Amerika Serikat turun sebesar 13,51%;
Tiongkok turun sebesar 17,38%; Jepang turun sebesar 10,22%; Singapura turun sebesar
13,97%; dan Malaysia turun sebesar 0,80%.
Jika dilihat lebih luas, dari 30 negara terbesar tujuan ekspor industri pengolahan, pertumbuhan
tertinggi Maret 2019 secara year-on-year terhadap Maret 2018 adalah (1) Bangladesh sebesar
73,68%; diikuti (2) Taiwan sebesar 41,87%; dan (3) Korea Selatan sebesar 38,05%. Jika
dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan dengan nilai ekspor terbesar ke Bangladesh pada
bulan Maret 2019 adalah: (1) Industri Makanan; (2) Industri Tekstil; dan (3) Industri Kertas dan
Barang dari Kertas. Sementara ekspor terbesar ke Taiwan adalah: (1) Industri Logam Dasar;
(2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; dan (3) Industri Kertas dan Barang
dari Kertas. Sedangkan ekspor terbesar ke Korea Selatan adalah: (1) Industri Logam Dasar;
(2) Industri Makanan; dan (3) Industri Pakaian Jadi.
6
Grafik 7. Negara Asal Impor Industri Pengolahan Terbesar Bulan Maret 2019
Pada Maret 2019 ini impor industri pengolahan yang masuk ke Indonesia sebagian besar
masih didominasi oleh produk buatan (1) Tiongkok, diikuti oleh (2) Jepang, (3) Thailand, (4)
Korea Selatan, dan (5) Singapura. Jika dilihat secara year-on-year, impor dari Tiongkok
mengalami peningkatan sebesar 11,64%; Jepang turun 17,47%; Thailand turun 6,28%; Korea
Selatan turun 1,39%; dan Singapura turun 26,55%.
Adapun nilai impor yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi pada bulan Maret 2019
terhadap Januari 2019 (month-to-month) berasal dari (1) United Arab Emirates sebesar
212,78%; diikuti (2) Finlandia sebesar 144,10%; dan (3) Hongkong sebesar 86,60%. Jika
dirinci, 3 (Tiga) jenis industri pengolahan dengan nilai impor terbesar dari United Arab
Emirates pada bulan Maret 2019 adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Bahan Kimia
dan Barang dari Bahan Kimia; dan (3) Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL. Sementara itu,
impor terbesar dari Finlandia adalah: (1) Industri Peralatan Listrik; (2) Industri Mesin dan
Perlengkapan YTDL; dan (3) Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik. Sedangkan
impor terbesar dari Hongkong adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Komputer, Barang
Elektronik dan Optik; dan (3) Industri Tekstil.
7
Lampiran
Maret 2019
Maret 2019 thd
Maret 2019 thd
No. Jenis Industri Maret 2018
(US$ juta) Februari 2019
(%; y-on-y)
(%; m-to-m)
8
Tabel 2. Ringkasan Volume Ekspor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019
Maret 2019
Maret 2019 thd
Maret 2019 thd
No. Jenis Industri Maret 2018
(US$ juta) Februari 2019
(%; y-on-y)
(%; m-to-m)
9
Tabel 3. Ringkasan Nilai Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019
Maret 2019
Maret 2019 thd
Maret 2019 thd
No. Jenis Industri Maret 2018
(US$ juta) Februari 2019
(%; y-on-y)
(%; m-to-m)
10
Tabel 4. Ringkasan Volume Impor Industri Pengolahan Bulan Maret 2019
Maret 2019
Maret 2019 thd
Maret 2019 thd
No. Jenis Industri Maret 2018
(US$ juta) Februari 2019
(%; y-on-y)
(%; m-to-m)
11