Anda di halaman 1dari 2

Peran keteknikan dan teknologi mekanisasi merupakan salh satu upaya menciptakan sistem

pertanian yang lebih baik dan efisien, yang mencakup pula penyediaan alsintan, mendorong petani
meningkatkan produktivitas lahan, mengatasi masalah transport serta meningkatkan kualitas lahan
dan hasil pertanian. Pengembangan teknologi mekanisasi atas dasar kondisi fisik dan sosial ekonomi
akan berdampak positif pada perubahan dan mendorong berkembangnya usaha pertanian.

Sektor pertanian merupakan salah satu diantara berbagai potensi sumber daya alam yang
seharusnya didisain, diusahakan dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Usaha pokok pembangunan
pertanian bukan hanya meliputi pengembangan diversifikasi dan intensifikasi pertanian serta
rehabilitasi pertanian, melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya inventarisasi
sumber daya pertanian yang ada termasuk di dalamnya teknologi yang mudah dioperasikan, yang
sangat erat kaitannya dengan peningkatan pendapatan rumah tangga pertanian, peningkatan
produktifitas kerja, kenyamanan dalam bekerja, peningkatan kemampuan penguasaan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian serta peningkatan kualitas produksi pangan
dan gizi.

Teknik pertanian (Mekanisasi Pertanian) sering dipahami sebagai penggunaan mesin-mesin


pertanian lapangpada proses produksi pertanian, bahkan sering dipandang sebagai traktorisasi.
Pemahaman seperti itu dapat dimaklumi karena penerapan teknologi di bidang pertanian ketika itu
diawali dengan gerakan mekanisasi pertanian untuk memacu produksi pangan terutama dengan
penerapan traktor.

Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian.
Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan
ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak
implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Traktor tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuah poros roda
(beroda dua). Traktor ini berukuran panjang berkisar 1740 – 2290 mm, lebar berkisar 710 –
880 mm dan dayanya berkisar 6 – 10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan
motor diesel silinder tunggal.

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
Berikut ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar untuk
menjalankan traktor tangan, secara singkat.

a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle (setengah dari posisi sepenuhnya)

b. Tuas persneling dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen, jangan
menggunakan posisi gigi/kecepatan tinggi, agar operator tidak perlu berlari pada waktu
menjalankan traktor.

c. Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke bawah pada
saat traktor mulai jalan.

d. Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat
mulai jalan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menjalankan traktor.

1. Pada lahan yang menanjak/menurun, kopling kemudi tidak boleh ditekan terlalu lama. Traktor
akan cepat berbelok. Semakin tajam/terjal jalannya, semakin cepat traktor berbelok

2. Untuk membelokkan traktor pada lahan yang menanjak/menurun, apabila memungkinkan cukup
dengan menekan/menggeser stang kemudi, tanpa menekan tuas kopling kemudi

3. Apabila parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal. 30

4. Pada saat naik, traktor dengan implemen berjalan maju, pada saat turun, traktor dengan
implemen berjalan mundur, apabila terbalik bisa terjadi kecelakaan, traktor akan menungging

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor tangan :  Gas tidak
perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan  Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor  Semua
tuas dalam kondisi netral

Anda mungkin juga menyukai