DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
Fitria : 18010014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum .wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Psikologi Keperawatan Stres Dan
Perilaku Abnormal“ tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut
beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Aamiin...
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stress merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin ”singere” yang
(2011), tentang stress sebagai reaksi fisik, mental dan kimia dari tubuh
B. Rumusan Masalah
stress pada mahasiswa tingkat lanjut yang belum menempuh tugas akhir ?
C. Tujuan
coping stress pada mahasiswa tingkat lanjut yang belum menempuh tugas
akhir.
BAB II
ISI
yang penuh bakat dan berlimpah berbagai potensi. Posisi dan status yang
demikian itu adalah berlaku untuk sementara waktu saja, karena kelak
yang dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan, maka
hal yang positif dan penuh manfaat, baik bagi mahasiswa sendiri maupun
bagi masyarakat dan negara ini pada umumnya. Dalam perspektif sosial,
masyarakat yang ada pada posisi netral serta tidak memiliki kepentingan
tertentu. Hal ini telah menempatkan mahasiswa pada posisi yang sangat
tugas akhir merupakan salah satu tugas akademik yang wajib dikerjakan
keuangan yang tidak sehat misalnya pendapatan jauh lebih rendah dari
membayar uang kos, uang untuk makan dan belum lagi untuk tugas tugas
mahasiswa untuk berhasil lulus kuliah dengan batas waktu yang telah di
tentukan universitas.
menyelesaikan mata kuliah yang tidak lulus untuk menempuh tugas akhir
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
pada diri mahasiswa, sehingga apabila beban itu dirasakan terlalu berat
1999).
tertundanya penyelesaian mata kuliah yang tidak lulus dan pada akhirnya
tidak bisa menjangkau ujian tahap akhir sehingga melebihi batas waktu
mengelola jarak yang ada antara tuntutan- tuntutan (baik itu tuntutan yang
berasal dari orangtua itu sendiri maupun tuntutan yang berasal dari
hingga depresi.
duduk dengan tenang, cari tempat yang sepi tidak banyak orang dan
nyaman.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber stress disebut dengan stressor, sedangkan ketegangan yang di akibatkan
karena stres disebut strain. Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental akibat relasi antara manusia dengan lingkungannya. Jadi ada dua
penyebab utama stres, yakni faktor internal, atau pihak manusianya sendiri dan kedua
faktor eksternal atau faktor lingkungan. Pada dasarnya, seperti yang dialami semua
subjek, penyebab stres adalah sebuah bentuk ketegangan, baik karena faktor fisik
maupun mental karena permasalahan sosial.
1. Psikopat
Secara harfiah, psikopat artinya sakit jiwa. Asal katanya dari bahasa
Yunani Psyche yaitu jiwa dan Pathos, yang artinya penyakit. Seseorang
yang menderita kelainan ini sangat pandai berpura – pura dan membuat
kamuflase yang rumit demi keuntungan dirinya sendiri.
2. Penyimpangan Seksual
Pada kriteria ini, yang menjadi objek pemuasan seksual adalah lawan jenis
namun dengan cara yang tidak lazim.
3. Psikoneurosis
a. Fugue
Asal katanya dari bahasa Latin Fugere yang berarti melarikan diri. Individu
yang mengalami fugue bisa saja secara mendadak meninggalkan rumah dan
semua yang dikenalnya lalu mengambil identitas baru. Hal ini biasanya
terjadi karena seseorang berusaha lari dari kenyataan setelah mengalami
tekanan berat. Fugue berbeda dengan amnesia, dan bukan merupakan
gangguan kepribadian ganda karena identitas baru tersebut tidak selengkap
identitas dalam kepribadian ganda. (Baca juga: Hakikat Manusia dalam
Prespektif Psikologi)
b. Somnabulisme
Berasal dari kata somnus yang berarti tidur dan ambulare yang berarti
berjalan, definisi dari somnabulisme adalah tidur berjalan. Seperti dalam
keadaan trance, penderita tidur sambil berjalan dan melakukan sesuatu hal.
Walaupun sekilas hal ini tidak terlihat serius, nyatanya berjalan dalam tidur
kerap mendatangkan bahaya bagi penderitanya.
c. Multiple Personality
masa kecil telah mengalami suatu trauma atau tekanan hebat. (Baca
juga: Teori Psikologi Kepribadian)
d. Fobia
Rasa takut yang berlebihan terhadap objek atau terhadap sesuatu tanpa bisa
dijelaskan, dan tidak jarang menyebabkan stres atau depresi, cemas dan
panik yang ekstrem. (Baca juga: Kepribadian Ambivert)
e. Obsesi
f. Histeria
Suatu bentuk gangguan mental yang timbul dari kecemasan yang intens.
Histeria ditandai dengankejadian dimana ada kurangnya kontrol atas
kesadaran dan emosi seseorang, lalu tiba – tiba mengalami ledakan
emosional.
g. Hipokondria
4. Psikosis
Psikosis Fungsional
Psikosis Organik
Menghindari konflik batin dari diri sendiri atau juga dari lingkungan.