MODEL KONSEPTUAL
KEPERAWATAN JIWA
Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Fitria : 18010014
PEKANBARU
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum .wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Model konseptual keperawatan jiwa“ tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di
kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin...
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I Pendahuluan------------------------------------------------------------------------------
3.1. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------
3.2. Saran -------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi keperawatan sebagai profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah ada.
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
dengan simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat
didalamnya.
Model konseptual keperawatan jiwa sebagai usaha-usaha untuk menguraikan fenomena
mengenai keperawatan jiwa. Teori keperawatan jiwa digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
Model konseptual keperawatan jiwa terdiri dari beberapa pendekatan salah satunya model
prilaku. Model prilaku sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanaya
interaksi antara stimulus dengan respons yang menyebabkan seseorang mempunyai pengalaman
baru.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep model Psikoanalisa?
2. Bagaimana konsep model Perilaku?
3. Bagaimana konsep model Eksistensi?
4. Bagaimana konsep model Interpersonal?
5. Bagaimana konsep model Medikal?
6. Bagaimana konsep model Komunikasi?
7. Bagaimana konsep model Keperawatan?
8. Bagaimana konsep model Sosial?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui Model Psikoanalisa
2. untuk mengetahui Model Perilaku
3. untuk mengetahui Model Eksistensi
4. untuk Model Interpersonal
5. untuk mengetahui Model Medikal
6. untuk mnegetahui Model Komunikasi
7. untuk mengetahui Model Keperawatan
8. untuk mengetahui Model Sosial
BAB I
PENDAHULUAN
3. Keperawatan Jiwa
a. Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa( Yosep, 2010, hal. 1-2 )
1) Menurut American Nurses Associations (ANA)
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada (American Nurses Associations).
2) Menurut WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
3) Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari
seseorang dan perkembangan ini selaras dengan orang lain.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku,
ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial
yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri
sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan
kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah,
mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok
komunitas ).Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan
dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia (Sulistiawati
dkk , 2005, hal. 5).
2.2. Model Psikoanalisa
a. Konsep
Merupakan model yang pertama yang dikemukakan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa
penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan pada perkembangan pada anak. Setiap
fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus di capai. Gejala yang nampak
merupakan simbul dari konflik.
b. Proses terapi
Memakan waktu yang lama
Menggunakan tehnik asosiasi bebas dan analisa mimpi” menginterpretasikan perilaku,
menggunakan transferens untuk memperbaiki masa lalu ,mengidentifikasi area masalah.
c. Peran pasien dan terapis
Pasien : mengungkapkan semua pikiran dan mimpi
Terapis: mengupayakan perkembangan transferens menginterpretasikan pikiran dan
mimpi pasien dalam kaitannya dengan konflik.
Kelebihan :
Dasar teori yang kuat
Lebih fokus dalam mengetahui menghadapi masalah klien
Dapat membuat klieen masalah apa yang selama ini tidak di sadarinya
Kekurangan :
Biaya yang banyak yang dikeluarkan oleh klien
Memakan waktu yang lama
Klien menjadi jenuh akibat waktu yang lama
Dibutuhkan terapis yang benar benar sudah terlatih
2.3 Model Perilaku
a. Konsep
Dikembangkan oleh H.J Esyenk, J.Wolpe dan B.F Skiner. Teori ini menyakini bahwa perubahan
perilaku akan merubah koognitif dan avektif.
b. Proses terapi
Desenlisasi / pengalihan
Teknik relaksasi
Asertif training
Reforcemen/memberikan penghargaan
Self regulation/mengamati perilaku klien : self standar ketrampilan,self observasi , self
evaluasi , self reforcemen.
c. Peran pasien dan terapis
1) Pasien :
Mempraktikkan teknik perilaku yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah
Penggalakan latihan
2) Terapis :
Mengajarkan kepada klien tentang pendekatan perilaku
Membantu mengembangkan hirarki perilaku
Menguatkan perilaku yang diinginkan
Kekurangan :
Kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi
Hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati
Kelebihan :
Tidak dianjurkan hukaman dalam proses terapi penyembuhan
2.4. Model Eksistensi
a. Konsep
Teori mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus hubungan
dengan dirinya dan lingkungannya. Keasingan diri dan lingkungan dapat terjadi karena hambatan
pada diri individu. Individu merasa putus asa,sedih,sepi,kurang kesadaran diri yang mencegah
partisipasi dan penghargaan pada hubungan dengan orang lain. Klien sudah kehilangan/tidak
mungkin menemukan nilai-nilai yang memberi arti pada eksistensinya.
b. Proses terapi
Rational emotive therapy
Konfrontasi digunakan untuk bertanggung jawab terhadap perilakunya. Klien didorong
menerima dirinya sebagai mana adanya bukan karena apa yang dilakukan.
Terapi logo
Terapi orientasi masa depan. Individu meneliti arti dari kehidupan , karena tanpa arti berarti
eksis. Tujuannya agara induvidu sadar akan tanggung jawabnya.
Terapi realitas
Klien dibantu untuk menyadari target kehidupannya dan cara untuk mencapainya. Klien
didasarkan akan alternatif yang tersedia
c. Peran pasien perawat
1) Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan serta dalam suatu pengalaman
berarti untuk mempelajari tentang dirinya yang sebenarnya
2) Terapis :
Membantu pasien untuk mengenali diri
Mengklarifikasi realita dari suatu situasi
Mengenali pasien tentangperasaan tulus
Memperluas kesadaran diri pasien
Kelebihan :
Memiliki 3 proses terapi ( terapi rational emotive, terapi logo, terapi realitas )
Kekurangan :
Susah menerima masukan dari orang lain
Klien kehilangan atau tidak mungkin menemukan nilai nilai yang memberi arti eksetensi
2.5. Model Interpersonal
a. Konsep
Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan. Sebagai tambahan Peplau mengembangkan
teori interpersonal keperawatan. Teori ini menyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan
interpersonal.
Menurut Sulivan indivdu memadang orang lain sesuai dengan apa yang ada pada dirinya ,
maksudnya kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup proses intrepersonal perawat klien dan masalh
kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Dalam proses interpersonal perawat klien memiliki 4 tahap :
1) Orientasi
Perawat klien melakukan kontrak awal untuk BHSP dan terjadi proses pengumpulan data
2) Identivikasi
Perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan melaksanakan askep
3) Eksplorasi
Perawat memberi gambaran kondisi klien
4) Resolusi
Perawat memandirikan klien
b. Proses terapi
Mengeksplorasi proses perkembangan
Mengoreksi pengalaman interpersonal
Reduksi
Mengembangkan hubungan saling percaya
c. Peran pasien dengan terapis
pasien : menceritakan ansietas dan perasaan
terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien dengan menggunakan empati dan
menggunakan hubungan sebagai suatu pengalaman interpersonal korektif.
Kelebihan :
Perawat memiliki wewenang untuk mengembangkan hubungan antara perawat dan klin
dimana perawat bertugas sebagai narasumber/SDM/konsultan/wali bagi klien
Klien mendapat keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannya
Kekurangan :
Kritik yang berlebihan akan mengembangkan sistem diri yang negatif
2.6. Model Medikal
a. Konsep
Penyimpangan perilaku merupakan manifestasi gangguan SSP. Dicurigai bahwa depresi dan
skizoprenia dipengaruhi transmisi impuls neural serta gangguan sinap yaitu masalh biokimia .
faktor sosial dan lingkungan diperhitungkan sebagai faktor pencetus.
b. Proses terapi
Pengobatan : jangka panjang , jangka pendek
Terapi suportif
Insight oriented terapi yaitu belajar metode mengatasi stressor
c. Peran pasien dan terapis
Pasien : pasien mempraktekkan regimen terapi dan melaporkan efek terapi
Terapis :
Mengguanakan kombinasi terapi somatik dan interpersonal
Menegakkan diagnosa penyakit PPDGJ
Menentukan pendekatan terapeutis
Kekurangan :
Berfokus pada diagnosa penyakit sehingga pengobatan didasarkan pada diagnosa itu
Kelebihan :
Model medikal terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara ilmiah
Fungsi model medikal mengobati yang sakit dan proses pengobatan pada fisik tidak
menyalahkan perilaku kliennya
2.7. Model Komunikasi
a. Konsep
Teori ini menyatakan bahwa gangguan perilaku terjadi apabila pesan tidak dikomunikasikan
dengan jelas. Bahasa dapat digunakan merusak makna, pesan dapat pula tersampaikanmungkin
tidak selaras.
Fase komunikasi ada 4 yaitu : pra interaksi , orientasi , kerja , terminasi.
b. Proses terapi
Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah
Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif
Memberi alternatif kolektif untuk komunikasi yang tidak efektif
Melakukan analisa proses interaksi
c. Peran pasien terapis
Pasien : memperhatikan pola komunikasi , bermain peran,bekerja untuk mengklarifikasi
komunikasinya sendiri , memvalidasi peran dari oarang lain.
Terapis : menginterpretasikan pola komunikasi kepada pasien dan mengajarklan prinsip
komunikasi yang baik.
Kelebihan :
Memberi alternatif korektif untuk komunikasi yang tidak efektif
Mengubah persepsi klien sehingga mereka berupaya meningkatkan aktifitas dalam
pencegahan penyakit
Kekurangan :
Klien kadang sulit menerima pesan yang diterima
2.8. Model Keperawatan
a. Konsep
Teori ini mempunyai pandangan bahwa askep berfokus pada respon individu terhadap masalah
kesehatan yang actual dan potensial dengan model pendekatan berdasarkan teori sistem , teori
perkembangan , teori interaksi , pendekatan holistik dan teori keperawatan. Fokus pada :
Rentang sehat sakit
Teori dasar keperawatan
Tindakan keperawatan
Hasil tindakan
b. Proses terapi
Proses keperawatan
Terapi keperawatan : terapi modalitas
c. Peran pasien dan terapis
Pasien : mengemukakan masalah
Terapis : memfasilitasi dan membantu menyelesaikan
Kelebihan :
Pendekatan yang dilakukan dapat didasarkan pada bermacam-macam teori
Kekurangan :
Hanya berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan
2.9. Model Social
a. Konsep
Menurut Caplain situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa . teori ini mengemukakan
pandangan sosial terhadap perilaku bahwa faktor sosial dan lingkungan menciptakan stress yang
menyebabkan ansietas yang menimbulkan gejala perilaku menyimpang.
b. Proses terapi
Pencegahan primer
Manipulasi lingkungan
Intervensi krisis
c. Peran pasien dan terapis
Pasien : secara aktif menyampaikan masalahnya dan bekerjasama dengan terapis untuk
menyelesaikan masalahnya
Terapis :
o Menggali sistem sosial pasien
o Membantu pasien menggali sumber yang tersedia
o Menciptakan sumber baru
Kelebihan :
Perawat mampu menganalisa faktor utama yang menyebabkan klien mengalami
gangguan jiwa
Klien dapat membina hubungan baik dengan perawat sehingga lebih mudah dalam proses
pemulihan
Menggunakan sistem pendukung
Kekurangan :
Membutuhkan waktu yang lama
Hanya berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga
dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
Model konseptual keperawatan kesehatan jiwa terdiri dari 8 model yang terdiri dariModel
Psikoanalisa, Model Perilaku, Model Eksistensi, Model Interpersonal, Model Medikal, Model
Komunikasi, Model Keperawatan, dan Model Sosial.
3.2. SARAN
1. Mahasiswa
Makalah ini sangat bagus untuk dibaca sebagai pedoman kita dalam memahami teori
peplau mengenai konseptual model keperawatan jiwa interpersonal, Sehingga ke depan nanti
kita bisa berkerja dengan baik,dan hubungan interpersonal yang kita lakukan baik. Sehingga
kita bisa memberikan keperawatan yang baik kepada pasien.
2. Perawat
Diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang berbagai macam model keperawatan
jiwa yang dapat diterapkan kepada pasien.
3. Pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat melayani dan menangani klien yang mengalami gangguan psikososial
maupun gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA