Anda di halaman 1dari 18

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Dalam

Pemakaian APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19 di Wilayah Kerja


Puskesmas Singkarak Kabupaten Solok Tahun 2020.

Deni Jabaliah1, Cory Febrina2, Silvia3


Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Jln. Soekarno – Hatta KM 4 Kota Bukittinggi
jabaliahdeni@gmail.com

ABSTRAK
Penggunaan APD lengkap merupakan suatu keharusan bagi tenaga kesehatan termasuk
tenaga perawat untuk mencegah penularan infeksi covid-19, karena tidak setiap orang yang
tertinfeksi covid-19 menunjukkan gejala yang signifikan. Fenomena yang ditemukan masih
banyak ditemukan perawat yang terinfeksi Covid-19 saat memberikan asuhan keperawatan
termasuk di wilayah kerja Puskesmas Singkarak, dimana terdapat 1 kasus perawat yang
terinfeksi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan tingkat kepatuhan perawat dalam pemakaian APD untuk pencegahan infeksi Covid-19 di
wilayah kerja Puskesmas Singkarak Kabupaten Solok Tahun 2020.
Rancangan penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian
ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
perawat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Singkarak yaitu sebanyak 28 orang, pengambilan
sampel menggunakan teknik total sampling dengan besaran sampel sebanyak 28 responden.
Pengumpulan data pada menggunakan instrumen penelitian. Analisis data meliputi analisis
univariat yang dilakukan secara komputerisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,6% responden adalah perawat yang
berpendidikan rendah, 67,9% dengan masa kerja > 5 tahun, 53,6% berpengetahuan baik, 60,7%
dengan sikap positif, 53,6% menyatakan sarana APD cukup dan 57,1% tidak patuh dalam
penggunaan APD. Variabel yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD adalah sikap
( p = 0,006), sedangkan variabel pendidikan, masa kerja, pengetahuan dan kelengkapan sarana
tidak berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD ( p > 0,05).
Disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan penggunaan APD
untuk pencegahan infeksi Covid-19. Maka dari itu, diharapkan kepada perawat untuk selalu
menunjukkan respon sikap positif tentang pentingnya penggunaan APD di masa pandemic, agar
tidak terjadi penularan infeksi covid-19 dari perawat ke pasien maupun sebaliknya.

Kata Kunci : Perawat, Kepatuhan, APD, Covid-19


Daftar Bacaan : 33 (2010-2020)

1
HEALTH FACULTY OF FORT DE KOCK UNIVERSITY BUKITTINGGI
NURSING AND NERS EDUCATION STUDY PROGRAM
THESIS, MARCH 2021

Deni Jabaliah

Factors Related to the Level of Compliance of Nurses in Using PPE for Covid-19 Infection
Prevention of in Singkarak Community Health Center Working Area, Solok Regency, 2020

vii + 107 pages + 13 tables + 3 schematics + 7 appendices

ABSTRACT
The use of complete PPE is a must for health workers including nurses to prevent the
transmission of covid-19 infection. Not of every person infected with Covid-19 shows significant
symptoms. The phenomenon found that nurses who were infected with Covid-19 while
providing nursing care, including in the work area of Singkarak Community Health Center.
There was 1 case of a nurse infected with Covid-19. This study aimed to determine Factors
Related to the Level of Compliance of Nurses in Using PPE for Covid-19 Infection Prevention of
in Singkarak Community Health Center Working Area, Solok Regency, 2020.
The type of this study was descriptive with cross sectional study approach. It was
conducted on December 2020. The population was all nurses in the working area of Singkarak
Community Health Center. They were 28 people. 28 respondents. were chosen by using total
sampling technique. The data were collected through instruments. Then, it was analyzed by
computerization by using univariate analysis.
The results showed that 78.6% of respondents had lack education, 67.9% with service
period of> 5 years, 53.6% had good knowledge, 60.7% had positive attitude, 53.6% stated that
the PPE facilities were sufficient and 57.1% did not comply with the use of PPE. The variables
related to compliance with the use of PPE were attitude (p = 0.006), while the variables of
education, years of service, knowledge and completeness of the facilities were not related to
compliance with the use of PPE (p> 0.05).
In short, it is concluded that there was a correlation between attitude and compliance
toward use of PPE for the prevention of Covid-19 infection. Therefore, it is hoped that nurses
show positive attitude response about the importance of using PPE during a pandemic so that
there is no transmission of Covid-19 infection from nurses to patients or vice versa.

Keywords : Nurse, Compliance, PPE, Covid-19


References : 33 (2010-2020)

LATAR BELAKANG infeksius atau terpajan penyakit menular


dengan memiliki pengetahuan tentang
proses infeksi dan perlindungan barier yang
(WHO, 2005) Perawat sebagai tepat. Penyakit seperti hepatitis B, AIDS dan
petugas kesehatan dapat melindungi diri Tuberculosis telah menyebabkan perhatian
mereka sendiri dari kontak dengan bahan
2
yang lebih besar pada teknik pengontrolan Sementara di Indonesia sudah
infeksi (Sari, 2014). ditetapkan pada tanggal 10 Mei 2020
tercatat 14.032 kasus dengan positif
Menurut WHO (2005) Alat COVID-19, 2.698 yang sembuh dan 973
Pelindung Diri (APD) yang dapat kasus kematian. Di indonesia terdapat 84
digunakan untuk mencegah terjadinya tenaga medis terinfeksi covid 19 dan 18
kontaminasi meliputi penggunaan sarung lainnya yang telah gugur saat bertugas.
tangan, kaca mata pelindung, masker, Kasus positif corona yang terbanyak di
apron, gown, sepatu, dan penutup kepala. indonesia pada tanggal 11 Mei 2020 adalah
Pemakaian APD merupakan upaya untuk berasal dari DKI Jakarta mencapai sebanyak
menciptakan kesehatan dan keselamatan 5.276, yang sembuh 812, dan 441 kematian.
kerja yang optimal. Perilaku perawat (CNN Indonesia, 2020).
dalam menggunakan APD merupakan
salah satu faktor penentu penerapan Sumatera Barat pada tanggal 11 Mei
penggunaan APD di rumah sakit(Sari, 2020 kasus yang terinfeksi mencapai 299
2014). yang mennggal 17 yang sembuh 67 orang.
Khususnya di kota padang panjang pada
Alat Pelindung Diri (APD) tanggal 10 Mei 2020, 22 tenaga medis yang
digunakan untuk melindungi dari penularan telah terpapar oleh salah seorang warga
virus khususnya Covid-19. Untuk tenaga padang panjang. 22 Tenaga medis di RSUD
kesehatan yang melakukan tindakan padang panjang sumbar di isolasi karena
pelayanan kesehatan berisiko tinggi seperti positif corona. Sebanyak Sebanyak 22 orang
tindakan bedah atau tindakan lain yang tenaga medis di RSUD Padang Panjang
memiliki risiko penularan tinggi harus Sumatera Barat dinyatakan positif
menggunakan APD yang telah memenuhi terinfeksi virus Corona (COVID-19).
standar mutu dan keamanan. APD dengan
standar dan material selain yang tercantum Berdasarkan survey awal yang di
pada buku ini, dapat digunakan sesuai dapatkan di PUSKESMAS X Koto
kebutuhan oleh tenaga kesehatan atau Singkarak, Kabupaten Solok pada tahun
pengguna yang tidak melakukan tindakan 2020, tentang penggunaan APD pada
atau bersentuhan dengan pasien yang perawat yang bekerja di wilayah kerja
berisiko tinggi tertular (Magdalene, 2020). puskesmas Singkarak, Kabupaten Solok.
Sebagian perawat ada yang hanya memakai
Alat Pelindung Diri (APD) yang masker kain, masker jilbab yang seperti
tercantum dalam Buku Standar penanganan cadar, dan ada yang tidak memakai sarung
Covid-19 adalah APD yang digunakan tangan, sepatu boot dan penutup kepala oleh
untuk penanganan Covid-19. Masker Bedah karena itu penting bagi perawat untuk
(Medical/Surgical Mask), Respirator N95, memakai APD sesuai standar protocol
Face Piece(FFP2), Pelindung Mata kesehatan yang lengkap di masa pandemi
(Goggles), Pelindung Wajah (Face Shield), covid-19 pada saat ini.
Sarung Tangan Pemeriksaan (Examination
Gloves), Sarung Tangan Bedah (Surgical TUJUAN PENELITIAN
Gloves), Gaun Sekali Pakai, Coverall Medis, a. Tujuan Umum
Heavy Duty Apron, Sepatu Boot Anti Air Untuk mengetahui Faktor-faktor
(Waterproof Boots) Penutup Sepatu (Shoe yang berhubungan tingkat kepatuhan
Cover) (Magdalene, 2020). perawat dalam pemakaian APD untuk
pencegahan infeksi covid-19 Di wilayah

3
kerja Puskesmas Singkarak Kabupaten peristiwa penting yang terjadi pada masa
Solok tahun 2020. kini.
b. Tujuan Khusus Teknik pengambilan sampel yang
Diketahuinya distribusi frekuensi digunakan adalah teknik Total Sampling
pengetahuan perawat tentang pemakaian yaitu dengan besaran sampel sebanyak 28
APD di PUSKESMAS Singkarak, responden. Pengumpulan data pada
Kabupaten Solok tahun 2020. menggunakan instrumen penelitian. Analisis
data meliputi analisis univariat yang
1. Diketahuinya distribusi frekuensi dilakukan secara komputerisasi.
masa kerja perawat terhadap Menggunakan uji chi square dengan derajat
pemakaian APD di PUSKESMAS kemaknaan 95% (p=0.05). (Notoatmodjo,
Singkarak, Kabupaten Solok tahun 2010).
2020.
2. Diketahuinya distribusi frekuensi HIPOTESIS
pendidikan perawat terhadap Adapun hipotesa dari penelitian ini yang
pemakaian APD di PUSKESMAS diajukan sehubungan dengan masalah di
Singkarak, Kabupaten Solok tahun atas:
2020. Ho : Tidak ada hubungan yang bermakna
3. Diketahuinya distribusi frekuensi Antara tingkat pendidikan perawat dengan
sikap perawat terhadap pemakaian kepatuhan perawat dalam penggunaan APD
APD di PUSKESMAS Singkarak, Ho : Tidak ada hubungan yang bermakna
Kabupaten Solok tahun 2020. Antara lama kerja dengan kepatuhan
4. Diketahuinya distribusi frekuensi perawat dalam pemakaian APD
ketersediaan APD terdapat Ho : Tidak ada hubungan yang bermakna
pemakaian APD di puskesmas Antara pengetahuan dengan kepatuhan
SINGKARAK kabupaten solok perawat dalam pemakaian APD
tahun 2020. Ha : Ada hubungan yang bermakna Antara
5. Diketahuinya distribusi frekuensi sikap dengan kepatuhan perawat dalam
kepatuhan perawat terdapat pemakaian APD
pemakaian APD di puskesmas Ho : Tidak ada hubungan yang bermakna
SINGKARAK kabupaten solok Antara ketersedian APD dengan kepatuhan
tahun 2020. perawat dalam pemakaian APD
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan oleh HASIL PENELITIAN
mahasiswa program pendidikan nurse
Universita Fort De Kock Bukittinggi, untuk A. Analisa Univariat
mengetahui factor-faktor yang berhubungan Analisa univariat dilakukan untuk
dengan tingkat kepatuhan perawat dalam menggambarkan kareakteristik masing-
pemakaian APD untuk pencegahan infeksi masing variable penelitian. Pada penelitian
covid-19 di wilayah kerja Puskesmas ini analisa univariat untuk melihat gambar
singkarak kabupaten solok tahun 2020. distribusi dari setiap variable yang diteliti
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas 1. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
Singkarak tahun 2020. Desain penelitian Pengetahuan Responden tentang
yang digunakan adalah deskriptif dengan Penggunaan APD Untuk Pencegahan
menggunakan pendekatan cross sectional. Infeksi Covid-19 di Wilayah Kerja
Dalam metode ini penelitian bertujuan untuk Puskesmas Singkarak Tahun 2020
mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-

4
No Pengetahuan F % Wilayah Kerja Puskesmas
1. Baik 15 53,6 Singkarak Tahun 2020
2. Cukup 13 46,4 No Sikap F %
3. Kurang 0 0 1. Positif 17 60,7
Jumlah 28 100 2. Negatif 11 39,3
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari Jumlah 28 100
28 orang responden, terdapat lebih dari Tabel 5.4 menunjukkan
sebagian yaitu sebanyak 15 orang (53,6%) bahwa dari 28 orang responden,
responden berpengetahuan baik tentang terdapat lebih dari sebagian yaitu
penggunaan APD untuk pencegahan infeksi sebanyak 17 orang (60,7%)
Covid-19. responden menunjukkan respon
2. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Masa sikap negatif tentang penggunaan
Kerja Responden di Wilayah Kerja APD untuk pencegahan infeksi
Puskesmas Singkarak Tahun 2020 Covid-19.
No Lama Kerja F %
1. Lama ( > 5 19 67,9 5. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi
tahun ) Responden Berdasarkan
2. Baru ( < 5 9 9 Ketersediaan APD di Wilayah
tahun ) Kerja Puskesmas Singkarak
Jumlah 28 100 Tahun 2020
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 28 No Ketersediaan F %
orang responden, terdapat lebih dari APD
sebagian yaitu sebanyak 19 orang (67,9%) 1. Cukup 15 53,6
responden adalah petugas dengan masa kerja 2. Kurang 13 46,4
sudah lama ( > 5 tahun). Jumlah 28 100
3. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Tabel 5.5 menunjukkan
Pendidikan Responden di Wilayah Kerja bahwa dari 28 orang responden,
Puskesmas Singkarak Tahun 2020 terdapat lebih dari sebagian yaitu
No Pendidikan f % sebanyak 15 orang (53,6%)
responden menyatakan ketersediaan
1. Tinggi 6 21,4 APD dalam kategori cukup.
2. Rendah 22 78,6
6. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi
Jumlah 28 100 Responden Berdasarkan Kepatuhan
Pemakaian APD untuk Pencegahan
Tabel 5.3 menunjukkan Infeksi Covid-19 di Wilayah Kerja
bahwa dari 28 orang responden, Puskesmas Singkarak Tahun 2020
terdapat sebagian besarnya yaitu No Kepatuhan F %
sebanyak 22 orang (78,6%) Pemakaian APD
responden adalah perawat dengan
kategori tingkat pendidikan rendah ( 1. Patuh 12 42,9
< D3 ). 2. Tidak Patuh 16 57,1
4. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah 28 100
Sikap Responden tentang Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 28
Penggunaan APD Untuk orang responden, terdapat lebih dari
Pencegahan Infeksi Covid-19 di
5
sebagian yaitu sebanyak 16 orang (57,1%) signifikan antara pengetahuan dengan
responden adalah perawat yang tidak patuh kepatuhan perawat dalam pemakaian APD
dalam pemakaian APD untuk pencegahan untuk pencegahan infeksi covid- 19. Namun
infeksi Covid-19. penelitian ini menunjukkan adanya
kecenderungan responden dengan
B. Analisa Bivariat pengetahuan baik untuk menunjukkan
1. Tabel 5.7 Hubungan Pengetahuan kepatuhan sebesar 5 kali ( OR = 5)
dengan Kepatuhan Perawat dalam
Pemakaian APD untuk Pencegahan 2. Tabel 5.8 Hubungan Masa Kerja
Infeksi Covid-19 di Wilayah Kerja dengan Kepatuhan Perawat dalam
Puskesmas Singkarak Tahun 2020 Pemakaian APD untuk Pencegahan
Kepatuhan Pemakaian APD Infeksi Covid-19 di Wilayah Kerja
p Or Puskesmas Singkarak Tahun 2020
- (95% p- Or
v CI) Kepatuhan Pemakaian va (95
al Mas APD lu %
u N a e CI)
e o Kerj
Tidak
No Penget Patuh Tidak Total a Patuh Total
Patuh
ahuan Patuh
N % N % N %
N % N % N % 1. Lam 10 52, 9 47 19 10 0, 3,88
2. a 2 6 7 ,4 9 0 22 9
1. Tinggi 9 60 6 40 1 100 0, 5 Baru 22, 77 10 3 (0,6
5 1 (0,958 2 ,8 0 36-
2. Renda 3 23 1 79 1 100 1 - 23,7
h ,1 0 ,9 3 3 26,108 92)
) Jumlah 12 42, 1 57 28 10
Jumla 1 42 1 57 2 100 9 6 ,1 0
h 2 ,9 6 ,1 8
Berdasarkan hasil analisis statistik
didapatkan nilai p = 0,223 ( p > 0,05) artinya
secara statistik tidak terdapat hubungan yang
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 15 signifikan antara masa kerja dengan
responden yang berpengetahuan tinggi kepatuhan perawat dalam pemakaian APD
tentang pemakaian APD untuk pencegahan untuk pencegahan infeksi covid- 19.
infeksi covid-19, terdapat lebih dri
sebagiannya yaitu sebanyak 9 orang (60%) 3. Tabel 5.9 Hubungan Pendidikan
responden menunjukkan kepatuhan dalam dengan Kepatuhan Perawat dalam
pemakaian APD. Sedangkan dari 13 Pemakaian APD untuk Pencegahan
responden dengan pengetahuan rendah Infeksi Covid-19 di Wilayah Kerja
hanya sebagian kecil yaitu sebanyak 3 orang Puskesmas Singkarak Tahun 2020
(23,1%) responden yang menunjukkan Kepatuhan Pemakaian p-
APD Or
kepatuhan dalam pemakaian APD. Pendi va
(95%
Berdasarkan hasil analisis statistik dikan Tidak lu
Patuh Total CI)
didapatkan nilai p = 0,113 ( p > 0,05) artinya Patuh e
secara statistik tidak terdapat hubungan yang

6
N % N % N % 0,05) artinya secara statistik terdapat
1. Tingg 3 50 3 50 6 100 1, 1,44 hubungan yang signifikan antara sikap
2. i 9 40, 1 59 22 100 00 (0,23 dengan kepatuhan perawat dalam pemakaian
Rend 9 3 ,1 0 6- APD untuk pencegahan infeksi covid- 19.
ah 8,84 Berdasarkan hasil analisis lebih lanjut
4) didapatkan nilai OR = 18,33, artinya
responden dengan respon sikap positif
Jumlah 1 42, 1 57 28 100 berpeluang 18 kali lebih besar untuk patuh
2 9 6 ,1 dalam pemakaian APD untuk pencegahan
infeksi covid-19 jika dibandingkan dengan
responden yang menunjukkan respon sikap
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 6
negatif.
orang responden yang berpendidikan tinggi,
terdapat sebagiannya yaitu sebanyak 3 orang
5. Tabel 5.11 Hubungan Sikap dengan
(50%) responden menunjukkan kepatuhan
Kepatuhan Perawat dalam Pemakaian
dalam pemakaian APD. Sedangkan dari 22
APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19
responden berpendidikan rendah terdapat
di Wilayah Kerja Puskesmas Singkarak
kurang dari sebagiannya yaitu sebanyak 9
Tahun 2020
orang (40,9%) responden yang
menunjukkan kepatuhan dalam pemakaian Kepatuhan Pemakaian APD Or
APD. Berdasarkan hasil analisis statistik (9
p-
didapatkan nilai p = 1,000 ( p > 0,05) artinya Keters 5
Tidak valu
secara statistik tidak terdapat hubungan yang ediaan Patuh Total %
Patuh e
signifikan antara pendidikan dengan APD CI
kepatuhan perawat dalam pemakaian APD )
untuk pencegahan infeksi covid- 19. N % n % N %
Cukup 7 46,7 8 53,3 15 100 0,95 -
Kuran 5 38,5 8 61,5 13 100 6
g
4. Tabel 5.10 Hubungan Sikap dengan
Jumlah 1 42,9 1 57,1 28 100
Kepatuhan Perawat dalam Pemakaian
2 6
APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19
di Wilayah Kerja Puskesmas Singkak Tabel 5.11 menunjukkan bahwa dari
Tahun 2020 15 responden yang menyatakan ketersediaan
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 17
responden dengan respon sikap positif Kepatuhan Pemakaian APD p
tentang pemakaian APD untuk pencegahan -
infeksi covid-19, terdapat lebih dari v Or
sebagiannya yaitu sebanyak 11 orang N Sika Tidak a (95%
Patuh Total
(64,7%) responden menunjukkan kepatuhan o Patuh l CI)
p
dalam pemakaian APD. Sedangkan dari 11 u
responden dengan respon sikap negatif e
hanya sebagian kecil yaitu sebanyak 1 orang N % n % N %
(9,1%) responden yang menunjukkan
kepatuhan dalam pemakaian APD. 1. Posit 11 64 6 35 17 10 0 18,33
Berdasarkan hasil analisis statistik 2. if 1 ,7 10 ,3 11 0 , (1,868-
didapatkan nilai p = 0,006 ( p < Nega 9, 90 10 0 179,895
tif 1 ,9 0 0 )
6 7
Jumlah 12 42 16 57 28 10
,9 ,1 0
APD cukup, terdapat kurang dari Asumsi peneliti bahwa pada
sebagiannya yaitu sebanyak 7 orang (46,7%) dasarnya setiap tenaga kesehatan adalah
responden menunjukkan kepatuhan dalam individu yang berpengetahuan baik tentang
pemakaian APD dan dari 13 responden yang Covid-19 dan pencegahannya, terutama
menyatakan ketersediaan APD kurang juga penggunaan APD sebagai salah satu
terdapat kurang dari sebagiannya yaitu tindakan penting dalam upaya pencegahan
sebanyak 5 orang (38,5%) responden infeksi atau penularan Covid-19. Begitu juga
menunjukkan kepatuhan dalam pemakaian di Puskesmas Singkarak Kabupaten Solok,
APD. Berdasarkan hasil analisis statistik dimana secara umum tenaga perawat
didapatkan nilai p = 0,956 ( p > 0,05) artinya menunjukkan pengetahuan yang baik
secara statistik tidak terdapat hubungan yang tentang penggunaan APD sebagai upaya
signifikan antara ketersediaan APD dengan pencegahan infeksi Covid-19 saat
kepatuhan perawat dalam pemakaian APD memberikan asuhan keperawatan dan
untuk pencegahan infeksi covid- 19. pelayanan kesehatan kepada pasien

PEMBAHASAN 2. Masa Kerja


A. Analisis Univariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Sikap lebih dari sebagian (67,9%) responden
Hasil penelitian pada tabel 5.1 adalah perawat dengan masa kerja yang
menunjukkan bahwa lebih dari sebagian sudah lama yaitu > 5 tahun dan hanya 32,1%
(53,6%) responden adalah perawat yang responden dengan masa kerja < 5 tahun.
berpengetahuan baik tentang penggunaan Lebih lanjut dari kelompok responden
APD untuk pencegahan infeksi Covid-19. dengan masa kerja lama terdiri dari 25%
Berdasarkan hasil jawaban kuisioner tentang responden dengan masa kerja 5 – 10 tahun,
pengetahuan peneliti menemukan bahwa 21,4% dengan masa kerja 10 – 15 tahun dan
secara umum responden menunjukkan 21,4% responden dengan masa kerja > 15
pengetahuan yang baik tentang Alat tahun.
Pelindung Diri (APD) namun pengetahuan Masa kerja adalah jangka waktu
tertinggi terlihat pada indikator syarat dari yang telah dilakukan seorang sejak
APD, jenis APD, fungsi APD dan resiko menekuni pekerjaan (Kemenkes RI, 2011).
jika tidak menggunakan APD saat Masa kerja dapat menggambarkan
memberikan asuhan keperawatan. Namun pengalaman seseorang dalam menguasai
jika dinilai secara keseluruhan pada bidang tugasnya. Petugas dengan
dasarnya semua perawat berpengetahuan pengalaman kerja yang banyak tidak
baik tentang APD dalam pencegahan infeksi memerlukan bimbingan dibandingkan
covid-19, hal ini ditandai dengan rata-rata dengan petugas yang pengalaman kerjanya
persentase pengetahuan adlaha sebesar sedikit (Rekadianti, 2014).
76,1% atau dengan kata lain termasuk ke Asumsi peneliti bahwa pada
dalam kategori pengetahuan baik. umumnya tenaga perawat yang ada di
Pengetahuan seseorang dipengaruhi Puskesmas Singkarak adalah perawat senior
oleh beberapa faktor yang tercakup faktor dengan masa kerja > 5 tahun. Hal ini
internal yang meliputi pendidikan, membuktikan bahwa pada umumnya
pekerjaan, umur dan faktor eksternal perawat di Puskesmas Singkarak adalah
meliputi faktor lingkungan, informasi, sosial perawat senior yang memiliki masa kerja
budaya dan pengalaman (Wawan dan Dewi, dan pengalaman yang sudah cukup panjang
2010). dalam menggeluti profesinya sebagai

8
seorang perawat. Pada kelompok perawat pendidikan D-3 keperawatan pada masa itu
senior, pada umumnya mereka adalah merupakan pendidikan keperawatan yang
seorang perawat yang dahulunya pernah mudah dijangkau dan ada provinsi Sumatera
menempuh pendidikan SPK, kemudian Barat. Hal ini juga dapat dilihat dari
melakukan pengabdian kepada masyarakat fenomena terhadap tenaga kerja
sebagai seorang perawat dan selanjutnya keperawatan dengan masa kerja < 5 tahun
melanjutkan pendidikan hingga tingkat D serta dengan usia yang relatif lebih muda
III, dan sebagian lagi melanjutkan hingga ke cenderung menunjukkan tingkat pendidikan
enjang pendidikan Sarjana dan profesi yang tinggi yaitu S1 + ners (profesi), karena
keperawatan. pada kelompok ini program pendidikan yang
mereka jalani sudah mendorong dan
3. Pendidikan mengharuskan untuk melanjutkan hingga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sarjana (S1) keperawatan + profesi sebagai
sebagian besar (78,6%) responden adalah sarana wajib untuk dapat terjun ke dunia
perawat dengan tingkat pendidikan keperawatan.
keperawatan yang rendah, yaitu D-3
Keperawatan dan hanya sebagian kecil 4. Sikap
(21,4%) responden dengan pendidikan S1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
atau Profesi Keperawatan. lebih dari sebagian (60,7%) responden
Pendidikan adalah suatu proses adalah perawat dengan respon sikap positif
penyadaran yang terjadi karena interaksi terhadap penggunaan APD sebagai upaya
berbagai faktor yang menyangkut manusia, pencegahan infeksi Covid-19.
lingkungan dan potensinya. Pendidikan Sikap perawat tentang penggunaan
dalam bidang keperawatan merupakan APD adalah tanggapan dan responden
proses penyadaran dan penemuan jati diri tentang penggunaan APD sebagai upaya
sebagai insan keperawatan yang memiliki pencegahan infeksi Covid-19, karena sikap
kematangan dalam berfikir, bertindak dan merupakan reaksi atau respon yang masih
bersikap sebagai perawat yang profesional, tetutup dari seseorang terhadap stimulus
sehingga ia mampu menjawab berbagai atau obyek. Sikap secara nyata menunjukkan
tantangan dalam kehidupan pribadi maupun konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap
profesinya (Kusnanto, 2003). stimulus tertentu yang dalam kehidupan
Asumsi peneliti bahwa mayoritas sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat
tenaga perawat di Puskesmas Singkarak emosional terhadap stimulus social. Sikap
Kabupaten Solok adalah perawat dengan belum merupakan suatu tindakan atau
tingkat pendidikan D-3 Keperawatan aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi
dan hanya sebagian kecil tenaga perawat tindakan atau prilaku. Sikap merupakan
yang berpendidikan S1 atau profesi reaksi terhadap objek lingkungan tertentu
keperawatan. Hal ini diduga berkaitan sebagai suatu penghayatan terhadap objek
dengan usia dan masa kerja dari perawat (Notoadmojo 2012).
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Asumsi peneliti bahwa lebih dari
Singkarak yaitu secara umum perawat yang sebagian responden adalah perawat yang
ada adalah perawat dengan masa kerja lama menunjukkan respon sikap positif terhadap
yaitu antara 5 – 10 tahun sebanyak 7 orang penggunaan APD sebagai upaya pencegahan
dan > 10 tahun sebanyak 12 orang dan di infeksi Covid-19, dimana perawat secara
saat menempuh pendidikan keperawatan umum meyakini dan beranggapan bahwa
sebelum memasuki dunia kerja secara umum Covid-19 adalah jenis penyakit berbahaya

9
dan sangat mudah untuk ditularkan, di Puskesmas Singkarak adalah cukup,
sehingga penggunaan APD adalah suatu hanya saja APD lengkap tidak tersedia untuk
upaya yang harus dilakukan untuk seluruh petugas melainkan lebih diutamakan
menghindarkan penularan dari pasien ke untuk kelompok petugas yang melakukan
petugas maupun sebaliknya. kontrak langsung dengan pasien sedangkan
Namun pada penelitian ini juga untuk kelompok tenaga kesehatan lainnya
masih ditemukan kurang dari sebagian termasuk perawat yang tidak memberikan
responden adalah perawat yang pelayanan secara langsung kepada pasien
menunjukkan respon sikap negatif tentang tidak menggunakan APD lengkap namun
penggunaan APD, diman berdasarkan tetap memperhatikan keselamatan dan
temuan di lapangan sebagian petugas keamanan kerja terutama dari Covid-19.
menganggap penggunaan APD lengkap Adanya perbedaan pendapat antara
justru mengganggu kenyamanan saat responden terkait ketersediaan APD pada
bekerja, seperti rasa gerah jika harus dasarnya terjadi karena adanya pemilahan
menggunakan mantel (seragam APD Covid) atau pengelompokan petugas prioritas dalam
dan menunjukkan respon negatif untuk penggunaan APD sehingga tidak semua
menggunakan bot sesuai standar karena petugas atau perawat memperoleh APD
menggunakan sepatu biasa dianggap lebih lengkap khususnya antara petugas yang
nyaman dalam melaksanakan tugas di memberikan pelayanan kesehatan secara
Puskesmas. Responden sikap negatif secara langsung dengan petugas yang cenderung
umum muncul dari kelompok perawat yang menjadi staf atau tidak melakukan kontak
pada dasarnya tidak selalu memberikan langsung dengan pasien yang datang ke
asuhan keperawatan atau kelompok perawat Puskesmas.
yang jarang melakukan kontak dengan
pasien, seperti staf puskesmas yang berasal 6. Kepatuhan Pemakaian APD
dari tenaga perawat atau perawat di Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelayanan lainnya yang tidak melakukan lebih dari sebagian (57,1%) responden
kontak langsung dengan pasien. adalah perawat yang tidak patuh dalam
penggunaan APD untuk pencegahan infeksi
5. Ketersediaan APD Covid-19 dan kurang dari sebagian (42,9%)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden adalah perawat yang patuh dalam
lebih dari sebagian (60,7%) responden penggunaan APD untuk pencegahan infeksi
menyatakan ketersediaan APD di Puskesmas Covid-19.
Singkarak adalah cukup dan kurang dari Strategi pencegahan dan kontrol
sebagian (46,4%) responden yang infeksi yang diterapkan oleh perawat dan
menyatakan ketersediaan APD kurang. karyawan penunjang medis adalah dengan
Ketersediaan fasilitas atau sarana lebih menekankan Alat Pelindung Diri
APD merupakan salah satu aspek yang (APD) yang dipakai saat bekerja yang
penting dalam mewujudkan penerapan sesuai dengan indikasi alat pelindung diri
keselamatan di tempat kerja. Penggunaan apa yang sebaiknya mereka gunakan saat
APD merupakan alternatif yang paling bekerja. APD adalah pakaian atau
terakhir dalam hierarki pengendalian peralatan khusus yang dipakai oleh
berbahaya (Efstathio, 2011). pekerja medis untuk melindungi diri dari
Asumsi peneliti bahwa pada agen infeksius. APD ini digunakan/dipakai
dasarnya ketersediaan APD untuk memiliki dua fungsi, yaitu untuk
menerapkan protokol kesehatan bagi petugas kepentingan penderita dan sekaligus untuk

10
kepentingan petugas medis itu sendiri. APD covid-19 terlihat lebih rendah pada
bertujuan untuk melindungi dari kontak kelompok responden yang berpengetahuan
dengan darah, semua jenis cairan tubuh, cukup tentang penggunaan APD Covid-19,
sekret dan selaput lendir. Selain melindungi, yaitu hanya 23,1% responden yang
APD juga mengurangi penyebaran infeksi berpengetahuan cukup menunjukkan
dari pasien (Gladys Apriluana, Laily kepatuhan dalam penggunaan APD,
Khairiyati, 2016). sedangkan pada kelompok responden yang
Asumsi peneliti bahwa di wilayah berpengetahuan baik tingkat kepatuhan
kerja Puskesmas Singkarak Kabupaten penggunaan APD adalah sebesar 60%.
Solok masih banyak ditemukan perawat Berdasarkan hasil analisis statistik
yang belum patuh dalam penggunaan APD didapatkan nilai p = 0,113 ( p > 0,05) artinya
sebagai upaya pencegahan infeksi covid-19. secara statistik tidak terdapat hubungan yang
Yaitu sebesar 57,1% perawat termasuk ke signifikan antara pengetahuan dengan
dalam kategori tidak patuhan dalam kepatuhan perawat dalam pemakaian APD
penggunaan APD sebagai upaya pencegahan untuk pencegahan infeksi covid- 19.
infeksi covid-19. Kondisi ini merupakan Kepatuhan dalam penggunaan APD
suatu keadaan yang patut diperbaiki dan sebagai upaya pencegahan infeksi covid-19
diluruskan, mengingat sebanyak 57,1% merupakan salah satu bentuk kinerja serta
perawat yang ada di Puskesmas Singkarak perilaku kesehatan bagi petugas kesehatan
beresiko terhadap infeksi Covid-19 serta (perawat), karena perilaku kesehatan adalah
beresiko untuk menularkan terhadap orang- segala upaya yang dilakukan untuk
orang yang ada disekitar mereka karena mencegah terjadinya sakit dan penyakit
ketidakpatuhan dalam penggunaan APD. (Notoatmodjo, 2012). Lebih lanjut
Tingkat kepatuhan penggunaan APD Notoatmodjo (2012) juga menyatakan
sebagai upaya pencegahan covid-19 bahwa pengetahuan merupakan ranah
terendah terlihat pada indikator penggunaan kognitif yang berperan penting dalam
sepatu Boot dan penutup kepala dan hal ini terbentuknya perilaku seseorang.
sering ditemukan pada kelompok perawat Asumsi peneliti bahwa tidak terdapat
yang tidak memberikan askep secara hubungan yang signifikan antara
langsung kepada pasien, seperti perawat pengetahuan perawat dengan kepatuhan
yang menjadi staf puskesmas, kepala penggunana APD sebagai upaya pencegahan
manajerial keperawatan di puskesmas yang infeksi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
cenderung berperan sebagai pemberi arahan SIngkarak kabupaten Solok. Dimana hasil
dan penyusun program serta perawat yang penelitian menunjukkan bahwa sebaran
bertugas pada pelayanan karcis, namun tingkat kepatuhan dan ketidakpatuhan
kondisi ini juga ditemukan pada beberapa penggunaan APD antara perawat yang
tenaga perawat yang memberikan askep berpengetahuan baik dan cukup terlihat
secara langsung. hampir sama dan tidak menunjukkan
kecenderungan tertentu.
B. Analisis Bivariat Tidak adanya hubungan antara
1. Hubungan Pengetahuan dengan pengetahuan dengan kepatuhan perawat
Kepatuhan Perawat dalam Pemakaian dalam penggunaan APD ini pada dasarnya
APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19 terjadi akibat femonema real di lapangan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimana pada dasarnya seorang perawat
tingkat kepatuhan penggunaan APD oleh sebagai petugas kesehatan tentulah
perawat sebagai upaya pencegahan infeksi mengetahui pentingnya penggunaan APD

11
untuk menghindari penularan infeksi covid- yang dapat meningkatkan pemahaman dan
19 baik dari petugas kepada pasien maupun kinerja seseorang, termasuk kinerja perawat
sebaliknya, namun tingkat kepatuhan pada dalam memberikan asuhan keperawatan
dasarnya lebih dipengaruhi oleh faktor lain serta kepatuhan dalam penggunaan APD.
di luar pengetahuan serta tingkat kepatuhan Karena masa kerja akan memperkaya
penggunaan APD cenderung lebih terlihat pengalaman perawat terhadap situasi-situasi
pada kondisi askep yang diberikan, seperti pekerjaan yang beresiko dan dapat
kelompok perawat yang memberikan askep memberikan dampak negatif baik bagi
dengan melakukan kontrak langsung dengan perawat maupun pasien. Namun pada
pasien menunjukkan tingkat kepatuhan yang penelitian ini ditemukan tidak adanya
lebih baik jika dibandingkan dengan keterkaitan antara masa kerja dengan
kelompok perawat yang tidak melakukan kepatuhan dalam penggunaan APD sebagai
kontrak atau justru tidak berhubungan upaya pencegahan infeksi covid-19.
dengan pasien. Kondisi ini cenderung dipengaruhi
oleh faktor pandemic covid-19 itu sendiri,
2. Hubungan Masa Kerja dengan dimana covid-19 merupakan suatu wabah
Kepatuhan Perawat dalam Pemakaian yang baru berkembang di dunia serta
APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19 merubah tatanan pelayanan kesehatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan aturan-aturan dan protokol yang
dari 19 responden dengan masa kerja lama ( baru, sehingga masa kerja seorang petugas
> 5 tahun), terdapat lebih dari sebagiannya kesehatan (perawat) bukanlah hal yang
yaitu sebanyak 10 orang (52,6%) responden dominan dalam menentukan tingkat
menunjukkan kepatuhan dalam pemakaian kepatuhan dalam penggunaan APD, karena
APD. Sedangkan dari 9 responden dengan protokol-protokol yang diterapkan
masa kerja baru ( < 5 tahun) hanya sebagian merupakan suatu kondisi yang baru
kecil yaitu sebanyak 2 orang (22,2%) diterapkan baik bagi kelompok perawat
responden yang menunjukkan kepatuhan senior maupun perawat dengan masa kerja
dalam pemakaian APD. Berdasarkan hasil yang masih baru. Sehingga penelitian ini
analisis statistik didapatkan nilai p = 0,223 menyatakan tidak adanya hubungan antara
( p > 0,05) artinya secara statistik tidak masa kerja dengan kepatuhan perawat dalam
terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan APD sebagai upaya pencegahan
masa kerja dengan kepatuhan perawat dalam infeksi covid-19.
pemakaian APD untuk pencegahan infeksi
covid- 19. 3. Hubungan Pendidikan dengan
Menurut Notoatmodjo (2012), masa Kepatuhan Perawat dalam Pemakaian
kerja merupakan salah satu faktor pada APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19
karakteristik tenaga kerja yang membentuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku. Semakin lama masa kerja tenaga dari 6 orang responden yang berpendidikan
kerja akan membuat tenaga kerja lebih tinggi, terdapat sebagiannya yaitu sebanyak
mengenal kondisi lingkungan tempat kerja. 3 orang (50%) responden menunjukkan
Jika tenaga kerja telah mengenal kondisi kepatuhan dalam pemakaian APD.
lingkungan tempat kerja dan bahaya Sedangkan dari 22 responden berpendidikan
pekerjaannya maka tenaga kerja akan patuh rendah terdapat kurang dari sebagiannya
menggunakan APD. yaitu sebanyak 9 orang (40,9%) responden
Asumsi peneliti bahwa pada yang menunjukkan kepatuhan dalam
dasarnya masa kerja merupakan suatu faktor pemakaian APD. Berdasarkan hasil analisis

12
statistik didapatkan nilai p = 1,000 ( p > perawat yang berpendidikan tinggi maupun
0,05) artinya secara statistik tidak terdapat termasuk berpendidikan rendah akan
hubungan yang signifikan antara pendidikan terpapar semua informasi dan isu terkait
dengan kepatuhan perawat dalam pemakaian covid-19 sehingga dapat mengetahui dan
APD untuk pencegahan infeksi covid- 19. memahami betapa pentingnya penggunaan
Pendidikan merupakan usaha untuk APD sebagai upaya pencegahan infeksi
mengembangkan potensi kepribadian atau covid-19 sehingga tingkat kepatuhan
proses menuju prilaku kedewasaan sehingga penggunaan APD kembali kepada individu
terbentuk presepsi yang menjadikan sikap masing-masing perawat dalam berperilaku.
dan diwujudkan dalam bentuk tindakan.
Tujuan pendidikan adalah membentuk dan 4. Hubungan Sikap dengan Kepatuhan
meningkatkan kemampuan manusia tersebut Perawat dalam Pemakaian APD untuk
harus bersama-sama atau seimbang sehingga Pencegahan Infeksi Covid-19
terbentuk manusia yang harmonis (Kartika, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
2014). dari 17 responden dengan respon sikap
Asumsi peneliti bahwa tingkat positif tentang pemakaian APD untuk
pendidikan keperawatan merupakan salah pencegahan infeksi covid-19, terdapat lebih
satu faktor yang dapat membentuk dari sebagiannya yaitu sebanyak 11 orang
karakterik dan meningkatkan kinerja (64,7%) responden menunjukkan kepatuhan
seorang perawat dalam menjalankan profesi dalam pemakaian APD. Sedangkan dari 11
keperawatan. Namun penelitian ini responden dengan respon sikap negatif
menunjukkan hasil bahwa tidak ada korelasi hanya sebagian kecil yaitu sebanyak 1 orang
yang signifikan antara tingkat pendidikan (9,1%) responden yang menunjukkan
dengan kepatuhan perawat dalam kepatuhan dalam pemakaian APD.
penggunaan APD sebagai upaya pencegahan Berdasarkan hasil analisis statistik
infeksi covid-19. Dimana tidak didapatkan nilai p = 0,006 ( p < 0,05) artinya
ditemukannya kecenderungan tingkat secara statistik terdapat hubungan yang
kepatuhan penggunana APD berdasarkan signifikan antara sikap dengan kepatuhan
tingkat pendidikan. perawat dalam pemakaian APD untuk
Penerapan protokol covid-19 pada pencegahan infeksi covid- 19. Berdasarkan
pelayanan kesehatan dilakukan sebagai hasil analisis lebih lanjut didapatkan nilai
upaya pengurangan resiko penularan covid- OR = 18,33, artinya responden dengan
19 dari pasien kepada petugas maupun respon sikap positif berpeluang 18 kali lebih
sebaliknya, sehingga tenaga kesehatan besar untuk patuh dalam pemakaian APD
diwajibkan menggunakan APD sesuai untuk pencegahan infeksi covid-19 jika
standar sebagai bagian dari upaya tersebut. dibandingkan dengan responden yang
Namun masih ditemukan beberapa petugas menunjukkan respon sikap negatif.
yang menjadi responden penelitian ini yang Asumsi peneliti bahwa ada hubungan
tidak patuh dalam penggunaan APD sebagai sikap dengan kepatuhan perawat dalam
upaya pencegahan infeksi covid-19. penggunaan APD sebagai upaya pencegahan
Tidak adanya keterkaitan antara infeksi covid-19 dimana ditemukan adanya
tingkat pendidikan dengan kepatuhan dalam kecenderungan dominan tingkat kepatuhan
penggunaan APD sebagai upaya pencegahan pada kelompok responden yang
infeksi covid-19 pada dasarnya terjadi menunjukkan respon sikap positif dan
karena kondisi serta fenomena pandemic mayoritas responden dengan respon sikap
covid-19 saat ini, dimana terlepas dari negatif tidak patuh dalam penggunaan APD.

13
Respon sikap positif yang APD kurang juga terdapat kurang dari
ditunjukkan oleh responden adalah adanya sebagiannya yaitu sebanyak 5 orang (38,5%)
anggapan dan pernyataan sikap tentang responden menunjukkan kepatuhan dalam
pentingnya penggunaan APD untuk pemakaian APD. Berdasarkan hasil analisis
meminimalkan resiko penularan infeksi statistik didapatkan nilai p = 0,956 ( p >
covid-19 oleh petugas sehingga membentuk 0,05) artinya secara statistik tidak terdapat
perilaku kesehatan yang baik (positif) hubungan yang signifikan antara
terhadap penggunaan APD dalam ketersediaan APD dengan kepatuhan
memberikan asuhan keperawatan baik perawat dalam pemakaian APD untuk
tindakan yang melakukan kontrak fisik pencegahan infeksi covid- 19.
maupun tanpa kontak fisik. Hal ini Ketersediaan sarana merupakan
menunjukkan bahwa respon sikap positif faktor pendukung yang sangat penting
sangat mendukung terbentuknya perilaku kepatuhan perawat dalam menetapkan
sehat untuk patuh dalam penggunaan APD. kewaspadaan universal. Sarana APD yang
Berbeda dengan kelompok lengkap dapat mendukung pembentukan
responden yang menunjukkan respon sikap perilaku yang baik dalam menjalankan
negatif, dimana pada kelompok ini prosedur KU (Masrifaniah, 2016).
cenderung menunjukkan ketidakpatuhan Asumsi peneliti bahwa tidak terdapat
dalam penggunaan APD, terutama jenis hubungan yang signifikan antara
APD yang sering dianggap tidak terlalu ketersediaan APD dengan kepatuhan
penting, yaitu penggunaan sepatu boot dan perawat dalam penggunaan APD sebagai
penutup kepala dengan alasan petugas telah upaya pencegahan infeksi covid-19, dimana
menggunakan sepatu dan jilbab yang tidak terdapat kecenderungan kepatuhan
dianggap juga dapat mengurangi resiko penggunaan APD berdasarkan persepsi
paparan virus covid-19. Hal ini tentulah ketersediaan APD.
keliru, karena APD yang paling aman Fenomena yang ditemukan
adalah APD yang telah ditetapkan sesuai dilapangan adalah masih terdapat sebagian
dengan protokol kesehatan. perawat yang menyatakan kurangnya
Maka dari itu sosialisasi, edukasi dan ketersediaan APD protokol kesehatan di
supervise merupakan suatu langkah yang dunia kesehatan, terutama ketersediaan baju
harus dilakukan secara berkesinambungan pelindung sesuai standar, maupun maske
untuk membentuk respon sikap positif dan N95 di Puskesmas. Bagi kelompok petugas
meningkatkan kepatuhan perawat dalam yang memperhatikan pentingnya
penggunaan APD sebagai upaya pencegahan penggunaan APD akan berupaya
infeksi covid-19. menggunakan alternatif lain untuk
melengkapi kebutuhan APD baik melalui
5. Hubungan Ketersediaan APD dengan kebijakan Puskesmas maupun upaya
Kepatuhan Perawat dalam Pemakaian individu, seperti penanganan kekurangan
APD untuk Pencegahan Infeksi Covid-19 baju pelindung dapat disiasati oleh petugas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan baju pelindung lain
dari 15 responden yang menyatakan seperti penggunaan mantel full body yang
ketersediaan APD cukup, terdapat kurang berbahan dasar plastik dan sekali pakai,
dari sebagiannya yaitu sebanyak 7 orang penyediaan masker secara mandiri serta
(46,7%) responden menunjukkan kepatuhan penyediaan alat pelindung muka secara
dalam pemakaian APD dan dari 13 mandiri yang dapat diperoleh dengan mudah
responden yang menyatakan ketersediaan serta tanpa mengeluarkan biaya yang

14
banyak, sehingga permasalahan kekurangan pencegahan infeksi covid-19, secara
sarana APD masih dapat ditanggulangi. statistik didapatkan nilai p = 0,223
9. Tidak terdapat hubungan antara
KESIMPULAN pengetahuan dengan kepatuhan
Berdasarkan hasil penelitian dan perawat dalam penggunaan APD
pembahasan tentang faktor-faktor yang untuk pencegahan infeksi covid-19,
berhubungan dengan tingkat kepatuhan secara statistik didapatkan nilai p =
perawat dalam pemakaian APD untuk 0,113
pencegahan infeksi covid-19 di wilayah 10. Terdapat hubungan yang signifikan
kerja Puskesmas Singkarak Kabupaten antara sikap dengan kepatuhan
Solok dapat disimpulkan bahwa : perawat dalam penggunaan APD
1. Sebagian besar (78,6%) responden untuk pencegahan infeksi covid-19,
adalah perawat dengan tingkat secara statistik didapatkan nilai p =
pendidikan keperawatan rendah, 0,006
yaitu D3 Keperawatan 11. Tidak terdapat hubungan
2. Lebih dari sebagian (67,9%) ketersediaan APD dengan kepatuhan
responden adalah perawat dengan perawat dalam penggunaan APD
masa kerja lama yaitu > 5 tahun untuk pencegahan infeksi covid-19,
3. Lebih dari sebagian (53,6%) secara statistik didapatkan nilai p =
responden adalah perawat yang 0,956
berpengetahuan baik tentang APD
Covid-19 UCAPAN TERIMA KASIH
4. Lebih dari sebagian (60,7%) Penyusunan skripsi ini tidak terlepas
responden adalah perawat dengan dari bantuan dan masukan dari berbagai
respon sikap positif terkait pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan
penggunaan APD sebagai upaya terima kasih kepada semua pihak yang telah
pencegahan infeksi covid-19 terlibat dalam penyusunan karya ini
5. Lebih dari sebagian (53,6%) sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan
responden adalah perawat yang tepat pada waktunya.
menyatakan ketersediaan sarana
APD cukup
6. Lebih dari sebagian (57,1%)
responden adalah perawat yang tidak
patuh dalam penggunaan APD DAFTAR PUSTAKA
sebagai upaya pencegahan infeksi
covid-19 Andri, D. P., Bima, K., Siswi,. J. (2017).
7. Tidak terdapat hubungan antara Faktor- Faktor Berhubungan Dengan
tingkat pendidikan keperawatan Kepatuhan Penggunaan Alat
dengan kepatuhan perawat dalam Pelindung Diri Pada Pekerja Rekanan
penggunaan APD untuk pencegahan Di PT Indonesia Power Up Semarang.
infeksi covid-19, secara statistik Astuti, T. P., Wahyuni, I., & Jayanti, S.
didapatkan nilai p = 1,000 (2019). Hubungan Karakteristik,
8. Tidak terdapat hubungan antara lama Pengetahuan, Sikap Dan Pengawasan
kerja dengan kepatuhan perawat Dengan Kepatuhan Pemakaian Alat
dalam penggunaan APD untuk Pelindung Diri Pada Petugas Laundry.
7, 39–46.

15
Asmadi. (2012). Konsep- konsep dasar Https://www.kompas.om/tren/read/2020/05/
dalam keperawat. 11/073000865/update-virus-corona-di-
dunia-11-mei-4-18-juta-orang-
BAMBANG, W. (2020). Petunjuk Teknis terinfeksi-i-49-juta.
pelayanan Kesehatan Pada
Masapandemi COVID-19 Dengan. Https://www.worldometers.info/coronavirus
/?utm_campaign=homeAdUOA?Si.
Budiono. (2016). Konsep Dasar
Keperawatan. Https://m.detik.com/news/berita/d-
4998335/13-tenaga-medis-rsud-
Center fot tropical medicine. (2020). Desa padang-panjang-sumbar-diisolasi-
Tangguh Covid-19. 1–29. karena-positif-corona.
Dr. Achmad Yurianto. (2020). Pedoman Isbaniah fathiyah. (2020). Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Kesiapan Menghadapi COVID-19.
Coronavirus Disease ( Covid-19). Pedoman Kesiapan Menghadapi
Math Didactic: Jurnal Pendidikan COVID-19, 0–115.
Matematika, 4, 1–214.
Https://Doi.Org/10.33654/Math.V4i0.2 Kartika, D. S. P., Yustimus, D. A. W.,
99. (2014) Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan
Dr. H. Fakhrur Razi, MS Vetty Yulianty P, Menggunakan Alat Pelindung Diri.
S.Si, MPH Syahidah Asma Amani,
S.Gz Jimny Hilda Fauzia, M.Psi, P. Kesehatan KBRI Washington. (2020). Buku
(2020). Covid-19 : Buku Kesehatan saku Covid 19.
Mandiri Untuk Sahabat. PD Prokami
Kota Depok, 27. Luo, H., Tang, Q. ling, Shang, Y. xi, Liang,
S. bing, Yang, M., Robinson, N., &
Dr. Safrizal ZA, M. (2020). Pandemi Umum Liu, J. ping. (2020). Can Chinese
Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Medicine Be Used for Prevention of
Pemerintahan Daerah Pencegahan, Corona Virus Disease 2019 (COVID-
Pengendalian, Diagnosis Dan 19)? A Review of Historical Classics,
Manajemen. Research Evidence and Current
Prevention Programs. Chinese Journal
FEBRIYANTO, M. A. B. (2016). of Integrative Medicine, 26(4), 243–
Hubungan Antara Pengetahuan Dan 250. https://doi.org/10.1007/s11655-
Sikap Dengan Perilaku Konsumsi 020-3192-6
Jajanan Sehat Di Mi Sulaimaniyah
Mojoagung Jombang. Kesmas. Magdalene, D. E. S. (2020). Standar Alat
Pelndung Diri (APD) Dalam
Gladys Apriluana, Laily Khairiyati, R. S. Penanganan Covid-19.
(2016). Hubungan Antara Usia, Jenis
Kelamin, Lama Kerja, Pengetahuan, Masrifaniah, A. (2016). Faktor-Faktor Yang
Sikap Dan Ketersediaan Alat Berhubungan Dengan Kepatuhan
Pelindung Diri (Apd) Dengan Perilaku Penggunaan APD Earplug Dan Sarung
Penggunaan Apd Pada Tenaga Tangan Pada Pekerja Unit Perbaikan
Kesehatan. Publikasi Kesehatan Di PT Kai Daov VI Yokyakarta.
Masyarakat, 3(3), 82–87.
M. Agung Akbar, (2019). Konsep-Konsep

16
Dasar Dalam Keperawatan Pelindung Diri ( Apd ) Untuk
Komunitas. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja.
KEPERAWATAN, 88–96.
Melda Yenni, (2020). Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Susilo, A., Rumende, C. M., P,
Alat Pelindung Diri (APD) Pada Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh,
Pekerja Kebun Sawit PT. Kedaton G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J.,
Mulia Primas Jambi Tahun 2017 Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya, E.,
Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa,
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti,
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Rineka Cipta. Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
Putri, S. A. (2018). Faktor-Fakto Yang
Https://Doi.Org/10.7454/Jpdi.V7i1.415
Berhubungan Dengan Tingkat
Kepatuhan Perawat Terhadap Swedarma, Eka dan Dwidasmara,IB. 2019.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Peran Sicantik dalam Meningkatkan
Di Rsup Dr. Kariadi Semarang (Studi. Kinerja Perawat di Rumah Sakit. Jurnal
Kesmas, 6, 800–808. Keperawatan Raflesia, Vol. 1 No. 1
2019.
Sari, R. Y. (2014). Pengaruh Sosialisasi
SOP APD dengan Perilaku Perawat ...( Wawan,A dan Dewi. 2010. Teori dan
R . Y . Sari ). Keperawatan Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Kebidanan, 1–10. Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Satari, D. dr. H. I. (2020). pentunjuk teknis
alat pelindung diri (APD). April. Zimmermann, P., & Curtis, N. (2020).
Coronavirus infections in children
Setiadi. (2017). Analisis Faktor-Faktor
including COVID-19: An overview of
Yang Mempengaruhi Kepatuhan
the epidemiology, clinical features,
Perawat Dalam Melakukan HAND
diagnosis, treatment and prevention
HYGIENE Sesuai SPO Di Ruangan
options in children. Pediatric
Kelimutu Dan Campaka RSUD. PROF.
Infectious Disease Journal, 39(5), 355–
DR. W. Z Johannes Kupang.
368.
Sitorus, E. D., & Sunengsih, A. (2016). https://doi.org/10.1097/INF.000000000
Tingkat Kepatuhan Perawat Mengenai 0002660
Sop Dalam Penggunaan Apd Di Ruang
Rawat Bedah Lt . 12 Blok . D Rsud
Koja Jakarta Utara Tahun 2016
Menjadi Masukan Kepada Rumah
Sakit , Dalam Hal Ini Penggunaan Apd
Di Dalam Pelaksanaan Undang-
Undang No . 1 Tahun 1970 Ten.
2(September), 2–4.
Sudarmo, Zairin Noor Helmi, dan L. M.
(2015). Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Penggunaan Alat

17
18

Anda mungkin juga menyukai