Anda di halaman 1dari 11

Berlian Karlina, BBA, MM, Mcomm

Email : berlian.karlina@yahoo.com

1
Pengertian Reksadana
 Dari sisi investor, reksadana merupakan
instrumen investasi yang bisa menampung
kepentingan investor kecil, yaitu dengan
dibuatkan portfolio sehingga bisa
mengendalikan risiko
 Dari sisi pasar modal, reksadana
merupakan sumber investasi yang besar
sehingga cukup optimal untuk
didiversifikasikan ke berbagai instrumen
berbeda

2
Tujuan Investasi Reksadana
 Tujuan umum dibedakan menjadi dua:
1. Wealth protection
 Tujuannya memproteksi dana, investor disarankan
untuk memilih jenis reksadana yang rentang waktu
investasinya pendek dana risiko minimum, seperti
reksadana pasar uang, reksadana pendapatan
tetap
2. Wealth accumulation
 Tujuannya menumpuk kekayaan, maka investor
disarankan untuk memilih jenis reksadana yang
rentang waktu investasinya jangka menengah dan
panjang, risiko moderat sampai progresif. Contoh:
reksadana campuran, reksadana saham.

3
1. Manajer investasi mengumpulkan dana dari para
investor. Untuk bisa mengumpulkan dana,
manajer investasi menerbitkan saham yang dijual
kepada investor
2. Setelah dana terkumpul, manajaer investasi akan
menginvestasikannya pada surat-surat berharga
yang dianggap paling menguntungkan
3. Manajer investasi mengelola dana-dana yang
ditempatkannya pada surat berharga dan
merealisasikan keuntungan dan kerugian pada
Nilai Aktiva Bersih (NAB)

4
Berdasarkan Karakternya
1. Reksadana Terbuka
 Reksadana yang dapat dijual kembali
kepada perusahaan manajer investasi yang
menerbitkan reksadana tersebut, tanpa
melalui mekanisme perdagangan di bursa
efek
2. Reksadana Tertutup
 Reksadana yang tidak dapat dijual kembali
kepada perusahaan manajer investasi yang
menerbitkannya

5
Berdasarkan Instrumen
Investasinya
1. Reksadana Pasar Uang
 Menginvestasikan dana pada instrumen pasar
uang: SBI, deposito
 Tujuan: menjaga likuiditas dan pemeliharaan
modal, memiliki risiko kecil
2. Reksadana Pendapatan Tetap
 Menginvestasikan sekurang-kurangnya 80%
dari portfolio yang dikelola ke dalam surat
berharga bersifat utang (obligasi, commercial
paper, deposito)
 Tujuan: menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil

6
3. Reksadana Saham
 Melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari portfolio yang dikelola ke dalam surat
berharga bersifat ekuitas atau saham
 Memberikan potensi pengembalian yang lebih
besar, demikian juga dengan risiko
4. Reksadana Campuran
 Melakukan investasinya ke dalam surat
berharga ekuitas (saham), utang (obligasi)
maupun instrumen pasar uang yang
 Perbandingan alokasi dan komposisinya tidak
termasuk pada reksadana sebelumnya

7
5. Reksadana Syariah
 Reksadana campuran yang menggabungkan
portfolio efek syariah dalam satu produk yang
dikelola oleh manajer investasi
 Hanya berinvestasi yang jenis dan ruang
lingkup usahanya dipandang sesuai dengan
prinsip syariah
6. Reksadana Terproteksi
 Mekanisme proteksinya bisa berupa jumlah
investasi yang sekurang-kurangnya dijamin
sama dengan jumlah investasi awal

8
Berdasarkan Tujuan Investasinya
1. Growth Fund
 Reksadana yang menekankan pada upaya
mengejar pertumbuhan nilai dana.
 Mengalokasikan dana pada saham
2. Income Fund
 Reksadana yang mengutamakan pendapatan
konstan
 Mengalokasikan dana pada surat utang atau
obligasi
3. Safety Fund
 Mengutamakan keamanan daripada
pertumbuhan nilai dana

9
Keuntungan Reksadana
1. Tidak memerlukan dana besar
 Diversifikasi efek
2. Likuid
 Dapat dijual kembali kepada manajer investasi
3. Kemudahan berinvestasi
 Proses mudah dan diberikan beberapa pilihan
investasi
4. Transparansi informasi
5. Efisien waktu

10
Risiko Reksadana
1. Penurunan NAB
• Disebabkan oleh kinerja bursa efek yang
memburuk, kinerja emiten surat berharga yang
buruk, situasi politik
2. Risiko Gagal Bayar
 Terjadi ketika perusahaan asuransi yang
mengasuransikan reksdadana tidak membayar
ganti rugi
3. Risiko Likuiditas
 Terjadi bila pemegang unit penyertaan melakukan
penjualan kembali dalam jumlah besar
4. Risiko Pasar
 Ketika harga instrumen investasi mengalami
penurunan
11

Anda mungkin juga menyukai