2, (2018)
2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah e. Terkait dengan poin konsistensi, peta kerja yang jelas
informasi untuk mengevaluasi penerapan Standard akan mendukung aktivitas yang lebih disiplin, sehingga
Operational Procedure (SOP) di perusahaan terkait. kemajuan perusahaan seperti yang dimaksud bisa
tercapai.
Landasan Teori 7. Batasan Pertahanan
Menurut Santosa (2014, p. 10±14), hal-hal pokok yang perlu a. Langkah defense dari segala inspeksi baik dari
ada di dalam SOP adalah sebagai berikut: pemerintah ataupun pihak-pihak relasi yang
1. Efisiensi menginginkan kejelasan peta kerja perusahaan.
a. Sebagai suatu ketepatan b. SOP bisa diibaratkan sebagai benteng pertahanan yang
b. Hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan atau kokoh karena secara prosedural segala aktivitas institusi
aktivitas kerja diharapkan menjadi lebih tepat, tidak ataupun perusahaan sudah tertata dengan jelas.
hanya cepat saja, melainkan sesuai dengan tujuan atau c. Inspeksi yang sifatnya datang dari luar institusi atau
target hasil yang ingin diraih. perusahaan tidak bisa menjadikan hal-hal yang sudah
c. SOP dapat dijadikan landasan agar sumber daya yang termuat dalam SOP untuk merubah atau bahkan
menjalankan mampu melakukan pekerjaan dengan cepat menggoyahkan perusahaan.
dan tepat.
d. Gambaran keuntungan, ataupun juga kerugian (bila
terjadi) bisa dicek dari efisiensi sumber daya yang Kerangka Penelitian
dimaksudkan.
2. Konsistensi
a. Sebagai ketetapan
b. Hal-hal yang tetap, atau tidak berubah maka bisa
dikalkulasi dengan tepat.
c. Kalkulasi ini penting untuk kemajuan suatu perusahaan.
Misalnya, apabila dikaitkan dengan produk yang
diproduksi, yang didistribusikan, dan yang dijual di
pasaran, keadaan yang konsisten akan memudahkan
pengukuran untung-rugi, juga regulasi pemasaran.
d. Dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi, tanpa disiplin
yang tinggi, konsistensi tidak dapat dicapai.
3. Meminimalisasi kesalahan
a. Menjauhkan segala macam errors di setiap area
b. Di area tenaga kerja, atau pegawai misalnya yang sering
mengalami segala macam errors. Gambar 1 Kerangka penelitian
c. SOP menjadi panduan pasti yang membimbing tiap Sumber: Santosa, 2014, pp. 10±14
pegawai menjalankan aktivitas kerjanya secara
sistematis, Oleh karena sistematika yang jelas itu, METODEPENELITIAN
pegawai diharapkan tidak membuat kesalahan-ke-
salahan yang bisa berakibat kerugian bagi perusahaan. JenisPenelitian
4. Penyelesaian Masalah Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan
a. Konflik antar relasi karyawan bisa saja terjadi. Seolah- metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2013, p. 1), penelitian
olah tidak ada penengah yang bisa memecahkan konflik kualitatif pada hakikatnya adalah metode penelitian yang digunakan
yang dimaksudkan. untuk meneliti keadaan yang alamiah, yang mengumpulan data secara
b. Adanya SOP menjadikan kedua belah pihak harus triangulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil dari penelitian lebih
tunduk pada SOP tersebut. menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif
c. Semua pihak yang sudah tunduk pada SOP, sehingga bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara utuh mengenai suatu
konflik bisa diatasi dengan relatif mudah. hal menurut pandangan orang yang diteliti. Penelitian kualitatif
5. Perlindungan Tenaga Kerja berhubungan dengan pandangan, ide, pendapat atau kepercayaan orang
a. Langkah-langkah pasti di mana memuat segala tata cara yang diteliti yang tidak dapat diukur dengan angka. Penelitian ini
untuk melindungi tiap-tiap sumber daya dari potensi menggunakan jenis penelitian kualitatif karena ingin menggali lebih
pertanggungjawaban, dan berbagai persoalan personal. dalam lagi mengenai penerapan SOP dalam proses produksi di PT
b. SOP dalam hal ini dimaksudkan melindungi hal-hal Pertiwimas Adi Kencana.
yang berkaitan dengan persoalan pegawai sebagai
loyalitas perusahaan, dan pegawai sebagai individu Metode Pengumpulan Data
secara personal. Wawancara
c. SOP memberi batas yang jelas secara sistematis agar
Metode pengumpulan data yang digunakan salah satunya
kedua hal tersebut tidak bercampur aduk dan
adalah wawancara. Menurut Suwartono (2014, p. 48), wawancara
menimbulkan persoalan yang susah diatasi.
adalah cara menjaring informasi atau data baik melalui interaksi verbal
6. Peta kerja
atau lisan. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur.
a. Pola di mana semua aktivitas yang sudah tertata rapi
Tujuan dari wawancara ini adalah agar dapat menemukan
bisa
permasalahan secara lebih terperinci dan terbuka, informan
dijalankan dalam pikiran masing-masing sebagai suatu
memberikan pendapat dan ide-idenya pada saat wawancara.
kebiasaan yang pasti.
b. Pola kerja menjadi lebih fokus dan tidak melebar kema-
Dokumententasi
na-mana.
Menurut Sugiyono (2013, p. 32), dokumentasi adalah metode
c. Hal ini terkait dengan poin pertama yaitu efisiensi,
pengumpulan data dimana menyelidiki benda-benda tertulis seperti
bahwa salah satunya syaratnya adalah fokus terhadap
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya.
peta yang harus dijalankan.
Dokumen yang menjadi data pendukung adalah dokumen yang
d. Mapping atau memetakan suatu pekerjaan dengan pasti,
berkaitan dengan SOP pada bagian produksi pada PT Pertiwimas Adi
tentu saja membantu kemajuan perusahaan.
Kencana.
AGORAVol.6, No.2, (2018)
perusahaan lainnya hanya menjual merek seperti memberikan promosi, untuk menetralisir bahan kimia tersebut, sedangkan menurut kedua
harga yang murah, dan barang gratisan padahal belum tentu kualitas informan lainnya terdapat juga pemberian masker, sarung tangan dan
yang diberikan baik juga. Dapat dikatakan jika barang yang dijual kua- kacamata khusus untuk karyawan bagian produksi, serta para karyawan
litasnya tidak bagus maka customer tidak akan melakukan repeat juga harus menyadari keselamatan kerja masing-masing. Berdasarkan
order. hasil analisis PT Pertiwimas Adi Kencana masih terdapat sedikit
Menurut Benyamin dan Noeraini, para karyawan masih kekurangan dalam perlindungan tenaga kerja yaitu antara lain masih
belum melakukan pekerjaan mereka dengan disiplin yang tinggi karena belum ada pengamanan khusus seperti pemberian sepatu khusus untuk
kurangnya ketelitian dan pengetahuan yang dimiliki sehingga rawan karyawan produksi pada saat menarik batch besi, menghindarkan
terjadi kesalahan. hubungan arus pendek, serta terkena tumpahan cat.
baikan SOP yang ditambahkan, sedangkan empat dimensi lainnya yaitu tekstil. Higeia Journal of Public Health Research and
meminimalisasi kesalahan, penyelesaian masalah, peta kerja dan batas Development, 1(3), 55±64.
pertahanan sudah berjalan dengan baik dan tidak ditemukan persoalan Reksohadiprodjo, S., & Handoko, T. H. (2008). Manajemen
yang serius. Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Riadi, M. (2016). Pengertian, tujuan, fungsi, dan manfaat SOP.
5.2 Saran Retrieved from
1. Melakukan Briefing untuk semua karyawan produksi, setiap https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-
akan memulai proses produksi agar meminimalisasi fungsi-dan-manfaat-sop.html.
terjadinya kesalahan. Santosa, J. D. (2014). Lebih Memahami S.O.P. Surabaya: Kata Pena.
2. Mempersiapkan perlengkapan yang lengkap untuk para Saselah, S., Sondakh, J. J., & Pusung, R. (2016). Analisis efektivitas
karyawan produksi terutama seperti pemberian sepatu khusus penarapan sistem penerimaan retribusi izin trayek di kota
agar menghindari kecelakaan kerja yang tak terduga. bitung. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(3), 870 ±879.
3. Mengganti bentuk SOP lama menjadi bentuk flowchart Setiawan, S. R. D (2018). Produksi industri manufaktur besar dan
sehingga memudahkan untuk dimengerti oleh karyawan sedang indonesia naik. Retrieved from
produksi. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/01/1326 5 7
026/produksi-industri-manufaktur-besar-dan-sedang-
DAFTARPUSTAKA indonesia-naik.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Arnina, P. (2016). Langkah-Langkah Efektif Menyusun Standard Bandung: Alfabeta.
Operating Procedures (SOP). Depok: Huta Publisher. Sulistiani, A. S. (2016). Standar operasional prosedur (SOP)
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. administrasi kependudukan dalam meningkatkan efektivitas
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas pelayanan public di kecamatan sambutan. Ejournal Ilmu
Indonesia. Pemerintahan, 4(1), 53±63.
Deny, S. (2017). Pertumbuhan Ekonomi RI Terbaik di Dunia Setelah Suwartono. (2014). Dasar-dasar metodologi Penelitian. Yogyakarta:
India dan China. Retrieved from CV.Andi Offiset.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2865846/pertumbuhan- Tambunan, R. M. (2008). Pedoman Penyusunan Standard Operating
ekonomi-ri-terbaik-di-dunia-setelah-india-dan-china. Procedures (SOP). Jakarta: Maiestas Publishing.
(NRWDPD 6 ´Cara Gampang Bikin Standart Operating Winata, V.W. (2016). Perancangan standard operating procedure
Education Procedure´ -Dkarta: media pressindo. (SOP) pada chocolab. Jurnal Manajemen dan Start-up
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bisnis,1(1), 77±86.
Bandung: Alfabeta. Wulandari, R., & Sulistiningsih, E. (2013). Implementasi standar
Fatimah, D. (2015). Strategi Pintar Menyusun SOP. Yogyakarta: operasional dan prosedur pelayanan perizinan. Jurnal
Penerbit Pustaka Baru Press. Administrasi Pembangunan, 1(3), 219±323.
Gareta, S. P. (2017). Kemenperin: industri cat nasional bersaing di Zuraya, N., & Pratiwi, I. (2018). Pertumbuhan manufaktur indonesia
pasar global. Retrieved from tertinggi di asean. Retrieved from
https://www.antaranews.com/berita/650774/kemenperin-in- http://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/
dustri-cat-nasional-bersaing-di-pasar-global. 02/12/p40ezo383-pertumbuhan-manufaktur-indonesia-
Gozal, S. (2017). Perancangan standar operasional prosedur siklus tertinggi-di-asea
operasional pada perusahaan stagger media. Jurnal
Manajemen dan Start-up bisnis,(2)1,pp. 68±80.
Gumelar, G. (2017). Pertumbuhan Industri Manufaktur melejit pada
Kuartal III. Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171101145541-
92-252731/pertumbuhan-industri-manufaktur-melejit-pada-
kuartal-iii.
Harris, E. & Hongdiyanto, C. (2016). The design of standard operating
procedure in cleaning service residential. Jurnal
Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah,1(1), 20±28.
Hartatik, I. P. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM.
Yogyakarta: Laksana.
Herjanto, E. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi. Cetakan
ketiga, Jakarta: PT.Grasindo.
Huberman, & Miles. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta:UI-Press.
Irawati, R., & Hardiastuti, E. B. W. (2016). Perancangan standard
operating procedure (SOP) proses pembelian bahan baku,
proses produksi dan pengemasan pada industri jasa boga
(studi kasus pada PT. KSM catering & bakery batam). Jurnal
Akuntansi, Ekonomi dan Manbis, 4(2), 186±193.
Medistiara, Y. (2016). Sektor industry berkontribusi 17,82% terhadap
pdb nasional. Retrieved from
https://finance.detik.com/industri/d-3377906/sek-tor-industri-
berkontribusi-1782-terhadap-pdb-nasional.
Prawirosentono, S. (2011). Manajemen Operasi, analisis dan studi
kasus, edisi 3, Jakarta: Bumi aksara.
Putri, W. D. (2014). Industri manufaktur tekan angka pengangguran.
Retrieved from
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/11/06/n
elqu3-industri-manufaktur-tekan-angka-pengangguran.
Rachim, M. S. A., Wahyuningsih, A. S., & Wahyono, B. (2017).
Penerapan peraturan dan prosedur K3 PT. delta dunia sandang
AGORAVol.6, No.2, (2018)