Disusun Oleh :
MAN 1 KENDARI
2020/2021
PEMBAHASAN
A. Kepada Orang yang Lebih Tua
1. Hal Positif (Membantu kedua orangtua di rumah)
Pentingnya adab sikap hormat kepada orang yang lebih tua, dikarenakan mereka lebih
banyak pengalaman dalam hidup, ilmu dan hal lainnya yang belum tentu kita yang lebih
muda dapat seperti mereka. Sehingga sudah selayaknya kita harus bersikap berbuat baik,
hormat, bersopan santun, bertutur kata, berbuat yang baik terhadap semua orang yang jauh
lebih tua dari kita, baik dari lingkungan keluarga sendiri atau keluarga dekat maupun
keluarga jauh, tetangga atau lingkungan manapun yang kita jumpai.
Hal ini ditegaskan dalam dalil hadits Nabi Muhammad SAW. :
Perbuatan durhaka kepada orangtua jelas dilarang oleh agama. Bahkan termasuk dalam dosa
besar yang setara dengan mempersekutukan Allah SWT. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran
dan hadist yang menjelaskan dosa berbuat durhaka,salah satunya adalah dengan membantah
dan berteriak kepada kedua orang itu. Hal itu merupakan prilaku negatif yang dapat
menyakiti perasaan orang tua dan membuat orang tua bersedih hingga menangis. Setiap
orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela
melakukan apapun demi melihat senyum anaknya. Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi
dosa besar untuk kita. Dalam sebuah hadits, Rasulullah صلى هللا عليه وسلمmemberikan
peringatan:
“Setiap dosa, Allah akan menunda (hukumannya) sesuai dengan kehendakNya pada hari
Kiamat, kecuali durhaka kepada orang tua. Sesungguhnya orangnya akan dipercepat
(hukumannya sebelum hari Kiamat).” (HR. Bukhari)
Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagai perbuatan durhaka. Tangisan mereka
berarti terkoyaknya hati, oleh polah sang anak.
Ibnu ‘Umar رضي هللا عنهماpernah menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk
kedurhakaan dan dosa besar”. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad hlm. 31. Lihat Ash
Shahihah, 2.898)
Islam mengajarkan kita untuk menjaga lisan dengan ucapan yang baik. Namun, sering
kali manusia tergoda untuk membicarakan orang lain, merendahkan, hingga memfitnah orang
lain sehingga dapat merusak kerukunan.
Apalagi jika cerita yang digosipkan itu merupakan berita bohong, tidak sesuai fakta atau
hanya berdasarkan prasangka, jelas lebih besar dosanya. Karena fitnah dapat
menyengsarakan seseorang, menimbulkan keresahan, memecah kebersamaan dan memutus
tali silahturahmi, mencelakai orang lain, dapat merugikan orang lain, dan juga merupakan
perbuatan tidak terpuji yang hanya memiliki banyak dampak negatif
Rasulullah mengajarkan kita untuk hidup rukun dengan sesama umat Islam. Diriwayatkan
dalam Hadis Tirmidzi, Rasulullah bersabda, :
"Orang Islam itu saudara bagi orang Islam lain, jangan saling mengkhianati, jangan saling
membohongi, dan jangan saling merendahkan, setiap Muslim atas Muslim yang lain itu
haram rahasianya, hartanya dan darahnya, taqwa itu ada disini (dalam hati) cukup
seseorang dikatakan jelek jika memandang rendah saudaranya Muslim."
Allah juga menggambarkan perilaku orang yang suka menggunjing dan membicarakan orang
lain dalam Surat Hujurat Ayat 12,
۟ ْض ٱلظَّ ِّن إ ْث ٌم ۖ َواَل تَ َج َّسس َ ُوا َكثِيرًا ِّم َن ٱلظَّ ِّن إِ َّن بَع ۟ وا ٱجْ تَنِب
۟ ُين َءامن ٓ
ُوا ِ َ َ ٰيَأَيُّهَا ٱلَّ ِذ
ۚ ُض ُكم بَ ْعضًا ۚ أَي ُِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموه ُ َواَل يَ ْغتَب بَّ ْع
۟ َُوٱتَّق
ِ وا ٱهَّلل َ ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ تَ َّوابٌ ر
َّحي ٌم
"Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian
terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka
kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan
Maha penyayang." (Q.S Al-Hujurat : 12)