Kelas X
BAHASA INDONESIA
Teks Negosiasi
Tujuan Pembelajaran
A. Teks Negosiasi
1. Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai
kesepakatan di antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda atau
saling bertentangan.
Teks ini berisi proses untuk mencapai suatu kesepakatan atau perjanjian antara
kedua belah pihak agar sama-sama diuntungkan. Kedua belah pihak memiliki hak
yang sama, menerima dan saling memberi. Negosiasi biasanya berisi proses tawar-
menawar sehingga mencapai hasil akhir atau kesepakatan.
Teks Negosiasi 2
2) Isi yang terbagi dalam dua bagian:
a.) penyampaian materi, yaitu bagian yang isinya menyangkut pertanyaan
atau pemberitahuan tentang objek atau permasalahan yang hendak
dinegosiasikan;
b.) tawar-menawar serta penyelesaian masalah di mana kedua belah pihak
saling bernegosiasi untuk mencapai suatu keputusan.
3.) Penutup: bagian akhir dari teks negosiasi yang berisi salam penutup.
Pembukaan
Penyampaian
Materi
Struktur Teks
Negosiasi Pemecahan Isi
Konflik
Tawar-menawar dan
Penyelesaian
Masalah
Penutup
Teks Negosiasi 3
b. Bagan struktur negosiasi pemecahan kerja sama
Pembukaan
Pengajuan
Struktur Teks
Isi Penawaran
Negosiasi Kerja Sama
Persetujuan
Penutup
Teks Negosiasi 4
b. Bagan struktur negosiasi penjual dan pembeli
Pembukaan
Pemintaan
Pemenuhan
Struktur Teks
Negosiasi Penjual dan Isi Penawaran
Pembeli
Persetujuan
Pembelian
Penutup
Pembukaan
Teks Negosiasi 5
Isi
Penyampaian Materi
Penutup
Wakil siswa : “Baik Pak, akan saya lakukan. Terima kasih, Pak.
Selamat pagi.”
Waka kesiswaan : “Ya, sama–sama. Selamat pagi.”
Teks Negosiasi 6
b. Teks Negosiasi Kerja Sama
Pembukaan (Orientasi)
Isi
Pengajuan
Pengajuan
Pengajuan
Teks Negosiasi 7
Penutup
Pembukaan (Orientasi)
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton
yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh-oleh untuk ibunya. Dia
ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar-menawar antara Anton dan
penjual kerudung.
Isi
Permintaan
Pemenuhan
Teks Negosiasi 8
Penawaran
Persetujuan
Pembelian
Penutup
BUKA-ISI-TUTUP
Teks Negosiasi 9
C. Unsur-Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi
1. Partisipan
Partisipan adalah pelaku atau negosiator (penutur dan mitra tutur). Pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan yang berbeda. Misalnya: penjual dan pembeli, pengusaha
dan pihak bank. Perwakilan karyawan dan utusan perusahaan. Dalam teks negosiasi
partisipan dibatasi dengan tanda titik dua, (teks dialog). Mereka menggunakan kata
sapaan seperti bapak, ibu, mbak, mas, dll.
2. Bahasa Santun
Teks negosiasi merupakan teks untuk menghasilkan kesepakatan. Jadi, bahasa yang
digunakan adalah bahasa yang santun, yakni bahasa yang bersifat positif dan tidak
menyinggung perasaan.
Contoh: memberikan salam, menggunakan sapaan yang sesuai dengan usia dan
jabatan, dan menolak dengan kata-kata tidak kasar.
3. Pasangan Tuturan
Teks negosiasi berupa tuturan langsung antara negosiator. Tuturan langsung itu
berupa tanya dan jawab antara penutur dengan mitra tutur.
Misalnya:
a. mengucapkan salam – membalas salam/diam
b. bertanya—menjawab/tidak menjawab
c. meminta—memenuhi/menolak permintaan
d. menawarkan—menerima/menolak tawaran
e. mengusulkan—menerima/menolak usulan
Contoh:
a. Wakil siswa : “Selamat pagi, Pak!” [mengucapkan salam]
Waka kesiswaan : “Selamat pagi, silakan duduk!” [menjawab salam]
[mempersilakan duduk]
Wakil siswa : “Terima kasih, Pak.” [mengucapkan terima kasih lalu duduk]
b. Penjual : “Mau beli apa, Mas?” [bertanya]
Anton : “Ini, Mbak, mau beli kerudung untuk ibu saya.” [menjawab]
c. Anton : “Wah, kok mahal, Mbak? Rp30.000,00 tidak boleh?”
[meminta]
Penjual : “Tidak boleh Mas, itu bahannya bagus soalnya.” [menolak
permintaan]
Teks Negosiasi 10
4. Kalimat Persuasif
Negosiasi dilakukan dengan cara persuasi sehingga dalam teks negosiasi terdapat
kalimat persuasif. Dalam teks negosiasi, kalimat ini diperlukan untuk mencapai
tujuan kesepakatan.
Contoh:
a. “Mohon diturunkan, Pak. Kami akan membantu dalam pembuatan maskot,
persiapan-persiapan dan lain-lain yang penting iurannya bisa turun.”
b. “Iya, Mas, cocok kalau dipakai sama ibu Mas.”
c. “Tidak bisa tambah, Mbak? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”
5. Kalimat Deklaratif
Dalam teks negosiasi, kalimat deklaratif diperlukan untuk menginformasikan
keinginan partisipan. Tujuannya agar partisipan lain mengerti tentang hal yang
sedang dinegosiasikan.
Contoh:
a. “Kami merasa keberatan Pak dengan iuran sebesar Rp100.000,00. Kami ingin
meminta keringanan biaya, Pak.”
b. “Begini, Pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp800.000.000,00
kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup
memenuhi Rp500.000.000,00 dengan bunga 5%.”
6. Kalimat Interogatif
Dalam teks negosiasi, kalimat interogatif diperlukan untuk menanyakan informasi
tentang hal yang sedang dinegosiasikan.
Contoh:
a. “Ada apa dengan iuran PHBN?”
b. “Mau beli apa, Mas?”
c. “Ini berapa, Mbak?”
7. Ungkapan Kesepakatan
Ungkapan kesepakatan adalah kata atau kalimat yang mengungkapkan makna
bahwa permasalahan negosiasi telah selesai dan keduanya mencapai tujuan yang
sama.
Contoh:
a. “Ya sudah, Mbak Rp45.000,00, saya ambil yang ini.”
b. “Baiklah, Bu Rp650.000.000,00 tidak apa-apa.”
c. “Baiklah saya akan mengusulkan Rp75.000,00, tapi kamu harus mengoordinasikan
teman-teman untuk membantu persiapan-persiapan sekolah.
Teks Negosiasi 11
8. Unsur Kebahasaan Lainnya
Unsur kebahasaan lainnya: kalimat langsung, kata sapaan, ucapan salam, dan
pronomia persona.
01 Pengamatan
02 Pencatatan Data
03 Pemilihan Permasalahan
04 Praktik Negosiasi
Teks Negosiasi 12
1. Kamu harus melakukan pengamatan terhadap lingkungan di sekitarmu, khususnya
perhatikan kehidupan sosialmu. Saat kamu melakukan pengamatan, kamu pasti bisa
menemukan permasalahan-permasalahan yang memerlukan penyelesaian dengan
cara negosiasi.
2. Catatlah atau datalah permasalahan-permasalahan tersebut. Tulislah setiap
permasalahan yang perlu diselesaikan dengan negosiasi dalam suatu catatan
yang berbentuk daftar. Tiga atau empat permasalahan sudah cukup. Sebaiknya,
permasalahan yang dicatat tersebut harus bisa diselesaikan dengan negosiasi
olehmu sendiri dan pihak yang terkait.
3. Pilihlah satu di antara permasalahan tersebut yang paling dekat dengan kehidupanmu.
Jadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang kamu pilih untuk mengonstruksi
teks negosiasi.
4. Lakukan negosiasi dengan pihak terkait. Langkah ini tentunya harus dilakukan
dengan berdialog. Kamu harus mendatangi pihak tersebut lalu melakukan negosiasi.
Adakah negosiasi yang gagal? Ada. Negosiasi yang gagal adalah negosiasi yang tidak
menemukan kesepakatan antara pihak yang berinteraksi.
5. Susunlah suatu teks negosiasi. Penyusunan tersebut berdasarkan dialog yang terjadi
antara kamu dengan pihak terkait yang telah kamu lakukan sebelumnya. Ingat,
dalam penyusunannya kamu harus memperhatikan struktur teks negosiasi dan
kebahasaan yang menjadi ciri teks negosiasi.
Struktur suatu teks negosiasi dapat berbeda-beda bergantung pada tujuan negosiasi,
apakah untuk pemecahan konflik, kerja sama, atau jual-beli. Namun, semua teks
negosiasi memiliki struktur umum yang sama, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
Perbedaan struktur spesifik terdapat pada bagian isi. Unsur kebahasaan yang menjadi
ciri teks negosiasi adalah partisipan, bahasa santun, pasangan tuturan, kalimat persuasif,
kalimat deklaratif, kalimat interogatif, ungkapan kesepakatan, dan kalimat langsung.
Kebahasaan
Teks Negosiasi
Pasangan
Partisipan Santun
Tuturan
Teks Negosiasi 13
Sekarang, agar lebih paham, mari kita mempraktikkan langkah-langkah tersebut sebagai
contoh untukmu.
Pertama:
Kamu dapat melakukan pengamatan terhadap hal-hal di sekitarmu yang dapat dijadikan
sebagai topik teks negosiasi.
1. Memperhatikan harga-harga suatu produk yang kita inginkan di pasar atau toko
yang memperbolehkan kita untuk menawar harganya.
2. Mengikuti karang taruna atau organisasi lainnya yang akan mengadakan suatu
kegiatan, contohnya bakti sosial, peringatan hari kemerdekaan, atau lainnya. Dalam
setiap kegiatan seperti itu pasti diperlukan perizinan, penyewaan alat, dan dana
yang memerlukan negosiasi dalam penyelesaiannya.
3. Memperhatikan jadwal ulangan atau pekerjaan rumah yang berbarengan dari
beberapa guru dengan waktu yang singkat, misalnya hanya satu hari. Padahal, jika
dijumlahkan, soal atau materi yang harus dipersiapkan atau dikerjakan tidak akan
selesai dalam waktu tersebut.
Kedua:
Mencatat permasalahan yang harus diselesaikan diselesaikan dengan negosiasi
berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
1. Melakukan penawaran harga tas di toko A.
2. Mengajukan kerja sama dengan salah satu perusahaan yang dekat dari daerahmu
untuk mensponsori kegiatan yang akan dilakukan.
3. Mengajukan penawaran untuk solusi ulangan atau pekerjaan rumah yang bersamaan
dalam waktu singkat pada satu atau beberapa guru.
4. Melakukan penwaran biaya sewa alat musik untuk ulang tahun sekolah.
Ketiga:
Memilih salah satu topik yang paling dekat dengan kehidupanmu dan dapat kamu
selesaikan sendiri dengan berdialog antara kamu dan pihak terkait. Sebagai contoh, kamu
memilih topik mengenai penwaran biaya sewa alat musik untuk ulang tahun sekolah.
Keempat:
Melakukan dialog untuk bernegosiasi dengan pemilik alat musik yang menyewakannya.
Dialog tersebut tentunya harus bertujuan mencari kesepakatan.
Kelima:
Menyusun teks negosiasi berdasarkan dialog atau negosiasi yang telah dilakukan antara
kamu dengan pemilik.
Teks Negosiasi 14
Siswa : “Selamat sore, Pak.”
Pemilik : “Selamat sore, Dik. Ada yang bisa saya bantu?”
Siswa : “Ini, Pak, saya mau menyewa alat musik untuk acara ulang tahun
sekolah.”
Pemilik : “Oh, begitu. Kebetulan semua alat musik lengkap di sini. Set alat
musik apa yang Adik perlukan, tradisional atau modern?”
Siswa : “Keduanya. Berapa harga sewa per harinya, Pak?”
Pemilik : “Masing-masing satu juta. Jadi, total dua juta rupiah.”
Siswa : “Apakah bisa kurang harganya, Pak? Kebetulan kami hanya
memiliki anggaran Rp1.500.000,00.”
Pemilik : “Harga bisa kurang, tetapi belum bisa kalau harga itu.”
Siswa : “Kami tidak mendapatkan anggaran lebih untuk sewa, Pak,
dijatahkan sebesar itu. Bagaimana kalau dengan harga tetap
Rp1.500.000,00, tetapi nanti kami promosikan tempat sewa
alat musik Bapak ini? Dengan demikian, Bapak tetap memiliki
keuntungan lain.”
Pemilik : “Baiklah, saya berikan, tetapi jangan lupa dipromosikan, ya!”
Siswa : “Siap, Pak!”
Pemilik : “Mau diantar atau dibawa sendiri?”
Siswa : “Dibawa saja hari Sabtu ya, Pak! Ini uang sewanya.”
Pemilik : “Baik, Dik. Ini kuitansi pembayarannya.”
Siswa : “Terima kasih, Pak! Selamat sore!”
Pemilik : “Terima kasih juga, Dik! Selamat sore!”
Latihan Soal
Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal no. 1—3.
Bagian (1)
Penjual : “Apa benar Pak Manto tertarik dengan mobil yang saya iklankan
di koran?”
Pembeli : “Betul, Pak. Dari foto yang ditampilkan di koran, saya tertarik
ingin melihat fisik mobil. Kelihatannya mobil Bapak masih bersih
dan baru.”
Penjual : “Oh, itu betul sekali, mobil itu baru saya beli dua tahun yang
lalu dan kondisinya masih bagus. Saya menjualnya karena ingin
membeli mobil baru yang muat untuk saya sekeluarga.”
Teks Negosiasi 15
Bagian (2)
Pembeli : “Oh, begitu. Boleh saya lihat mobilnya, Pak?”
Penjual : “Mari, Pak Midun. Silakan.”
Soal 1
Bagian (1) kutipan teks di atas merupakan bagian dari struktur teks negosiasi, yaitu ….
A. orientasi
B. permintaan
C. pemenuhan
D. penawaran
E. persetujuan
Soal 2
Pada bagian (1), dalam dua pernyataan penjual terdapat unsur kebahasaan teks
negosiasi, kecuali ….
Soal 3
Bagian (2) teks di atas merupakan bagian pemenuhan pada struktur teks negosiasi.
Alasan yang mendukung pernyataan tersebut adalah ….
Teks Negosiasi 16
Bacalah penggalan teks negosiasi di bawah ini dengan cermat untuk menjawab soal no.
4—6.
Bagian (A)
Pengusaha : “Begini, Pak! Saya akan mengembangkan usaha saya. Oleh
karenanya, saya akan mengajukan kredit.”
Pihak Bank : “Berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk mengembang-
kan usaha Anda?”
Bagian (B)
Pengusaha : “Saya membutuhkan dana sebesar Rp400 jt. Bisakah saya
mendapatkan pinjaman?”
Pihak Bank : “Maaf, Pak. Jumlah pinjaman Bapak terlalu besar. Bagaimana
jika pihak bank memberikan pinjaman kepada Bapak sebesar
Rp200 jt.
Pengusaha : “Apa tidak bisa lebih dari itu, Pak? Saya kan sudah lama menjadi
nasabah di bank ini.”
Pihak Bank : ”Baiklah, untuk Bapak saya berikan Rp230jt. Bagaimana, Pak?”
Pengusaha : “Usahakan lebih. Saya membutuhkan itu untuk mengembangkan
usaha saya.”
Bagian (C)
Pihak Bank : ”Mohon maaf, bank hanya mampu memberikan pinjaman
Rp250 jt.”
Pengusaha : “Baiklah, saya setuju. Kapan uang itu dapat dicairkan? Kalau
bisa secepatnya.”
Soal 4
A. penawaran-persetujuan-penutup
B. pembukaan-isi-penutup
C. orientasi-pengajuan-penawaran
D. pengajuan-penawaran-persetujuan
E. permintaan-pemenuhan-penawaran
Soal 5
Unsur kebahasaan berupa ungkapan persetujuan sesuai teks negosiasi di atas adalah
….
Teks Negosiasi 17
A. “Baiklah, saya setuju. Kapan uang itu dapat dicairkan? Kalau bisa secepatnya.”
B. ”Baiklah, untuk Bapak saya berikan Rp230jt. Bagaimana, Pak?”
C. “Apa tidak bisa lebih dari itu, Pak? Saya kan sudah lama menjadi nasabah di bank ini.”
D. “Saya membutuhkan dana sebesar Rp400 jt. Bisakah saya mendapatkan
pinjaman?”
E. ”Mohon maaf, bank hanya mampu memberikan pinjaman Rp250 jt.”
Soal 6
Pasangan tuturan dialog pertama bagian B pada kutipan teks negosiasi tersebut adalah
….
A. mengusulkan—menolak usulan
B. mengucapkan salam – membalas salam
C. menawarkan—menerima
D. meminta—memenuhi
E. permintaan—penolakan
Soal 7
Teks Negosiasi 18
Soal 8
Penggalan teks tersebut terdiri dari dua bagian struktur teks negosiasi, yaitu ….
Soal 9
A. negosiasi dilakukan untuk pemecahan konflik antara dua pihak yang berbeda
kepentingan
B. disampaikan dengan bahasa yang santun
C. negosiasi seperti debat tidak ada mufakat
D. tujuan praktis dari negosiasi adalah mencapai kesepakatan
E. jenis negosiasi seperti negosiasi jual-beli dan negosiasi kerja sama
Soal 10
A. pembuka—isi—penutup
B. orientasi—pengajuan--penawaran--persetujuan—penutup
C. orientasi-permintaan-pemenuhan-penawaran-persetujuan-pembelian-penutup
D. pembukaan—penyampaian materi—tawar-menawar dan penyelesaian masalah—
penutup
E. orientasi—isi –penutup
Teks Negosiasi 19