Anda di halaman 1dari 10

“BUKU RESUME PKKMB JURUSAN KEPERAWATAN”

FOTO 3x4

Nama : Ni Kadek Ayu Henny Kusumawati


Prodi : Sarjana Terapan
Jurusan : Keperawatan
Umur : 18 Tahun
Hobby : Mendengarkan music dan Menari
Motto : Jangan berhenti menjadi orang baik

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN
2021
VISI
PROGRAM STUDI NERS
Menghasilkan Ners Berkualitas, Unggul dalam Keperawatan Bncana yang
Menunjang Kesehatan Pariwisata dan Berdaya Saing Global pada Tahun 2030

MISI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
1. Menyelenggarakan Pendidikan ners yang berkualitas dan unggul dalam
keperawatan bencana yang menunjang Kesehatan pariwisata.
2. Mendorong peningkatan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah dalam bidang
keperawatan.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di bidang Kesehatan yang
menunjang Kesehatan pariwisata berbasis kemitraan.
4. Menjalin kerja sama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri.sat
rujukan informasi kesehatan lingkungan.
Struktur Kepengurusan Manajemen Jurusan Keperawatan

Ketua Jurusan Keperawatan


Nama : Ners. I Made Sukarja,
S.Kep.,
M.Kep.
NIP :

Fot Sekretaris Jurusan Keperawatan


o
Nama : I Ketut Gama,
ukuran
SKM.,M.Kes
3x
4 NIP :

Foto KA. Prodi D-III Keperawatan


ukur Nama : I Nengah Sumirta, SST.,
S.Kep.,NS.,M.Kes
an
NIP :
3
x
4
Foto KA. Prodi S.Tr & Ners
ukur
Nama : N.L.K. Sulisnadewi,
an
3 M.Kep.,NS.SP.KEP.AN.
x
4 NIP :

Fot Penanggung Jawab Kemahasiswaan


o
Nama : I Ketut Labir, SST.,S.Kep.,
ukuran NS.,M.Kes
3x4 NIP :

Foto Ketua HMJ


ukuran
Nama :
3x4
NIM :
Nama : Ni Kadek Ayu Henny Kusumawati
Prodi/Jurusan : Sarjana Terapan Keperawatan
Hari/Tanggal :
TTD,

MIOPI
(RABUN JAUH)
Definisi Miopi
Miopi merupakan kelainan refraksi dengan bayangan sinar dari suatu
objek yang jauh difokuskan di depan retina pada mata yang tidak berakomodasi,
yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara kekuatan optik dengan panjang sumbu
bola mata.
Miopi pertama kali diperkenalkan oleh orang Yunani kuno dan telah
dikenal selama lebih dari 2000 tahun. Koreksi miopi dengan menggunakan lensa
cekung mulai diterapkan pada abad ke-16, sedangkan penggunaan lensa cembung
pada presbyopia telah dilakukan di Italia sejak akhir abad ke-13.
Penglihatan merupakan indera yang sangat penting dalam menentukan
kualitas hidup manusia. Miopi atau rabun jauh merupakan kelainan refraksi mata
karena bola mata yang terlalu panjang sehingga pembiasan sinar terlalu kuat atau
lensa yang terlalu cembung akibat kerja lensa terlalu fokus. Berkas sinar sejajar
yang memasuki mata tanpa akomodasi, jatuh pada titik fokus di depan retina.
Objek jauh tidak dapat dilihat secara teliti karena sinar yang datang saling
bersilangan pada badan kaca. Saat sinar sampai di retina maka sinar akan
menyebar dan membentuk lingkaran difus sehingga bayangan tampak kabur saat
melihat benda jauh, sedangkan objek benda dekat dapat dilihat dengan jelas
meskipun tanpa akomodasi. Miopi biasanya diderita oleh anak-anak yang sudah
menduduki bangku sekolah. Miopi dapat terjadi akibat proses menulis atau
membaca terlalu dekat secara terus menerus, durasi penggunaan komputer atau
video game yang lama. Selain itu, miopi merupakan salah satu kelainan genetik
yang dibawa oleh ekspresi gen MFRP
(Sharmila et al, 2014 ; Sherwood, 2013).
Etiologi/Penyebab Miopi
Orang-orang yang memiliki penyakit miopi memiliki penglihatan jarak
pendek yang baik namun, kemampuan untuk melihat jarak jauh sangat buruk.
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya progresif miopi pada
mata. Faktor genetic dan juga faktor lingkungan. Faktor genetic ini meski tidak
bersifat mutlak alias pasti terjadi, namun anak yang memiliki orang tua dengan
gangguan rabun jauh memiliki resiko memiliki penyakit ini. Selanjutnya faktor
lingkungan, yang dimana faktor lingkungan disebabkan karena kebiasaan
membaca dengan kurangnya pencahayaan, seringnya menggunakan gadget,
menonton televisi, menggunakan komputer yang menjadi faktor utama
pertumbuhan miopi pada mata karena membuat mata harus bekerja lebih keras
dan rentan mengalami kerusakan.

Jenis- jenis Miopi


Menurut American of Ophthalmology berdasarkan penyebabnya miopi
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Miopi tinggi
Miopi tinggi merupakan bentuk rabun jauh yang lebih parah, di mana bola
mata menjadi lebih panjang dari ukuran normal. Jika mata minus ini sudah
dialami sejak kecil, maka kondisi ini dapat membaik pada umur 20-30 tahun.
2. Miopi degenerative
Kondisi ini disebut kondisi ganas dimana jenis rabun jauh langka yang
biasanya diwariskan oleh orang tua. Pada kondisi ini, bola mata memanjang
dengan sangat cepat dan menyebabkan rabun jauh parah, yang biasanya
terjadi pada remaja atau orang dewasa awal. Jenis rabun jauh ini seiring
berjalannya waktu akan semakin parah. Selain kesulitan melihat benda jauh,
penderita juga akan mengalami komplikasi miopi seperti retina lepas,
pertumbuhan abnormal pembuluh darah dan glaucoma.

Gejala Miopi
Adapun beberapa gejala yang dialami ketika rabun jauh mulai
menyerang, antara lain yaitu :
1. Sakit kepala
Sakit kepala merupakan gejala umum yang terjadi jika terjadi gangguan pada
tubuh, salah satunya penyakit ini. Gejala ini biasanya terjadi karena mata
terlalu lelah, sebab bekerja secara berlebihan. Mata yang mengalami rabun
jauh biasanya akan berkedip secara berlebihan dan membuat pengidap sering
menggosok mata.
2. Pandangan kabur
Salah satu gejalanya yaitu jarak pandang menjadi lebih dekat dan pandangan
mulai kabur, terutama melihat objek yang jauh. Gejala ini dapat dilihat dari
perilaku penderita yang sering menyipitkan mata jika melihat objek yang
jauh. Hal itu sudah dipastikan bahwa ia mengidap gangguan penglihatan.
3. Tidak menyadari keberadaan objek sekitar
hal ini menjadi tidak asing lagi jika seseorang menderita gangguan
penglihatan tidak akan menyadari objek yang dilihat karena jarak
pandangannya yang mulai memendek, jadi tidak mungkin jika dia tidak bisa
melihat sesuatu yang bisa dilihat oleh orang lain.

Tatalaksana Miopi
Pada orang dengan rabun jauh, mereka merasakan pandangan yang
buram saat melihat objek yang jauh. Hal ini berarti, jika pandangan buram, maka
ketajaman visual pun berkurang. Ketajaman mata biasanya diukur dengan sistem
Snellen. Pada mata orang normal, angka Snellen-nya menunjukkan 20/20.
Artinya, kita dapat melihat objek dengan jelas pada jarak 20 kaki (6 meter).Pada
penderita rabun jauh, angka penyebut pada Snellen biasanya lebih besar,
misalnya, 20/60. Hal ini berarti seseorang baru bisa melihat dengan jelas sejauh
20 kaki untuk melihat apa yang bisa dilihat oleh orang dengan penglihatan normal
pada jarak 60 kaki (18 meter).
Umumnya, untuk menguji seberapa besar ukuran minus mata, dokter
mata akan menggunakan alat yang disebut phoropter. Alat ini nantinya dipasang
berbagai ukuran minus mata yang membantu pandangan menjadi lebih
jelas.Pengecekan lensa tidak hanya sekali, lensa diganti berkali-kali sampai
mendapatkan hasil visual yang paling tajam bagi penderita rabun jauh. Untuk
mengecek ketajaman visual setelah menggunakan lensa dari phoropter, penderita
melihat grafik Snellen. Grafik ini berisi sebelas baris huruf kapital.
Ukuran minus mata menandakan keparahan rabun jauh. Semakin parah
miopi, maka semakin buram pandangan jika dilihat dari jarak jauh.Besar dan
kecilnya ukuran minus mata diukur dengan satuan dioptri (D). Besarnya angka
dioptri menunjukkan tingkat keparahan miopi. WHO menetapkan, seseorang
dapat dikatakan mengalami rabun jauh jika ukuran minus mata mulai dari -0,50 D
ke atas. Sementara, berdasarkan penelitian yang terbit pada jurnal
Investigative Ophthalmology & Visual Science, ada dua pembagian minus mata,
yaitu:
● Ukuran minus mata rendah, yaitu mulai dari -0,50 D hingga di bawah -06,00
D.
● Ukuran minus mata tinggi, yaitu -06,00 D ke atas.
Pada ukuran minus mata -05,00 D hingga -06,00 ke atas, tingkat
ketajaman mereka hanya sebesar 20/400 atau bahkan lebih parah. Artinya, mereka
harus melihat pada jarak 20 kaki untuk melihat objek dengan jelas yang bisa
dilihat pada penglihatan normal pada jarak 400 kaki (121 meter).
Alasan utama untuk mengatasi myopia adalah untuk meningkatkan
ketajaman penglihatan penderita, fungsi visual, serta kenyamanan penglihatan.
Adapun beberapa tatalaksana untuk mengatasi miopi yaitu
1. Kacamata
Kacamata merupakan tatalaksana paling mudah dan aman yang dapat
diberikan untuk membantu penglihatan. Katamata merupakan alat yang dapat
disarankan terlebih dahulu kepada pasien sebelum lensa kontak atau bedah.
Salah satu metode yang digunakan menggunakan kaca mata untuk control
progress seperti menggunakan kacamata bifokal sebagai upaya
memperlambat perkembangan miopi.
2. Lensa kontak
Lensa kontak dapat menjadi salah satu pilihan untuk membantu berbagai
macam kelainan refraktif dengan cara menjadi lapisan refraktif pertama pada
mata. Indikasi dari penggunaan lensa kontak adalah kosmetik, pencapaian
tajam penglihatan yang memadai pada kelainan refraktif tinggi. Kelebihan
dari penggunaan lensa kontak adalah memiliki lapang pandang yang lebih
luas, kenyamanan dan dapat meningkatkan kualitas penglihatan.
3. Bedah refraktif
Bedah refraktif merupakan metode yang digunakan untuk memodifikasi
status kelainan dengan menggunakan prosedur operasi. Prosedur operasi biasa
dengan melibatkan perubahan pada kornea yang disebut keratorefraktif atau
penempatan implant lensa intraocular didepan lensa menggunakan lensa
refraktif. Operasi ini dapat dipertimbangkan apabila penderita ingin
mengurangi penggunaan kacamata dan lensa kontak.

Pengobatan Miopi
Gangguan refraksi mata miopia atau rabun jauh dapat diperbaiki dengan
alat bantu (kacamata dan lensa kontak) dan pembedahan. Ukuran alat bantu
diperiksa dengan menggunakan tes refraksi mata. Semakin negatif angka
koreksinya, semakin kuat lensa tersebut. Sebagai contoh -3.00 lebih kuat daripada
-2.50. Lensa tersebut membantu mata untuk memfokuskan cahaya tepat di retina
mata.
Terdapat dua prosedur pembedahan yang umum dilakukan untuk
memperbaiki miopia, yaitu:
● Photorefractive keratectomy (PRK): prosedur ini menggunakan laser untuk
meratakan lapisan tengah dari kornea sehingga cahaya akan jatuh pada retina.
● Laser In-Situ Keratomileusis (LASIK): prosedur ini menggunakan laser atau
alat lain untuk membuat lipatan tipis di bagian atas kornea, membentuk
kornea dan menutup lipatan tersebut kembali. Operasi Lasik pada penderita
rabun jauh (miopia) akan memipihkan kornea mata yang terlalu tebal,
sehingga bayangan benda dapat jatuh tepat pada retina dan penderita dapat
melihat objek yang jauh dengan lebih jelas. Namun, rabun jauh yang diderita
tidak boleh lebih dari -12 dioptri.
Pilihan lain adalah ortokeratologi, di mana penderita miopia akan
menggunakan lensa kontak khusus (rigid gas permeable atau gas permeable)
yang dapat membentuk kornea mata saat sedang tidur. Pada pagi harinya, kornea
mata akan tetap dalam bentuk baru secara sementara.

LEMBAR PENGESAHAN

Penanggung Jawab, Ketua Panitia,

TTD
TTD

Nama
Nama
NIM
NIM

Ketua HMJ Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar

TTD

Nama
NIM

Anda mungkin juga menyukai