Anda di halaman 1dari 12

Hari/Tgl dikumpul :Sabtu/24-07-2021

Nama :Wiwi Fajriati


Jurusan :Alih Jenjang STR Kebidanan
Angkatan/SMT :V/I
Nomor HP :05248510571
Tandatangan :

Tugas Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indoensia

1. Sejak kita SD,SMP,SMA/SMK bahkan Perguruan Tinggi kita memepelajari bahasa


Indonesia yang merupakan bahasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia
dan sejak kecil pula kita ditekankan untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mengapa kita harus mempelajari bahasa Indonesia? Berikan argumenmu! Mengapa
bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi masih harus dipelajari? Apakah landasan
hukumnya? Jelaskan
Jawaban:
Mempelajari bahasa Indonesia sangat penting bagi kita karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh semua warga negara Indonesia yang
terdiri dari berbagai daerah dan berbagai macam bahasa yang berbeda.Bahasa Indonesia
menjadi bahasa pemersatu dalam berkomunikasi dengan masayarakat dari daerah dan
latar belakang sosial budaya yang berbeda. Bahsa Indonesia juga sebagai penghubung
antarbudaya dan antardaerah
Bahasa Indonesia tetap dipelajari di Perguruan Tinggi yaitu agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan pedoman ejaan bahasa Indonesia. Mampu berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, dan membantu
mengemukakan pendapat yang baik dan sopan. Selain itu agar memahami bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai standar penulisan ilmiah yang menjadi tugas
akhir.
Landasan hukumnya yaitu dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara. Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa
Indonesia merupakan ungkapan perwujudan sikap kita terhadap bahasa Indonesia
dalam bentuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Berdasarkan fungsinya bahasa merupakan alat komunikasi,alat mengekepresikan diri,


alat berintegrasi dan beradaptasi sosial, alat kontrol sosial. Jelaskan maksud dari fungsi-
fungsi tersebut beserta contoh-contohnya!
Jawaban:
Berdasarkan fungsinya, bahasa terdiri dari:
a. Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi merupakan alat perhubungan antar individu untuk dapat
berinteraksi dalam kelompok masyarakatnya. Dengan adanya fungsi komunikasi,
interaksi komunikasi dapat diwujudkan sebagai fungsi ekspresi diri.
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak
akan sempurna bila ekspresi diri individu tidak diterima atau dipahami oleh
individu lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang
pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang orang
yang sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud individu,
melahirkan perasaan individu dan memungkinkan individu menciptakan kerja sama
dengan sesama individu. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan masa depan kita. Contohnya media massa,
internet, surat kabar, buku.
b. Fungsi ekspresi diri
Pada awalnya, setiap individu menggunakan bahasa untuk mengekspresikan
kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni individu-individu di
sekitarnya. Dalam perkembangannya, setiap individu tidak lagi menggunakan
bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk
berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya.Setelah dewasa, individu
menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk
berkomunikasi. Ccontohnya seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui
tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri
seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu
tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk
mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh lainnya, tulisan kita dalam sebuah buku,
merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak memikirkan
siapa pembaca kita.Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa
memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi, pada
saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai berpikir kepada siapakah surat
itu akan ditujukan. Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang
kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.
c. Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan (integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu
lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan
sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang
digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan
(masyarakat).Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang
berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui
bahasa itu memanfaatkan aturan aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia
berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat.
Bahasa di samping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula
manusia memanfaatkan pengalaman pengalaman mereka, mempelajari dan
mengambil bagian dalam pengalaman pengalaman itu, serta belajar berkenalan
dengan orang orang lain. Anggota anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan
secara efisien melalui bahasa. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial
tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi
dan kondisi yang kita hadapi.Contohnya kita akan menggunakan bahasa yang
berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang non-
standar di lingkungan teman teman dan menggunakan bahasa standar pada orang
tua atau orang yang kita hormati.Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga
berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya,
pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan
dan tidak sopan.
d. Fungsi kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat
diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan,
informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku buku pelajaran
dan buku buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat
kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah, orasi ilmiah atau politik merupakan
contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti
diskusi atau acara bincang bincang (talk show) di televisi dan radio.Iklan layanan
masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa
sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru,
perilaku dan tindakan yang baik.Dengan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi
dengan proses sosial suatu masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi atau
kebudayaan, pengindentifikasi diri, dan penanam rasa pada masyarakat.

3. Bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya merupakan bahasa negara/resmi dan


bahasa nasional. Jelaskan maksud dari pernyataan di atas dan berikana alasan logis dari
pernyataan tersebut!
Jawaban:
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya
bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan
baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang
berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia digunakan sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk


kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pemerintah serta dalam
hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran
ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku
populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak
mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis
dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum
tentu akan mengerti.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa


indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan
bangsa.masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini.Kedudukan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia
dalam berbagai macam media komunikasi.Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu
bangsa yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya.
4. Jelaskan satu persatu perbedaan bahasa Indonesia dari proses terbentuknya dan dari
segi fungsinya beserta contohnya!

Jawaban:
Perbedaan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa indonesia sebagai
bahasa negara yaitu:
a. Perbedaaan dari proses terbentuknya
Adanya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional didorong oleh rasa
persatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Putra-putra Indonesia Indonesia sadar
bahwa persatua merupakan sesuatu yang mutlak untuk mewujudkan suatu
kekuatan. Semboyan “ Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh “ benar-benar diresapi
oleh mereka. Mereka juga sadar bahwa untuk mewujudkan persatuan perlu adanya
sarana yang menunjangnya. Dari sekian sarana penentu, yang tidak kalah
pentingnya adalah sarana komunikasi yang disebut bahasa. Dengan pertimbangan
kesejarahaan dan kondisi bahasa Indonesia itu, maka di tentukanlah ia sebagai
bahasa Nasional.
Berbeda halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara/resmi.
Terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara/resmi di latarbelakangi oleh
kondisi bahasa Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakainya
ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar
penduduknya. Disamping itu, pada saat itu bahsa Indonesia telah di sepakati oleh
pemakainya sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat di tentukannya
sebagai bahasa Negara/resmi.
b. Perbedaan dari segi fungsinya
Yang menjadi masalah kita adalah perbedaan sehubungan dengan tanggung jawab
kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi itu. Apabila kita menggunakan bahasa
Indonesia sebagai fungsi tertentu, terdapat kaitan apa dengan kita? Kita berperan
sebagai apa sehingga kita berkewajiban moral menggunakan bahasa Indonesia
sebagi fungsi tertentu?Jawaban atas pertanyaan itulah yang membedakan tanggung
jawab kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi bahasa Indonesia baik dalam
kedudukannya sebagai nasional maupun bahasa Negara.
Kita menggunakan sebagai bahasa Negara dipakai sebagai alat perhubungan
antarsuku, misalnya karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di wilayah
tanah air Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang berbangsa lain yang
menetapo di wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia, dia tidak
mempunyai tanggung jawab moral untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai
fungsi tersebut.
Jadi, seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghubung antarsuku,
karena dia berbangsa Indonesia yang menetap di wilayah Indonesia. Sedangkan,
seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, karena dia
sebagi warga Negara Indonesia yang menjalankan tugas-tugas pembangunan
Indonesia.
5. Bagaimana cara anda menerapkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar di
lingkungan kerja anda? Berikan pula contohnya!
Jawaban:

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah
untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta. Dalam
lingkungan kerja saya di Puskesmas, saya berusaha menerapkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baku dan benar saat berkomunikasi dengan pasien, saya menjelaskan
hasil pemeriksaan pasien dengan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh pasien.
Saya mencatat hasil pemeriksaan pasien deengan menggunakan bahasa Indonesia yang
jelas dan lengkap agar dapat dipahami oleh semua orang. Saya berupaya untuk
melestarikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan cara terus
memperdalam penggunaan bahasa baku, memperbanyak kosakata, mengetahui
perkembangan bahasa baru dan berdiskusi dengan teman.
Hari/Tgl dikumpul :Sabtu/24-07-2021
Nama :Wiwi Fajriati
Jurusan :Alih Jenjang STR Kebidanan
Angkatan/SMT :V/I
Nomor HP :05248510571
Tandatangan :

TUGAS SEJARAH BAHASA INDONESIA

1. Mengapa bahasa kita diberi nama Indonesia dan sejak kapan nama Indonesia ada
secara formal (resmi)? Jelasakan!
Jawaban:

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia juga
menjadi bahasa persatuan Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan sebagai
bahasa nasional setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945.
Ketetapannya dituangkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36, yang
menyatakan bahwa "Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia". Bahasa Indonesia lahir
pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu para pemuda di pelosok Nusantara sedang
berkumpul dalam rapat pemuda. Dalam rapat tersebut menghasilkan tiga ikrar yang
diberi nama Sumpah Pemuda yakni bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ikrar yang ketiga merupakan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada waktu itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional. Penggantian nama dari bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia mengikut usulan dari Mohammad Tabrani pada Kongres
Pemuda I yang beranggapan bahwa jika tumpah darah dan bangsa tersebut dinamakan
Indonesia, maka bahasanya pun harus disebut bahasa Indonesia. Kata "bahasa
Indonesia" sendiri telah muncul dalam tulisan-tulisan Tabrani sebelum Sumpah
Pemuda diselenggarakan. Kata "bahasa Indonesia" pertama kali muncul dalam
harian Hindia Baroe pada tanggal 10 Januari 1926. Pada 11 Februari 1926 di koran
yang sama, tulisan Tabrani muncul dengan judul "Bahasa Indonesia" yang membahas
tentang pentingnya nama bahasa Indonesia dalam konteks perjuangan bangsa
2. Jelaskan peistiwa sejarah apa saja yang mempengaruhi perjalanan bahasa Indonesia!
Jawaban:
Kongres II bahasa Indonesia tahun 1954 mengakui bahwa bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Melayu. Dalam catatan bahwa bahasa Melayu memiliki sejarah yang cukup
panjang. Dari batu-batu bertulis yang ditemukan, seperti Kedukan Bukit, Talang Tuwo,
Kota Kapur, Karang Brahi, Gandasuli, Bogor, dan Pagaruyung, maka yang paling awal
bertahun 683 M. Hal ini menunjukkan bahwa sejak abad ke-7, bahasa Melayu sudah
ditemukan dalam tulisan dengan aksara Pallawa (Collins, 2009: 78; Adul, 1981: 1-2).
Dari bukti ini dapat diduga bahwa secara lisan beberapa abad sebelumnya bahasa
Melayu sudah digunakan masyarakat penuturnya (orang Melayu). Ada 5 faktor yang
mendorong tersebarnya bahasa Melayu di nusantara. Pertama, bahasa Melayu adalah
bahasa yang digunakan oleh Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu kerajaan di
nusantara ini yang berpusat di Sumatera bagian Selatan dan Riau (Ophuijsen, 1983).
Kerajaan Sriwijaya pada masanya pernah menguasai wilayah yang cukup luas di
nusantara ini, sehingga bahasa Melayu sebagai bahasa kerajaan menyebar seiring
dengan meluasnya wilayah Kerajaan Sriwijaya. Faktor kedua, pusat Kerajaan Sriwijaya
merupakan wilayah pusat perdagangan internasional. Faktor ketiga, pusat Kerajaan
Sriwijaya menjadi pusat pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan agama Buddha.
Faktor keempat, letak geografis kerajaan Sriwijaya ini di selat Melaka menjadi pintu
masuk para pedagang dari dan ke nusantara sehingga frekuensi dan intensitas
pertemuan dan komunikasi sangat tinggi di jalur ini. Faktor kelima adalah bahasa dan
sastra Melayu.
Pendirian Komisi Bacaan Rakyat tahun 1908 dan kemudian diubah menjadi Balai
Pustaka pata tahun 1917 sebagai lembaga pemerintah Hindia Belanda yang
menerbitkan dan menyediakan bahan bacaan rakyat dalam berbagai sektor kehidupan
dalam bahasa Melayu membuat berkembangnya dan tersebarnya bahasa Melayu di
seluruh wilayah nusantara. Masa pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda
setelah Jepang mengalahkan Belanda nusantara ini merupakan masa yang amat berarti
bagi perkembangan bahasa Indonesia. Jepang sebagai penguasa baru tidak ingin segala
hal yang berbau Belanda digunakan, termasuk bahasa. Jepang berkeinginan agar bahasa
Jepang yang digunakan di wilayah pendudukan ini. Namun penguasaan bahasa tidak
semudah menguasai suatu wilayah, penguasaan dan penggunaan bahasa memerlukan
proses yang panjang. Dalam kondisi transisi ini, pertimbangan yang sangat realistis
adalah digunakannya bahasa pribumi. Dalam hal ini, dipilihlah bahasa Melayu
(Indonesia) sebagai bahasa dalam pemerintahan dan pendidikan atau pengajaran
sehingga pada masa pendudukan Jepang ini bahasa Indonesia digunakan secara resmi
sebagai bahasa pemerintahan dan pendidikan atau pengajaran. Perjuangan pergerakan
kemerdekaan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia, baik perlawanan fisik berupa
peperangan maupun dalam bentuk politik, ditunjang pula oleh perkembangan dan
kondisi wilayah Hindia Belanda di nusantara ini. Kekalahan Belanda atas Jepang dan
kemudian kekalahan Jepang atas sekutu menyebabkan terjadinya kevakuman
kekuasaan di wilayah Hindia Belanda ini. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pejuang
untuk memproklamasikan diri menjadi negara dan bangsa yang merdeka dan berdaulat
oleh Bapak Soekarno – Hatta atas nama rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945. Sidang PPKI pada tangal 18 Agustus 1945 menetapkan UUD RI 1945 serta
mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Dalam UUD 1945 bab 15 pasal 36 ditetapkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara.

3. Berapa kali bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan ejaan? Jelaskan dan berikan
contoh untuk masing-masing perubahan ejaan tersebut!
Jawaban:
Bahasa Indonesia oengamalai penyempurnaan ejaan sebanyak tujuh kali yaitu:
1. Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Malmoer dan Moehammad Taib
Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa
yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui
pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu:
- ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga
digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
- Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dan sebagainya.
- Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dan sebagainya.
- Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dan sebagainya.
2. Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya.
Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
- Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dan sebagainya.
- Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat,
dan sebagainya.
- Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-
barat2-an.
- Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
3. Ejaan Pembaharuan
Ejaan Pembaharuan dirancang oleh sebuah panitia yang diketuai oleh Prijono dan
E. Katoppo pada tahun 1957 sebagai hasil keputusan Kongres Bahasa Indonesia II
di Medan yaitu membuat standar satu fonem satu huruf, dan
diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga
tidak digunakan dalam kata berulang yang memiliki makna tunggal
seperti kupukupu dan alunalun.Namun, sistem ejaan ini tidak pernah dilaksanakan.
4. Ejaan Melindo
Melindo ini akronim dari Melayu-Indonesia. Penyusunan ejaan ini disusun pada
tahun 1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, yang dalam
hal ini adalah Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam ejaan ini tidak berbeda
jauh dari Ejaan Pembaharuan. Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan
ejaan yang digunakan kedua negara. Namun Karena alasan politis antarkedua
negara, pada praktiknya ejaan Melindo ini tidak pernah terwujud.
5. Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)
Ejaan ini dibentuk pada tahun 1967. Penyempurnaan dilakukan pada ejaan-ejaan
swebelumnya yakni fonologi, morfologi, sintakis. Isinya juga tidak jauh berbeda
dari ejaan sebelumnya Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə, o,
a. Dalam ejaan ini, istilah-istilah asing sudah mulai diserap seperti: extra →
ekstra; qalb → kalbu; guerilla → gerilya.
6. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Eejaan ini mengatur secara
lengkap tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur
bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf
kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z”
yang kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi bagian Bahasa Indonesia.
7. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. PUEBI
pun resmi berlaku sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia. Llatar belakang diresmikan
ejaan baru ini adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni
sehingga pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan
EYD, terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak
tebal.
- Huruf diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi
- Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal: petak, kena,
militer
- Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring, dan bagian-bagian karangan seperti judul, bab, dan subbab.
- Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya: Pak Haji Bahrudin
- Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.

4. Di era globalisasi ini tanpa terasa banyak kosakata yang sebenarnya hasil serapan dari
bahasa lain tetapi sudah kita anggap sebagai kosakata Bahasa Indonesia.Berikan 5
contoh kata yang diserap dari bahasa asing lalu buatkan kalimat dengan menggunakan
kata serapan itu!
Jawaban:
1. Film itu mendapat apresiasi dari para sineas dan juga masyarakat.
Kata serapan bahasa Inggris: film.
Artinya: karya seni audio visual yang mengutamakan dialog, alur cerita, dan juga
penokohan.
2. Internet kini bisa dinikmati oleh siapa saja, entah itu warga perkotaan atau warga
pedesaan.
Kata serapan bahasa Inggris: internet.
Artinya: jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan
fasilitas komputer yang terorganisais di seluruh dunia melalui telepon ataupun satelit
3. Semua data perusahaan telah tersimpan dengan rapi.
Kata serapan bahasa Inggris: data.
Artinya: keterangan yang benar tentang suatu hal.
4. Desain bangunan itu dia rancang dengan sangat detail.
Kata serapan bahasa Inggris: detail.
Artinya: dengan sangat terperinci.
5. Video itu telah ditonton oleh puluhan juta orang.
Kata serapan bahasa Inggris: video.
Artinya: tayangan yang berisi gambar yang bergerak atau orang yang sedang
melakukan suatu aktivitas.

5. Upaya peningkatan dan pengembangan bahasa Indonesia antara lain dengan perluasan
pemakaian bahasa, pembinaan kepada masyarakat , penelitian bahasa, dan
pengembangan bahasa melalui media massa. Jelaskan maksud dari upaya -upaya
tersebut beserta contohnya?
Jawaban:
Upaya lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan bahasa Indonesia antara lain:
1. Perluasan Pemakaian Bahasa.
Perluasan pemakaian bahasa adalah salah satu cara efektif pada pengembangan
suatu bahasa. Semakin banyak penutur suatu bahasa akan mengalami
pengembangan dan peningkatan yang baik. Bahasa Indonesia akan tetap pada
kedudukan dan fungsinya yang sebenarnya yaitu sebagai bahasa negara dan sebagai
bahasa resmi kenegaraan, karena fungsi dan pemakaiannya digunakan pada
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
2. Pembinaan Kepada Masyarakat.
Pentingnya pembinaan dan pengembangan bahasa kepada masyarakat akan
menjaga fungsi dan peranan suatu bahasa. Sikap bahasa yang positif terhadap
bahasa akan menjaga kelestarian suatu bahasa tersebut. Bahasa mendapatkan
kedudukan dan perhatian yang seharusnya sehingga meningkatnya mutu pada
pengunaan bahasa Indonesia. Contohnya seminar edukasi kepada masyarakat,
3. Penelitian Bahasa.
Penelitian bahasa adalah salah satu bentuk pengembangan bahasa. Melalui
penelitian yang seksama dan program penggunaan bahasa akan membantu proses
pengembangan bahasa yang diharapkan. Penelitian bahasa adalah salah satu bentuk
dari perencaan pada pengembangan bahasa. Contohnya karya tulis ilmiah, jurnal-
jurnal penelitian

4. Pengembangan Bahasa Melalui Media Massa


Media massa (cetak ataupun elektronik) setiap hari mengunjungi masyarakat
dengan menggunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu, media massa
memiliki fungsi yang amat strategis dalam upaya pengembangan ataupun
pembinaan bahasa Indonesia. Bahkan, sering terjadi media massa dijadikan acuan
dalam penggunaan bahasa Indonesia. Sugono (2008) mengemukan dalam
hubungan dengan pengembangan bahasa Indonesia media massa dapat mengambil
peran dalam penggalian dan penyebarluasan kosakata dari khazanah budaya daerah.
Penggalian budaya daerah ke dalam bahasa Indonesia itu akan memperkaya
kosakata bahasa Indonesia yang sekaligus mengimbangi laju pertumbuhan kosakata
bahasa Indonesia dari penyerapan kosakata bahasa asing. Selama pengungkapan
budaya daerah tersebut belum terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia,
pengambilan kosakata bahasa daerah dalam pengungkapan budaya daerah tersebut
akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Misalnya, kata kaharingan, ganihut,
dan mandau adalah contoh pengangkatan kosakata bahasa daerah yang
memperkaya bahasa Indonesia. Kata ngaben, pura, galungan, dan subak adalah
kata-kata bahasa Bali yang masuk ke dalam bahasa Indonesia. Dengan kata lain,
media massa memiliki peran yang amat penting dalam pengayaan kosakata bahasa
Indonesia sekaligus penyebarluasannya ke masyarakat Indonesia di luar wilayah
bahasa daerah yang bersangkutan, bahkan ke penutur di luar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai