Anda di halaman 1dari 12

Makalah

UJIAN TENGAH SEMESTER

Dosen Pembimbing :
Sri Meutia,ST.,MT

Disusun Oleh :
Kelas A1
Kelompok 1

Urfan Wahyan Wahid (180130039)


Fredy Fariska Fahrudin (180130016)
Welpiano Prabowo (180130028)
Asma (180130024)
Nurma Yunita (180130003)
Nabila Mutiara Sari (180130018)
Rahma Juwita (180130014)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan innayahnya sehimgga kami dapat menyelesaikan Makalah
Pengetahuan ilmu lingkungan dengan judul ‘’ Ujian Tengah Semester (UTS)’’ ini
sesuai dengan kemampuan kami

Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini Sri
Meutia,ST.,MT yang telah membantu kami baik secara moral maupun
materi.Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah mendukung kami dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik

Kami menydari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan,bahasa,penulisan, oleh akarena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bias menjadi progresif lagi dalam masa yang akan dating, semoga
makalah ini bias bermanfaat untuk perkembangan dan peniongkatan ilmu
pengetahuan

Lubuk Pakam, 02 april 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................6
1.1 latar belakang...........................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................7
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................8
2.1 Pengertian Limbah...................................................................................................8
2.2 Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang).......................8
2.3 Dampak Limbah.......................................................................................................9
2.4 Pirolisis Sederhana Solusi Untuk Masalah Sampah Plastik...............................9
2.5 Pemanfaatan Limbah Plastik Dijadikan BBM........................................................10
BAB III. ALAT/BAHAN DAN CARA PEMBUATAN BBM DARI LIMBAH PLASTIK
.........................................................................................................................................12
3.1 Alat/ Bahan bbm dari limbah plastik......................................................................12
3.2 Cara Pembuatan bbm dari limbah plastik...............................................................12
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
4.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Bahan plastik dalam pemanfaatannya di kehidupan manusia memang tak
dapat dilelakkan, sebagian besar penduduk di dunia memanfaatkan plastik dalam
menjalankan aktivitasnya. Namun, dibalik pemanfaatan plastik tersebut
menimbulkan masalah baru, yaitu sampah plastik. Sifat plastik yang sulit
diuraikan dalam tanah,perlu waktu berpuluh‐puluh tahun untuk tanah
menguraikan sampah-sampah dari bahan plastik tersebut.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat
ini masih belum bisa ditangani dengan baik, terutama pada negara-negara
berkembang. Kemampuan pengelolaan sampah yang masih rendah dengan
ketidakseimbangan produksi sampah membuat sampah menjadi menumpuk
dimana-mana. Sampah yang tidak terurus dengan baik akan menghasilkan kualitas
lingkungan yang tidak baik pula, air yang dihasilkan dari sampah menyebabkan
pencemaran baik di tanah, air, dan udara, meningkatkan perkembangan hama
penyakit, menurunnya kesehatan dan nilai estetika lingkungan karena pencemaran
air, tanah dan udara.
Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat hingga mengalami
kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Tahun 2011 tercatat 1,9 juta ton, di tahun
2012 naik menjadi 2,1 juta ton, selanjutnya tahun 2013 naik lagi menjadi 2,3 juta
ton per tahun. 2 Di tahun 2014 2,4 juta ton, dan diperkirakan pada tahun 2015,
meningkat menjadi 2,6 juta ton. Akibat dari peningkatan penggunaan plastik ini
adalah bertambah pula sampah plastik (Untoro, 2013). Berdasarkan asumsi
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), setiap hari penduduk Indonesia
menghasilkan 0,8 kg sampah per orang atau secara total sebanyak 189 ribu ton
sampah/hari. Jumlah tersebut 15% berupa sampah plastik atau sejumlah 28,4 ribu
ton sampah plastik/hari (Pahlevi, 2012). Hal tersebut di tegaskan oleh
Antonopoulos (2012) The input/output modeling of each waste management
technology is quite complex due to various undefined processes. Artinya masukan
dan keluaran model manajemen teknologi pengolahan sampah yang tidak
diketahui prosesnya. Di satu sisi penemuan plastik ini mempunyai dampak positif
yang luar biasa, karena plastik memiliki keunggulan-keunggulan dibanding
material lain. Tetapi di sisi lain, sampah plastik juga mempunyai dampak negatif
yang cukup besar. Keunggulan plastik dibanding material lain diantaranya kuat,
ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah, mudah diberi warna, mudah
dibentuk, serta isolator panas dan listrik yang baik,sedangkan plastik yang sudah
menjadi sampah akan berdampak negatif terhadap lingkungan maupun kesehatan
manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Limbah?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode
Recycle (Daur Ulang)?
3. Apa yang dimaksud dengan Dampak Limbah?
4. Apa yang dimaksud dengan Pirolisis Sederhana Solusi Untuk Masalah
Sampah Plastik?
5. Apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Limbah Plastik Dijadikan BB?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud Pengertian Limbah!
2. Untuk mengetahui yang dimaksud Pengelolaan Limbah Plastik Dengan
Metode Recycle (Daur Ulang)!
3. Untuk mengetahui yang dimaksud Dampak Limbah!
4. Untuk mengetahui yang dimaksud Pirolisis Sederhana Solusi Untuk
Masalah Sampah Plastik!
5. Untuk mengetahui yang dimaksud Pemanfaatan Limbah Plastik Dijadikan
BBM!
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah)
atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik.
Pada dasarnya, orang akan menganggap bahwa limbah adalah sampah
yang sama sekali tidak ada gunanya dan harus dibuang, akan tetapi jika limbah
terus ditumpuk maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Dan sejatinya,
limbah tidak selamanya harus dibuang karena banyak juga limbah yang masih
bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat.

2.2 Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)


Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan
plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan
mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat
dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di
Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya
adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya
tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek
pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan
untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar
(Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan
oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik
dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu
sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak
terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah
tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana,
yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi
dan sebagainya (Sasse et al,1995).

2.3 Dampak Limbah


Jika tidak dikelola dengan baik, maka limbah-limbah ini tentu saja akan
berdampak terhadap kehidupan Anda dan juga lingkungan sekitar. Seperti dampak
limbah terhadap manusia, mulai dari terserang dengan berbagai macam penyakit
seperti diare, tifus, gangguan saraf, sesak nafas hingga juga bisa menyebabkan
keracunan yang berujung pada kematian.
Adapun dampak limbah ini terhadap lingkungan mulai dari terganggunya
ekosistem lingkungan sekitar dan apabila limbah cairan yang mengandung bahan
kimia masuk kedalam tanah dan bercampur dengan air tanah maka akan sangat
berdampak pada kesuburan tanah hingga air yang akan dikonsumsi oleh manusia.

2.4 Pirolisis Sederhana Solusi Untuk Masalah Sampah Plastik


Selama ini saya hanya lebih fokus pada masalah sampah organik.
Mencoba berbagai cara untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk
organik, atau produk turunannya. Sampah plastik tidak masuk dalam
perhitunganku, karena aku tidak tahu cara mengatasinya selain dijadikan kerajinan
atau daur ulang.
Pirolisis sederhana yang ditunjukkan padaku hari ini membuatku tersadar,
bahwa masalah sampah sudah ada solusinya; ini adalah solusi untuk masalah
sampah plastik. Alat Pirolisis ini sangat mudah ditiru dan diduplikasi oleh siapa
saja yang ingin mengatasi masalah sampah dan mendapatkan BBM alternatif yang
murah. Siapa saja bisa membuatnya dan mencobanya sendiri. Semakian banyak
yang membuatnya akan semakin banyak sampah plastik yang termanfaatkan
kembali. sisa pirolisis sampah plastik bagian yang tersisa dan tidak terurai dari
proses pirolisis sederhana ini sebesar kurang lebih 30% dari sampah plastik yang
dimasukkan ke dalam drum. Satu drum bisa menghasilkan kurang lebih 10 kg.
Bahan ini oleh dan Koeprasi Dangiang dicoba dimanfaatkan sebagai pencampur
aspal. Sayanya belum berhasil dengan baik.
2.5 Pemanfaatan Limbah Plastik Dijadikan BBM
pemanfaatan Limbah Plastik harus dioptimalkan. "Saat ini, Indonesia
memiliki banyak limbah plastik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,
Selain optimalisasi Limbah Plastik, pihaknya juga melakukan konservasi energi,
konservasi energi merupakan upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta efisiensi pemanfaatannya.
"Penggunaan energi masyarakat Indonesia saat ini cenderung boros.
Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM)
dengan metode destilasi kering di kawasan Pengadegan, Pancoran, Jakarta,
Rabu (8/11).  Alat pengolahan sampah plastik menjadi BBM yang terbuat
dari peralatan sederhana tersebut mampu menciptakan 1 Kg sampah plastik
menjadi bahan bakar minyak seperti minyak tanah, solar dan premium
dengan sistem kerja yang disebut "pirolisis". Saat ini alat tersebut akan
dilakukan uji laboratorium melalui lembaga sertifikasi Sucofindo, dan
dengan harapan alat tersebut dapat membantu mengurangi populasi sampah
plastik di Indonesia yang menurut data KLHK mencapai 9,52 juta ton pada
tahun 2019 mendatang.
BBM alternatif yang diperoleh hanya satu macam, karena mereka belum
memisahkan minyak yang berat dan minyak yang ringan. Minyak yang berat,
mungkin lebih dekat atau mirip dengan minyak solar atau minyak tanah.
Sedangkan minyak yang ringan lebih mirip dengan bensin/premium. BBM
alternatif ini dipakai untuk menjalankan traktor atau mesin diesel.
BAB III
ALAT/BAHAN DAN CARA PEMBUATAN BBM DARI
LIMBAH PLASTIK

3.1 Alat/ Bahan bbm dari limbah plastik


 1 buah kaleng bekas biskuit ole-ole
 2 buah lem dextone
 1 buah gunting yang tajam
 1 botol kaca kurnia
 1 kompor gas dan tabung gas 3kg
 1 buah baskom yang berisi air
 2 buah Pipa besi yang kecil dengan diameter 1 centimeter dan
panjang 10 centimeter dan 20 centimeter
 Selang plastik aquarium yang berdiameter 1 centimeter dan
panjang 1 meter
 Beberapa Sampah plastik

3.2 Cara Pembuatan bbm dari limbah plastik


1. Pertama kali membuat alat Pirolisis sederhana ini. Bahan yang
dipakai pertama kali adalah kaleng bekas biskuit ole-ole. Bagian
atas kaleng dilubangi dan diberi pipa besi. Pipa ini dibuat panjang
agar fraksi plastik yang menguap bisa terkondensasi dan mencair
menjadi BBM. Bagian ujung pipa diberi penampung,sedderhana.
2. Sampah plastik dibersihkan dari kotoran-kotoran bukan plastik.
Kalau perlu dicuci bersih dan dikeringkan. Plastik dimasukkan ke dalam
kaleng, dipadatkan sampai penuh. Satu kaleng bisa menampung kurang
lebih 1 kg plastik. Kemudian ditutup rapat, di lem agar tidak ada
kebocoran di sisi-sisinya. Jika perlu diberi seal dari karet ban dalam
untuk menghindari kebocoran itu.
3. Kemudian, bagian bawah dipanaskan dengan api yang besar dan stabil.
Dipanasi sampai 10 menit terus sampai minyak menetes dari ujung pipa.
Jika belum menetes, tetapi hanya keluar asam, pipa yang digunakan
kurang panjang. Jika masih belum keluar juga, tetap terus dipanasi.
4. Setelah sudah keluar cairan bbm dari selang yang ditampung oleh
baskom yang berisikan air, terus cairan bbm tersebut akan keluar dari
selang dan masuk ke dalam botol kaca dari proses penyunlingan
tersebut
5. Setelah itu kita uji coba cairan tersebut dengan membakar nya, setelah
kami uji coba dengan membakar cairan tersebut ternyata terbakar,
Maka cairan bbm tersebut dikatakan berhasil.
6. demikian lah proses pembuatan bbm dari limbah sampah plastik .
Kekurangannya, kaleng biskuit sangat tipis dan tidak cukup kuat. Kaleng
biskuit ini hanya bisa dipakai beberapa kali saja, setelah itu akan rusak.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Mitigasi sampah plastik melalui proses daur ulang (recycling) menjadi
sangat popular saat ini. Salah satu proses daur ulang yang lebih menjanjikan dan
berprospek ke depan adalah dengan mengkonversi sampah plastik menjadi BBM.
Langkah mitigasi ini tidak hanya bisa mengatasi persoalan sampah plastik saja,
tetapi juga bisa memproduksi bahan bakar untuk kebutuhan energi serta mampu
meningkatkan nilai ekonomis sampah plastik.

4.2 Saran
Makalah ini dibuat supaya pengolahan sampah plastik dibuat sekreatif
mungkin untuk mengurangi masalah sampah plastik yang semakin hari semakin
banyak dan menimbulkan penyakit kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.abstrak.uns.ac.id/wisuda/upload/A131408007_bab1.pdf

https://www dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/Pengelolaan

https://www lintasusaha.com/pemanfaatan-sampah-plastik

Anda mungkin juga menyukai