Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.

1, Februari 2019

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS


BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE
WISN DI BAGIAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT
UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2018
¹Suheri Parulian Gultom, ²Afrizal Sihotang
1.
Dosen APIKES Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan; 2.Alumni APIKES Imelda

Email: 1. suheriparuliangultom@gmail.com

ABSTRAK

Pelayanan di bagian pendaftaran bersifat administratif yaitu pelayanan dalam mengidentifikasi


pasien. Oleh karena itu harus diupayakan pelayanan yang cepat agar pasien tidak lama
menunggu. Salah satu kendala di pendaftaran adalah jumlah tenaga yang terbatas. Berdasarkan
survey pendahuluan rata-rata kunjungan pasien rawat jalan 4250 kunjungan dan rawat inap 2048
kunjungan. Dimana rat-rata pasien perhari sebanyak 209orang. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perkiraan kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja dengan
menggunakan metode WISN di bagian pendaftran Rumah Sakit Umum Haji tahun 2018. Jenis
penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan populasi kunjungan pasien rawat
jalan dan rawat inap pada bulan Maret-Mei 2018 sebanyak 3149 pasien. Hasil penelitian dengan
menggunakan metode WISN perkiraan tenaga rekam medis di bagian pendaftaran yang
dibutuhkan sebanyak 1 petugas, sedangkan terjadinya antrian dikarenakan pasien yang
berkunjung datang disaat jam yang bersamaan. Antrian juga terjadi karena DRM yang dicari
tidak ditemukan di rak filing dan pasien tidak membawa KIB.Terdapat kekurangan tenaga rekam
medis di bagian pendaftaran di Rumah Sakit Umum Haji karena dari hasil perhitungan
dibutuhkan tambahan 1 orang dan saat ini hanya ada 2 orang tenaga rekam medis .

Kata Kunci : Tenaga Rekam Medis, Pendaftaran, Beban Kerja

PENDAHULUAN memerlukan penanganan dan perhatian


yang seksama (WHO, 2009).
Rumah sakit adalah suatu bagian Menurut Undang-Undang RI No.
menyeluruh dari organisasi sosial dan 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah
medis berfungsi memberikan pelayanan institusi pelayanan kesehatan bagi
kesehatan yang lengkap kepada masyarakat dengan karakteristik
masyarakat, baik kuratif maupun tersendiri yang dipengaruhi oleh
rehabilitatif, dimana menjangkau perkembangan ilmu pengetahuan
pelayanan keluarga dan lingkungan. kesehatan, kemajuan teknologi dan
Rumah sakit merupakan sebuah institusi kehidupan sosial ekonomi masyarakat
pelayanan kesehatan profesional yang yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanannya dilakukan oleh dokter, pelayanan yang lebih bermutu dan
perawat, dan tenaga ahli kesehatan terjangkau oleh masyarakat agar
lainnya. Pelayanan rumah sakit terwujud derajat kesehatan yang
merupakan bagian yang tidak setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah
terpisahkan dari sistem pelayanan institusi pelayanan kesehatan yang
kesehatan pada umumnya, yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

524
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

perorangan secara paripurna yang dengan tujuan menciptakan kepuasan


menyediakan pelayanan rawat inap, pasien (Bustami, 2011).
rawat jalan dan gawat darurat. Bagian pendaftaran merupakan sub
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) unit di instalasi rekam medis suatu
Undang-Undang Praktik Kedokteran, rumah sakit dimana berfungsi dalam
yang dimaksud dengan rekam medis pengumpulan data melalui identitas
adalah berkas yang berisi catatan dan pasien.Untuk melaksanakan pekerjaan
dokumen tentang identitas pasien, pendaftaran di unit rekam medis rumah
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan sakit harus memiliki tenaga rekam medis
pelayanan lain yang telah diberikan yang memenuhi standar dilihat dari
kepada pasien (UU No. 29 Tahun 2004. kuantitas maupun kualitasnya. Tenaga
Tujuan rekam medis adalah untuk rekam medis di bagian pendaftaran
menunjang tercapainya tertib harus memiliki kompetensi yang baik
administrasi dalam rangka upaya dan mumpuni dalam melakukan
peningkatan pelayanan kesehatan di pelayanan rekam medis. Tenaga rekam
rumah sakit. Tanpa didukung suatu medis harus memiliki pengetahuan,
sistem pengelolaan rekam medis yang sikap dan keterampilan dalam
baik dan benar, mustahil tertib melakukan pekerjaannya sehingga
administrasi rumah sakit akan berhasil pelayanan rekam medis lebih bermutu
sebagaimana yang diharapkan (Depkes, dan dapat dipertanggung jawabkan
2008). (Budi, 2011).
Tempat pendaftaran pasien atau Perencanaan sumber daya manusia
yang sering dikenal sebagai loket merupakan fungsi utama yang harus
pendaftaran pasien merupakan bagian dilaksanakan oleh setiap organisasi serta
terpenting dari pelayanan kesehatan di harus menjadi fokus perhatian sehingga
rumah sakit, yang memberi pelayanan langkah-langkah yang diambil oleh
pertama kali kepada pasien serta manajemen menjadi tepat guna, lebih
pencatatan identitas pasien. Tempat menjamin bahwa di dalam organisasi
pendaftaran dibagi menjadi tiga bagian tersedia tenaga kesehatan untuk
yaitu: Tempat pendaftaran pasien rawat menduduki jabatan dan pekerjaan yang
jalan (TPPRJ), Tempat pendaftaran tepat dalam rangka mencapai suatu
pasien rawat inap (TPPRI) dan Tempat tujuan dan berbagai sasaran yang telah
pendaftaran pasien gawat darurat ditetapkan. Salah satu bentuk
(TPPGD). Tempat pendaftaran pasien perencanaan sumber daya manusia
merupakan tempat pelayanan pasien kesehatan adalah perencanaan tenaga
pertama kali sehingga perlu ditugaskan rekam medis (Kemenkes, 2017).
seorang petugas yang ramah, cepat, teliti Menurut Undang-Undang No 36
dan rapi. (KARS, 2012). Tahun 2014, Perekam medis dan
Sarana pelayanan kesehatan informasi kesehatan merupakan salah
terutama rumah sakit dalam menghadapi satu tenaga kesehatan yang termasuk
era globalisasi berupaya meningkatkan dalam kelompok tenaga keteknisian
kualitas akan jasa yang ditawarkan medis. Tugas dari perekam medis dan
kepada masyarakat. Hal ini disebabkan informasi kesehatan yaitu mengelola
karena kualitas jasa dapat digunakan data pasien menjadi informasi kesehatan
sebagai alat untuk mencapai keunggulan yang berguna bagi pengambilan
kompetitif. Implementasi kualitas jasa keputusan. Pengelolaan rekam medis
yang dilakukan oleh sarana pelayanan yang baik membutuhkan tenaga kerja
kesehatan dengan cara memberikan yang kompeten dalam bidang rekam
pelayanan terbaik bagi konsumen medis dilihat dari segi kualitas maupun
kuantitas. Kualitas tenaga kerja meliputi

525
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

pengetahuan, keterampilan dan tingkat dilakukan pengambilan keputusan yang


pendidikan, sedangkan kuantitas adalah berbasis bukti ilmiah. Melihat besarnya
jumlah tenaga kerja yang ada harus peranan rekam medis dalam pelayanan
sesuai dengan beban kerja. rumah sakit, maka sudah saatnya perlu
Beban kerja sangat memengaruhi mendapatkan perhatian yang tinggi
efisiensi, efektivitas dan produktifitas terkait hal-hal apa saja yang menunjang
tenaga kerja. Sehingga perlu adanya demi peningkatan kualitas terbaik di
kesesuaian antara jumlah tenaga kerja instalasi rekam medis (PPSDM, 2017).
dengan beban kerja di suatu unit Rumah Sakit Haji Medan memiliki
pelayanan. Salah satu metode untuk 2 tempat pendaftaran pasien , yaitu
mengetahui kebutuhan tenaga kerja rawat jalan (TPPRJ) dan tempat
yaitu dengan menggunakan metode pendaftran pasien rawat inap (TPPRI).
WISN dimana metode tersebut dapat Jumlah tenaga rekam medis di bagian
menunjukkan besarnya kebutuhan pendaftaran adalah 2 orang dari jumlah
tenaga pada sarana kesehatan seluruh petugas 6 orang. Berdasarkan
berdasarkan beban kerja, sehingga lokasi jadwal dinas, diketahui bahwa tenaga
atau relokasi akan lebih mudah dan rekam medis yang terlambat masuk
rasional (Nuraini, 2010). kerja pada bulan April 2018 rata-rata
Menurut Astiena (2015), keterlambatan adalah 5 hari. Diketahui
menyebutkan bahwa beban kerja tenaga juga bahwa dari rekapitulasi laporan
kesehatan adalah banyaknya pekerjaan kunjungan pasien pada bulan Januari
yang harus diselesaikan oleh tenaga sampai dengan April 2018 berjumlah
kesehatan profesional dalam satu tahun 6298, terdiri dari pasien rawat jalan
dalam satu sarana pelayanan kesehatan. 4250 dan rawat inap 2048.
Beban kerja pada satu unit pada Berdasarkan survey pendahuluan
dasarnya merupakan keseimbangan dengan melakukan wawancara pada
antara kuantitas dan kualitas pekerjaan tenaga rekam medis di Rumah Sakit
yang dituntut dari karyawan dengan Haji Medan, diketahui bahwa terdapat
jumlah tenaga yang ada dalam suatu unit beban kerja yang dirasakan tenaga
tersebut. Beban kerja juga pelaksana diantaranya, kejenuhan,
mempertimbangkan standar jumlah kelelahan dan tingkat stress yang cukup
tenaga menurut profesi tersebut, standar tinggi baik di bagian pendaftaran
kualifikasi dan standar evaluasi maupun di bagian pengolahan rekam
pekerjaan. Jadi, tinggi rendahnya beban medis, karena mengingat pekerjaan yang
kerja tidak hanya tergantung pada mereka lakukan adalah pekerjaan yang
jumlah tenaga yang tersedia, namun serupa dan berurutan dari waktu ke
tergantung juga dengan kualifikasi waktu. Keadaan lainnya yaitu kejadian
tenaga kesehatan tersebut. Beban kerja status rekam medis tidak ditemukan, hal
bisa menjadi tinggi apabila kompetensi ini membutuhkan waktu untuk proses
tenaga kesehatan lebih rendah dari pencarian pada saat pelayanan. Keadaan
kualifikasi yang disyaratkan, begitu juga tersebut memicu antrian yang menjadi
sebaliknya. semakin panjang. Selain itu terdapat
Analisis terhadap beban kerja tenaga pelaporan yang turut membantu
tenaga rekam medis sangat diperlukan untuk melayani pendaftaran pasien
dalam rangka meningkatkan pelayanan rawat jalan selama satu hari penuh. Serta
rekam medis di suatu rumah sakit. Hal petugas pendaftaran pasien memiliki
ini bertujuan agar dapat diketahui beban tugas untuk melakukan pemberian
kerja mana yang perlu di efisiensikan. informasi kepada pasien.
Selain itu, dengan adanya analisis atau Berdasarkan hasil perhitungan
pengukuran beban kerja, dapat waktu tunggu 30 pasien di bagian

526
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

pendaftaran di dapatkan rata-rata waktu Desember 2018. Populasi dari penelitian


12 menit 25 detik untuk pasien rawat ini adalah kunjungan pasien rawat jalan
jalan dan 20 menit 16 detik untuk pasien dan rawat inap pada bulan Maret sampai
rawat inap. Dimana untuk standar dengan Mei 2018 dan 2 orang tenaga
pelayanan minimal waktu penyediaan rekam medis yang melakukan kegiatan
UHNDP PHGLV UDZDW MDODQ ” PHQLW GDQ di bagian pendaftaran pasien dimana
rawat LQDS ” PHQLW (Depkes, seluruh populasi dijadikan sampel
2008). penelitian.
Berdasarkan observasi yang
dilakukan peneliti, diketahui juga bahwa Variabel dan Definisi Operasional
tenaga rekam medis di bagian 1. Waktu kerja tersedia adalah waktu
pendaftaran mempunyai tugas dalam yang tersedia bagi tenaga rekam
pengumpulan data pasien sesuai medis di bagian pendaftraran dalam
identitas pasien, pemberian nama pasien, melakukan tugasnya di unit rekam
pemberian nomor rekam medis, medis Rumah Sakit Umum Haji
pencatatan pada buku register dan Medan.
komputer, pembuatan Kartu Indeks 2. Standar beban kerja adalah waktu
Utama Pasien (KIUP), pembuatan kerja yang tersedia bagi tenaga
tracer, buku peminjaman rekam medis, rekam medis di bagian pendaftaran
pengambilan berkas rekam medis dari Rumah Sakit Umum Haji Medan
rak penyimpanan untuk disediakan pada dibagi rata-rata waktu yang
pasien yang berobat ke rumah sakit. digunakan untuk menyelesaikan
Berdasarkan uraian dari latar kegiatan pokok.
belakang di atas, maka penulis tertarik 3. Standar kelonggaran adalah waktu
meODNXNDQ SHQHOLWLDQ WHQWDQJ ³$QDOLVD yang digunakan untuk melaksanakan
Kebutuhan Tenaga Rekam Medis kegiatan lain yang tidak berhubungan
Berdasarkan Beban Kerja Dengan langsung tetapi bermanfaat bagi
Metode WISN di Bagian Pendaftran tenaga rekam medis di bagian
Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun pendaftaran Rumah Sakit Umum
´ Haji Medan.
4. Perhitungan jumlah kebutuhan
METODE tenaga adalah total kuantitas kegiatan
pokok dibagi dengan standar beban
Jenis penelitian yang digunakan kerja tenaga rekam medis di bagian
adalah penelitian deskriptif dengan pendaftaran Rumah Sakit Umum
menggunakan pendekatan cross Haji Medan.
sectional yang bertujuan untuk Pengumpulan data primer melalui
mengetahui bagaimana kebutuhan wawancara dan observasi serta
tenaga rekam medis berdasarkan beban menghitung waktu tunggu pasien di
kerja dengan metode WISN di bagian bagian pendaftaran. Data sekunder yaitu
pendaftaran Rumah Sakit Umum Haji data mengenai jumlah kunjungan pasien
MedanTahun 2018. Lokasi penelitian rawat jalan dan rawat inap, SOP
dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji pendaftaran, Struktur organisasi, dan
Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi Kalender Rumah Sakit. Instrumen yang
penelitian, karena adanya masalah digunakan untuk melakukan penelitian
tentang kebutuhan tenaga rekam medis ini adalah : Stop Watch , Tabel
di bagian pendaftaran dan belum pernah pengukuran, Pedoman Wawancara dan
dilakukan penelitian sebelumnya. Pedoman Observasi. Analisa data untuk
Penelitian ini dilakukan pada bulan mendapatkan gambaran kebutuhan
September 2018 sampai dengan tenaga rekam medis di bagian

527
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

pendaftaran Rumah Sakit Umum Haji Berdasarkan struktur organisasi


Medan dengan menggunakan metode bagian rekam medis Rumah Sakit
Workload Indicator of Staffing Need Umum Haji Medan, membuat
(WISN). perencanaan unit kerja dan kategori
bagian rekam medis yaitu petugas
HASIL bagian unit rekammedis berjumlah
2 orang.
Perencanaan Kebutuhan SDM Rekam 3. Menyusun standar beban kerja
Medis Berdasarkan Beban Kerja di Standar Beban Kerja yang ada di
Rumah Sakit Haji Medan Rumah Sakit Umum Haji Medan di
1. Menetapkan Waktu Kerja peroleh berdasarkan hasil
Tersedia perencanaan yang dilakukan oleh
Diperoleh dari kerja efektif selama pihak rumah sakit, karena sistem
kurun waktu 1 tahun untuk masing- yang digunakan sudah
masing kategori SDM yang bekerja di komputerisasi maka disesuaikan
Unit Rekam Medis Rumah Sakit dengan kegiatan yang dilakukan
HajiMedan. Data yang di dapat sebagai pada saat ini, Standar Beban Kerja
berikut : yang ada adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Waktu Kerja Tersedia Menghitung Standar Beban Kerja
Kategori di Rumah Sakit Umum Haji Medan
Kode Faktor Perekam Keterangan Perhitungan sebagai berikut :
Medis Dik : a. Waktu Kerja Tersedia
A Hari Kerja 284 Hari/Tahun = 124320 Menit/Tahun
B Cuti Tahunan 7 Hari/Tahun b. Rata-Rata Waktu
Pendidikan = 5.5 Menit=2.5 Menit
C 3 Hari/Tahun
dan Pelatihan
Dit : Standar Beban Kerja ?
Hari Libur
D 12 Hari/Tahun Jawab : Standar Beban Kerja
Nasional
Ketidak Rawat jalan
E 5 Hari/Tahun = ƒ•–— ‡”Œƒ ‡”•‡†‹ƒ
hadiran Kerja
F Waktu Kerja 8 Jam/Tahun Rata-rata Waktu
Waktu Kerja 2056 Jam/Tahun = 124320
Tersedia 5.5
124320 Menit/Tahun
{A-(B+C+D+E)*F = 22604
Hasil Kerja Rawat inap
257 Hari/Tahun
Tersedia = ƒ•–— ‡”Œƒ ‡”•‡†‹ƒ
Sumber :Unit Rekam Medis Rumah Sakit Rata-rata Wa ktu
Umum Haji Medan = 124320
Uraian perhitungan sebagai berikut : 2.5
a. Untuk hari kerja tersedia = 49728
Seluruh Kategori SDM 4. Menyusunan Standar Kelonggaran
:{284- (7+3+12+5)} Standar kelonggaran yang ada di
=257Hari Kerja/Tahun Rumah Sakit Haji Medan di
b. Waktu Kerja Tersedia sesuaikan dengan kegiatan-kegiatan
Seluruh Kategori SDM yang ada dan dilakukan oleh masing-
: 257 (Hari / Tahun) x 8 Jam / Hari masing unit kerja, khususnya untuk
= 2056 Jam Kerja / Tahun unit kerja rekam medis dan seluruh
2. Menetapkan Unit Kerja Dan sub unit rekam medis memiliki
Ketegori SDM standar kelonggaran adalah sebagai
berikut :

528
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

Tabel 2. Standar Waktu Kelonggaran


F Jam Jumlah Waktu Kerja
Nama Kegiatan SKI
(Tahun) (waktu) (menit) Tersedia
Kegiatan
12 120 1440 124320 0.012
Perhimpunan
Narasumber 2 120 240 124320 0.002
Rapat BPJS 12 60 720 124320 0.002
Rapat Rutin 12 60 720 124320 0.002
Pelatihan
3 120 360 124320 0.045
Rekam Medis
Seminar 2 630 1260 124320 0.01
Laporan Sesuai
20 60 1200 124320 0.01
Permintaan
Adm BPJS 255 60 15300 124320 0.123
Pelatihan Lain 2 220 440 124320 0.007
Sumber : Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Haji Medan

Untuk perhitungannya sebagai berikut : kebutuhan SDM di setiap unit kerja


Dik : Rata-rata waktu (jam) = 161 atau sub unit kerja penyimpanan
jam/tahun (Kegiatan Perhitungan) rekam medis.Sumber data yang
Waktu Kerja Tersedia = 2056 diperlukan untuk menghitung SDM
Dit : Standar Kelonggaran ? per unit kerja salah satunya adalah
Jwb: Standar Kelonggaran L Kuantitas Kegiatan Pokok yang
V_r_ V_r_ [_irs dilakukan di unit rekam medis
[_irs Ocph_ Xcpqcbg_ adalah sebagai berikut :
5:5
= 649:= 0.078 a. Kuantitas Kegiatan Pokok Rumah
5. Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja Sakit Haji Medan
Dalam perhitungan kebutuhan SDM
dibutuhkan sumber data yang Tabel 3. Kuantitas Kegiatan Pokok
diperoleh dari langkah-langkah Kategori Kegiatan
No Frekuensi
sebelumnya dan kuantitas kegiatan SDM Pokok
pokok tiap unit kerja selama kurun Rawat
Perekam 27583
1 jalan
waktu satu data-data yang diperoleh Medis
Rawat inap
6345
dari langkah-langkah sebelumnya
Hasil Kerja Hari/Tahu
seperti data kegiatan pelayanan rawat 257
Tersedia n
jalan, rawar inap, standar beban Sumber :Unit Rekam Medis Rumah Sakit
kerja, standar kelonggaran Umum Haji Medan
merupakan data untuk perhitungan

Tabel 4. Kebutuhan Sumber Daya Manusia


Kategori Kegiatan Kuantitas Standar Beban Kebutuhan
No
SDM Pokok Kegiatan Kerja SDM
Perekam Rawat Jalan 27583 22064 1.25
1
Medis Rawat Inap 6345 49728 0.13
Sub Total Kebutuhan SDM 1.38
Standar Kelonggaran 0.078
Total Kebutuhan SDM 1.458
Sumber :Unit Rekam Medis Rumah Sakit Haji Medan
Berdasarkan rumus yang sudah di jumlahkan sebelum ditambahkan dengan
tentukan diatas kebutuhan SDM untuk standar kelonggaran yang ada di unit
tiap kegiatan pokok terlebih dahulu

529
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

rekam medis, dan untuk proses pendaftaran adalah 6 orang, akan tetapi
perhitungannya : jumlah petugas di bagian pendaftaran
Kebutuhan SDM petugas rekam medis saat ini sebanyak 5 orang.
Sub Total Kebutuhan SDM Dari hasil perhitungan tersebut
= Kuantitas Kegiatan petugas pendaftaran di Rumah Sakit
Standar Beban Kerja Umum Haji Medan harus menambahkan
= 27583 tenaga rekam medis sebanyak 1 orang
22604 agar bisa menjalankan pekerjaannya
= 1.25 sesuai dengan PMK No.55 tahun 2013.
= Kuantitas Kegiatan Agar penyelenggaraan rekam Medis di
Standar Beban Kerja Rumah Sakit Umum Haji lebih baik lagi
= 6345 sehingga beban kerja yang ada dapat
49728 cepat teratasi.
= 0.13 Sesuai dengan penelitian dilakukan
Jadi sub total kebutuhan SDM adalah Rahmawati (2015), menjelaskan petugas
= 1.25 +0.13= 1.38 di unit rekam medis Rumah Sakit
Standar Kelonggaran = 0.078 Assalam Gemolong sampai dengan
Jadi, Total Kebutuhan SDM = 1.38+ bulan agustus 2015 sebanyak 8 orang.
0.078 = 1.428 Sedangkan dari hasil perhitungan
= 1 orang kebutuhan tenaga kerja unit rekam
Jadi jumlah keseluruhan SDM yang medis sebanyak 8,56 atau 9 orang.
dibutuhkan di unit rekam medis adalah 1 Sehingga kebutuhan tenaga rekam medis
orang. tahun 2015 memerlukan penambahan 1
orang tenaga di bagian pendaftaran
Upaya Penyelesaian Masalah yang karena di bagian pendaftaran masih
Dilakukan oleh Unit Rekam Medis di terdapat rangkap pekerjaa atau
Rumah Sakit Haji Medan dikerjakan oleh petugas pendaftaran dan
Upaya yang dilakukan oleh unit rekam petugas assembling, coding dan
medis Rumah Sakit Umum Haji Medan indexing, untuk mencapai produktifitas
dalam menyelesaikan masalah yang kerja yang optimal perlu adaya
timbul adalah : pendayagunaan dan pembagian tugas
1. Meminta tambahan petugas pada sesuai dengan job description
pimpinan dengan standar beban
kerja yang di alami petugas. KESIMPULAN
2. Menambah ilmu pengetahuan agar
semakin lebih baik dengan cara 1. Analisis kebutuhan Tenaga
pelatihan dan seminar ataupun berdasarkan beban kerja di unit
pendidikan formal. rekam medis di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2018 dengan
PEMBAHASAN menggunakan metode WISN
(Workload Indicator Of Staffing
Berdasarkan hasil perhitungan Needing), jumlah SDM bagian
jumlah minimal kebutuhan tenaga rekam pendaftaran adalah 2 orang, dan
medis di bagian pendaftaran Rumah jumlah yang dibutuhkan adalah
Sakit Umum Haji Medan, dengan 1(satu) orang.
jumlah pasien pada tahun 2017 untuk 2. Pihak Rumah Sakit Umum Haji
rawat jalan sebanyak 60364 hari/tahun. Medan dan Kepala Instalasi Rekam
Maka tenaga rekam medis yang Medis melakukan kebijakan bahwa
dibutuhkan saat ini untuk melakukan syarat kualifikasi petugas rekam
seluruh kegiatan yang ada di bagian medis atau telah mengikuti

530
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

pendidikan dan pelatihan dasar serta Sakit di Indonesia. Jakarta:


mampu mengoperasikan komputer. Departemen Kesehatan RI.
Edwin B. F, Personel Management, Mc.
DAFTAR PUSTAKA Grow ± Hill, Inc, (Singapore, 1980)
hlm. 5.
Aditama. (2010). Manajemen Gibony, Principles of Hospital
Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: Administration, dalam karangan
Universitas Indonesia Wirawan, Buletin Medical Record
Alamsyah, D. (2012). Manajemen No.3 (Jakarta : PPSPM, 1983) hlm.
Pelayanan Kesehatan. Yogjakarta: 25.
Nuha Medika Giyana F. (2012). Analisis Sistem
Arsil R, dkk. (2006). Manual Rekam Pengelolaan Rekam Medis Rawat
Medis. Jakarta: Konsil Kedokteran Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Indonesia. Kota Semarang.
Azwar, A. (2010). Pengantar Hatta, G. (2011). Pedoman Manajemen
Administrasi Kebijakan Kesehatan. Informasi Kesehatan di Sarana
Edisi ke-3. Jakarta: Binarupa Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-
Aksara. Press.
Budi, S. (2011). Manajemen Unit Kerja Hariandja MTE.( 2007). Manajemen
Rekam Medis. Yogyakarta: Sumber Daya Manusia:
Quantum Sinergi Media. Pengadaan, Pengembangan,
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pengkompensasian, dan
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Produktivitas
Akseptabilitasnya. Jakarta: Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Erlangga. Hidayat, S, 2011. Metodologi
Depkes RI. (2004). Peraturan Menteri Penelitian. Bandung : Mandar
Kesehatan Republik Indonesia Maju.
Nomor 81/MENKES/SK/I/2004. Huffman, EK. (1994). Health
Pedoman Penyusunan Information Management, Edisi 10
Perencanaan SDM Kesehatan di (Illnois : PRF, 1994) hlm. 28.
Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Kemenkes RI. (2004). Peraturan Menteri
serta Rumah Sakit. Jakarta: Kesehatan Republik Indonesia
DEPKES RI. Nomor 56 tahun 2014 tentang
Depkes RI. (2008). Petunjuk Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Pelaksanaan Penyelenggaraan sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Rekam Medis. Jakarta: DEPKES Kemenkes RI. 2008. Peraturan Menteri
RI. Kesehatan Republik Indonesia
Depnaker, UU No. 14 tahun 1969. Nomor
Ketentuan-Ketentuan Pokok 269/MENKES/PER/III/2008
TenagaKerja. Jakarta: Depnaker. Tentang Rekam Medis. Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Pelayanan Kemenkes RI.
Medik. (2006). Pedoman Kemenkes RI. (2013). Peraturan Menteri
Penyelenggaraan dan Prosedur Kesehatan RI Nomor 55 Tahun
Rekam Medis Rumah Sakit di 2013 Tentang Penyelenggaraan
Indonesia Revisi 2. Jakarta: Pekerjaan Rekam Medis. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Kemenkes RI.
Direktorat Jendral Bina Pelayanan Menpan RI. (2013). Peraturan Menteri
Medik. (2008). Pedoman Pendayagunaan Aparatur Negara
Pengelolaan Rekam Medis Rumah dan Reformasi birokrasi Nomor 30
tentang jabatan fungsional perekam

531
JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA Vo.4, No.1, Februari 2019

medis dan angka Kreditnya. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Jakarta: Menpan RI. Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Muthomimah I, dkk. (2015). Analisis Suharyanto H., Agus H., 2005.
Kebutuhan Tenaga Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia.
Berdasarkan Beban Kerja Unit Yogyakarta: Media Wawancara.
Rekam Medis Rumah Sakit Islam Sulistyaningsih. (2011). Metodologi
Kendal Tahun 201. Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-
Nuraini N. (2010). Analisis Kebutuhan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Tiffany, Dwi, Lanang. (2016). Tinjauan
Kerja Work Load Indicator Staff Beban Kerja Petugas Rekam Medis
Atau WISN ( dalam jurnal Rekam Guna Meningkatakan Produktivitas
Medis Vo.4 No.1). Karanganyar: Petugas Unit Rekam Medis Rawat
APIKES Mitra Husada. Jalan di Rumah Sakit. Dustira
Notoatmodjo S. (2012). Metodologi Cimah. 61-76.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Terry G R. (2011). Dasar-Dasar
Rineka Cipta. Manajemen Cetakan Kesebelas.
Rustiyanto, Ery. (2009). Etika Perekam Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Medis dan Sistem Informasi Undang-undang Republik Indonesia.
Kesehatan. Yogyakarta: Graha (2003). Nomor 13 Tahun 2003
Ilmu. tentang Ketenaga Kerjaan, Jakarta.
Siswati S. (2013). Etika dan Hukum Undang-undang Republik
Kesehatan dalam Perspektif Indonesia.
Undang-Undang Kesehatan. Undang-undang Republik Indonesia.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. (2009). Nomor 44 Tahun 2009
Sondang. (2010). Manajemen Sumber Tentang Rumah Sakit. Jakarta.
Daya Manusia, Edisi 1, Cetakan IV Undang-undang Republik
. Jakarta: Bumi Aksara. Indonesia.
6XPD¶PXU (2012). Hygine Perusahaan Undang-undang Republik Indonesia.
dan Keselamatan Kerja. Jakarta: (2004). Nomor 29 Tahun 2004
Haji Massagung. Tentang Praktik Kedokteran.
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Jakarta: Undang-undang Republik
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Indonesia.

532

Anda mungkin juga menyukai