Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN MIOMA UTERI

Nama Finoria Pinto /201811024

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST. ELISABETH SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Kasus :
Ny. Dewi (39 th) dirawat dengan Mioma Uteri, pasien direncanakan untuk
histerektomi total karena resiko penyebaran dari sel-sel keganasan. Saat ini
pasien sedang menstruasi, dan mengeluh nyeri skala 7 pada bagian perut.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas, konjungtiva
anemis. Pasien mengatakan jika menstruasi tidak lancar dan banyak
mengeluarkan perdarahan, TD: 130/90 mmHg, N:100x/menit.

Format Pengkajian Klinik


====================================================
I. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 39 tahun
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 4 Februari 1982
Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Sudah menikah
Agama : Kristen
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Kawi No. 19
Dx medis : Mioma Uteri

II. Identitas Penanggungjawab


Nama / hubungan dengan pasien : Tn. R / Suami
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : 22 Februari 1980
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Kawi 19

III. Genogram

c c

c c

Keterangan:

1. : Laki-laki

2. : Perempuan

3. : Pasien

4. : Meninggal

5. : Menikah

6. : Anak dari

7. : Tinggal dalam satu rumah


IV. Riwayat Keperawatan Masa Lalu
 Penyakit yang pernah diderita:
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti typus dan
demam berdarah

 Penyakit keturunan dalam keluarga :


Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti
mioma uteri

 Operasi yang pernah dilakukan :


Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi seperti operasi
caesar karena belum pernah hamil.
 Alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi panas, dingin,
debu dan makanan
 Imunisasi :
Pasien mengatakan pernah melakukan imunisasi tetapi pasien lupa
imunisasi apa saja yang dia dapat
 Kebiasaan buruk :
Pasien mengatakan pernah mengonsumsi alkohol, tapi sudah lama
tidak minum lagi. Pasien mengatakan saat menstruasi hanya
mengganti pembalut saat mandi saja.
 Obat-obatan :
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat apapun.
V. Riwayat keperawatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit :
 Pasien mengeluh nyeri skala 7 pada bagian perut
Tindakan/terapi yang sudah diterima :
Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri di bagian perut
P . Paliatif : Pasien mengatakan nyeri hilang saat pasien diam
Provokatif : Pasien mengatakan nyeri timbul ketika masuk menstruasi
dan saat BAK
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti diremas-remas dan
ditusuk-tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri di bagian perut
S : Pasien mengatakan nyeri berskala 7 dari 10
T : Pasien mengatakan nyeri terasa hilang timbul.
Keluhan Penyerta :
 Pasien mengatakan sering buang air kecil dan saat kencing terasa
nyeri

VI. Kebutuhan
a. Oksigen :
Sebelum masuk Rumah Sakit
1. Pasien mengatakan tidak sesak nafas
2. Pasien mengatakan nafasnya teratur
3. Pasien mengatakan tidak menggunankan alat bantu nafas
Selama berada di Rumah Sakit
1. Pasien mengatakan tidak sesak nafas
2. Pasien mengatakan nafasnya teratur
3. Pasien mengatakan tidak menggunankan alat bantu nafas
b. Cairan :
Sebelum masuk Rumah Sakit
1. Pasien mengatakan minum air putih 8 gelas per hari
2. Pasien mengatakan tidak pernah minum minuman beralkohol
3. Pasien mengatakan sering berkeringat

Selama berada di Rumah Sakit


1. Pasien mengatakan minum air putih 4 gelas per hari
2. Pasien mengatakan tidak pernah minum minuman beralkohol
3. Pasien mengatakan sering berkeringat

c. Nutrisi :
Sebelum di rumah sakit:
 A (Antropometri):
BB : 60 kg
TB : 160 cm : 1,60 m
BBI : (TB-100) – 10% (TB-100)
: (160-100) – 10% (160-100)
: 60 – 6,0
: 54 kg
BBN : BBI ± (10% x BBI)
: 54 ± 5,4
: 54 +5,4 = 59.4 kg
: 54 - 5,4 = 48,6 kg
BB
IMT=
TB2
60
:
(1,60)2
: 23,4 (Normal )
Keterangan :
<20 : Underweight
20-25 : Normal
26-30 : Overweight
>30 : Obesitas

 B (Biochemical) :
HASIL PEMERIKSAAN BIOKIMIA
PEMERIKSAAN NILAI NORMAL HASIL LAB
Hemoglobin 12-16 11,8
Trombosit 150.000-450.000 684.000
Limfosit 25-40 17,6

 C (Clinical Sign) : pasien tampak lemas, konjuntiva anemis


 D (Diet) :
 Kualitas : pasien makan tiap 1 porsi berisi nasi, ikan
dan sayur
 Kuantitas : makan 3x sehari
Sesudah di rumah sakit :
 A (Antropometri) :
BB : 60 kg
TB : 160 cm : 1,60 m
BBI : (TB-100) – 10% (TB-100)
: (160-100) – 10% (160-100)
: 60 – 6,0
: 54 kg
BBN : BBI± (10% x BBI)
: 54 ± 5,4
: 54+5,4= 59.4 kg
: 54 – 5,4 = 48.6 kg
BB
IMT :
TB2
60
: 2
(1,60)
: 23,4 ( Normal )
Keterangan :
< 20 : Underweight
20-25 : Normal
26-30 : Overweight
>30 : Obesitas
 B (Biochemical) :
 Lukosit 11000/lpb
 Eritrosit 3 juta sel/mm3
 Hb 11 g/dl
 C (Clinical Sign) : Tidak Terkaji
 D (Diet) :
 Kualitas : Bentuk makanan biasa berprotein tinggi dan
rendah garam, sayur hijau dan buah, diberikan secara oral.
 Kuantitas : makan 3x sehari

d. Eliminasi Fekal
Sebelum masuk rumah sakit :
1. Pasien mengatakan dua kali BAB selama dirumah
2. Pasien mengatakan saat BAB, warna BAB kuning kecoklatan
konsistensi lembek, tidak ada darah
3. Pasien mengatakan saat BAB kadang nyeri hilang muncul
Selama di rumah sakit :
1. Pasien mengatakan selama di rumah sakit baru BAB satu kali
2. Pasien mengatakan pagi jam 04.00 BAB, warnanya BAB masih
kuning kecolatan, dan lembek
3. Pasien mengatakan saat BAB nyeri bagian perut hilang muncul

e. Eliminasi Fekal
Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 2 kali Padat kecoklatan Berbau Tidak ada
masuk sehari tajam
RS :
Selama 1 kali BAB Padat kecoklatan Berbau Nyeri
berada tajam hilang
RS : muncul
saat BAB
f. Eliminasi Urin
Sering pipis
Frekuensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 4 kali Kuning Bau khas Tidak ada
masuk RS sehari bening keluhan
Saat masuk 4 kali Kuning Bau Nyeri saat BAK
RS sehari kemerahan menyengat

g. Aktivitas
Selama
Sebelummas
di
Aktivitas Keterangan uk Rumah
Rumah
Sakit
Sakit
Mandi Dapat mengerjakan sendiri √ √
Pada bagian tertentu dibantu
Memerlukan bantuan
Seluruhnya tanpa dibantu √ √
Berpakaian Pada kondisi tertentu dibantu
Seluruhnya memerlukan bantuan
Pergi ke Dapat mengerjakan sendiri √ √
Memerlukan bantuan
toilet Tidak dapat pergi ke toilet
Berpindah Tanpa bantuan √ √
Dengan bantuan
atau
Tidak dapat melakukan
berjalan
BAB dan Dapat mengontrol √ √
Kadang-kadang ngompol
BAK Dibantu seluruhnya
Tanpa bantuan √ √
Dapat makan sendiri kecuali hal-
Makan
hal tertentu
Seluruhnya dibantu
SKOR A A
Ket :
A : Mandiri untuk 6 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi
C : Mandiri, kecuali mandi dan fungsi lain
D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan fungsi lain
E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan fungsi
lainnya
F : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah
dan fungsi lainnya
G : Tergantung untuk 6 fungsi.

h. Tidur
Sebelum masuk rumah sakit :Pasien mengatakan terbiasa tidur siang
2 jam dan dapat tidur nyenyak 8 jam
tanpa terbangun pada malam hari.
Selama di rumah sakit :Pasien mengatakan tidurnya hanya 2
jam karena pasien merasa cemas dan
gelisa karena hendak melakukan
tindakan operasi mioma.
i. Seksualitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan menstruasinya lancar dan
mengeluarkan banyak darah. Pasien tidak bisa
melakukan hubungan seksual dengan suaminya
karena merasa sakit saat berhubungan pada area
genetalia.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat ini sedang mengalami
menstruasi, Pasien tidak bisa melakukan hubungan
seksualitas dengan suaminya.

j. Privasi dan Interaksi Sosial


Sebelum masuk rumah sakit :Pasien mengatakan ia dapat
berkomunikasi dengan keluarga dan
orang sekitar dengan baik.
Selama di rumah sakit :Pasien mengatakan ia dapat
berkomunikasi dengan keluarga dan
tenaga medis tetapi tidak maksimal.

k. Promosi Kesehatan
Sebelum masuk rumah sakit: Pasien mengatakan belom pernah
mendapatkan pendidikan kesehatan
mengenai Mioma Uteri .
Selama di rumah sakit : Pasien mengatakan sudah mendapatkan
pendidikan kesehatan mengenai Mioma
Uteri .

l. Psikososial
Sebelum masuk rumah sakit: Pasien mengatakan sedikit gelisah
dikarenakan oleh sakit nyeri yang
dirasakan.
Selama di rumah sakit : Pasien mengatakan lebih cemas dan gelisah
dikarenakan akan melakukan operasi mioma
VII. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum dan Kesadaran
Keadaan umum : Pasien tampak lemas
Kesadaran : Composmentis, E4 V5 M6, GCS 15
b. TTV
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 37,2 ˚C
SPO2 : 98%

c. Head to toe
1. Kepala
b) Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi,
kepala tampak bersih, tidak ada ketombe
c) Palpasi : Tidak ada benjolan
2. Rambut
a) Inspeksi : Rambut tampak bersih, rambut
berwarna hitam, persebaran rambut merata
b) Palpasi : Rambut teraba halus dan tidak lembab
3. Mata
Inspeksi : konjungtiva anemis
4. Hidung
a) Inspeksi : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada
deviasi septum
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada area
hidung
5. Telinga
Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada perdarahan, tidak
ada sekret
6. Mulut
Inspeksi : Membran mukosa bibir lembab, warna bibir
merah, tidak ada perdarahan, tidak bau
7. Leher
a) Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar pada leher
b) Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak nyeri saat
ditekan.
8. Dada
Payudara
- Inspeksi : Tidak ada kemerahan.bentuk simetris,tidak
ada luka, ada spider nevi.
- Palpasi : Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri.
9. Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis terlihat pada intercostal V
b) Palpasi : Kedalaman ictus cordis 1 cm teraba di ICS
5 linea aksilaris anterior
c) Perkusi : Pekak, sesuai batas-batas jantung
Batas kanan bawah : Intracosta 3 mid clavicula sinistra
Batas kanan atas : Intracosta 2 mid clavicula dextra
Batas kiri bawah : Intracosta dextra 5 mid clavicula
dextra
Batas kiri atas : Intracosta dextra 2 anterior axilla
dextra
d) Auskultasi :
S1 : Terdengar bunyi lup di ruang ICS 5dan ICS 2
sebelah kiri sternum
S2 : Terdengar bunyi dup di ICS 4 sebelah kanan
sternum
S3 : Terdengar bunyi dup di ICS 3
10. Paru-paru
a) Inspeksi : Pengembangan paru simetris
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama
c) Perkusi : Sonor pada semua lapang paru
d) Auskultasi :
-Terdapat suara vesikuler pada semua lapang paru
-Terdapat suara broncho vesikuler di daerah
percabangan bronkus dan area sekitar sternum dari
region inter scapula maupun ics 1 : 2
-Terdapat suara bronchial di daerah trakea dan
suprasternal
11. Abdomen
a) Inspeksi : Tampak cembung di bagian abdomen
bawah regio 8
b) Auskultasi : Bising usus 10 x/menit
c) Palpasi : Pembesaran massa uterus (+), nyeri ketuk
ginjal
(-), nyeri epigastik (-), splenomegali (-), dan
hepatomegali (-)
d) Perkusi : Timpani
12. Ekstrimitas
a) Inspeksi : Tidak ada luka, jumlah jari tangan lengkap
10 dan jari kaki 10
b) Palpasi : Tidak ada edema
c) Kekuatan otot (ekstrimitas atas dan bawah)

5 5

5 5

Keterangan =
0 : Tidak ada tanda gerakan
1 : Hampir tak ada gerakan
2 : Tidak dapat mengangkat, tetapi dapat
bergerak tanpa pemberat apapun
3 : Mengangkat beratnya sendiri
4 : Mengangkat dan bertahan terhadap sedikit
resistensi
5 : Mengangkat dan bertahan terhadap
resistensi yang kuat
VIII. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
Nama Pemeriksaan Hasil Ukuran
Terdapat
Hasil USG terdapat mioma
Pemeriksaan USG mioma,tampak uterus
uteri ukuran 3 cm
membesar.

IX. Program Terapi obat:


Jam pemberian Jenis Rute Dosis Indikasi Terapi
Terapi Terapi
Dosis Tunggal Pemberia Parenter Dewasa: 100 Gonadorelin
n obat al: mcg sebagai digunakan untuk
Gonador Intraven dosis tunggal perubahan siklus
elin a dan menstruasi,untuk
intracuta mengecilkan
n mioma dan
mengurangi
pendarahan
hebat.
Pagi jam 08.00 Pemberia Oral 400-800 mg Meredakan nyeri
Siang jam n obat ringan sampai
tiap 6 jam
13.00 Ibuprofe sedang, nyeri
sekali.
Malam jam n setelah operasi,
Maksimal
18.00 nyeri otot, nyeri
dosis per hari
haid, serta
adalah 3,2
menurunkan
gram.
demam
Pagi hari 06.00 Pemenuha Infus 20 tetes Mengembalikan
n cairan Intraven permenit cairan tubuh yang
Ringer a hilang akibat
Laktat perdarahan
(RL)

A. ANALISA DATA

Data Fokus Masalah Etiologi


Keperawatan
DS : Nyeri akut Agen cidera
- Pasien mengeluh nyeri di bagian perut biologis
P . Paliatif : pasien mengatakan nyeri hilang saat
pasien diam
Provokatif : pasien mengatakan nyeri timbul
ketika masuk menstruasi dan saat BAK
Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti
diremas-remas dan ditusuk-tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri di bagian perut
S : Pasien mengatakan nyeri berskala 7 dari 10
T : Pasien mengatakan nyeri terasa hilang timbul

DO :
- Pasien tampak menahan kesakitan
- Pasien tampak melindungi bagian perut yang
sakit
- Konjungtiva anemis
TTV:
- TD : 130/90 mmHg
- N : 100 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36,5 oC

DS :
Pasien mengatakan jika menstruasi tidak lancer Defisien volume Perdarahan
dan banyak mengeluarkan perdarahan cairan menstruasi
DO:
- Pasien tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Hasil USG terdapat mioma ukuran
3cm
- Hasil Lab Hemoglobin 10 g/dL

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut yang berhubungan dengan Agen cidera biologis yang dibuktikan
dengan pasien mengeluh nyeri di bagian perut, pasien mengatakan nyeri
hilang saat pasien diam, pasien mengatakan nyeri timbul ketika masuk
menstruasi dan saat BAK, Pasien mengatakan nyeri terasa seperti diremas-
remas dan ditusuk-tusuk, Pasien mengatakan nyeri di bagian perut, Pasien
mengatakan nyeri berskala 7 dari 10, Pasien mengatakan nyeri terasa hilang
timbul, pasien tampak menahan kesakitan, Pasien tampak melindungi bagian
perut yang sakit, TTV: TD: 130/90, N: 100 x/menit; RR: 22 x/menit; S:
37,2oC.

2. Defisien volume cairan berhubungan dengan Perdarahan menstruasi


dibuktikan dengan pasien mengatakan jika menstruasi tidak lancar dan
banyak mengeluarkan darah, pasien tampak lemas, konjungtiva anemis Hasil
pemeriksaan Hemoglobin : 10 g/dL, Hasil USG terdapat mioma ukuran 3cm.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tgl Dan No. Noc Nic Rasional
Waktu Dp
10.Feb. 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Manajemen Nyeri (1400) Manajemen Nyeri (1400)
2021 08.00 masalah keperawatan Nyeri Akut dapat teratasi dengan Monitor: Monitor:
WIB kriteria hasil: 1. Monitor kepuasan pasien 1) Mengetahui respon pasien
Domain : kondisi kesehatan yang dirasakan (v) terhadap manajemen nyeri
terhadap pengobatan yang
seperti raut mukanya setiap 3
Kelas : Status gejala(v) diberikan
jam dimulai pada pukul 07.00
Outcome : Tingkat nyeri (2102) pagi . 2) Agar dapat melanjutkan
Indikator A T keterangan tidakan keperawatan sesuai
Nyeri yang 3 5 1: 9-10 2. Monitor TTV pasien seperti
nadi, tekan darah, suhu setiap kondisi pasien
dilaporkan 2: 7-8
6 jam sekali dimulai dari
3: 4-6 pukul 08.00 pagi, siang jam
4: 1-3 01.00 WIB, mlm 18.00 WIB.
Mandiri :
5: tidak ada
Ekspresi nyeri 4 5 1: menangis Mandiri : 1. Agar pasien komperatif
wajah 2: merintih 1. Berikan pasien obat Ibuprofen dalam tindakan pengobatan
untuk penurun nyeri setiap 6
3: meringis dalam proses penyembuhan
jam sekali di mulai pada
4: mengerut pukul 07.00 pagi . 2. Kebutuhan tidur yang cukup
5: senyum 2. Dukung istirahat/tidur yang dapat membantu pasien
Panjangnya 3 5 1: terus-menerus dan adekuat untuk membantu
untuk mengurangi nyeri
episode nyeri singkat penurunan nyeri setiap pukul
13.00 WIB dan juga pukul pada pasien karena pasien
2: terus menerus 19.00 WIB atau pada saat merasa lebih rileks sehingga
3: sering muncul pasien merasakan nyeri . nyeri dapat berkurang.
4: jarang muncul 3. Pastikan perawatan analgesik
3. Agar pemberian pengobatan
bagi pasien dilakukan dengan
5: tidak muncul lama
pemantauan yang ketat.
sesuai dengan jadwal yang
Tekanan darah 4 5 1: 145/90 mmHg
4. Lakukan pengkajian nyeri diberikan oleh dokter
2: 140/90 mmHg
komprehensif yang meliputi 4. Dengan melakukan
3: 135/90 mmHg
lokasi, karakteristik, durasi, pengkajian nyeri
4: 130/90 mmHg frekuensi, intesitas dan
komprehensif kita dapat
5: 110/70 mmHg beratnya nyeri setiap 3 jam
sekali di mulai pada pukul mengetahui dimana lokasi,
09.00WIB . karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan
intensitas terjadinya nyeri.
Kolaborasi :
Kolaborasi :
1. Memberikan obat nyeri
1. Beri tahu dokter jika tindakan
dari dokter untuk penurun
tidak berhasil atau jika
skala nyeri
keluhan pasien saat ini
berubah signifikan dari
pengalaman nyeri sebelumnya
2. Mengetahui tindakan
setiap 3 jam sekali dimulai
lanjutan yang harus
pada saat pukul 09.00 WIB.
dilakukan supaya kondisi
2. Berikan individu penurunan
nyeri pasien tidak lebih
Domain: pengetahuan tentang kesehatan & perilaku (IV) nyeri yang optimal dengan buruk lagi dan pengobatan
Kelas: Perilaku sehat (O) peresepan analgesik yang sudah bisa optimal
Outcome: Kontrol Nyeri (1605) diresepkan dokter sesuai jam 3. Untuk mengoptimalkan

yg ditentukan 8 jam sekali di proses penyembuhan dan


Indikator A T keterangan mulai pukul 07.00 WIB. diberikan obat sesuai resep
Mengenali kapan 3 5 1. Tidak pernah yang diberikan.
3. Berikan terapi hormonal GnRH
nyeri terjadi menunjukan 3. Diberikan terapi hormon
2. Jarang menunjukan 4. Lakukan prosedur operasi GnRH (Gonadotropin
3. Kadang-kadang releasing hormone) ini
histerektomi total agar tidak
akan membuat tubuh
menunjukan memperparah kondisi pasien. mengurangi hormon
4. Sering menunjukan estrogen, yang akhirnya
5. Secara konsisten dapat mengecilkan miom.
4. Prosedur operasi ini
menunjukan
dilakukan untuk
mengangkat seluruh rahim.
Menggunakan 3 5 1. Tidak pernah Pengangkatan
analgesik yang menunjukan rahim(histerektomi)
direkomendasika 3. 2. Jarang menunjukan dilaukan karena ukuran
miom yang cukup besar di
n 4. 3. Kadang-kadang
Edukasi : rahim.
menunjukan
1. Ajarkan pasien untuk Edukasi :
5. 4. Sering menunjukan
melakukan Teknik relaksasi
6. 5. Secara konsisten nafas dalam selama 30 menit 1. Ajarkan pasien dapat
menunjukan sekali di mulai pada pukul melakukan terapi
07.00 WIB. relaksasi nafas dalam
2. Ajarkan prinsip-prinsip untuk mengurangi nyeri.
manajemen nyeri. 2. agar pasien dapat
3. Berikan informasi yang akurat melakukan cara untuk
untuk meningkatkan mengurangi nyerinya
pengetahuan dan respon klien
serta keluargaterhadap 3. Keluarga mengetahui
pengalaman nyeri. tindakan yang diberikan
kepada pasien dengan
informasi yang benar dan
akurat agar tidak ada
kesalah pahaman sat
diberikan tindakan
keperawatan.
10 Feb. 2 Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam, masalah Pencegahan perdarahan (4010) Pencegahan perdarahan (4010)
2021 08.00 keperawatan Defisien volume cairan dapat teratasi Monitor : Monitor :
dengan kriteria
WIB 1. Monitor dengan tepat resiko 1. Memonitoring kesehatan
Domain : Kesehatan fisiologis (II)
perdarahan pada pasien setiap pasien, karena pasien
Kelas : cairan dan elektrolit (G) 2 jam sekali pada pukul 08.00 memiliki resiko perdarahan
Outcome : Keseimbangan cairan (0601) WIB. sehingga harus di pantau.
2. Agar dapat mengetahui
2. Monitor tanda tanda ostostik adanya tanda oskotik dan
Indikator A T keterangan termasuk tekanan darah setiap 6 tekanan darah dapat
Tekanan darah 4 5 1. 160/120 mmHg jam sekali dimulai pada pukul terpantau.
2. 150/110 mmHg 09.00 WIB.
3. 140/100 mmHg Mandiri :
Mandiri :
4. 130/90 mmHg 1. Untuk menghindari
5. 120/70 mmHg 1. Instruksikan pasien untuk pendarahan yang semakin
menghindari konsumsi aspirin berlebihan.
dan obat obatan antikoagulan. 2.Karena pasien resiko
Turgor kulit 4 5 1. Sangat terganggu
2. Jangan masukkan benda apapun
2. Banyak teranggu perdarahan maka jangan
pada lubang sumber
3. Cukup teranggu memasukan benda apapun
perdarahan.
4. Sedikit teranggu pada sumber perdarahan
3. Pemasangan insuf pada pasien
7. 5. Tidak teranggu yang mengakibatkan
untuk memenuhi kebutuhan
perdarahan semakin parah.
cairan pasien di berikan pada
3. Untuk memenuhi kebutuhan
saat pasien masuk di ruang inap
caran cairan pada pasien.
Pada pukul 06.00 WIB
Kolaborasi :
Kolaborasi :
1. Karena pasien memerlukan
obat obatan untuk mengatasi
1. Berikan obat Gonadorelin untuk
rasa nyerinya.
mengurangi pendarahan dan
memperkecil ukuran mioma
dengan dosis tunggal / cukup
Edukasi :
di berikan sekali saja .
1. Karena pasien kurang
Edukasi :
pengetahuan maka berikan
1. Instruksikan pasien untuk
informasi bahwa pasien
meningkatkan makanan yang
banyak memerlukan vitamin k
kaya akan vitamin K.
untuk mengembalikan
kesehatannya.
2. Instruksikan pasien atau keluarga
2. Karena kondisi pasien harus
untuk memonitor tanda tanda
selalu terpantau, maka perlu
perdarahan dan mengambil
pengawasan dari keluarga.
tindakan yang tepat jika terjadi
perdarahan (misalnya, lapor
kepada perawat)
CATATAN KEPERAWATAN HARI PERTAMA

Tgl & No. Implementasi Dan Respon Nama & Tanda


Waktu Dx Tangan
HARI PERTAMA
10 1 Memberikan obat Ibuprofen 400 mg melalui oral dengan minum air putih satu gelas 200 cc
Februari Finoria Pinto
2021
08.00 RS : Pasien mengatakan merasakan nyeri skala 7
WIB RO : Pasien mendapat obat untuk menurunkan nyeri melalui oral per 8 jam
09.00 1 Memberikan obat ulpirastal acetate 5 g melalui oral dengan air satu gelas 200cc
WIB Finoria Pinto

RS : Pasien mengatakan masih nyeri dan pendarahan banyak


RO : Pasien diberikan obat untuk menghentikan perdarahan
09.00 1 Memberikann obat asam traneksamat 500 Mg melalui oral dengan air satu gelas 200 cc
WIB Finoria Pinto
RS : Pasien mengatakan masih pendarahan belom berkurang
RO : Pasien diberikan obat untuk membantu menghentikan pendarahan akibat menstruasi berlebihan
10.00 2 Memasang infus RL 500 ml melalui intravena 20 tetes/menit
WIB Finoria Pinto
RS: Pasien mengatakan terasa lemas .
RO: Pasien mendapat cairan melalui infuse RL untuk memenuhi kebutuhan cairan

10.00 2 Melakukan pengecekan TTV Finoria Pinto


WIB RS :
RO:
- Pasien tampak lemas, TD : 130/90 mmHg, Konjungtiva anemis, HR : 100x/menit

CATATAN KEPERAWATAN HARI KEDUA


Tgl & No. Implementasi Dan Respon Nama & Tanda
Waktu Dx Tangan
HARI KEDUA
11 1 Mengantikan cairan infus RL 500 ml melalui intravena 20 tetes/menit
Februari Finoria Pinto
2021 RS: Pasien mengatakan terasa masih lemas tapi sudah sedikit bekurang
08.00 RO: Pasien mendapat cairan melalui infuse RL untuk memenuhi kebutuhan cairan
WIB
08.00 1 Melakukan pengecekan ulang TTV kembali
WIB Finoria Pinto
RS :
RO: Pasien mengatakan masih sedikit lemas, TD : 120/90 mmHg, HR : 100x/menit
08.00 1 Memberikan ulang obat Ibuprofen 400 mg melalui oral dengan minum air putih satu gelas 200
WIB cc Finoria Pinto
RS : Pasien mengatakan merasakan nyeri berkuraang skala 5
RO : Pasien mendapat obat untuk menurunkan nyeri melalui oral per 8 jam
08.00 2 Memberikann ulang obat asam traneksamat 500 Mg melalui oral dengan air satu gelas 200 cc
WIB Finoria Pinto
RS : Pasien mengatakan masih pendarahan tapi sedikit berkurang
RO : Pasien diberikan obat untuk membantu menghentikan pendarahan akibat menstruasi berlebihan

10.00 3 Mengajarkan pasien Teknik relaksasi nafas dalam Finoria Pinto


WIB
RS : Pasien mengatakan belom pernah di ajarkan terapi apapun.

RO : Pasien terlihat dari raut muka yang menahan nyeri .


10.00 3 Melakukan pendekatan yang tenang dan meyakinkan kepada pasien
WIB
RS: Pasien mengatakan sangat cemas dan gelisah dikarenakan akan melakukan oprasi
histerektomi
RO: Pasien terlihat cemas dan gelisah
CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI

HARI PERTAMA
Jam No. S O A P Ttd nama
dp
10 1 Pasien Indikator A T C Ket. Masalah Pemberian ulang Finoria
februari mengatakan Nyeri yang 2 5 3 skala 5 pinto
2021 teratasi obat ibuprofen 400
masih dilaporkan
10.00 merasakan sebagian mg oral per 8 jam
WIB Panjangnya 3 5 4 Nyeri saat ditekan
nyeri tetapi
episode nyeri (pukul 18. 00)
sudah
Tidak bisa 3 4 3 Tidur 5 jam/hari
berkurang
beristirahat
Rasa cemas yang 3 5 4 Pasien sedikit
disampaikan tenang
secara lisan
pusing 3 5 4 Ringan
CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI

HARI KEDUA

Jam No. S O A P Ttd nama


dp
11 1 Pasien Indikator A T C Ket. Masalah Pemberian obat Finoria
Februar mengatakan Nyeri yang 3 5 5 Skala 2 pinto
i 2021 teratasi kolaborasi dengan
masih nyeri dilaporkan
10.00 tapi sudah jauh dokter untuk
WIB Turgor kulit 3 5 5 Elastis
lebih baik dari
tindakan
awal dan rasa
Tidak bisa 3 4 5 Tidur 7 jam/hari
cemas serta selanjutnya
lemas pun jauh beristirahat
lebih baik Rasa cemas yang 3 5 5 Pasien Tenang
disampaikan
secara lisan
pusing 3 5 5 normal
Daftar Pustaka

1. NANDA-1, Edisi 11., Diagnosis Keperawatan definisi dan klasifikasi 2018-2020


2. Sue Moorhead,Marion Johnson,Meridean L.Maas,Elisabeth Swanson.,edisi lima., nursing
outcomes Classification (NOC)
3. Gloria M. Bulechek,HowardK.Butcher,Joanne M.Dochterman,CherylM.Wagner., Edisi
ke enam., Nursing Iterventions Classification (NIC)
4. Gell, D.A. (2018). Structure and Function of Haemoglobins. Blood Cells, Molecules, &
Diseases. 70, pp. 13-42.
5. American Society of Hematology. For Patients. Anemia.

6. dr. Kevin Adrian.,2020., Leukosit Tinggi: Penyebab dan Gejalanya.,Jakarta

7. Ulfah,M., 2017.,Hubungan Paritas Dengan Kejadian Mioma Uteri Di Rsud Dr. Goeteng
Tarunadibrata Purbalingga. Volume 10/Nomor 01

8. Adriani,P.2018.Analisis Regresi Faktor Resiko Keadian Mioma Uteri Di Rsud


Dr.R.Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Vol 1,No 1,

9. Rudiyanti,N,dkk.,2016.,Hubungan Usia Menarche dan Paritas dengan Mioma Uteri.


Jurnal Keperawatan. Vol. 12.No. 2.

10. Octaviana,A.dkk.,2014. Usia dan Paritas dengan Kejadian Mioma Uteri. Jurnal
Keperawatan. Vol. 10.No. 2.Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai