Anda di halaman 1dari 4
WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT INSTRUKSI WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR :239 TAHUN 2021 ‘TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS MIKRO- DI KOTA PADANG PANJANG Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021 tanggal 5 Juli 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM-Mikro), dan Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-2019 di Kota Padang Panjang untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19, Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 dan 16 Tahun 2021 dan hasil rapat koordinasi FORKOPIMDA Sumatera Barat deugan FORKOPIMDA Kota Padang Panjang tangeal 7 Juli 2021, dengan ini memberi instruksi 1, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang, 2. Camat, Lurah dan RT se-Kota Padang Panjang, 3. Pimpinan Instansi, BUMN dan BUMD dan Pelaku Usaha se-Kota Padang Panjang, 4, Pengelola Sarana Pendidikan se-Kota Padang Panjang, 5. Pengurus Rumah Ibadah se-Kota Padang Panjang, 6. Seluruh Masyarakat Kota Padang Panjang Kepada Untuk KESATU Camat, Lurah dan RT se-Kota Padang Panjang agar menyelenggarakan PPKM Mikro di masing-masing wilayahaya pada tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Rukun Tetangga (RT) yang meaimbulkan daw/atau berpotensi menimbulkan penularan COVID-19 sesuai kondisi wilayah dengan memperhatikan cakupan pemberlakuan pembatasan, KEDUA : PPKM Mikro sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dilekukan ‘melalui Koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat, mulai dari Ketua RT, Lurah, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong —Praja_(Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Dasawisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, ‘Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna serta relawan ainnya, KETIGA 2 Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dilakukan dengan: ‘a mengoptimalkan peran dan fungsi Posko tingkat Kelurahan, serta ‘memastikan pelaksanaan pengendalian pada tingkat mikro di skala RT; b. mengoptimalkan peran dan fungsi Posko Kecamatan untuk supervisi dan pelaporan Posko tingkat Kelurahan, Dipindai dengan CamScanner 3 nn. pelaksanaan kegiatan rapal, seminar dan pertemuan luring (lokasi FapaVseminar/pertemuan di tempat umum yang dapat menimbulkan kkeramaian dan kerumunan) ditutup untuk sementara waktu; ‘©. penggunaan transportasi_umum (kendaraan angkutan umum bai Konvensional dan online dan kendaraan sewalrental) dapat beroperasi dengan melakukan pengaturan kapasitas maksimal 75% dan untuk ojek (pangkalan dan online) dengan kapasitas normal, dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketal, KELIMA ‘Untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-19, maka dilakukan kegiatan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta — dilaksanakan hal-hal sebagai berikut: a. Camat dan Lurah 1, melakukan sosialisasi terkait dengan PPKM Mikro kepada warga rmasyarakat yang berada di wilayahnya, dan melaporkan kepada Satgas COVID-19 Kota Padang Panjang apabilaterdapat pelanggaran; 2. melakukan pengawasan dan pemeriksaan tethadap orang masuk ke kelurahan yang berasa dari Iuar daerah ’. dalam hal terdapat masyarakat yang melakukan perjalanan_ Iintas Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa memiliki dokumen administrasi perjalanan tertentu, maka Lurah melalui Posko Kelurahan menyiapkan tempat arantina mandir selama 5 x 24 Jam dengan penerapan Protokol Kesehatan yang lebih Ketat dan biaya karantina dibebankan kepada masyarakat yang bersangkutan; . dalam hal masyarakat yang akan melakukan perjalanan tetentu, maka harus membawa dokumen administrasi perjalanan tertentw/surat_izin yang dikeluarkan oleh Lurah dengan tanda tangan basaivtanda tangan clektronik dan idenitas diri calon pelaku perjalanan; 4. Satpol PP dan Damkar, Satlinmas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kesbangpol, agar meningkatkan Kesiapsiagaan dan ketelibatan aktif dalam mencegah dan mengatasi aktivitas publik yang dapat rmengganggu Ketenteraman —dan—_—ketertiban—_-masyarakat, Derkumpul/Kerumunan massa di tempat fasiitas unum, —fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran) tempat wisata dan” melakukan antsipasi terhadap Kondisi cuaca yang berpotensi terjadinya bencana alam (banjr, gempa, tanah longsor, dan gunung meletus); dan . Dinas Pangan dan Pertanian dan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM ‘agar melakukan upaya yang lebih intensif untuk -menjaga stabilitas hharga (terutama harga bahan pangan), dan memastikan Kelancaran distbusi pangan dari dan ke lokasi penjualan/pasa. KEENAM a. dalam hal Aparatur Sipil Negara tidak melaksanakan_ ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Walikota ini, dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 67 sampai dengan Pasal 78 Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang, ‘Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. b. untuk pelaku usaha yang tidak melaksanakan ketentuan sebagsimana dimaksud dalam Instruksi Walikota ini, dikenakan sanksi administraif sampai dengan penutupan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang- uundangan; dan . setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular berdasarkan: 1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 212 sampai dengan Pasal 218; 2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular; Dipindai dengan CamScanner 2 KEEMPAT Pengaturan oktifitas kegiatan selama PPKM Mikro dilaksanakan dengan ‘etentuan sebagai berikut: ‘a pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi! ‘Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan) dilakukan secara daring/online; bo. pelaksanaan kegiatan di tempat kerja/perkantoran diberlakukan 75% (tujuh puluh lima persen) WFH (Iork From Home) dan 25% (dua puluh lima persen) WFO (Iork From Office) dengan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat; ¢ pelaksanaan Kegiatan pada sektor esensial seperti, Kesehatan, bahan ppangan, makanai/minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, logistik, perhotelan, konstruks, pelayanan dasar, uilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang Sitetapkan sebagai objek vital’ nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan Kebutulian schari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan ppokok masyarakat (pasar, toko, dan swalayan) dapat beroperasi 100% {Geratus persen) sampai pukul 20:00 WIB dengan pengaturan kapasitas, dan penerapan protokol keschatan secara lebih ketat, 4. pelaksanaan Kegiatan makar/minum di tempat umum (warung_ makan, Fumah makan, kafe, pedagang kaki lima, apak jajanan) sebagai berikut 1. makan/minum di tempat sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari apasitas; jam operasional dibatasi sampai dengan Pukul 17.00 WIB; 3. untuk layanan makanan melalui pesan-antay/dibawa pulang tetap diizinkan sampai dengan jam 20.00 WIB; 4, pelaksanaan Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1) sampai dengan angka 3) difakukan dengan pencrapan protokol Kesehatan secara lebih ketat; , pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/pusat perdagangan |. pembatasan jam operasional sampai dengan Pukul 17.00 WIB: 2. pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 259% (dua puluh lima persen) dengan penerapan protokol Kesehatan secara lebih ketat; £. pelaksanaan —Kegiatan _Konstruksi_ —_(fempat konstruksi dan lokasi ‘proyek) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol keschatan secara lebih ketat; 2 pelaksanaan Kegiatan ibadah (pada tempat ibadah_ di Mesjid, Mushola, Gereja dan tempat ibadah Iainnya) dapat dilaksanakan dengan penerapan protokol Kesehatan yang lebih ketat; 1h. Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hi dapat dilaksanakan di Masjid dan ‘Mushallaterdekat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat; i. Pada pelaksanaan ibadah Qurban pada Hari Raya Idul Adha 1442 H, Panitia Qurban mengantarkan daging Qurban kepada masyarakat yang rmenerima kupon Qurban untuk menghindari kerumunan; J. pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas unum, taman umum, empat wisata umum atau area publik lainnya) ditutup untuk sementara ‘waktu, sampai dengan dinyatakan aman berdasarkan penetapan Pemerintal Kota Padang Panjang; ik. pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi Seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan Kkerumunan) ditutup untuk sementara waktu, sampai dengan dinyatakan ‘aman berdasarkan penetapan Pemerintah Kota Padang Panjang; 1. untuk kegiatan resepsipernikahan dihadiri paling banyak 30 (tiga puluh) orang dan tidak ada hidangan makanan di tempat; ‘m. untuk Kegiatan hajatan (kemasyarakatan) paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas dan tidak ada hidangan makanan di tempat; Dipindai dengan CamScanner 4 3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; dan 4) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasnan Baru Dalam Penceyahan dan Pengendalian COVID-19, Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal 7 Juli 2021 sampai dengan 20 Juli 2021 KETUIUH ddan dapat ditinjau ulang sewaktu-waktu jika diperlukan. Ditetapkan di: Padang Panjang Pada tangeal c JL Sutan Syahrir Nomor 178 Padang Panjang, Telp. (0752) 82200 Fax. (0752) 82870 E-mail: kominfo.pdupanjane@gmi,com — website: www padangpanjang go id Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai