A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah kegiatan yang bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien membutuhkan
strategi dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Guru memerlukan
inspirasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dikelasnya dan siswa
membutuhkan pembelajaran tambahan selain pembelajaran di kelas, untuk
memenuhi keperluan tersebut diperlukan pengembangan aplikasi yang dapat
diakses guru dan siswa kapanpun dan dimanapun.
Hasil survei Litbang Kompas pada November 2012 antara lain
menunjukkan, 87,8 persen dari 770 responden menyatakan pelajar perlu ikut
bimbingan belajar atau privat di luar sekolah. Privat diperlukan terutama untuk
menambah pemahaman mereka pada materi pelajaran. Sementara itu mengenai
kemampuan guru, sebagian responden (47,9 persen) menyatakan cukup memadai,
20,3 persen responden menilai kemampuan guru biasa saja, dan 29,3 persen
responden bilang kemampuan guru kurang memadai. Selain itu, berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Paramadina Public Police Institute (PPPI)
mengenai tingkat pengguna jasa layanan Pendidikan diketahui bahwa sekitar
51,4% siswa SD dan 51% siswa SMP mengikuti les tambahan diluar sekolah. Dari
keseluruhan siswa yang mengikuti les tambahan ini diperoleh persentase sebesar
68,8% siswa menyatakan mengikuti les tambahan karena kurangnya pemahaman
materi dikelas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Saidi pada tahun 2016 faktor-
faktor yang mempengaruhi peningkatan prestasi siswa belajar secara mandiri
antara lain (a) Sistem pembelajarannya dikemas sedemikian praktis dan elegan,
(b) Porsi pemberian materi lebih sedikit, dan lebih banyak pembahasan soal-
soal, (c) Sistem penilaian atau evaluasi dilaksanakan secara rutin, (d) Sarana dan
prasarana pembelajaran sangat mendukung dan lengkap, (e) Tenaga pengajar
sangat handal, terampil, dan profesional dalam bidangnya, (f) Jumlah siswa yang
belajar dalam kelas dibatasi maksimal 20 siswa, (g) Pelayanannya sangat
memuaskan.
Untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran guru dikelas dan
siswa belajar secara mandiri, digagaslah PRABU yakni suatu layanan privat
digital terpadu yang dapat diakses melalui smartphone oleh guru dan siswa
dengan harapan dapat menunjang prestasi belajar siswa. Dalam aplikasi PRABU
juga memberikan rujukan alat evaluasi high order thinking (HOT) untuk
mengukur pemahaman materi oleh siswa, serta terdapat game edukatif dan
interaktif. PRABU juga dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau artificial
intelegent (AI) yang mampu membantu siswa dan guru mulai dari persiapan
sampai proses belajar seperti ketika siswa menanyakan suatu rumus maka AI akan
menampilkan rumus tersebut.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Mengetahui elemen apa saja yang terdapat dalam aplikasi PRABU
2. Diperolehnya algoritma pengembangan aplikasi PRABU
3. Diperolehnya aplikasi PRABU untuk memenuhi keperluan guru dan siswa
4. Mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap aplikasi PRABU
5. Diperolehnya strategi sosialisasi dan publikasi aplikasi PRABU kepada
guru dan siswa
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menumbuhkan rasa empati dalam menciptakan inovasi yang
membatu jalannya Pendidikan di Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan aplikasi PRABU dapat membantu masyarakat yang
membutuhkan guru private yang sesuai dengan keinginan. Selain itu juga
dapat membantu pengguna aplikasi PRABU dalam mengoprasikannya,
menjawab pertanyaan siswa dan tutor serta memberikan peringatan jadwal
les private secara berkala dengan adanya fitur artificial intelegent.
GAGASAN
A. Kondisi Pendidikan di Indonesia
Kegiatan pemanfaatan waktu di luar jam sekolah yang dilakukan oleh
siswa merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas pendidikan.
Pemilihan kegiatan yang tepat diharapkan dapat memberikan dampak yang positif
jika diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan bersifat mendukung
proses kegiatan belajar serta memberikan nilai tambah bagi pengembangan
pendidikan. Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa dapat memanfaatkan
waktu di luar jam sekolah dengan baik dan sejalan dengan proses penunjang
capaian belajar di sekolah.
Dalam bidang pendidikan, internet diterapkan sebagai media pembelajaran
penunjang sistem kurikulum sekolah, sehingga segala keunggulan teknologi
melalui penerapan internet diharapkan dapat memacu dan mendorong peningkatan
kualitas pendidikan. Secara keseluruhan, pada tahun 2017 persentase siswa umur
5-24 tahun yang mengakses internet selama tiga bulan terakhir relatif tinggi yaitu
mencapai 40,96 persen. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun 2016 yang hanya berada di kisaran 33,98 persen.
Sekitar 84,72 persen siswa umur 5-24 tahun yang mengakses internet,
menggunakan HP/Ponsel sebaga medianya. Hal ini menggambarkan bahwa
distribusi penggunaan HP/Ponsel yang memungkinkan pemakainya mengakses
internet sudah cukup menyebar. Bahkan di perdesaan, persentase siswa umur 5-24
tahun yang mengakses internet menggunakan HP/ponsel ada sebesar 83,88
persen. Sementara itu, penggunaan laptop/notebook sebagai media akses internet
di daerah perdesaan relatif kecil dibandingkan dengan perkotaan (15,93 persen
berbanding 32,89 persen). Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, tidak ada
perbedaan yang nyata antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam hal
penggunaan media akses internet.
Dari siswa berumur 5-24 tahun yang menberumurgakses internet selama
tiga bulan terakhir, mayoritas mengakses internet di rumah mereka sendiri (85,03
persen). Sekitar 51,47 persen siswa juga mengakses internet di gedung
sekolah/kampus dan 40,86 persen lainnya mengakses internet di tempat umum.
Pola yang sama terjadi baik di daerah perkotaan maupun perdesaan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan yang
diperlukan siswa khususnya dalam menunjang kegiatan belajar mereka, sehingga
dibutuhkan fasilitas internet, baik di rumah, sekolah/kampus, tempat umum,
maupun berbagai tempat lainnya. Mengingat media akses internet paling banyak
adalah HP/ponsel, maka juga diperlukan jaringan internet yang stabil serta dapat
diakses di mana saja dan kapan saja.
B. Solusi Yang Pernah Ditawarkan dan Hasilnya
1. Privat Konvensional
2. Privat Online
C. PRABU Layanan Private Digital Terpadu
Gagasan yang kami ciptakan merupakan sebuah aplikasi layanan private
digital terpadu dengan brand PRABU. PRABU merupakan aplikasi multiplatform
yang membantu siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
diluar jam sekolah. Contoh storyboard aplikasi PRABU ditunjukan pada gambar
2.1 sebagai berikut.
KESIMPULAN
Aplikasi PRABU merupakan aplikasi multiplatform yang dapat
diakses melalui smartphone yang mamiliki sistem operasi Android. Prediksi hasil
yang didapat dari hasil kajian ini adalah membantu siswa dan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar diluar jam sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
2.3 Publikasi dan Ekspansi PRABU
Analisis ekonomi usaha PRABU meliputi proyeksi Cashflow (alir kas)
satu tahun kedepan dan Break Event Point yang ditunjukan sebagai berikut.
1) Proyeksi Cashflow
Pada permulaan PRABU hanya tersedia di Bandung. Jika diasumsikan
terdapat 25 siswa dan setiap siswa memesan 8 pertemuan dalam sebulan
maka setiap bulanya minimal terdapat 200 pertemuan. Setelah itu, pada
bulan berikutnya jika mengikuti target pemasaran maka proyeksi cashflow
untuk 1 tahun kedepan (dihitung dengan memproyeksikan bulan efektif
dan hari libur) adalah sebagai berikut.
Desain
Produk
Uji Produk
beta
Perbaikan
Pemasaran
Online
Pemasaran
Offline
3. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan
Tabel 3.2 kegiatan pada tahap pemasaran
Sub Kegiatan
1. Publikasi Google Play
2. Pengiklanan Online
3. Penyebaran Brosur
4. Pengiklanan melalui Stand PRABU
3.1.3 Evaluasi
Tahap ini meliputi kegiatan evaluasi produk dan evaluasi strategi
pemasaran. Tahap ini juga merupakan pelaporan hasil data kegiatan mulai dari
pengembangan hingga pemasaran.
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
Agenda Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisis
kebutuhan siswa
dan guru
Analisis konten
Analisis software
Pembuatan
flowchart
Pembuatan
storyboard
Uji coba produk
ke siswa
Uji coba produk
ke guru
Perbaikan
tampilan
Perbaikan konten
Publikasi Google
Play
Pemasaran
PRABU
Penyusunan
laporan kemajuan
Revisi Laporan
Penyelesaian
Laporan Akhir