Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS ISU GLOBAL

A. Identifikasi isu global


1. Membangun solidaritas kesiapan dunia melawan pandemic
Hambatan membangun solidaritas saat pandemic covid ini yaitu cara masyarakat
Indonesia dalam menyikapi COVID-19 memperlihatkan sudah sejauh mana
bangsa ini dewasa, serta menunjukan bagaimana eksistensi ideologi Pancasila
apakah masih “terpatri” pada nurani setiap manusia Indonesia. Faktanya banyak
masyarakat yang mengutamakan keselamatannya, karena merupakan sebuah
kelaziman, tetapi tidak sedikit juga oknum yang mengutamakan keselamatannya,
dengan menghilangkan sifat kemanusiaannya. Menolak dikuburkannya jenazah
yang “terpapar virus COVID-19” merupakan fenomena sosial yang begitu
menyakitkan, serta menjadi catatan kelam bagi keberlangsungan hidup bangsa
ini.angka kejadian sampai bulan juli yaitu 2,31 juta dan jumlah yang meninggal
sebanyak 61.140
2. Mempercepat akses tes COVID-19, obat, dan vaksin.
Sebuah keyakinan bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan kehidupan
normal adalah memastikan bahwa penyebaran virus dapat diperlambat sambil
mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi diagnostic, ketersediaan
medical tools and treatment yang mencukupi, dan termasuk vaksin. Namun
dalam prosesnya masih banyak negara yang belum memilki teknologi serta
infrastruktur yang mumpuni dalam proses pengadaan vaksin, terlebih
pengetahuan seputar hal ini sering kali dimonopoli oleh korporasi yang berasal
dari negara-negara maju. Indonesia sendiri mengalami keterbatasan dalam
infrastruktur dan teknologi sehingga dalam pengadaan vaksin masih memerlukan
kerja sama dengan negara lain melalui upaya diplomasi bilateral dan multilateral.
Masalah ini telah dibahas oleh Indonesia for Global Justice (IGJ) bersama
Indonesia AIDS Coalition (IAC) dan Koalisi Obat Murah dalam diskusi daring
yang bertajuk “Diplomasi Vaksin Covid-19 Indonesia
3. Membangkitkan semangat melawan penyakit menular.
Dalam dekade terakhir, WHO berusaha keras untuk melawan penyakit menular
seperti polio, HIV, tuberculosis, dan malaria. Menurut WHO, COVID-19 membuat
isu ini jauh berada di belakang. Di 2021 nanti, WHO akan meningkatkan usaha
untuk membantu negara-negara yang terdampak dengan deretan penyakit
menular di atas.penyakit menular masih menjadi beban dari masyarakat.
Munculnya penyakit baru ini menjadi satu kondisi yang sangat berbeda. asus-
kasus yang penyakit menular seperti TBC juga masih mengalami satu
peningkatan signifikan sejak tahun 2017. “Akan tetapi diperkirakan bahwa
sebesar 33% kasus masih belum terlaporkan. Dan angka keberhasilan
pengobatan masih berada di angka 83%. Serta terdapat sejumlah 11463 kasus
TBC resisten obat, yang resisten terhadap obat

B. Analisis Isu
Pandemi COVID-19 menjadi pusat perhatian saat ini, baik bagi perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan pemerintah, maupun bagi pemberitaan media di Indonesia.
Mengingat fakta semenjak diumumkan pertama kali pada awal Maret 2020,
mengenai keberadaan virus corona di Indonesia, pandemi COVID-19 menjadi virus
menakutkan bagi bangsa ini, serta melumpuhkan berbagai aktivitas masyarakat,
khususnya pendidikan dan ekonomi. Faktanya sebagai bangsa, kita perlu memiliki
kekuatan moral dalam menyikapi peristiwa apa pun, dalam konteks Indonesia yang
sedang dilanda pandemi COVID-19.
Sebagai masyarakat yang memiliki keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kita
perlu memuliakan sesama manusia, termasuk memberikan pemakaman yang layak
bagi individu yang terpapar COVID-19 dengan pelaksanaan proses pemakaman
yang mengikuti syariat agama, serta mengikuti protokol kesehatan yang telah
ditetapkan (khusus untuk COVID-19), baik oleh WHO (organisasi kesehatan
internasional) maupun oleh lembaga kesehatan setempat yang representatif.
Memaknai ideologi Pancasila tidak bisa dilakukan dengan menggemakan jargon,
atau melalui proses sosialisasi teoretik semata, tetapi makna ideologi Pancasila akan
terasa hikmatnya, apabila diaplikasikan melalui keterlibatan kita dalam proses
mewujudkan keadilan serta kesejahteraan umum, bahkan melalui komitmen kita
untuk menjunjung tinggi Pancasila dalam kondisi apa pun.
Sebagai ideologi yang menjadi representasi dari nilai-nilai Ketuhanan serta nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat Indonesia, tentu ideologi Pancasila menjadi kaidah
untuk hidup dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Terdapat perilaku yang telah mendarah daging sehingga menjadi watak warga
negara, serta terdapat juga nilai dan perilaku ideal yang perlu dihabituasikan,
sebagai ikhtiar dalam membentuk warga negara yang Pancasilais.
C. Penyebab mengangkat Isu

Mewabahnya COVID-19 di berbagai belahan dunia, memang menjadi teguran bagi


umat manusia, khususnya dalam mempersiapkan ketahanan yang memadai pada
bidang kesehatan, termasuk bangsa Indonesia, yang sedang diuji dalam menyikapi
dan melawan virus tersebut. Data terbaru menunjukan, bahwa sebanyak 2.345.018
kasus positif,meninggal 61.140(CNN 6/7/2021)
Selain itu ada fenomena menolak jenazah yang terpapar COVID-19 tidak berdasar
sama sekali, serta merupakan kecatatan dalam berperilaku.
masyarakat yang berstatus positif tetapi “tidak terdata”, ketakutan tersebut masih
menjadi misteri

D. Dampak Yang Terjadi

Cara masyarakat dalam menyikapi COVID-19 begitu beragam, sehingga


merepresentasikan sudah sejauh mana bangsa ini dewasa, serta menunjukan
bagaimana eksistensi ideologi Pancasila apakah masih “terpatri” pada nurani setiap
manusia Indonesia. Faktanya banyak masyarakat yang mengutamakan
keselamatannya, karena merupakan sebuah kelaziman, tetapi tidak sedikit juga
oknum yang mengutamakan keselamatannya, dengan menghilangkan sifat
kemanusiaannya.

E. Upaya Pencegahan

Proses penyebaran COVID-19 yang cepat, mengakibatkan ribuan orang Indonesia


terpapar, sehingga pemerintah memberlakukan berbagai kebijakan sebagai upaya
menyelamatkan nyawa masyarakatnya, seperti membentuk Gugus Tugas
Penanganan COVID-19, memberlakukan proses pembelajaran di rumah, terbaru.
Dalam konteks Indonesia yang sedang dilanda pandemi COVID-19, sudah sejauh
mana kah peran diri kita sendiri dalam mengutamakan kepentingan umum.
Minimalnya kita mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak berkumpul serta
melakukan tindakan yang bisa merugikan orang lain.
mengoptimalkan layanan khusus yang dibuat oleh pemerintah berupa aduan COVID-
19, di daerah masing-masing, dalam ikhtiar menyelamatkan nyawa kita sendiri,
maupun orang lain, sebagai saudara setanah air.
Ditinjau dalam konteks pandemi COVID-19 saat ini, kita perlu menjadi individu yang
bijaksana, seperti tidak memberikan stigma negatif pada jenazah yang terpapar
COVID-19, bahkan aktif dalam mengedukasi masyarakat umum, melalui media yang
memadai, agar pandemi COVID-19 ini bisa teratasi. Semoga Allah SWT, Tuhan yang
maha kuasa, selalu menyayangi bangsa ini, agar moralitas dan solidaritasnya tetap
terjaga.

Anda mungkin juga menyukai