Anda di halaman 1dari 14

1.1.

Pengertian Capital Budgeting


Perusahaan dalam melakukan perencanaan investasi asset tetap diperlukan suatu
analisis dan perhitungan yang matang. Proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran dana yang terkait dengan investasi asset tetap sering disebut
dengan penganggaran modal atau capital budgeting. Untuk mengetahui pengertian
capital budgeting secara jelas, maka ada beberapa definisi yang dikemukakanoleh para
ahli.
Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (2001) adalah :
“Anggaran Modal keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi waktu satu tahun.”
Kemudian menurut Syamsudin (2004) Capital Budgeting adalah
“Capital Budgeting merupakan proses pengevaluasian, penyeleksian dan
penentuan investasi yang diharapkan akan memberikan hasil bagi suatu
perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut kami menyimpulkan Capital Budgeting
merupakan keseluruhan proses perencanaan penanaman atas sejumlah modalyang akan
memberikan tingkat pengembalian yang sesuia dengan yang diharapkan oleh
perusahaan untuk jangka waktu yang panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

1.2. Pentingnya Capital Budgeting


Menyusun budget dibutuhkan ketelitian,kecermatan dan kemampuan analisis yang
yang baik. Menyusun anggaran tidak hanya sekedar membuat alokasi dana. Ada
pertimbangan khusus dalam membua budget yang mampu mendukung produktivitas
dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Menurut Sjahrial (2008) capital budgeting
mempunyai arti penting bagi perusahaan karena :
1. Dana yang akan dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka
waktu yang lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan depresiasi dapat
dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapanterhadap peningkatan produksi
dan penjualan dimasa dating.
3. Pengeluaran investasi untuk pembelian : tanah, bangunan, mesin-mesin produksi,
alat pembangkit tenaga listrik, alat transportasi merupakan pengeluaran yang cukup
besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang
modal tersebut akan mempunyai akibat Panjang dan berat.

1.3. Implementasi Capital Budgeting


1.3.1 Langkah-Langkah Capital Budgeting
Capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut
melebihi waktu satu tahun. Batas jangka waktu satu tahun tersebut tidak mutlak. Secara
konseptual menurut Gitman (2003) penganggaran modal dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Proposal generation (Perkembangan usulan)
Proposal dibuat semua tingkat termasuk organisasi perusahaan dan ditinjau oleh
bagian financial. Proposal mensyaratkan gambaran besar yang lebih teliti tentang
biaya.
2. Review and Analysis (Tinjauan dan Analisis)
Tinjauan dan analisis proposal resmi dilakukan untuk menilai kecocokan dari
proposal dan mengevaluasi kemampuan ekonomi mereka. Ketika analisis sudah
sempurna, hasil ringkasan diterima untuk pembuatan keputusan.
3. Decision Making (Pengambilan keputusan)
Perusahaan menguasakan keputusan investasi berdasarkan batas keuangangan
mereka. Umumnya, paradirektur harus menguasakan investasi dalam jumlah tertentu.
4. Implementation (Pelaksanaan)
Setelah disetujui, investasi dibuat dan proyek diimplementasikan. Investasi untuk
proyek besar sering dilakukan secara bertahap.
5. Follow-up (Mengikuti)
Hasil dimonitor, dan biaya sebenarnya (biaya rill) dan keuntungan dibandingkan
dengan hal yang diharapkan. Pelaksanaan mungkin dibutuhkan jika pengeluaran
yang sebenarnya (pengeluaran rill) berbeda dari proyeknya.

2
1.3.2 Menentukan A, B, C, dan D
Tahap awal proses capital budgeting adalah menentukan pilihan-pilihan yang
mungkin. Setelah mendapatkan pilihan-pilihan yang secara potensial memberikan
harapan net returns positif, perlu dilakukan ordering untuk mengetahui potensial net
returns-nya dengan lebih kongkrit.

Prinsip marjinalisme untuk kasus seperti di gambar atas memerlukan informasi


keempat alternatif proyek A, B, C, dan D, serta struktur ongkos kapital seperti yang
digambarkan marginal cost of capital (MCC). Tahap pertama inilah yang merupakan
tahapan terpenting dalam proses capital budgeting. Dana relatif mudah didapat, namun
ide proyek yang propektif relatif lebih sulit. Jika dana tersedia tanpa mempunyai
alternatif proyek ibarat seseorang yang mempunyai uang ke restoran dan tidak
menemukan menu makanan yang diinginkannya. Barang kali ini merupakan salah satu
tugas utama seorang manager untuk memunculkan proyek-proyek investasi yang
prospek. Setelah ide muncul, kelompok staf yang terdiri dari bagian corporate
planning, reasearh and development, marketing research, engineering, dan accounting
mengumpulkan informasi dan menganalisis ide-ide proyek tersebut dan saran-sarannya.
Keterlibatan banyak bagian ini menunjukkan bahwa capital budgeting mempunyai
dimensi luas dalam perusahaan.
1.3.3 A, B, C dan D tidak bersifat mutually independent
Sebuah proyek merupakan salah satu penunjang dari pilihan-pilihan lainnya yang
konsisten dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, yaitu memaksimumkan
kekayaan pemegang saham untuk jangka waktu lama. Oleh karena itu keterkaitan
proyek yang satu dengan yang lainnya harus diantisipasi. Sebuah proyek biasannya akan

3
mempunyai dampak terhadap proyek-proyek yang telah ada, proyek-proyek yang
dijalankan bersamaan, maupun proyek-proyek mendatang. Sumberdaya yang
dialokasikan ke salah satu proyek tentu saja mengurangi jumlah sumberdaya yang
dialokasikan atau akan dialokasikan ke proyek-proyek lainnya. Argumen ini adalah
implikasi dari kenyataan bahwa sumberdaya sifatnya terbatas. Seperti seseorang yang
memilih proyek melanjutkan studi lanjut jurusan keuangan akan mengorbankan
“proyeknya” untuk menjadi manajer pemasaran.
Returns dari pilihan-pilihan yang ada bisa saja saling tidak bersifat mutually
independent. Proyek baru juga bisa mempengaruhi returns proyek-proyek yang telah
direalisasikan. Misalnya, munculnya mobil baru Taruna dari Daihatsu akan mengurangi
permintaan dari jenis Daihatsu sebelumnya, misalnya Feroza. Fenomena dimana produk
baru mencuri penjualan produk yang sudah ada dari produsen yang sama disebut
cannibalization. Fenomena ini dalam capital budeting tentu saja harus diantisipasi.
Apakah hal ini tidak diketahui Daihatsu ? Tentu saja Daihatsu mengetahui potensi
cannibalization. Hal ini akan tidak inferior dibanding jika Feroza “dimakan” oleh
kompetitor-kompetitornya seperti Kuda, Kijang, atau Montera.
Karena pada akhirnya tujuan satu proyek adalah untuk memaksimumkan
kekayaan, maka tujuan proyek investasi bisa bervariasi asalkan kompatibel dengan
tujuan akhir perusahaan. Proyek investasi biasanya bisa dikategorikan untuk :
meningkatkan kapasitas produksi karen aproyeksi permintaan meningkat; mereduksi
ongkos produksi karena ada indikasi inefisiensi; memperbaharui teknoloi produksi.
Karena perusahaan harus memenuhi aturan legal, maka proyek investasi seringkali
menghadapi kendala tambahan dalam bentuk regulasi pemerintah. Adanya perubahan
atau tambahan regulasi legal adalah tambahan kendala bagi perusahaan untuk
memaksimumkan keuntungannya. Secara umum, tambahan kendala regulasi
mengurangi hasil optimasi keuntungan.
1.3.4 Memilih A, B, dan C, Tapi Tidak D
Setelah menentukan proyek-proyek investasi yang diperkirakan mungkin untuk
diimplementasikan, perusahaan perlu mengevaluasi masing-masing proyek untuk
menentukan kelayakan secara obyektif. Untuk itu perlu sebuah kriteria yang
diaplikasikan untuk semua kandidat proyek.

4
1.4 Metode Penilaian Investasi
1.4.1 Net present value
Net present value adalah salah satu dari teknik capital budgeting yang
mempertimbangkan nilai waktu / uang yang paling banyakdigunakan. NPV adalah
merupakan selisih antara cash flow yang didiskontokan pada tingkat bunga minimum
atau cost of capital perusahaan. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung
nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat
keuntungan yang dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas
neto awal.

NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal At

At
NPV = -Io + ∑ t
(1+r )

Io = nilai investasi atau outlays


At = aliran kas neto pada periode t
r = diacount rate
t = umur proyek
Jika NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut
diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV yang
dihitung dari investasi tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharapkan akan
menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat keuntungan yang
dikehendaki.
Kelebihan :
a. Tidak menghasilkan aliran kas selama periode proyek
b. Memperhitungkan nilai waktu
c. Mungutamakan aliran kas lebih awal
Kelemahan :

5
a. Tanpa adanya perubahan ke aliran kastahun yang sama, NPV akan
menghasilkan perbandingan antara proyek-proyek yang berukuran tidak sama
dan mempunyai unsur ekonomis yang tidak sama.

1.4.2 Cashflow (Arus Kas)


Faktor krusial untuk menentukan nilai NPV adalah nilai cash flows (arus kas),
yaitu inflows (arus kas masuk) dikurangi outflows (arus kas keluar) atau pendapatan
dikurangi pengeluaran dalam rupiah. Cash flows harus diperhitungkan dengan basis
incremental, yaitu berapa dampak arus kas yang dibangkitkan dari proyek tersebut
dibanding dengan kondisi status quo. Untuk suatu proyek, perhitungan outflows dengan
teknik incremental analysis, inflows tanpa proyek bisa akan sangat rendah. Misalnya,
jika sebuah universitas memilih untuk tidak menyelenggarakan program S2, maka
kredibilitas universitas tersebut untuk menyelenggarakan S1 akan turun dibanding
dengan kompetitornya yang menyelenggarakan program S2. Dan, konsumen lebih
tertarik ke kompetitornya. Kegagalan dalam memprediksi kondisi di masa datang, yaitu
tidak memilih menyelenggarakan program S2 akan mengakibatkan kerugian yang
relative besar.
Sebuah proyek mungkin membangkitkan tambahan overhead cost, mungkin juga
tidak. Jika tidak, maka overhead cost tentu saja menjadi ongkos yang tidak relevan
(tidak signifikan) untuk dipertimbangkan. Prinsip incremental cash flows adalah ongkos
tambahan karena suatu proyek direalisasikan.
Karena arus kas merupakan net returns riil dari suatu investasi, maka arus kas
harus diperhitungkan dengan prinsip setelah pajak (after tax basis). Depresiasi
merupakan ongkos non-cash. Depresiasi menjadi penting karena mengurangi
pendapatan yang terkena pajak. Pendapatan yang dialokasikan untuk memberikan
kompensasi depresiasi tidak dikenai pajak. Depresiasi dikatakan bersifat deductible.
Atau, depresiasi menghasilkan tax shields. Oleh karena itu, ongkos depresiasi akan
mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan. Dengan demikian
pengurangan pajak dari depresiasi akan mempengaruhi nilai arus kas yang akhirnya
mempengaruhi nilai NPV.

6
Karena depresiasi bisa bertindak sebagai tax shield, maka perusahaan mempunyai
insentif untuk memperbesar jumlah tax shield tersebut dengan mempercepat depresiasi.
Hampir semua perusahaan besar mempunyai dua buku laporan yang satu untuk
keperluan pajak yang lainnya untuk shareholders. Laporan untuk stockholders biasanya
menggunakan teknik depresiasi garis lurus, sedangkan laporan untuk pajak tertentu saja
menggunakan teknik depresiasi yang dipercepat. Perusahaan biasanya mempunyai dua
buku laporan keuangan, yaitu untuk keperluan pajak dan untuk shareholders. Bagi para
analisis keuangan laporan yang relevan adalah buku untuk shareholders yang
berdasarkan nilai pasar.
Dalam melakukan estimasi arus kas keuntungan-keuntungan nonfinansial harus
diperhitungkan sehingga formula NPV mencerminkan total benefits and costs. Lembaga
pendidikan yang mempunyai program studi lanjut untuk para pengajarnya akan
mempunyai kemampuan untuk merespons pasar dengan lebih cepat. Karena semakin
banyak seorang pengajar mengakumulasi sumber daya manusia, semakin cepat pengajar
tersebut mempelajari materi yang baru. Namun, sebuah perguruan tinggi yang
mempunyai program studi lanjut kemungkinan kinerjanya tidak naik, karena
kompetitornya mempunyai program yang sama atau program yang lebih superior dari
program studi lanjut, misalnya program merekrut pengajar minimal yang telah
menyelesaikan studi lanjutannya. Oleh karena itu, program studi lanjut tetap
memberikan NPV yang positif bagi suatu perguruan tinggi. Bukankah analisis NPV
perlu dianalisis berdasarkan “with and without project” bukan “before versus after
project”.
Program studi lanjut tentu saja tidak memberikan cash flows dalam jangka
pendek. Oleh karena itu, program ini harus dievaluasi untuk jangka waktu yang relative
cukup panjang. Dalam kasus ini, kinerja sebuah universitas sekarang merupakan cash
flows dari “proyek-proyek” pejabat-pejabat terdahulu. Dampak keterkaitan ini bisa
signifikan. Hal ini adalah sala satu fenomena bahwa proyek yang satu terkait dengan
proyek lainnya. Oleh karena itu, dalam sebuah institusi (perusahaan) memerlukan acuan
yang lebih general untuk mengarahkan proyek-proyek sehingga tetap konsisten dengan
tujuan long run instutusi yaitu pertumbuhan wealth pemegang sahamnya.
Untuk menentukan perhitungan angka NPV, nilai cash flows dan discount factor
harus konsisten dengan satuan yang sama. Keduanya variable tersebut memakai angka

7
nominal atau riil. Angka riil adalah nominal dikurangi angka inflasi pada periode yang
bersangkutan. Biasanya, NPV dievaluasi dengan satuan nominal sesuai dengan satuan
yang umum ada dalam realita.

1.4.3 Internal Rate of Return (IRR)


Menurut Umar (2007) metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau
penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal. Rumus yang digunakan sebagai
berikut :
n
CFt
I o=∑
t =1 ( 1+ IRR )t

Dimana : t = tahun ke
n = jumlah tahun
Io = Nilai investasi awal
CF = arus kas bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
Nilai IRR dapat dicari misalnya dengan coba-coba (trial and error). Caranya,
dihitung nilai sekarang dari arus kas dari suatu investasi dengan menggunakan suku
bunga yang wajar, misalnya 10%, lalu dibandingkan dengan biaya investasi, jika nilai
investasi lebih kecil, maka dicoba lagi dengan dengan suku bunga yang lebih tinggi
demekian seturusnya sampai biaya investasi menjadi sama besar. Sebaliknya, dengan
suku bunga wajar tadi nilai investasi lebih besar, maka coba lagi dengan suku bunga
yang lebih rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama besar dengan nilai
sekarang.
Kriteria penilaian :
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka
investasi dapat diterima.
Contoh Soal :
Biaya investasi awal = Rp 18.000.000
Kas masuk bersih = Rp. 5.700.000
Umur proyek = 5 tahun

8
Dengan menggunakan rumus, perhitungannya menjadi seperti berikut ini :
5.700.000 5.700.000 5.700.000 5.700.000 5.700.000
18.000.000 = + + + +
(1+r )1 (1+r )2 (1+r )3 (1+r )4 (1+r )5
Dengan melakukan trial and error, diperoleh nilai IRR sebesar 17,57%
Kelebihan model IRR :
a. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode tertentu
b. Memperhitungkan nilai waktu
Kekurangan :
a. Memerlukan Cost of capital sebagai batal minimal dari nilai yang mungkin dicapai.
1.4.4 Payback Period
Menurut Umar (2007) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas, dengan
kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash
inflow-nya yang hasilnya merupakan satuam waktu.selanjutnya nilai rasio ini
dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima.
Nilai investasi
Payback Period = x 12 bulan
kas masuk bersih
Contoh :
Misalnya disediakan data hipotesis seperti ini :
Keuntungan setelah pajak : Rp. 2.100.000
Depresiasi : Rp. 3.600.000
Aliran kas masuk bersih : Rp. 5.700.000
Nilai investasi : Rp. 18.000.000
Payback period dapat dihitung waktunya :
Rp . 18.000.000
Payback Period = x 1 tahun=3,16 tahun
Rp . 5.700.000
Kriteria penilaian :
a. Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback period-nya
maka usulan investasi dapat diterima.
b. Jika payback period lebih Panjang dari waktunya dari maximum payback
period-nya maka usulan investasi tidak dapat diterima.

9
Apabila aliran kas suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun, dengan
sendirinya perhitungan diatas tidak dimungkinkan. Oleh karena itu kita perlu
menghitung periode payback-nya(discounted payback period).
1.4.5 Marginal Cost of Capital (MCC)
Untuk menentukan proyek-proyek yang mungkin (A, B, dan C), perusahaan
memerlukan informasi ongkos modal (MCC) Kurva MCC juga merupakan kurva “k” di
rumus NPV. Bagi sebuah perusahaan, ongkos kapital biasanya akan berupa fungsi tidak
turun seperti kurva MCC, Semakin banyak perusahaan meminjam dana, semakin tinggi
tingkat risk averse-nya. Oleh karena itu, Semakin tinggi resiko default-nya. Pemberi
pinjaman meminta kompensasi terhadap resiko tersebut dalam bentuk bunga pinjaman
yang tinggi. Orang yang terlalu berani meminjam biasanya dikatakan tidak konservatif.
Mereka adalah kelompok orang yang berpotensi melakuan adverse selection dan moral
hazard yang tinggi. Jadi harga kapital juga bergantung pada derajat risk averse
perusahaan yang bersangkutan.
Jika perusahaan menjual perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
( untuk merealisasikan proyek tertentu ), return ( deviden dan capital gains ) yang di
berikan perusahaan ke investor ( Masyarakat ) merupakan ongkos pinjaman kapital
perusahaan tersebut. Return ini merupakan harga yang harus di bayar kepada pemberi
pinjaman oleh perusahaan. Berapa harga sebuah aset adalah beberapa return dari aset
tersebut.
Jika perusahaan membiayai suatu proyek dengan lebih dari satu sumber dana,
maka ongkos dana secara keseluruhan adalah rata-rata tertimbang dari masing-masing
dana tersebut. Misalnya dalam kasus 2 sumber dana, Bond and equity ( saham ),
discount rate proyek adalah rata-rata tertimbang dari cost of debt dari equity yaitu :

rT = wD rD + we re

Dimana rT adalah ongkos modal total, wD bobot / porsi debt dari total, rD ongkos dari
debt, we bobot dari equity, dan re ongkos equity.

1.4.6 Cost of Capital Sebagai Discount Rate


Bagaimana menentukan discount rate untuk sebuah proyek yang mencerminkan
ongkos modal untuk proyek tersebut ? Ongkos modal untuk sebuah investasi proyek

10
adalah minimum risk-adjusted returns dari investor (atau dari shareholders dari
perusahaan untuk merealisasikan investasi tersebut. Jadi ongkos modal untuk suatu
proyek adalah opportunity cost dari shareholders untuk merealisasikan proyek tersebut
yang tersedia biasanya adalah harga aset atau nilai perusahaan atau returns investor
untuk perusahaan tersebut.

1.4.7 Cost of Equity Capital


Pada prinsipnya, harga dari aset adalah present value dari arus kas aset tersebut
dari yang di terima investor. Obligasi mempunyai cash flows bervariasi bergantung dari
kinerja perusahaan. Dalam hal ini obligasi kurang beresiko dibanding equity. Namun
teknik untuk menentukan harga obligasi dan equity adalah sama, yaitu present value
dari returns (cash flow) yang dihasilkannya.
1.4.8 Utang
Misalkan sebuah perusahaan sebuah surat utang. Pembeli surat utang akan
mendapatkan pembayaran bunga (C) setiap periode dan akan menerima principal-nya
(U) pada akhir periode, yaitu periode ke n. Harga utang (P) tersebut bisa diformulasikan
sebagai berikut:
n
R
P=∑ ¿ ¿ ¿
t =1

Formula ini menunjukkan bahwa dana yang diterima peminjam (perusahaan)


adalah P. Jumlah ini sama dengan expected present value dari arus kas yang diteritna
oleh pemberi pinjaman selama n periode. Bagi peminjam, berapa ongkos kapital dari
surat utang tersebut? Ongkos modal dari utang adalah kd. Jadi kd adalah rate of return
yang harus dibayarkan peminjam kepada investor (kreditor) secara periodik untuk
sejumlah dana yang diterinta pada periode l. Dalam hal ini cost of capital diasumsikan
sama untuk semua periode. Untuk menentukan nilai tentu saja harus menyelesaikan
persamaan di atas.

1.4.9 Capital Asset Pricing Model


Harga untuk kedua bentuk aset di atas, utang dan saham, ditentukan secara
tradisional tanpa mernbandingkan aset yang bersangkutan dengan aset-aset tainnya
secara eksplisit. Capital asset pricing model (CAPM) memberikan arahan bagaimana

11
menentukan harga suatu aset dengan mengaitkannya dengan tingkat korelasi aset
tersebut dengan aset-aset lainnya.
Harga sebuah aset akan relatif tinggi jika permintaan terhadap aset tersebut relatif
tinggi. Mengapa sebuah aset tinggi? Pada prinsipnya orang tidak suka risiko (risk
averse). Pelaku ekonomi bersedia mengurangi risiko meskipun harus rnembayar dengan
penurunan returns. Ingat, returns dan risiko berkorelasi positif. Aset seperti apa yang
mampu menurunkan risiko portofolio investor? Jika pergerakan returns dari sebuah aset
berkorelasi positif dengan returns kebanyakan aset (pasar, misalnya seperti yang
dicerrninkan dengan indeks harga saham gabungan), maka aset, tersebut tidak
mempunyai kemampuan mengurangi risiko investor. Karakteristik-karakteristik dari
aset tersebut relatif sama dengan kebanyakan aset-aset lainnya. Aset yang demikian
tidak langka. Oleh karena itu, harga aset tersebut tidak tinggi.
Sebaliknya, aset yang pergerakan returns-nya berkorelasi negatif dengan retums
kebanyakan aset, maka aset tersebut mempuyai kemampuan untuk meredam risiko
portofolio investor. Jika returns kebanyakan aset naik, returns dari aset tersebut turun.
Namun, jika returns pasar turun, returns dari aset tersebut naik. Dengan melengkapi aset
tersebut dalam komposisi portofolionya, investor rnampu meredam risiko investasinya.
Karena karakteristik kemampuan meredam risiko inilah, returns aset yang berkorelasi
negatif dengan returns pasar dicari banyak orang (permintaannya tinggi). Tentu saja
jumlah aset yang bersifat tidak mengikuti tren pasar relatif sedikit. Oleh karena itu, aset
yang demikian menjadi langka dan harganya tinggi. Dan, returns-nya rendah! Ingat
hubungan antara harga dan resurns aset adalah negatif. Argumen ini bisa dijelaskan
dengan CAPM.
Dalam Capital Asset Pricing Model harga aset P seperti yang dicontohkan di atas
merupakan implikasi dari formula yang ditampilkan dalam rumus CAPM. Jadi price di
CAPM adalah harga yang harus dibayar kepada yang mempunyai aset tersebut. Formula
CAPM adalah sebagai berikut:
k e=r + ᵦ (k m−r f )
f

Dimana :
Ke : expected cost of equity/returns capital,
Km : nilai harapan dari imbal hasil dari saham secara keseluruhan (pasar),
(km-rf): risk premium dari rata-rata saham,

12
ᵦ(km-rf): risk premium untuk saham yang bersangkutan.
Jadi CAPM merupakan hubungan antara harapan imbal hasil dari sebuah aset
dengan karakteristik risikonya. hka beta mempunyai nilai tinggi berarfi kompensasi
risiko aset tersebut adalah tinggi

Analisis Kelayakan Investasi pada proyek Tarakan-Tanjung Selor


(Studi kasus pada PT. Telkom, Tbk Bandung)

PT. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, terus menerus


melakukan investasi untuk mengembangkan perusahaannya dan melayani kebutuhan
pelanggan yang semakin berkembang dan bertujuan mendapatkan keuntungan. Dengan
total investasi sebesar Rp. 111.669.183.000 yang berasal dari modal sendiri dengan
tingkat bunga sebesar 18%. Pada tahun 2011. Penilaian kelayakan investasi pada proyek
Tarakan– Tanjung Selor inimenggunakan teknik capital budgeting yang penggunaannya
untuk mengetahui apakah layak atau tidak suatu usulan investasi. Dengan alat analisis
payback period, net present value, dan internal rate of return. Tiga alatanalisis tersebut
dipakai juga oleh PT. Telkom untuk mengukur layak atau tidaknya proyek tersebut.
Dari hasil analisis dan rencana proyek TarakanTanjung Selor. Diperoleh payback period
selama 3 tahun 7 bulan daritarget PT. Telkom yaitu 10 tahun, net present value sebesar
Rp. 38,620,912,000 dari target yang di tentukanPT. Telkom yang hasilnya positif,
internal rate of return sebesar 27,24 % dari 18 % yang di targetkan oleh PT.Telkom. Hal
ini menunjukan bahwa secara finansial proyek rencana investasi Tarakan – Tanjung
Selor layak untuk dilaksanakan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, T. 2001. Ekonomi Manajerial: Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Jakarta :


Erlangga.

Efendy. 2015. Bab 2 pdf-Widyatama Repository


https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5714/Bab
%202.pdf?sequence=11

14

Anda mungkin juga menyukai