Anda di halaman 1dari 30

Gesti Widiarini, S.Kep., Ns., M.

Kep
• Penyakit infeksi adalah penyakit yang timbul akibat masuknya
mikroorganisme patogen (virus, bakteri, jamur, dan parasit) ke
dalam tubuh
• Penyakit infeksi merupakan penyebab utama tingginya angka
kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) di negara
berkembang
• Penyakit ini biasanya menular dari satu orang ke orang yang
lain
• Penyakit infeksi akan mudah terjadi apabila seseorang memiliki
sistem kekebalan tubuh yang rendah, misal karena konsumsi
obat2an immunodepresant, penderita kanker, atau penderita
dgn gangguan sistem immune
• Penyakit infeksi dapat mempengaruhi banyak manusia sehat
dalam waktu singkat dan menyebabkan kematian
• Virus  HIV, Herpes, Hepatitis, Difteri, Campak
• Bakteri  ISK, Pneumonia, TBC
• Jamur  Craddle Cap, Meningitis
• Parasit  Malaria, kecacingan, Kudis
Kalor

Rubor

Tumor

Dolor

Fungsiolaesa
• Kontak langsung
• Kontak tidak langsung
• Kontak cairan tubuh
• Hubungan seksual
• Maternal
• Melalui makanan & air yang
terkontaminasi
• Melalui binatang kepada manusia
(gigitan serangga, gigitan &
cakaran hewan)
• Infeksi yang terjadi pada klien yang
dirawat di fasilitas kesehatan
• Biasanya terjadi 48-72 jam pasca
perawatan
• Sumber Infeksi:
• Pasien
• Petugas Kesehatan
• Lingkungan
• Sumber lain
(misal: peralatan)
• RS atau FasKes merupakan tempat berkumpulnya
orang sakit  banyak kuman
• Daya tahan pasien rendah
• Petugas medis kurang memperhatikan tindakan
aseptik/antiseptik
• Adanya kontak langsung NaKes-Pasien
• Penggunaan alat medis yg terkontaminasi kuman
• Bagi pasien, tekanan emosional, menurunkan fungsi organ,
kecacatan, dan kematian
• Bagi keluarga, biaya tinggi, hari rawat bertambah, menurunkan
produktivitas kerja
• Bagi sarana pelayanan kesehatan, citra buruk, tuntutan,
pengadilan.
1. Cuci tangan kurang benar

2. Penggunaan sarung tangan kurang tepat

3. Penutupan jarum suntik tidak aman

4. Pembuangan peralatan tajam tidak benar

5. Teknik dekontaminasi dan sterilisasi kurang benar

6. Kebersihan ruangan kurang memadai


• 8 moment Cuci tangan
• Gunakan APD apabila bekerja di lingkungan
yang infeksius
• Menutup mulut & hidung ketika bersin
• Menghindari kontak dengan hewan liar
• Melakukan vaksinasi sesuai jadwal
• Tidak melakukan sex bebas & berganti2
pasangan seksual
• Menjaga kebersihan
• Tidak menahan buang air kecil terlalu lama
• Tidak saling meminjam-pakai barang pribadi
(sikat gigi, handuk, sepatu, dll)
• Tidak jajan sembarangan & menjaga pola hidup
serta makan sehat dengan nutrisi seimbang
KEBIJAKAN TEKNIS
KEWASPADAAN UNIVERSAL
• Setiap Institusi, Sarana dan Petugas Kesehatan wajib menerapkan
prinsip Kewaspadaan Universal (UP) yaitu: menganggap semua
cairan tubuh merupakan bahan infeksius.

• UP diterapkan untuk semua kegiatan yang mungkin kontak


dengan cairan tubuh dilakukan secara steril, menggunakan alat
pelindung, tindakan profilaksis dan tanpa diskriminasi
(membedakan status klien)

• Setiap Institusi Kesehatan wajib menyediakan sarana dan


prasarana untuk KU, menyelenggarakan surveilans infeksi
nosokomial dan kecelakaan terluka iris atau tusuk.
Operasional
Kewaspadaan Universal
(UP)

• Cuci tangan
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk
mengurangi pajanan
• Pengelolaan Alkes Bekas Pakai (Dekontaminasi,
sterilisasi, disinfeksi)
• Sharp Precautions/ Pengelolaan Benda Tajam
• Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
MACAM
CUCI TANGAN

1. Cuci tangan higienik/rutin


Mengurangi kotoran dan flora dengan menggunakan sabun

2. Cuci tangan aseptik


Sebelum tindakan aseptik dengan menggunakan antiseptik

3. Cuci tangan bedah


Sebelum melakukan tindakan bedah dengan antiseptik dan
sikat steril

4. Hand Rub
Cuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer/alkohol
tanpa menggunakan sabun dan air mengalir
Biasanya digunakan untuk tangan yg tidak terlalu kotor
1. Sebelum makan
2. Sesudah Buang Air Besar
3. Sebelum memegang bayi
4. Sesudah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan
6. Sebelum bekerja/melakukan
tindakan pada klien
7. Sebelum masuk ruang OK
8. Setelah kontak dengan cairan
tubuh klien
* Jika tangan tidak nampak
kotor, dapat dilakukan HAND
RUB
PENGGUNAAN APD
APD TERHADAP PASIEN TERHADAP NAKES
Sarung tangan Mencegah kontak M.O dari tangan Mencegah kontak tangan nakes
nakes kepada pasien dengan darah dan cairan tubuh
pasien, mukosa, kulit luka à alkes/
permukaan yang terkontaminasi
Masker Mencegah kontak droplet dari mulut Mencegah mukosa nakes (hidung dan
& hidung Nakes saat napas, bicara, mulut) kontak dengan percikan darah
batuk kepada pasien / c.t. pasien
Kacamata Mencegah mukosa nakes tidak kontak
pelindung - dengan percikan darah / c.t. pasien

Tutup kepala Mencegah jatuhya MO rambut/


kepala nakes ke daerah steril -
Jubah & celemek Mencegah kontak MO dari tangan/ Mencegah kulit nakes kontak dengan
plastik tubuh/ pakaian nakes kepada percikan darah/ c.t. pasien
pasien
Sepatu Pelindung Mengurangi terbawanya MO dari Mencegah kaki terluka oleh benda
ruangan lain tajam yang terkontaminasi atau
terjepit benda berat dan mencegah
kontak dengan darah / c.t. lainnya
• Kontak tangan pemeriksa dengan darah / cairan tubuh, lendir,
kulit terluka
• Melakukan tindakan medik invasif
• Membersihkan limbah tercemar/memegang
• Ketika memandikan pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai