Anda di halaman 1dari 2

ASSALAMUALAIKUM WAARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,

Was sholatu wassalamu ‘ala,

Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,

Sayyidina wa maulana Muhammadin,

Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.

Ama ba’du.

Pertama tama marilah kita sampaikan puji syukur kita atas kehadirat allah swt
yang te lah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat hadir.
kemudian sholawat dan shalawat kita limpahkan kepada nabi muhammad saw
kepada para sahabat beliau agar kita dapat mendapatkan syafaat kelak aamiin

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan materi mengenai sikap optimis.
OPTIMIS adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalammenghadapi segala hal
atau persoalan. Kebalikan dari optimis adalah pesimis, yang berarti sifat orang yang selalu
berpandangan negatif dalam menghadapi segala hal atau persoalan.

Sikap optimis harus ditanamkan dalam hati manakala suatu saat menghadapi badai
masalah, kita harus tetap tegar dan terus bersemangat mencari solusi penyelesaian
masalah. Tidak boleh mudah putus asa dan yakin pasti ada hikmah besar di balik
semua takdir Allah.

Islam mengajarkan umatnya untuk bangkit menyongsong hari esok dengan obsesi
baru, harapan dan semangat membara agar hidupnya lebih baik, amalnya lebih shalih,
imannya bertambah kuat, serta tidak menyesali peristiwa masa lalu yang mungkin
menumbuhkan kesedihan mendalam.

ADVERTISEMENT

Bagi orang beriman, bersikap optimistis merupakan wujud keyakinan kepada Allah.
Apalagi, Allah mengatakan Dia adalah sebaik penolong dan pelindung. Amr Khaled,
mubalig dan motivator ternama asal Mesir mengatakan, Allah mengingatkan umat-Nya
tak ada yang berputus asa dari rahmat-Nya, kecuali orang kafir.
Optimisme mestinya tertanam dalam lubuk hati paling dalam setiap Muslim. Jangan
sampai terhapus meski kiamat datang pada saat itu juga.

Rasulullah SAW bersabda, “Bila hari kiamat tiba dan di tangan salah seorang dari
kalian terdapat tunas pohon kurma, tanamlah.” (HR Ahmad)

Hadapi perkara mendatang dengan penuh kebahagiaan serta tepis melawan perasaan
negatif yang belum terjadi.

Optimisme butuh langkah nyata. seorang yang ingin sukses menuntut ilmu perlu
belajar sungguh-sungguh, bekerja keras, dan mengerahkan segala potensi yang
dimilikinya

Menjalankan usaha-usaha atau ikhtiar dalam mencapai tujuannya karena Hidup ini
hakikatnya adalah belajar, beramal dan bersabar serta mengiringi semua yang kita
lakukan dengan penuh optimisme,

Allah akan memberi kita yang terbaik sesuai takdirnya. Yakinlah setelah kesulitan ada
kemudahan. Allah Ta’ala berfirman,

Fainnamaal usri yusra innamaal usri yusra

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah


kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah : 5-6)

Seorang mukmin sejati dalam segala situasi dan kondisi harus bergantung hatinya
kepada Allah. Memperbanyak doa dan husnudzan kepada Allah akan memberikan
pilihan terbaik meski terkadang tidak selaras dengan nafsu manusia.

Anda mungkin juga menyukai