Anda di halaman 1dari 1

Kementrian keuangan meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan diskon pajak barang

mewah ( PPnBM).

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan tengah melakukan finalisasi terhadap aturan diskon
Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( PPnBM) dan berharap nantinya relaksasi tersebut bisa
segera dimanfaatkan oleh masyarakat.

Tujuan :

Diharapkan akan meningkatkan kembali permintaan kendaraan bermotor dan dorong industri
otomotif di Indonesia yang supply chain-nya cukup penting dalam perekonomian.

Diberlakukan pada 1 Maret 2021. Kebijakan diskon pajak itu nantinya menggunakan PPnBM mobil
yang ditanggung pemerintah. Diskon PPnBM sebesar 100 persen dari tarif normal akan diberikan
pada tiga bulan pertama, kemudian 50 persen dari tarif normal pada tiga bulan berikutnya, dan 25
persen dari tarif normal pada tahap ketiga untuk empat bulan.

Besaran diskon pajak akan dievaluasi efektifitasnya setiap tiga bulan. Diskon pajak itu diberikan
untuk kendaraan bermotor segmen kurang atau sama dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4x2.
Segmen tersebut dipilih karena merupakan segmen yang diminati kelompok masyarakat kelas
menengah dan memiliki local purchase di atas 70 persen.

pemerintah perlu memberikan insentif bagi sejumlah industri besar untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi.

Dari kriteria yang disebutkan, diprediksi bahwa di segmen hatchback ada dua model yang
berpotensi dapat insentif, yakni Toyota Yaris dan Honda Jazz. Sementara di segmen sedan hanya
Toyota Vios. Untuk diketahui, mobil-mobil tersebut termasuk dalam mobil penumpang 4x2 di bawah
1.500 cc. Namun untuk Yaris dan Jazz memiliki tarif PPnBM 10 persen. Sementara Vios karena
tergolong sedan serta sedan mendapatkan pajak PPnBM 30 persen. Baca juga: Mengenal PPnBM,
Pajak yang Bikin Mobil Jadi Barang Mahal di RI Dalam relaksasi kali ini, Vios bisa dibilang jadi
model yang mendapatkan insentif paling besar. Sebab tidak ada lagi mobil di segmen sedan dengan
kriteria 4x2 berkapasitas di bawah 1.500 cc, dengan kandungan lokal mencapai 70 persen. Sebagai
ilustrasi, Yaris tipe terendah dikenakan estimasi PPnBM 10 persen dari harga jual atau sekitar Rp
26,625 juta. Lantas, tinggal mengurangi harga jual (Rp 257,7 juta) dengan PPnBM (Rp 26,625 juta).
Maka hasilnya didapat Rp 239,625 juta. Sementara untuk tipe tertingginya memiliki PPnBM Rp
30,425 juta. Harga jual sebesar Rp 304,250 juta dikurangi Rp 30,425 juta, maka harga yang
ditawarkan menjadi Rp 273,825.

Untuk diketahui, ketika pembelian mobil baru dilakukan, maka akan ada empat jenis pajak mobil
baru yang diberlakukan. Baca juga: Ekonom Nilai Relaksasi PPnBM Bisa Dongkrak Penjualan Mobil
Pajak tersebut yakni Pajak Pertambahan Nilai/PPN (10 persen), PPnBM (10-125 persen), dan pajak
daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor atau PKB (sekitar 2 persen) dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor atau BBN KB (10-12,5 persen).

Anda mungkin juga menyukai