Anda di halaman 1dari 2

1. Soelistio S.B, Novida H, Rudijanto A, dkk.

Konsensus Pengelolaan dan pencegahan


diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2015. Jakarta. 2015
2. Anggraini D, Hidayat W. Korelasi kadar gula darah dengan nilai angkel Bracial Indeks
(ABI) pasien diabetes mellitus di ruang rawat inap rumah sakit is;am ibnu sina
bukittinggi tahun 2013. Bukittinggi: Yarsi Sumbar. 2014.
3. Decroli E.Diabetes melitus tipe 2. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Padang. Padang.2019
4. Diabetes Fakta dan Angka. World Health Organization.2016
5. International Diabetes Federation. The Global Impact of Diabetes. https://www.idf.org/.
diunduh tanggal 22 September
6. Al-Qaisi, M., Nott, DM., King, DH., Kaddoura, S., 2009. Ankle Brachial Preasure Index
(ABPI) : An Update for Practioness. VHRM. 5: 833-41.
7. Wicaturamashudi S. Faktor determinan ankle brachil pressure index (ABPI) pada
diabetes mellitus di poliklinik rumah sakit islam siti Khadijah Palembang. Palembang:
Universitas Sriwijaya. 2019
8. American Diabetes Association. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
Diabetes Care. America: ADA.2014
9. ADA. Diabetes Melitus. America: ADA. 2011
10. Kementrian Kesehatan. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risik diabetes Melitus.
Jakarta. 2010
11. Konsensus nasional pengelolaan diabetes melitus tipe 1. UKK Endrinologi Anak dan
Remaja, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta.2015
12. Ayu A. Hubungan antara lama menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kejadian
peripheral arterial disease (PAD) pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di puskesmas
kedaton kota bandar Lampung. Lampung: Universitas Lampung. 2018
13. Simatupang M, Pandelaki K, Panda A. Hubungan antara penyakit arteri perifer dengan
faktor risiko kardiovaskular pada pasien dm tipe 2. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.2013
14. Kementrian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi. Jakarta. 2014
15. Luwihato J, Ginati D. Diabetes mellitus. https://prodiaohi.co.id/diabetes-melitus diunduh
pada tanggal 09 Oktober 2019
16. Fowkes FGR, Rudan D, Rudan I, Aboyans V, Denenberg JO, McDermott MM, et al.
Comparison of global estimates of prevalence and risk factors for peripheral artery
disease in 2000 and 2010: a systematic review and analysis. Lancet. Elsevier Ltd;
2013;382(9901):1329–40.
17. Beckman J A, Findeiss L K, Golzarian J, et al. management of patients with peripheral
Artery Disease. AHA. 2011.
18. Antono D, Hamonangani R. Penyakit Arteri Perifer. In: Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 1st ed. Jakarta: InternaPublishing; 2014. p. 1516–26.
19. Rhee SY, Kim YS. Peripheral Arterial Disease in Patients with Type 2 Diabetes
Mellitus. 2015;283–90.
20. Coffman JD, Eberhardt RT. Peripheral Arterial Disease, Diagnosis and Treatment. New
York: Springer Seienee&Business Media; 2003.1-34p
21. Herman G, Gornik HL, Barret C. Guideline on the management of patients with lower
extremity PAD. AHA. 2017.
22. Aboyans, V., Criqui, MH., Abraha, P., Allison, MA., Creager, MA., Diehm, C., Fowkes,
FGR et al, 2012. Measurement and Interpretaton of the Ankle – Brachial Index.
American Heart Association. 126: 2890-2909
23. Minaswary R. Manfaat nilai abnormalitas ankle brachial index dalam mendeteksi jumlah
stenosis arteri coroner pada pederita sindroma coroner akut di RSHAM Medan. Sumatera
Utara : Universitas Sumatera Utara. 2014
24. Anoname. How to calculate the ankle brachial index. https://s-media-
cacheak0.pinimg.com/736x/92/ec/92/92ec92f16392676fb175b0f879c3eb29.jpg. Diunduh
pada tanggal 23 September 2018.
25. Putri A, Handayani S. Hubungan kadar gula darah sewaktu dengan nilai ankle brachial
index pada diabetes mellitus. Tanjungkarang : Universitas Tanjungkarang. 2017

Anda mungkin juga menyukai