Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PERFORMA HULLFORM PADA PRA PERANCANGAN

SPEED BOAT KATAMARAN UNTUK SEARCH AND RESCUE ( SAR )


DI PANTAI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA BERBASIS CFD

Eko Sasmito Hadi, Sarjito Jokosisworo, Widyanto


Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP

ABSTRAK

Kapal jenis speed boat merupakan kapal yang sering digunakan sebagai kapal penyelamat sehingga
perlu pengembangan untuk mengetahui lebih dalam interaksi tahanan pada lambung kapal agar tercapainya
kapal dengan stabilitas serta tahanan yang lebih baik. KapaO 0RWRU 6DILQDWXO µ,V µ$DI PHUXSDNDQ VDODK VDWX
model kapal speed boat katamaran (lambung ganda) yang dirancang untuk menunjang pariwisata di wilayah
Pantai Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih detail interaksi tahanan total pada
laPEXQJ NDSDO . 0 6DILQDWXO µ,V µ$DI GHQJDQ SHQGHNDWDQ &RPSXWDWLRQDO )OXLG '\QDPLF
Dalam melaksanakan penelitian dilakukan beberapa tahapan yaitu pembuatan model pada
Computational Fluid Dynamic, input data simulasi, running simulasi hingga konvergen, kemudian analisa hasil
dengan metode Slender Body, CFD serta metode Insel and Molland. Analisa hasil meliputi analisa hambatan,
dan analisa fluida pada simulasi Computational Fluid Dynamic.
Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan hasil analisa yang menunjukkan bahwa
hambatan total kapal (Rt) pada saat kecepatan kapal 29 knots Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang
dilakukan penulis dengan 3 dengan menggunakan metode CFD sebesar 10,85 kN, metode Slender Body sebesar
9.63 kN dan perhitungan secara analitik dengan metode Insel and Molland sebesar 12.05 kN. Sedangkan dari
hasil simulasi dengan menggunakan analisa CFD, dapat diketahui bahwa pada saat kapal berjalan dengan
kecepatan tinggi maka ketinggian aliran fluida atau gelombang air yang ditimbulkan akan lebih besar dari
kapal yang berjalan dengan kecepatan rendah

Kata kunci : speed boat, katamaran, hambatan kapal

1. PENDAHULUAN speed boat tersebut untuk segera


direalisasikan, maka perlu diteliti apakah kapal
1.1. Latar Belakang tersebut mempunyai kinerja yang baik.
Kabupaten Gunungkidul merupakan Pada penelitian ini akan melihat dan
sebuah kabupaten yang memiliki potensi yang mengetahui pengaruh hullform pada hambatan
besar untuk dikembangkan dalam sektor kapal dan aliran fluida berbasis CFD. Dimana
pariwisata alam pantai. Obyek wisata alam model kapal yang dianalisa berasal dari tugas
pantai di Kabupaten Gunungkidul banyak akhir saudara Basuki Tri P yang berjudul
dikunjungi wisatawan pada saat akhir pekan ³678', PRA PERANCANGAN SPEED
dan hari - hari libur nasional. Wisatawan yang BOAT KATAMARAN UNTUK SEARCH
berkunjung di obyek ± obyek wisata pantai AND RESCUE ( SAR ) DI PANTAI
tersebut tidak hanya sekedar menikmati pesona GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA´.
keindahan panorama pantai dan kealamian
lingkungan, kebanyakan dari pengunjung
menghabiskan waktu liburannya dengan
bermain debur ombak yang silih berganti 1.2. Perumusan Masalah
berdatangan.
Dengan potensi pariwisata laut dan Obyek wisata alam pantai di
adanya pra perancangan kapal speed boat Kabupaten Gunungkidul merupakan pantai
katamaran untuk Serch And Rescue di Pantai dengan potensi wisata yang sangat bagus dan
Gunung Kidul,maka diperlukan sebuah memiliki keadaan ombak laut yang besar yang
penelitian mengenai performa lambung kapal harus ditumbuh kembangkan salah satunya
untuk menunjang perancangan kapal tersebut. dengan pengadaan kapal-kapal speed boat
Melihat besarnya ombak di daerah Pantai sebagai sarana dalam penyelamatan korban di
Gunung Kidul dan begitu pentingnya kapal kawasan obyek wisata pantai di Kabupaten

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 6


Gunungkidul. Untuk menghasilkan suatu kapal Katamaran termasuk jenis kapal
speed boat yang baik diperlukan analisa multi-hull dengan dua lambung (demihull)
tahanan lambung kapal untuk mengetahui yang dihubungkan dengan struktur bridging.
kekuatan dari lambung kapal yang dapat Strutur bridging ini merupakan sebuah
memberikan kenyamanan dan safety bagi para keuntungan katamaran karena menambah
pengunjung. tinggi lambung timbul (freeboard). Sehingga
Dengan memperhatikan pokok kemungkinan terjadi deck wetness dapat
permasalahan yang ada terdapat pada latar dikurangi.
belakang maka diambil rumusan masalahnya Katamaran mempunyai garis air
adalah : lambung yang sangat ramping dengan tujuan
x Perancangan model kapal dengan untuk memperoleh hambatan yang rendah.
bantuan software delfship. Garis air yang ramping ini menyebabkan
x Menghitung besar hambatan katamaran sensitive terhadap perubahan
kapal pada perancangan kapal distribusi berat.
speed boat katamaran terhadap Kapal Jenis Katamaran dirancang
aliran fluida yang berbasais CFD. dengan lambung ganda (Twin Hull) sehingga,
di mana kedua lambung tersebut dihubungkan
1.3. Tujuan Penelitian dengan konstruksi geladak yang kuat dan
Adapun tujuan penyusunan tugas akhir merentang di atasnya untuk menahan momen
ini yaitu untuk mengetahui hambatan kapal bending (bending moment) dan gaya geser
dan aliran fluida melalui pendekatan (shear force) yang besar dan bekerja terhadap
Computational Fluid Dynamics (CFD). garis tengah (Center line) kapal. Bentuk
lambung kapal mirip dengan dari jenis Full
Mono Hull hanya lebih kecil sehingga volume
2. TINJAUAN PUSTAKA benaman dan luas permukaan basah kapal
relatif lebih kecil, di samping stabilitas kapal
2.1. Tinjauan Umum Kapal Speed Boat dan luas geladak untuk mengangkut kendaraan
2.1.1. Pengertian Kapal Speed Boat dan penumpang lebih besar dibandingkan dari
Kapal speed boat merupakan jenis Full Mono Hull. Karena menggunakan
kategori kapal cepat yang mempunyai dua lambung, maka baling-baling dipasang
kecepatan dinas lebih yang digunakan oleh pada kedua lambung terbenam tersebut.
petugas dalam rangka memberikan Bentuk kapal katamaran modern dapat dilihat
pertolongan bila terjadi kecelakaan / musibah, pada gambar 2.1 berikut.
dan atau inspeksi/pemeriksaan di alur pantai,
sungai, danau dan penyeberangan.
2.1.2. Karakteristik Kapal Speed Boat
a. Digunakan untuk membantu
kelancaran operasional di alur
pantai, sungai, danau dan
penyeberangan.
b. Mempunyai olah gerak yang baik.
c. Kapal mempunyai ukuran dan Gambar 2.1 Penampang Tengah Kapal
berat yang kecil dan terbuat dari Katamaran
fibreglass yang ringan. Katamaran diteliti dan
d. Menggunakan mesin luar dengan dikembangkan karena memiliki kelebihan dari
bahan bakar bensin dan/atau kapal monohull yakni :
campur.
e. Kecepatan dapat mencapai 20 1. Pada kapal dengan lebar yang sama
Knot atau lebih. tahanan gesek katamaran lebih kecil,
f. Area navigasi pada suatu kawasan sehingga pada tenaga dorong yang sama
yang tidak lebih dari radius 30 mil kecepatannya relatif lebih besar.
dari garis pantai. 2. Luas geladak dari katamaran lebih luas
dibandingkan dengan monohull.
2.2. Gambaran Umum Kapal Katamaran 3. Volume benaman dan luas permukaan
basah kecil.

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 7


4. Stabilitas yang lebih baik karena memiliki penggunaan bahan bakar, berarti mesin
dua lambung. penggerak lebih ringan sehingga menambah
5. Dengan frekwensi gelombang yang agak daya muat kapal tersebut.[10]
tinggi tetapi amplitudo relatif kecil Hambatan kapal pada dasarnya
sehingga tingkat kenyamanan lebih tinggi. berasal dari 2 (dua) jenis media yang
6. Dengan tahanan yang kecil maka biaya mengelilingi kapal tersebut, yaitu media udara
operasional menjadi kecil. yang berpengaruh pada bagian kapal yang
7. Image yang terkesan adalah keamanan berada diatas permukaan air, dan media cairan
yang terjamin dari faktor kapal terbalik yang berpengaruh pada bagian kapal yang
sehingga penumpang merasa lebih aman. berada di bawah permukaan.
Sedangkan kekurangan kapal katamaran Tahanan kapal merupakan gaya
adalah : hambat dari media fluida yang dilalui kapal
1. Teori dan standardisasi baik ukuran utama saat beroperasi pada kecepatan tertetu.
maupun perhitungan struktur masih minim Besarnya gaya hambat total merupakan jumlah
karena masih tergolong teknologi baru. dari semua komponen gaya hambat (tahanan)
2. Teknik pembuatan yang agak lebih rumit yang bekerja pada kapal, yaitu :
sehingga membutuhkan keterampilan yang a. Tahanan gesek (Friction
khusus. Resistance)
3. Dengan memiliki dua lambung maka b. Tahanan gelombang (Wave
manuver katamaran kurang baik jika making Resistance)
dibandingkan dengan monohull. c. Tahanan tambahan (Appendages
Resistance) , antara lain ;
tahanan anggota badan, tahanan
kekasaran, tahanan udara,
2.2.1. Bentuk Lambung Kapal Katamaran tahanan kemudi.
Bentuk lambung katamaran pada
berbagai kapal tidaklah sama. Terdapat banyak 1.6. Computational Fluid Dynamic
model bentuk badan katamaran, tetapi secara Computational Fluid Dynamic
umum ada tiga bentuk dasar dari katamaran (CFD) adalah suatu cara penyelesaian masalah
yakni : berdasarkan pada persamaan fundamental dari
1. Simestris dinamika fluida diantaranya kontinuitas,
2. Asimetris dengan bagian dalam momentum dan persamaan energi. Konsep
lurus dasar penggunaan software berbasis
3. Asimetris dengan bagian luar lurus Computational Fluid Dynamic ini adalah
Bentuk improvisasi aliran air yang akan penyelesaian metoda numerik dengan sebuah
melewati ketiga bentuk tersebut : persamaan fluida yaitu Persamaan Navier-
Stokes, dengan prinsip :
1. Kekekalan massa
2. Kekekalan momentum (Hukum
Newton kedua F = m.a)
3. Kekekalan energi
Prinsip fisika ini diaplikasikan pada
model dari aliran pada sebaliknya hasil dari
Gambar 2.2 Improvisasi Aliran Fluida Pada aplikasi ini adalah persamaan matematis yang
Katamaran melibatkan yang melibatkan prinsip fisika
khusus yang bernama kontinuitas, momentum,
2.3. Hambatan Kapal dan persamaan energi. Setelah kontinuitas,
Dalam merencanakan kapal, faktor momentum, dan persamaan energi tersedia
umum yang memegang peranan penting adalah bentuk secara khusus akan cocok untuk
hambatan yang akan dialami oleh kapal pada digambarkan. Pada akhirnya kondisi batas
waktu bergerak. Suatu bentuk kapal dengan fisika dan pernyataan matematis yang tepat
hambatan kecil atau sekecil mungkin adalah akan dikembangkan berdasarkan persamaan
menjadi tujuan perencana kapal, sebab akan yang harus diselesaikan pada kondisi batas
berarti pemakaian tenaga kuda akan menjadi Computational Fluid Dynamic
hemat dengan begitu akan menghemat digunakan secara luas untuk memberikan

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 8


penyelesaian dari masalah secara eksperimen, b. Membuat nama file yang akan
Dalam eksperimen, tidak dilakukan secara disimpan pada software
menyeluruh dalam memodelkan situasi Computational fluid dynamic
sebenarnya, sehingga hal ini tidak c. Model yang telah diexport ke dalam
merefleksikan secara keseluruhan dalam bentuk file .stl, kemudian diimport ke
pemodelan. Dalam pemodelan numerik, jika dalam software CFD
input data tidak dimasukan dengan kondisi d. Memasukkan ukuran kotak meshing
sebenarnya, maka digunakan parameter yang pada sumbu longitudinal (x),
dapat merefleksikan kondisi sebenarnya. transversal (y), dan vertikal (z) serta
Program Computational Fluid Dynamic (CFD memasukkan jumlah meshing yang
menggunakan metode VOF (Volume of Fluid) akan digunakan.
atau Finite Different Equation. Metode ini e. Menentukan finish time dan satuan
menggunakan sistem koordinat kartesian sesuai dengan kacepatan dan panjang
dengan menyelesaikan persamaan Navier- lintasan.
Stokes (Anderson,1995) f. Menentukan besarnya gravitasi dan
Du wp wW xx wW yz wW zx mengaktifkan moving deforming
U Uf x objects.
Dt wx wx wy wz g. Menentukan jenis fluida
««««««««««««« h. Menentukan masa jenis dan
Dv wp wW xy wW yy wW zy kecepatan kapal
U Uf y i. Menentukan batas-batas boundary
Dt wx wx wy wz
pada Xmin, Xmax, Ymin, Ymax,
«««««««««««««
Zmin, dan Zmax.
Dw wp wW xz wW yz wW zz j. Menetukan ketinggian fluida pada
U Uf z
Dt wx wx wy wz simulasi dan letak pressure.
««««««««««««« k. Menentukan time interval pada
Kemampuan Computational Fluid output control
Dynamic dan pesatnya perkembangan l. Menentukan time step control dan
kecepatan komputasi telah membuat convergen control
penggunaan Computatioal fluid dynamic m. Menjalankan simulasi ( running
sebagai alat untuk mendapatkan solusi dalam simulation )
dunia penelitian dan engineering. n. Pastikan bahwa running program
Penggunaannya telah meliputi area yang luas telah selesai dan konvergen
pada industri dan aplikasi-aplikasi keilmuan. o. Setelah running selesai maka nilai
Computatioal fluid dynamic dapat digunakan dari hambatan kapal dapal diketahui
untuk menghasilkan prediksi kualitatif dan dengan mengklik Probe Æ General
terkadang bahkan prediksi kualitatif dalam History Æ Component 1 GMO ±
aliran fluida, hal ini banyak dilakukan dengan hydraulic force in space system
menggunakan beberapa metode, yaitu : kemudian render.
1) Model matematik (PDE), Hasil simulasi aliran fluida pada
2) Metode numeric (diskritisasi dan model yang dibuat untuk kondisi aktual
teknik solusi), dengan menggunakan CFD, perlu diverifikasi
3) Perangkat lunak. untk memastikan atau meyakinkan bahwa
simulasi tersebut dapat diterima
3. METODOLOGI PENELITIAN keberadaannya, melalui tiga tahapan validasi
(utama 2005):
Secara umum metodologi yang 1. Konvergensi, yaitu proses iterasi
digunakan dalam penelitian ini dimulai dari perhitungan yang akan selalu
studi literature tentang tahanan kapal serta dikontrol oleh persamaan pengendali,
aliran fluida yang digunakan ada beberapa sehingga jika hasil perhitungan
tahapan, antara lain : belum sesuai dengan tingkat
a. Pembuatan gambar pada sofware kesalahan yang ditentukan, maka
delftship kemudian dilakukan export komputasi akan terus berjalan
dalam bentuk .stl. 2. Analisa grid independence, yaitu
penentuan jumlah cell yang

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 9


optimum, agar waktu dan memori menggunakan software delftship yang
computer yang terpakai tidak terlalu memiliki ukuran utama sebagai berikut :
besar L = 8,28 m
3. Verifikasi atau study komparatis Bm = 4,24 m
dengan data lain B1 = 1,25 m
T = 0,55 m
4. PERHITUNGAN DAN ANALISA Hasil pembuatan model dari software
DATA delftship di export dalam bentuk file stl. Model
badan kapal kemudian dapat dibuka dalam
4.1. *DPEDUDQ 8PXP .0 6DILQDWXO µ,V bentuk CFD.
µ$DI 4.2.2 Proses Simulasi Computatinal Fluid
Kapal speed boat .0 6DILQDWXO µ,V Dynamic
µ$DI PHUXSDNDQ KDVLO SHUDQFDQJDQ NDSDO \DQJ Proses simulasi numerik pada
dilakukan oleh saudara Basuki Tri Prehantoro Computational fluid dynamic dimulai dari
(L2G006015) sebagai kapal penyelamat ( pembuatan model badan kapal dalam bentuk
rescue boat ) yang merupakan kapal dengan file .stl sehingga model dapat digunakan.
lambung berbentuk katamaran ( twin hull ) Secara garis besar langkah-langkah
yang dilengkapi dengan peralatan keselamatan simulasi secara numerik pada Computational
yang beroperasi di periairan pantai baron dan fluid dynamic dibagi menjadi beberapa
sekitarnya yang menjadi tanggung tanggung tahapan, antara lain :
jawab SAR Linmas posko baron Kabupaten a. Navigator
Gunungkidul dalam menyelamatkan korban b. Model Setup
kecelakaan laut. Dengan kondisi gelombang c. Simulate
pantai baron dan sekitarnya yang cukup tinggi d. Analyse
dan mempunyai arus yang kuat, maka kapal e. Display
kapal ini harus disesuaikan dengan Navigator merupakan langkah awal
karakteristik perairan setempat sehingga kapal dimana file akan mulai disimpan pada
ini mampu bergerak walaupun dalam kondisi parameter - parameter yang sesuai sehingga
gelombang yang tinggi serta mempunyai dapat diproses pada langkah selanjutnya
kecepatan dan olah gerak yang baik sehingga dimana terbagi menjadi beberapa tahapan,
korban bisa tertolong secara cepat dan selamat. yaitu :
Selain itu kapal ini juga harus mampu
membawa penumpang yang terdiri dari a) General
personil SAR yang ikut menyelamatkan dan b) Physics
semua korban serta dapat membawa semua c) Fluids
peralatan keselamatan yang diperlukan. d) Meshing Geometry
e) Boundaries
f) Initial
g) Output
h) Numerics
Proses model setup dalam simulasi
numerik sangat penting dalam proses
pemilihan parameter-parameter yang sesuai
dan apabia terjadi kesalahan dapat dipastikan
hasil simulasi akan salah dan harus mengulang
pada tahap ini. Pada langkah model setup
Gambar 4.1 Rencana Umum KM. pengguna akan mendefinisikan fluida yang
digunakan yaitu menggunakan air dalam
6$),1$78/ ,6¶$$)
satuan SI serta letak gravitasi dan pola gerak
kapal yang akan digunakan.
4.2 Pengolahan Data
Langkah selanjutnya adalah
4.2.1 Desain Model Badan Kapal
Proses pembuatan atau pengambaran pembuatan meshing pada area sekitar badan
kapal meliputi koordinat kartesien x,y,z
PRGHO EDGDQ NDSDO .0 6DILQDWXO µ,V µ$DI
dimana setiap koordinat memiliki nilai
minimun dan maksimum. Selanjutnya

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 10


pengguna perlu mendefinisikan jumlah MollanG¶V digunakan dengan dasar acuan
meshing yang diinginkan serta berapa bahwa perhitungan metode tersebut sudah
ukurannya dengan menggunakan ratio meshing sangat umum digunakan sebagai parameter
1.0 agar mendapatkan hasil yang bagus. perhitungan kapal Katamaran yang
Semakin besar jumlah meshing maka hasil mengadopsi perhitungan ITTC 1957. Metode
meshing akan menjadi semakin halus sehingga ,QVHO DQG 0ROODQG¶V telah sesuai dengan
proses numerik akan semakin berat dan perhitungan tahanan kapal katamaran, dapat
berlangsung lama serta kapasitas file otomatis dijabarkan dengan rumus perhitungan, sebagai
semakin besar (lebih dari 3 gigabyte). berikut :
Langkah selanjutnya adalah 57 ! :6$ 9 &7
pendefinisan boundary dari fluida yang Hasil perbandingan seluruh
menggunakan kecepatan 0 m/s dengan kondisi perhitungan tahanan total pada kapal KM.
bahwa kapal bergerak dengan beberapa variasi 6DILQDWXO µ,V µ$DI GDSDW GLOLKDW SDGD WDEHO
kecepatan (5-29 knot). Pada boundary
ditentukan seperti pada tabel 4.1 dimana Tabel 4.4 Perbandingan Perhitungan Tahanan
Outflow boundary dianggap fluida dapat Speed Slender CFD Analitik
mengalir keluar. (knots) Body(kN) (kN) (kN)
Tabel 4.1 Batas-batas boundary 5 0.49 0,67 0,321
Batas boundary keterangan 10 2.3 1,87 1,44
15 3.8 3,46 3,23
X min outflow
20 5.7 5,67 5,74
X max specified velocity 26 8.22 8,64 9,69
29 9.63 10,85 12,05
Y min outflow
Y max outflow
15
Z min wall
tahanan total (kN)

10 cfd
Z max wall
5
Langkah terakhir adalah penentuan 0 slender
finish time proses simulasi numerik pada body
0 20 40
bagian simulate. Hasil simulasi numerik yang
dihasilkan pada metode Computational fluid kecepatan kapal (knot)
dynamic harus mencapai titik konvergen pada
saat proses perhitungan numerik sehingga Gambar 4.39 Grafik Perbandingan Hambatan
pengaturan finish time sangat mempengaruhi Kapal Dengan Beberapa Variasi Kecepatan
titik konvergensi. Dari titik konvergen yang Kapal
dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan data hasil perhitungan simulasi Berdasarkan gambar diatas nilai
numerik. WDKDQDQ WRWDO NDSDO .0 6DILQDWXO µ,V µ$DI SDGD
saat kecepatan kapal (Vs) 29 knots dengan
4.3. Analisa Data Hambatan Kapal menggunakan metode Slender Body sebesar
Analisa hambatan kapal pada KM 9.63 kN ; dengan metode menggunakan
Jasatirta dikondisikan pada variasi kecepatan metode CFD nilai tahanan total kapal sebesar
kapal (Vs) antara 5 -29 knot. Berdasarkan hasil 10,85 kN sedangkan perhitungan secara
perhitungan tahanan total kapal metode Analitik nilai tahanan total kapal sebesar 12.05
Slender Body, metode Computational fluid kN. Hasil perhitungan setiap metode tidaklah
dynamic, serta metode perhitungan secara sama. Hasil perhitungan yang berbeda
Analitik. Perhitungan tahanan kapal secara disebabkan adanya perbedaaan asumsi
Analitik dilakukan dengan pemilihan konsep perhitungan pada setiap metode sehingga hasil
kalkulasi yang paling mendekati perhitungan yang diperoleh pun berbeda.
CFD yaitu menggunakan metode Insel and Akan tetapi berdasarkan gambar grafik
0ROODQG¶V (1992). Pemilihan metode Insel and hasil yang didapat menunjukkan bahwa setiap

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 11


metode menunjukkan alir grafik yang hampir 3. Melakukan penelitian di daerah lain
sama sehingga perhitungan metode di indonesia dengan beberapa
Computational fluid dynamic bisa dijadikan karakteristik perairan yang berbeda
acuan perhitungan (valid).

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan 6. DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan percobaan dan simulasi
yang telah dilakukan pada kapal speed boat 1. $PGDQL 6XXW ´ Analisis Potensi
rescue .0 6DILQDWXO µ,V µ$DI PDND GDSDW Obyek Wisata Alam Pantai di
disimpulkan bahwa: .DEXSDWHQ *XQXQJNLGXO ´ )DNXOWDV
1. Berdasarkan perhitungan yang Geografi, Universitas Muhammadiyah
dilakukan menggunakan analisa CFD Surakarta. Surakarta.
maka didapatkan hambatan kapal 2. http//www.flow3d.com, diakses pada
pada saat kecepatan 5 knot sebesar taggal 6 September 2011. Pukul 08.45
0,67 kN, kecepatan 10 knot sebesar
1,87 kN, kecepatan 15 knot sebesar 3. http://www.pantai baron@google.com,
3,46 kN, kecepatan 20 knot sebesar diakses pada tanggal 25 Juli 2011. Pukul
5,67 kN, kecepatan 26 knot sebesar 16.00
8,64 kN, dan kecepatan 29 knot hasil 4. http://www.wisata pantai di
hambatan yang dihasilkan yaitu gunungkidul@google.com, diakses pada
sebesar 10,.85 kN. tanggal 25 Juli 2011. Pukul 16.30
2. Berdasarkan simulasi pada analisa 5. /HZLV (GZDUG 9 ³Principles of
CFD, dapat diketahui bahwa aliran Naval Archietecture Second Revision´
fluida di bagian belakang kapal pada The Society of Naval Architects and
kecepatan 5 knot setinggi 0,05 m, Marine Engineers 601 Pavonia Avenue
kecepatan 10 knot setinggi 0,12 m, Jersey City, NJ.
kecepatan 15 knot setinggi 0,15 m 6. Sagala, FX Fernando, 2011, ANALISA
kecepatan 20 knot setinggi 0,18 m, FROUDE NUMBER EKONOMIS
kecepatan 26 knot setinggi 0,25 m, PADA KAPAL WISATA DI WADUK
dan kecepatan 29 knot setinggi 0.30 JATILUHUR DENGAN PENDEKATAN
meter. COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC
(STUDI KASUS KM. JASATIRTA),
5.2 Saran Tugas Akhir, Teknik Perkapalan FT
Tugas akhir yang disusun peulis ini UNDIP, Semarang.
masih memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan tugas 7. Sahoo.K, Prasanta ; Doctors J, Lawrence
akhir ini dapat dikembangkan lagi secara 3UHWORYH /XNH ³ CFD Prediction
mendalam dengan kajian yang lebih lengkap. Of Wave The Resistance Of Catamaran
Adapun saran penulis untuk With Staggered Demihulls´ 0$+<
penelitian lebih lanjut (future research) antara International Conference On Marine
lain: Hydrodynamics.
1. Analisa seakeeping kapal dengan 8. Siswanto, Digul,1988, ³ Teori Tahanan
beberapa variasi kecepatan kapal Kapal I ³ Fakultas Teknologi Kelautan,
maupun kecepatan aliran fluida Institut Teknologi 10 November,
2. Dalam melakukan analisa dengan Indonesia.
software harus menggunakan
9. Suroso, Agus , Bahan Ajar Mekanika
komputer dengan spesifikasi yang
Fluida dan Prinsip Hidrolika, UMB,
tinggi guna menghemat waktu proses
Indonesia.
simulasi sehingga didapatkan hasil
10. T, P, Basuki, 2010, STUDI PRA
yang terbaik.
PERANCANGAN SPEED BOAT
KATAMARAN UNTUK SEARCH AND
RESCUE ( SAR ) DI PANTAI
GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA,

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 12


Tugas Akhir, Teknik Perkapalan FT
UNDIP, Semarang.
11. V. Dubrousky, 2001 ´ Multi Hull Ships
³ Backtone Publishing Company, USA.

12. :HL *HQJVKHQJ ³An Implicit


Method To Solve Problems Of Rigid
Body Motion Coupled With Fluid Flow´
Flow Science, Inc.

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 13

Anda mungkin juga menyukai