Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENYAKIT TROPIS TENTANG

MALARIA

DISUSUN OLEH :

Puji Islamiyanti Kaimudin

Hawarti Ulema

Mila Fadhila Tuasamu

Olivia Matulessy

Nalfi.P.A.Romemer

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaria saat ini merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi didengar oleh
siapapun terutama di daerah Papua. Karena malaria merupakan penyakit yang sangat
berbahaya. Walaupun sangat berbahaya, tetapi sebagian besar masyarakat masih acuh dan
malas tau terhadap penyakit malaria. Contoh kecil saja kita lihat disekitar kita masih banyak
orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Hal ini bisa membahayakan bagi kita
bukan Cuma orang tersebut, tetapi bagi hampir semua penduduk yang bertempat tinggal di
daerah tersebut. Karena jika membuang sampah sembarangan dapat menjadikannya sarang
tempat berkembangnya nyamuk malaria (Anopheles). Mereka tidak akan sadar sampai
mereka sendiri yang menderita karena terkena panyakit berbahaya tersebut. Dan kalau ini
dibiarkan terus-menerus, akan membahayakan karena penyakit ini dapat menular kepada
siapa saja yang tidak memiliki ketahanan tubuh yang kuat. Tidak membedakan tua muda,
besar kecil ataupun kaya dan miskin.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan agar memberikan informasi kepada pembaca tentang
bahaya penyakit malaria, cara mencegah dan cara mengobatinya. Sehingga dapat terhindar
dari penyakit yang berbahaya ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penyakit Malaria
2. Bahaya penyakit Malaria
3. Penyakit malaria di daerah Papua
4. Dampak Penyakit Malaria di Papua
5. menanggulangi penyakit malaria

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang penyakit malaria
2. Mengetahui bahaya dari penyakit malaria
3. Mengetahui penyakit malaria di daerah Papua
4. Mengehaui dampak malaria di Papua
5. mengetahui cara mencegah penyebaran penyakit malaria
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN MALARIA

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia,
parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah
merah.Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit
influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada
kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium
dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara
di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian
malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar
300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap
tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis
Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907.

2.2 BAHAYA PENYAKIT MALARIA

Indonesia adalah negara endemis malaria. Untuk Jakarta dan Bali, malaria ditargetkan
tereradikasi (musnah) pada tahun 2010. Sementara provinsi-provinsi seperti Maluku, Maluku
Utara, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT), ditargetkan bebas kasus malaria
pada tahun 2030.

Penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit berbahaya akibat parasit plasmodium yang
penyebarannya dilakukan oleh nyamuk anopheles (naymuk malaria). Gejala yang timbul
akibat penyakit malaria ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual,
muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.

Pada tahun 2011 di seluruh dunia terdapat sekitar 216 juta orang yang terjangkit malaria.
Jumlah itu bias saja bertambah untuk tahun ini. Sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari
256.000 orang yang terjangkit malaria dan sekitar 11.000 diantaranya meninggal dunia.
Mengingat banyaknya korban dari penyakit malaria ini, maka kita perlu waspada terhadap
penyakit ini. Hamper semua orang memiliki resiko terkena malaria. Namun, dari sekian
banyak orang ada beberapa orang yang paling mudah terserang penyakit malaria yaitu:

1.Ibuhamil
Bagi ibu hamil, masalah yag sering timul adalah anemia. Sedangkan malaria juga dapat
menyebabkan anemia, sehingga jika ibu hamil terkena malaria, maka anemianya akan
semakin parah. Anemia akan menyebabkan darah kekurangan hemoglobin, sehingga dampak
pada bayi sangat besar. Akibat yang timbul bisa berupa bayi lahir premature, abortus dini,
berat badan rendah, pertumbuhan janin terganggu dan kekurangan gizi.
2.Balita
Plasmodium akan merusak sel-sel darah merah, sehingga produktifitas pekerja menjadi tidak
normal. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak.

3.OrangyangterinveksiHIV/AIDS
Orang yang terinveksi HIV/AIDS memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga bila
parasit plasmodium menyerang akan dengan mudah menghancurkan pertahanannya.

4.Orangyangpindahdaridaerahyangendemismalaria
Daerah endemis adalah daerah-daerah yang berisiko tinggi malaria. Di Indonesia daerah
seperti itu berada di daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara
Timur.

2.3 PENYEBAB PENYAKIT MALARIA

1. Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia.
Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut
Plasmodium.
2. Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan malaria:
3. Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan
kematian.
4. Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
5. Malariae, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak
ditemukan.
6. Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
7. Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk
anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan
membelah diri.

Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis
plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini.
Selain itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada
penyakit malaria yang menyerang manusia di dunia yaitu sekitar 90%.

2.4 Gejala Penyakit Malaria


Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu
sebagai berikut.

2.4.1 Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)


Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala,
mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan,
dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa,
denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit
kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan
kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau
lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2
hingga 4 jam lebih.
3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu
tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena
sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.

2.4.2 Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)


Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria
berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah
tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.

 Tidak sadarkan diri kadang hingga koma


 Sering mengigau
 Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
 Kejang-kejang
 Suhu tubuh sangat tinggi
 Dehidrasi
 Nafas cepat, sesak nafas

2.4 PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PAPUA

Iklim dipapua memiliki kondisisuhui dan kelembaban yang ideal untuk


perkembangan nyamuk dan parasit malaria. Secara teoritis nyamuk bisa terbang hingga 2-3
km, namun karena pengaruh angin jarak terbang bisa mencapai 40 km.

Angka kesakitan malaria di provinsi papua dalam kurun waktu 2002-2006 berkisar
sebesar 116-248 per 1000 penduduk. Ini merupakan tertinggi di indonesia. Malaria dianggap
merupakan penyebab kematian utama bagi semua kelompok umur di papua walaupun data
kongkretnya tidak dapat diperoleh. Di daerah endemis malaria, penyakit ini menyumbang
angka kesakitan anemia dan kematian ibu hamil. Malaria menyebabkan ibu hamil melahirkan
bayi dengan berat bayi lahir rendah, prematur, dan juga kematian bayi. Akibat lainnya
penderita dalam usia produktif akan menurun produktifitasnya.

Gebrak malaria secara nasianal yang dimulai pada tahun 2000 lalu, yang diharapkan
dapat menekan penyakit malaria dengan melibatkan berbagai komponen dan elemen
masyarakat ternyata masih belum berhasil mengontrol kasus malaria. Malaria juga sangat
sulit diberantas karena keberadaan nyamuk itu sendiri mencapai ratusan spesies. Tidak
kurang dari 400 spesies jenis nyamuk anopheles hidup di bumi. Sedikitnya 20 jenis anopheles
dimana 9 jenis diantaranya merupakan faktor penyebab malaria dan papua merupakan tempat
perkembangbiakan paling potensial.

2.5 PENANGGULANGAN MALARIA

1. Menghindari gigitan nyamuk malaria


Cara mencegah penyakit malaria yang pertama adalah dengan menhindari gigiyan
nyamuk malaria tersubut. Di daerah rawa-rawa atau pinggiran kota yang banyak
sawah, tambak ikan, disarankan untuk memakai baju lengan panjang dan celana
panjang saat keluar rumah . selain itu, kita juga dapat menggunakan obat nyamuk.
2. Membunuh jentik nyamuk dan nyamuk malaria dewasa
o Penyemprotan rumah. Sebaiknya dilakukan dengan insektisida 2 kali dalam
setahun dengan interval waktu 6 bulan
o Larvaciding. Merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial
tempat perindukan nyamu malaria
o Biological control. Adalah kegiatan penebaran ikan kepala timah dan ikan
guppy di genagan air yang mengalir yang berfungsi sebagi pemangsa jentik
nyamuk malaria

3. Mengurangi tempat perindukan malaria


Di daerah endemis malaria, masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan yang
memungkinkan menjadi genangan air tempat perkembangan larva nyamuk malaria

4. Pemberian obat pencegahan malaria


Bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi, serta timbulnya gejala penyakit malaria.
Orang yang akan bepergian kedaerah-daerah endemis malaria harus minum obat
malaria sebelum keberangkatan.
BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah.
Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali.
Terdapat beberapa parasit yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium
falciparum, vivax, malaria dan ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes
definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu
periode dingin, periode panas dan periode berkeringat.
Penularan penyakit ini bias secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk
anopheles dan secara tidak alami yaitu secara bawaan dan secra mekanik. Diagnosanya dapat
dilihat dari manifestasi klinis yaitu terjadinya demam, imunnoserologi yaitu ditemukannya
antigen HRP-2, pLDH dan aldolase dan lewat pemeriksaan mikroskopik yaitu melihat
morfologi sel darah merah yang terinfeksi dan melihat asam nukleat pada parasit. Malaria ini
dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan otak hingga menyebabkan kematian.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan lima metode, yaitu yang pertama menggunakan
mikroskopik cahaya dengan melihat morfologi eritrosit yang terinfeksi, yang kedua
menggunakan mikroskop flouresensi dengan melihat asam nukleat yang terdapat diparasit,
yang ketiga dengan menggunakan metode rapid test yaitu identifikasi antigen yang terdapat
pada serum sampel, yang keempat menggunakan dip-stick yaitu identifikasi antigen parasit
malaria yang terdapat dalam serum sampel, yang kelima dengan menggunakan PCR yaitu
dengan menggandakan sekuens DNA/RNA yang spesifik dengan menggunakan primer
oligonukleotida yang spesifik pula lalu dibaca menggunakan elektroforesis.
DAFTAR PUSTAKA

    http://malariana.blogspot.com/2008/11/malaria-diagnosis.html (Diakses pada tanggal 08


April 2012
    http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/malaria.htm (Dikses pada tanggal 08
april 2012

Anda mungkin juga menyukai