Jurnal Rara PDF
Jurnal Rara PDF
JURNAL
Oleh :
Raudya Setya Wismoko Putri
15416244009
Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas model kemmis & Mc Taggart.
Prosedur penelitian berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap meliputi: perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan dengan tahapan dua siklus setiap
siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Teknik pengumpalan data melalui lembar observasi, catatan
lapangan, dokumentasi, angket dan tes. Teknikanalisis data penelitian menggunakan analisis data
deskriptif kualitatif. Pengumpulandata menggunakan instrumen berupa angket, dokumentasi, lembar
pengamatan observasi siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran, sedangkan untuk
mengetahui kualitas hasil belajar siswa digunakan lembar evaluasi/tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya meningkatkan minat belajar IPS kelas VII B SMP
Negeri 3 Pakem menggunakan pembelajaran blended learning dilakukan dengan langkah
pembelajaran campuran antara kelas konvensional dan kelas virtual/maya yang sifatnya saling
berkaitan karena merupakan satu rangkaian dari tahapan pembeajaran blended learning yang mana
terdapat pembelajaran didalam kelas dengan pengawasan guru dan pembelajaran pada kelas
virtual/maya siswa di tuntut untuk dapat belajar mandiri tanpa adanya pengawasan dari guru,
penggunaan pembelajaran ini terdapat peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai
dari siklus I ke siklus II. Siklus I nilai rata-rata adalah 63,5% sedangka siklus II 81%. Pada siklus II
hasil rata-rata nilai sudah melebihi target KKM yaitu 7.5 maka penelitian hanya berlangsung sampai
siklus II. Terdapat juga peningkatan pada setiap aspeknya Rata-rata aspek perhatian siswa pada siklus
I ke siklus II mengalami peningkatan 20%. Aspek keinginan dari siklus I ke siklus II rata-ratanya
mengalami peningkatan 17%. Aspek aktivitas mengalami peningkatan rata-rata sebanyak 19%. Aspek
ingin tahu pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan 21%. Aspek rasa senang dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan 17%. Aspek keyakinan dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan 16%.
ABSTRACT
The study aimed to investigate the efforts to improve Social Studies learning interest in Grade
VII B of SMP Negeri 3 Pakem using blended learning.
The study used Kemmis and McTaggart’s classroom action research method. The research
procedure was in the form of cycles. Each cycle consisted of four stages, namely planning, action
implementation, observation, and reflection. The study was conducted with the stages of two cycles
each of which consisted of 3 meetings. The data were collected through observation sheets, field notes,
documentation, questionnaires and tests. The research data analysis technique was the qualitative
descriptive data analysis technique. The data collection used instruments in the form of questionnaires,
documentation, student observation and teacher performance sheets in the learning process, and
evaluation sheets/tests were used to find out the quality of students’ learning outcomes.
The results of the study showed that efforts to improve Social Studies learning interest in
Grade VII B of SMP Negeri 3 Pakem using blended learning were carried out with a combination of
learning steps between conventional and virtual classes that were interrelated because they were a
series of blended learning stages. There was learning in the classroom with teacher supervision and in
learning in the virtual class the students were required to be able to learn independently without
supervision from the teacher. The use of this learning was capable of improving the students’ learning
interest. This could be seen from the mean scores from Cycle I to Cycle II. In Cycle l, the mean score
was 63.5%, while in Cycle II it was 81%. In Cycle II the mean score was above the target of KKM
(minimum mastery criterion) of 7.5 so that the study was conducted only to Cycle II. There was also
an improvement in every aspect. On average, the aspect of students’ attention from Cycle I to Cycle II
improved by 20%. The desire aspect from Cycle I to Cycle II on average improved by 17%. The
activity aspect on average improved by 19%. The curiosity aspect from Cycle I to Cycle II improved
by 21%. The pleasure aspect from Cycle I to Cycle II improved by 17%. The confidence aspect from
Cycle I to Cycle II improved by 16%.
pendidik dan terhadap situasi tempat praktik- belajar yang kurang memuaskan. Selanjutnya
praktik tersebut dilakukan. peneliti merancang konsep pemecahan masalah
melalui adanya pembelajaran berbasis blended
.Penelitian ini menggunakan rancangan learning.Penelitian ini terdiri dari II siklus,
penelitian tindakan kelas (PTK) dengan acuan setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan tatap
model siklus Penelitian Tindakan Kelas yang muka dengan alokasi waktu 2x40 menit. Pada
dikembangkan oleh Kemmis & Taggart. setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan
Dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan, (planning), pelaksanaan (acting), observasi
tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat (observing), dan refleksi (reflecting).Langkah-
komponen tersebut dipandang sebagai satu langkah penelitian yang akan dilakukan yaitu
siklus. Pengertian siklus dalam hal ini adalah Observasi Awal/ Pra-siklus, Siklus I, Siklus II.
putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan
tindakan, pengamatan dan refleksi (Kusumah Data
& Dwitagama, 2010: 20-21). Metode dan instrumen yang digunakan
Pelaksanaan penelitian, peneliti berkolaborasi yaitu observasi, wawancara dan catatan
dengan guru mata pelajaran yang lapangan, dokumentasi, angket. Kegiatan
bersangkutan. Prosedur Penelitian Tindaka observasi dilakukan pada awal ketika memilih
Kelas penelitian ini terdapat beberapa tahapan sekolah dan menjadikannya sebagai tempat
siklus, apabila siklus pertama yang dilakukan penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan
sudah dirasa berhasil penelitian hanya cukup pada saat pengambilan data dengan
sampai siklus pertama saja, namun jika siklus berpedoman pada lembar wawancara.Catatan
pertama yang dilakukan peneliti belum lapangan dilakukan untuk untuk mencatat
berhasil maka dilanjutkan penelitian kembali segala peristiwa selama proses penelitian
dengan siklus yang kedua dan seterusnya. berlangsung sehubungan dengan tindakan yang
Adapun langkah-langkah dan penjabaran dari dilakukan oleh guru maupun siswa.
masing-masing tindakan dalam desain Dokumentasi dilakukan memperoleh data-data
penelitian adalah planning, Acting, Observing, yang dibutuhkan pada saat penelitian berupa
Reflecting. foto yang menggambarkan aktivitas yang
dilakukan guru dan siswa saat tindakan pada
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang akan peneliti gunakan proses pembelajaran serta dokumen-dokumen
sebagai tempat penelitian adalah di SMP yang diperlukan peneliti pada saat penelitian
(RPP, DLPK, portofolio, proses pembelajaran
Negeri 3 Pakem yang berlokasi diPojok,
dll). Kemudian angket Angket merupakan
Harjobinangun, Pakem, Sleman,
teknik pengumpulan data dengan menyebarkan
Yogyakarta.Waktu penelitian dilakukan selama sejumlah pertanyaan-pertanyaan, baik yang
3 (tiga) bulan tepatnya pada bulan Januari- bersifat terbuka maupun tertutup dan dilakukan
Maret 2019. melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis
C. Subjek dan Objek Penelitian Supardan Dadang (2007: 253). Berdasarkan
Subjek dalam penelitian tindakan kelas definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
yaitu siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Pakem tujuan dari angket adalah untuk memperoleh
dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang data secara tidak langsung mengenai
terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa pelaksanaan pembelajaran blended learning
perempuan. Kelas tersebut terpilih karena terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini
memiliki rerata nilai IPS yang paling rendah angket ditujukan untuk peserta didik yang
dibandingkan kelas lainnya dan berdasarkan menjadi objek penelitian pembelajaran
atas rekomendasi dari guru. Objek dalam menggunakan blended learning.
penelitian ini adalah peningkatan minat belajar F. Teknik Analisis Data
IPS kelas VII B SMP Negeri 3 Pakem Dalam penelitian tindakan kelas ini, data
menggunakan pembelajaran blended learning. yang diperoleh dianalisis dengan teknik
D. Prosedur Penelitian analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif
Prosedur penelitian dimulai dari kuantitatif.
pengamatan awal terhadap proses dan hasil G. Validasi Data
pembelajaran IPS kelas VII B. Dari data awal Untuk mencapai keabsahan data, dalam
ditemukan permasalahan yaitu siswa kurang penelitian ini digunakan teknik triangulasi
berminat pada pembelajaran IPS dan hasil dengan cara memanfaatkan berbagai sumber.
6.⎟Penggunaan Pembelajaran Blended Learning .... (Raudya Setya Wismoko Putri.)
Triangulasi diartikan sebagai teknik pada kelas yang akan dijadikan tempat
pengumpulan data yang bersifat penelitian. Setelah kegiatan Pra-Siklus hasil
menggabungkan dari berbagai teknik pengamatan yang diperoleh peneliti di
pengumpulan data dan sumber data yang telah bicarakan dengan guru IPS yang mengajar
ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada kelas yang akan di jadikan tempat
dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian. Peneliti bersama guru
observasi, wawancara, angket, dokumentasi, mendiskusikan lalu merancang kegiatan apa
dan catatan lapangan sehingga dapat saja yang akan dilakukan pada Siklus I
dipertanggungjawabkan hasilnya. Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
dengan menggunakan metode triangulasi Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII B
dilakukan dengan menggabungkan metode SMP Negeri 3 Pakem pada semester genap
kualitatif dan metode kuantitaatif dalam suatu atau ajaran 2018/2019 dan dilaksanakan
penelitian. Hal ini dilakukan dengan tujuan sebanyak dua siklus. Siswa di kelas VII B
untuk memperoleh data yang benar-benar SMP Negeri 3 Pakem ini berjumlah 32 orang.
lengkap dan komprehensif. Terdiri atas laki-laki 14 orang dan perempuan
18 orang dengan guru IPS Ibu Aprinita Ayu
HASIL PENELITIAN DAN Puspita Devi,S.Pd. Pelaksanaan PTK ini
PEMBAHASAN dilakukan melalui 2 siklus, siklus I pertemuan
A. Deskripsi Lokasi pertama ini dilaksanakan pada hari Kamis, 31
SMP Negeri 3 Pakem berdiri pada tahun Januari 2019, pertemuan kedua Senin, 4
1979. Sekolah ini terletak di Jalan Pojok, Februari 2019, dan pertemuan ketiga Kamis, 7
Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Februari 2019. Sedangkan Siklus II pertemuan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini pertama dilaksanakan pada hari hari Senin, 25
terletak di lereng Gunung Merapi Dero Wetan,. Februari 2019, pertemuan kedua Kamis, 28
Sebagian siswa-siswanya berasal dari daerah Februari 2019, dan pertemuan ketiga Senin, 4
bahaya Merapi, karena berada disekitar Sungai Maret 2019. Alokasi waktu penelitian setiap
Gendol dan Sungai Opak yang berhulu pertemuan dua jam pelajaran atau 2 x 40
langsung dari puncak gunung Merapi. menit. Kompetensi yang diteliti adalah
Saat ini SMP Negeri 3 Pakem memiliki mengenai kelangkaan dan kebutuhan manusia.
12 rombongan belajar yang terdiri dari 4 C. Laporan Tindak Penelitian
rombel kelas VII, 4 rombel kelas VIII, dan 4 1. Pra-Siklus
rombel kelas IX. Kondisi fisik sekolah ini pada Pengamatan pada pra tindakan penelitian
umumnya sudah baik dan memenuhi syarat ini bertujuan untuk menentukan cara
untuk menunjang proses pembelajaran. SMP meningkatkan minat belajar siswa dengan
Negeri 3 Pakem juga memiliki fasilitas- menggunakan pembelajaran blended
fasilitas yang cukup memadai guna menunjang learning.Berdasarkan hasil pengamatan pra
proses pembelajaran baik kegiatan akademik tindakan yang dilakukan, peneliti menemukan
maupun non-akademik. Guru pengajar yang beberapa temuan. Pertama, hasil observasi pra-
ada di SMP Negeri 3 Pakem sebanyak 20 siklus peneliti menunjukkan minat belajar
orang dengan lulusan S2 sebayak 1 orang, siswa yang sangat rendah hal ini dibuktikan
lulusan S1 sebanyak 18 orang, dan lulusan D1 dengan dilihat dari rata-rata hasil ulangan
sebanyak 1 orang. Sedangkan jumlah siswanya harian 1, 2 dan 3 apabila di rerata jumlah rerata
ada 374 yang meliputi kelas VII, VIII, dan nilai ulangan harian siswa kelas VII B yaitu
kelas IX. 61.3 masih jauh dari KKM yang ditetapkan
B. Deskripsi Pelaksanaan sekolah yaitu 7.5. Kedua, Peserta didik belum
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bisa berkolaborasi untuk bekerjasama di dalam
dilakukan ini, peneliti sebagai observer dan kelas, terbukti ketika peneliti observasi proses
berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar pembelajaran guru sedang menugaskan peserta
dalam penelitian. Sebelum melaksanakan PTK, didik untuk membuat mind mapping mengenai
peneliti dan guru bekerjasama dalam interaksi sosial secara berkelompok, namun
mempersiapkan PTK, terlebih dahulu peneliti yang bekerja hanya satu atau dua orang saja
melaukan kegiatan Pra-Siklus yang yang lainnya sibuk sendiri-sendiri. Sibuk
dilaksanakan pada bulan September 2018 dan menggambar sibuk ramai cerita dengan
Oktober 2018 yang bertujuan untuk temannya. Peserta didik masih belum bisa
mengidentifikasi masalah apa saja yang terjadi
7.⎟Penggunaan Pembelajaran Blended Learning .... (Raudya Setya Wismoko Putri.)
berkonsentrasi dengan apa yang menjadi mengerjakan tugas, terutama pada saat
tugasnya. pembelajaran di kelas virtual/maya guru tidak
menjelaskan diawal pembelajaran. Siswa
Ketiga, Apabila di lihat dari daftar hadir bingung dengan sistematika pembelajaran pada
atau presensi masih terdapat siswa yang tidak saat menggunakan jaringan online (edmodo)
masuk karena sakit dan terdapat siswa yang dapat dikatakan bahwa guru pada siklus
masih tidak masuk tanpa keterangan atau alfa. pertama belum maksimal dalam menjalankan
Keempat, Hasil analisa portofolio pada nilai perannya untuk mengarahkan dan
keterampilan siswa kelas VII B nilai terbaik membimbing siswa.
yang di peroleh siswa atas hasil karyanya Pengamatan terhadap siswa secara umum,
mayoritas siswa mendapat nilai 70 dan 65 sebagian siswa cukup aktif dan kondusif.
hanya beberapa siswa yang mendapat nilai di Kelompok telah mempersiapkan bahan-bahan
atas KKM 7.5. yang digunakan untuk mengerjakan tugas
Berdasarkan hasil pengamatan yang kelompok serta buku referensi. Meskipun
dilakukan oleh peneiti, diketahui bahwa pada semua kelompok kelihatannya aktif tetapi
prasiklus rata–rata persentase hasil observasi terdapat kelemahan antaralain: pada saat
minat siswa sebesar 63% tergolong kategori pengamatan video, terlihat beberapa siswa
minat sedang. Adapun persentase tiap indikator kurang memperhatikan bahkan cenderung
minat belajar siswa pada prasiklus dapat ramai.Siswa kurang siap mengikuti pelajaran,
dijelaskan sebagai berikut: perhatian 61%, terbukti ada siswa yang masih mengobrol
keinginan 66%, aktivitas 64% , ingin tahu dengan teman sebangkunya, tidak
63%, rasa senang 64%, dan keyakinan 64%. memperhatikan dengan mencoret-coret buku,
Jadi, hasil pengamatan terhadap minat siswa masih terdapat siswa yang keluar masuk kelas.
pada prasiklus tersebut belum sesuai dengan Presentase dapat dilihat pada diagram berikut
indikator keberhasilan minat yang sudah ini:
ditetapkan yaitu sebesar 75%. Hasil
pengamatan terhadap minat siswa pada
prasiklus tersebut terlihat pada diagram di Hasil Observasi Minat
bawah ini: 70 Siswa Siklus I
65
60
Hasil Observasi Angket Minat
55
68 Belajar Siswa Prasiklus
66 50
64
62
60
58
Gambar 2. Diagram Persentase
Hasil Observ Minat Belajar Siswa
Siklus I
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti mempunyai beberapa
saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya guru dalam pembelajaran IPS
dengan materi kelangkaan dan macam-
macam kebutuhan manusia dengan
penggunaan pembelajaran blended learning
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, D. (2014). Pengembangan e-
learning teori dan desain. Bandung: Sudarsono, A., dkk. (2016). Implementasi
PT Remaja Rosdakarya Offset. pendidikan karakter
di smp negeri 2 klaten dan mts.
Dwiyogo, Wasis D. (2018). Pembelajaran wahid hasyim Yogyakarta. Jurnal
berbasis blended learning. Depok: JIPSINDO, No 1, Vol 3, 2.
PT. Raja Grafindo Persada.
Supardi. (2011). Dasar-dasar ilmu sosial.
Daryanto, T. (2012). Konsep pembelajaran Yogyakarta: Ombak.
kreatif. Yogyakarta: Gava Media.
______ & Widiastuti, A. (2014).
Husamah. (2014). Pembelajaran bauran Pemanfaatan laboratorium ips smp.
(blended learning). Jakarta: Prestasi Jurnal JIPSINDO, No 2, Vol 1, 142.
Pustaka Raya.
Suparmini, Sudrajat & Wibowo, S.(2015).
Kunandar. (2012). Langkah mudah Muatan nilai-nilai karakter melalui
penelitian tindakan kelas. Jakarta: permainan tradisional di paud among
Rajawali Pers. siwi, panggungharjo, sewon, bantul.
Jurnal JIPSINDO. No 1, Vol 2, 123.
Kusumah, W. & Dedi. 2010. Mengenal
penelitian tindakan kelas. Jakarta : Sugiharyanto, Wulandari, T. & Wijayanti,
PT Indeks. A. (2015). Efektifitas model learning
cycle dengan project based learning
Milhani, Yuhanida. (2017). Keefektifan dalam pembelajaran ips di smp.
model pembelajaran student teams Jurnal JIPSINDO, No 2, Vol 2, 145.
achievement division dalam
pembelajaran ips di smp negeri 15
yogyakarta. Jurnal JIPSINDO. No 2,
Vol 4, 103.