9982 10630 1 SM
9982 10630 1 SM
Diah Andari*
Universitas Widyatama, Jl. Cikutra no 204 A, Bandung – Jawa Barat,
Indonesia
*(diah.andari86@gmail.com)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja PT. Pindad (Persero)
menggunakan Balanced Scorecard, yaitu terkait kinerja perusahaan dalam
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,
dan pembelajaran dan pertumbuhan. Untuk Perspektif Keuangan, kinerja
organisasi sudah baik, tetapi ada beberapa indikator yang realisasinya belum
sesuai dengan target yang ditetapkan oleh organisasi, seperti net profit margin,
debt equity ratio, dan cash ratio. Evaluasi pada Perspektif Pelanggan ditinjau
dari perspektif pelanggan menunjukkan bahwa kinerja organisasi telah baik
yang dapat dilihat dari pencapaian target yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Untuk evaluasi Perspektif Proses Bisnis Internal, kinerja organisasi sudah baik
sebagaimana dilihat dari tercapainya target-target yang sudah ditetapkan oleh
organisasi. Tindak lanjut terhadap fraud dan jumlah kasus pending selanjutnya
perlu dilakukan dan disiasati lebih awal sebelum penyimpangan tersebut
mengakibatkan kerugian dikemudian hari karena akan secara signifikan
mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan. Evaluasi Pembelajaran &
Pertumbuhan Perspektif juga menunjukkan kinerja pertumbuhan yang telah
baik itu dapat dilihat dari pencapaian target yang telah ditetapkan target oleh
organisasi.
Kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,
Perspektif Proses Bisnis Belajar Internal & Perspektif Pertumbuhan
ABSTRACT
This study aimed to evaluate the performance of PT. Pindad (Persero) using the
Balanced Scorecard, which is related to the performance of companies in the
financial perspective, customer perspective, internal business processes, and
learning and growth. For the Financial Perspective, the organization's performance
has been good, but there are some indicators that realization is not in accordance
with the targets set by the organization, such as the net profit margin, debt equity
ratio and cash ratio. Evaluation on Customer Perspective viewed from the perspective
of customers shows that organizations have good performance that can be seen from
achieving the targets set by the organization. For the evaluation of Internal Business
Process Perspective, the organization's performance has been good, as seen from the
achievement of the targets set by the organization. Follow-up of the fraud and the
number of cases pending further needs to be done and to be handled early before the
irregularity resulting in losses in the future because it will significantly affect the
company's business continuity. Evaluation of Learning & Growth Perspective also
43
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
showed growth performance has been good it can be seen from the achievement of
the targets set by the target organization.
Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customer Perspective,
Internal Business Process Perspective, Learning & Growth Perspective.
44
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
45
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
46
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
47
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
48
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
49
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
50
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
51
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
52
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
estate yang mana pada divisi real target nilai tambah ekonomis
estate dari sebuah organisasi dan 50 persen lainnya
ritel besar bermaksud untuk didasarkan kepada tiga
memecah scorecard unit bisnis perspektif non financial. Manfaat
ke departemen dan tim tingkat dari kebijakan tersebut adalah
berikutnya. Setiap tim kepentingan financial para
menggunakan scorecard unit manajer dapat diselaraskan
bisnis sebagai acuan. Tim dengan upaya pencapaian tujuan
kemudian mengidentifikasi strategis unit bisnis. Para
tujuan dan ukuran pada manajer tidak akan memperoleh
scorecard unit bisnis tersebut. kompensasi insentif jika kinerja
Para manajer mengembangkan aktual dalam suatu periode tidak
sebuah scorecard tim yang mencapai ambang batas pada
menerjemahkan tujuan dan salah satu ukuran yang
ukuran strategis tingkat yang ditetapkan. Batasan ini harus
lebih tinggi ke dalam inisiatif dan dapat memotivasi kinerja yang
ukuran tim lokal. Contoh seimbang pada perspektif
tersebut menggambarkan bahwa financial, pelanggan, proses
para manajer menjadi lebih bisnis internal serta
berkomitmen untuk pembelajaran dan pertumbuhan.
melaksanakan strategi dan
mencapai tujuan organisasi METODE
secara keseluruhan. Pada tahun 1808 didirikan
3. Keterkaitan dengan Sistem sebuah bengkel peralatan militer di
Imbalan Surabaya dengan nama Artillerie
Keselarasan dengan strategi Constructie Winkel (ACW), bengkel ini
akhirnya harus dimotivasi berkembang menjadi sebuah pabrik
melalui sistem insentif dan dan sesudah mengalami perubahan
imbalan. Kaplan (1996) nama pengelola kemudian
memberikan contoh bahwa dipindahkan lokasinya ke Bandung
sebuah organisasi mengubah pada tahun 1923.
perhitungan bonus untuk Pemerintah Belanda pada tahun
eksekutif seniornya yang semula 1950 menyerahkan pabrik tersebut
berdasarkan ROCE tahunan; kepada Pemerintah Indonesia,
sekarang bonus 50 persen kemudian pabrik tersebut diberi
didasarkan kepada tercapainya nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM)
53
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
54
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
55
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
56
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
57
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
58
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
59
Andari – Evaluasi Kinerja PT Pindad (Persero) …
60
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 1, hal: 43-61 • Juni 2016
61