Anda di halaman 1dari 33

STUDI KOMPARATIF HUBUNGAN SOSIAL PERTEMANAN DI KOTA

YOGYAKARTA DAN TANGERANG SELATAN PADA MASA PANDEMI


BULAN FEBRUARI 2021

Oleh:
KELOMPOK 5 RISET SOSIOLOGI

MUHAMMAD KAHFI HARZANA 21568


GHIFARI ARYO KUSUMO 21487
MUHAMMAD AL BAIHAQI ADZ DZIKRA 21549
NAUFAL ALFARABI 21609
NUR AHMAD MAULANA KHOIRUL ALIM 21624

JURUSAN IPS
SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

i
ABSTRAKSI

Setahun terakhir ini dunia mengalami pandemi Covid-19. Pandemi ini disebabkan oleh
Virus Corona yang mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Oleh karena itu,
pemerintah mengadakan PSBB. PSBB berdampak besar ke banyak hal, salah satunya
adalah hubungan sosial pertemanan. Hal ini lah yang melatarbelakangi para peneliti
untuk melaksanakan penelitian studi komparatif hubungan sosial di kota Yogyakarta
dan Tangerang Selatan pada masa pandemi di bulan Februari 2021. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi hubungan sosial pertemanan di pandemi Covid 19
ini.

Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November 2020 di Kota Yogyakarta dan Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini,
pengumpulan data akan dilakukan dengan metode survei dan metode wawancara.
Kemudian alat penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan
wawancara. Untuk objek penelitian mengambil 16 sampel dari kota Yogyakarta dan 4
orang dari Kota Tangerang Selatan. Pertanyaan penelitian ini adalah apakah pandemi
membuat teman yang awalnya dekat menjadi jauh dalam hubungan pertemanan.

Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 56,25% remaja di Yogyakarta dan 75% remaja
di Tangerang Selatan menjadi jarang kontak dengan temannya akibat pandemi. Akan
tetapi 18,75% remaja di Yogyakarta mengaku mereka menjadi lebih sering kontak
dengan temannya akibat pandemi. Setelah itu, 31,25% remaja di Yogyakarta dan 25%
remaja di Tangerang Selatan mengalami hubungan yang semakin renggang akibat
pandemi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang hubungan sosial antar teman
sebaya di Kota Yogyakarta dan Kota Tangerang Selatan adalah bahwa adanya sedikit
hubungan positif antara komunikasi interpersonal dan interaksi teman sebaya pada
remaja. Dan juga hubungan interaksi antar teman yang terjadi di masa pandemi ini
secara keseluruhan bisa dikatakan menjadi negatif karena kegiatan bersosialisasi

ii
menjadi jarang. yang bisa dilakukan adalah kita harus bisa menjalin hubungan sosial
dengan teman kita dengan melakukan protokol Kesehatan.

ii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
ABSTRAKSI..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.....................................................................................2
C. Pembatasan Masalah....................................................................................2
D. Rumusan Masalah........................................................................................2
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
F. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................4
BAB III. METODE PENELITIAN...............................................................................5
A. Jenis Penelitian..............................................................................................5
B. Waktu Penelitian...........................................................................................5
C. Metode Pengumpulan Data..........................................................................6
D. Pengambilan Data.........................................................................................6
E. Populasi Penelitian........................................................................................6
F. Model Berpikir..............................................................................................7
G. Hipotesa penelitian........................................................................................7
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................8
A. Hasil Penelitian..............................................................................................8
B. Pembahasan Penelitian.................................................................................9
C. Keterbatasan Penelitian..............................................................................10
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Implikasi.......................................................................................................11
C. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................13

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul studi
Komparatif Hubungan Sosial Pertemanan Di Kota Yogyakarta Dan Tangerang Selatan
Pada Masa Pandemi Bulan Februari 2021.

Selesainya laporan penelitian ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak baik
pemikiran maupun materil. Oleh karena itu kami tim penyusun laporan penelitian
kelompok 5 ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian penyusunan laporan penelitian ini terutama kepada :

- Bapak Martoyo, M.A yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan


bimbingan dalam penyusunan laporan penelitian ini.
- Seluruh responden yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu dalam
pengisian kuesioner dan wawancara.
- Para Guru SMA Muhammadiyah I Yogyakarta
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan dukungan.

Kami menyadari, bahwa laporan penelitian yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasan maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan penelitian ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tangerang Selatan, Maret 2021


Kelompok 5

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kita mengalami pandemi Covid-19. Menurut Prudential, pandemi
merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara,
umumnya menyerang banyak orang. Penyakit ini berasal dari virus Corona yang
pusat penyebaran nya berawal dari Kota Wuhan di Tiongkok. Virus ini menyerang
sistem pernafasan sehingga menimbulkan dampak yang parah dan memiliki
kemampuan menular yang tinggi. Menurut data dari WorldOMeters, jumlah orang
yang terinfeksi virus Corona dari awal muncul hingga bulan Oktober 2020
mencapai 10,952,467. Dengan kemampuan menular nya yang kuat serta
menggunakan media manusia, masyarakat di seluruh dunia harus melakukan
pembatasan hubungan sosial yang mengharuskan anggota masyarakat melakukan
karantina mandiri agar tidak tertular virus Corona dan mengurangi jumlah orang
yang terinfeksi. Pembatasan hubungan sosial dan karantina mandiri mengakibatkan
banyak hal, salah satunya adalah menjauhkan hubungan sosial antar anggota
masyarakat secara langsung. Hubungan pertemanan seseorang dapat berubah ketika
hubungannya terjalin di jarak jauh.

Langkah pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan penularan wabah


Covid 19 juga telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang kemudian
diganti dengan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang intinya membatasi
anggota masyarakat untuk saling berhubungan guna mencegah terjadinya penularan
antar individu. Salah satu dampak dari kebijakan pembatasan sosial yang
diberlakukan oleh pemerintah Indonesia adalah adanya perubahan hubungan sosial
pertemanan antara pelajar menjadi salah satu contoh dari pengaruh pandemic Covid
19 pada proses sosial masyarakat. Penelitian ini mencoba menggali lebih jauh
mengenai hubungan sosial pertemanan yang terdampak dari adanya pembatasan
hubungan sosial.

1
B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang ada di atas, dapat disimpulkan identifikasi
masalah yang ada adalah:

1. Seberapa berpengaruhnya Pandemi Covid 19 terhadap hubungan sosial


pertemanan pada bulan Februari 2021?

2. Apa perubahan yang terjadi pada hubungan sosial pertemanan seseorang pada
bulan Februari 2021?
3. Apakah perubahan yang terjadi membawa kebaikan atau keburukan bagi
hubungan pertemanan seseorang pada bulan Februari 2021?

C. Pembatasan Masalah

Fokus dari penelitian ini adalah hubungan sosial antar teman sebaya yang berlokasi
di kota Yogyakarta dan kota Tangerang Selatan berdasarkan sampel yang telah
diambil oleh peneliti.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan sosial pertemanan di masa pandemi pada kota Yogyakarta


dan kota Tangerang Selatan di bulan Februari 2021?
2. Perubahan apa saja yang bisa terjadi di dalam hubungan sosial pertemanan di
masa pandemi pada kota Yogyakarta dan kota Tangerang Selatan di bulan
Februari 2021?
3. Apa upaya suatu lingkup pertemanan untuk berhubungan sosial di masa pandemi
di bulan Februari 2021?

2
E. Tujuan Penelitian

1. Agar kita mengetahui hubungan sosial pertemanan di masa pandemi pada Kota
Yogyakarta dan Tangerang Selatan.
2. Agar kita mengetahui perubahan apa saja yang terjadi di dalam hubungan
sosial pertemanan di masa pandemi pada Kota Yogyakarta dan Tangerang
Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang didapat setelah melakukan penelitian terhadap pengaruh
pandemi terhadap hubungan sosial antar teman berikut adalah:

1. Mengetahui kondisi teman kita yang sedang berada di luar jangkauan sana.

2. Mendapatkan update terbaru tentang berita pandemi Covid – 19.

3. Mengingatkan kita untuk lebih waspada terlebih dahulu untuk tidak bertemu/
nongkrong dengan teman dikala situasi pandemi COVID-19.

4. Menambah wawasan lebih lanjut tentang sosiologi antar hubungan sosial teman.

3
BAB II

Kajian Pustaka

Dalam penelitian yang dibuat oleh Ben Y. F. Fong dan rekan-rekannya yang
berjudul “Relationships between Physical and Social Behavioural Changes and
the Mental Status of Homebound Residents in Hong Kong during the COVID-19
Pandemic” yang dimuat dalam jurnal International Journal of Enviromental
Research and Public Health, Volume 17, tahun 2020, ditemukan fenomena
adanya perubahan hubungan sosial antar siswa maupun pekerja di Hong Kong.
Hal tersebut sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan:

To avoid the COVID-19 infection, residents may experience behavioural changes


such as avoiding crowds, taking extra measures to maintain personal hygiene,
and staying up to date with coronavirus news. The lives of the general public have
been greatly disrupted and restricted in terms of their mobility, social
interactions, and the performance of their daily activities. Many individuals have
been suddenly “forced” to study or work from home and may experience changes
in physical and social health.
Keberadaan fenomena ini diperkuat dalam penelitian yang ditulis oleh Dr Daisy
Fancourt, profesor psikobiologi dan epidemiologi di University College London
mencoba menemukan pengaruh hubungan sosial antar tetangga maupun teman
(yang dimuat dalam voi.id yang melansir dari mass media Independent). Melalui
survei yang dilakukan di Inggris itu ditemukan fakta bahwa hubungan dengan
rekan kerja maupun teman juga semakin menciut akibat interaksi hanya dilakukan
secara daring. Tetapi dibalik hubungan yang renggang tersebut, peneliti juga
menemukan fakta dari hasil survei yang menunjukkan adanya hubungan antar
tetangga pada usia tertentu menjadi positif karena kegiatan seputar rumah yang
menyebabkan meningkatnya hubungan antar tetangga.

Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka peneliti yang secara khusus


menjelaskan dan membahas tentang pengaruh pandemi terhadap hubungan sosial
antar teman di Tangerang Selatan dan Yogyakarta ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya.

4
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian studi komparatif hubungan sosial pertemanan di kota Yogyakarta
dan kota Tangerang Selatan pada masa pandemic ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang dapat digunakan untuk


meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi
organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan (Strauss dan Corbin
dalam Nughrahani, 2014). Menurut Creswell dalam Raco (2018), metode
penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu pendekatan atau penelusuran
untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Dalam memahami
gejala sentral tersebut, peneliti terlibat dalam konteks, dengan situasi yang
setting fenomena alami yang sedang di teliti. Kemudian juga disebutkan
bahwa tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi
suatu konteks dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan
mendalam mengenai potret kondisi dalam suatu konteks yang ada secara
alami, tentang apa yang sebenarnya terjadi berdasarkan apa adanya di
lapangan studi (Nugrahani, 2014).

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil garis besar bahwa
penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang bisa digunakan untuk
meneliti hubungan kekerabatan dengan cara melakukan pendekatan atau
penelusuran suatu gejala sentral yang kemudian dideskripsikan secara rinci
terkait apa yang ada di lapangan studi tersebut.

B. Waktu dan tempat

5
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Februari
2021, di kota Yogyakarta dan kota Tangerang Selatan.

C. Metode pengumpulan data


Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
adalah metode survei dan metode wawancara.

1. Wawancara

Metode pengambilan data Wawancara merupakan teknik pengumpulan


data yang mengajukan pertanyaan langsung kepada informan maupun
responden yang kemudian jawaban-jawaban dari responden atau informan
tersebut akan ditulis ulang dan digunakan sebagai data penelitian (Hasan,
2002). Pemilihan metode ini dikarenakan metode wawancara bisa
mendapatkan data yang detail dari narasumber.

2. Survei

Menurut sosiologis.com, metode Pengambilan data survei merupakan


teknik pengumpulan data yang hanya mengambil data sampel terpilih dari
keseluruhan populasi.

D. Pengambilan data
Alat penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan
wawancara.

E. Populasi Penelitian
Populasi penelitian yang menjadi objek penelitian, mengambil 16 sampel dari
kota Yogyakarta dan 4 orang kota Tangerang Selatan.

6
F. Model Berpikir
Berdasarkan hasil tinjauan teori sebagaimana dijelaskan di atas maka model
berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Penelitian

G. Hipotesa penelitian
Hipotesanya adalah pandemi ini membuat hubungan sosial pertemanan di
Kota Yogyakarta dan Tangerang Selatan para remaja menjadi renggang.

7
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan lokus kota Yogyakarta dan Kota


Tangerang Selatan. Baik kota Yogyakarta dan Kota Tangerang Selatan
memiliki karakteristik yang berbeda.

Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota


terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah
penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun
1946. Kota Yogyakarta terkenal juga dengan kota Pelajar dikarenakan kota
ini memiliki banyak institusi pendidikan yang menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Banyak orang yang berdatangan dari luar kota Yogyakarta yang
menuntut ilmu di kota pelajar ini. Sehingga pelajar dan mahasiswa di kota
Yogyakarta berasal dari berbagai daerah di Indonesia memiliki karakter yang
cukup unik karena berlatar belakang sosial budaya yang berbeda. Kota
Yogyakarta yang juga dikenal sebagai kota budaya mampu merangkul para
pelajar pendatang untuk berbaur dalam menuntut ilmu. Tentu saja hal ini akan
berdampak pada hubungan sosial pertemanan pelajar atau mahasiswa yang
menempuh ilmu dikota Yogyakarta.

Kota Tangerang Selatan sebagai kota yang baru saja berdiri namun memiliki
kelebihan dibidang bisnis perdagangan. Kota ini didominasi sebagai kota
bisnis selain juga kota penyangga Ibukota DKI Jakarta, dimana banyak
komuter yang berasal dari kota Tangerang Selatan yang bekerja di wilayah
DKI Jakarta. Disisi lain kota Tangerang Selatan sendiri dirancang sebagai kota
mandiri. Sebagai kota mandiri kota Tangerang Selatan memiliki berbagai

8
fasilitas penunjang termasuk sekolah dan perguruan tinggi. Pada saat pandemi
covid 19 kegiatan pembelajaran semuanya dilakukan secara daring. Seperti
halnya kota Yogyakarta maka hubungan sosial pertemanan antar pelajar atau
antar mahasiswa dikota ini juga ikut terdampak dan mengalami perubahan.

Perubahan pola hubungan sosial pertemanan di kota Yogyakarta dan kota


Tangerang Selatan dapat dilihat dari jawaban para responden dikedua kota
tersebut. Responden yang semuanya adalah pelajar yang sebaya dengan tim
penyusun penelitian ini sebagian besar menyatakan bahwa pandemi covid 19
membuat mereka lebih jarang melakukan hubungan sosial dengan teman
sebaya mereka.

Berdasarkan sampel yang telah diambil, sebanyak 75% remaja di Tangerang


Selatan beranggapan bahwa pandemi tidak berpengaruh terhadap hubungan
sosial dengan teman. Sebanyak 75% remaja juga menjadi jarang dalam
mengontak temannya karena pandemi. Dan 25% remaja mengalami hubungan
renggang dengan temannya akibat pandemi.

B. Pembahasan penelitian
Hubungan sosial pertemanan di Yogyakarta dan Tangerang Selatan
mengalami perubahan setelah adanya pandemi. Menurut data yang ada,
56,25% remaja di Yogyakarta dan 75% remaja di Tangerang Selatan menjadi
jarang kontak dengan temannya akibat pandemi. Tetapi 18,75% remaja di
Yogyakarta menjadi sering kontak dengan temannya. Perubahan hubungan
sosial pertemanan yang bisa berubah akibat pandemi adalah hubungan
pertemanan yang semakin renggang akibat jarangnya kontak satu sama lain.
Hubungan yang semakin renggang ini pun terjadi pada 31,25% remaja di
Yogyakarta dan 25% remaja di Tangerang Selatan. Yang bisa dilakukan oleh
para remaja untuk meningkatkan hubungan sosial dengan teman di masa
pandemi ini yaitu dengan terus berkomunikasi dengan teman melalui perantara
gawai untuk menanyakan kabar satu sama lain. Remaja yg menjadi responden

9
tetap bisa melakukan kontak langsung tanpa gawai dengan teman temannya
tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan para remaja juga bisa melaksanakan aktifitas bersama seperti
olahraga bersama dibidang bersepeda, senam, bola basket, sepak bola dan olah
raga bersama lainnya

C. Keterbatasan penelitian
Kendala yang dialami saat proses penelitian ini adalah pencarian responden
yang serius. Responden yang tadinya menyatakan kesanggupan ternyata tidak
memberikan tanggapan yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga perlu
diulang dengan responden lain. Hal ini tentu saja berdampak pada waktu
penyelesaian penelitian. Serta pencarian responden yang memiliki waktu
luang untuk diwawancarai juga berdampak pada waktu penyelesaian
penelitian.

10
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan sosial antar teman
sebaya di Yogyakarta dan Tangerang Selatan dengan penyesuaian sosial
pada remaja. Dapat disimpulkan bahwa ada sedikit hubungan positif yang
signifikan antara komunikasi interpersonal dan interaksi teman sebaya
dengan penyesuaian sosial pada remaja. Disaat pandemi ini banyak remaja
yang berhubungan sosial melalui gawai. Interaksi antar teman sebaya di
masa pandemi ini secara keseluruhan bisa dikatakan menjadi negatif
karena kegiatan bersosialisasi menjadi jarang dan hubungan pertemanan
menjadi renggang meskipun bisa bersosialisasi melalui gawai ataupun
langsung dengan menaati protokol Kesehatan.

B. Implikasi
Implikasi pandemi pada hubungan sosial pertemanan berakibat negatif
seperti renggangnya hubungan pertemanan dan jarangnya sosialisasi antar
teman.

C. Saran
Hubungan sosial dengan teman itu penting. Oleh karena itu, kita sebaiknya
tetap menjalin hubungan sosial dengan teman kita. Tetapi dimasa pandemi
ini kita juga harus berhati-hati dalam menjalin hubungan sosial dengan
teman. Kita harus menaati protokol Kesehatan jika ingin menjalin
hubungan sosial secara langsung dengan teman. Jika tidak ingin secara

11
langsung maka kita bisa menjalin hubungan sosial dengan teman melalui
gawai.

DAFTAR PUSTAKA

_______. (n.a). “Apa Itu Sebenarnya Pandemi COVID-19”. Prudential.co.id,


Diakses pada 5 Maret 2021,
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/apa-itu-sebenarnya-
pandemi-covid-19-ketahui-juga-dampaknya-di-indonesia/

______. (2018). “Metode Survey: Pengertian & Proses Penelitianya”.


Sosiologis.com, Diakses pada 7 Maret 2021,
http://sosiologis.com/metode-survey

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi metodologi Penelitian dan


Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra
Books.

Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan


keunggulannya.
Tim Redaksi. (2020). “Penelitian Sebut Hubungan Pertemanan Jadi Renggang
karena Efek Karantina”. Voi.id, Diakses pada 12 Maret 2021,
https://voi.id/lifestyle/8866/penelitian-sebut-hubungan-pertemanan-jadi-
renggang-karena-efek-karantina

12
LAMPIRAN

Dokumentasi hasil wawancara dan angket yang telah dilakukan beserta transkrip
hasil wawancara dari para responden penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Angket Perwakilan responden dari Yogyakarta 1

13
Gambar 3. Angket Perwakilan Responden dari Yogyakarta 2

14
Gambar 4. Angket Perwakilan Responden dari Yogyakarta 3

15
Gambar 5. Wawancara Perwakilan Responden dari Yogyakarta

16
Gambar 6. Angket Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 1

17
Gambar 7. Angket Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 2

18
Gambar 8. Angket Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 3

19
Gambar 9. Wawancara Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 1

20
Gambar 10. Wawancara Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 2

21
Transkrip hasil wawancara dari para responden penelitian ini adalah sebagai
berikut :

 Yogyakarta:

Naila Salsabila, Yogyakarta, 15 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi juga
membuat hubungannya dengan temannya renggang tetapi narasumber
tidak kehilangan temannya. Narasumber beranggapan pandemi
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Nasywa, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi membuat
hubungannya dengan temannya menjadi renggang tetapi narasumber
tidak kehilangan temannya. Narasumber beranggapan pandemi
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Atharesa, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih sering
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi tidak
meembuat hubungannya dengan temannya menjadi renggang dan ia
tidak kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

22
Arya, Yogyakarta, 15 tahun, Pelajar:
Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih sering
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi tidak
membuat hubungannya dengan temannya menjadi renggang dan ia
tidak kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi
tidak berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Shifa, Yogyakarta, 15 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi tidak
membuat hubungannya dengan temannya menjadi renggang dan ia
juga tidak kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan
pandemi berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Putra, Yogyakarta , 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya menjadi lebih jarang
mengontak teman nya. Narasumber juga berkata hubungan dengan
temanya normal dan masih berjalan dengan baik. Dan narasumber
beranggapan pandemi mempengaruhi hubungan sosial pertemanan.

Dito, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi tidak membuatnya menjadi jarang
mengontak temanya. Narasumber juga berkata hubungan dengan
teman temanya normal dan masih berjalan dengan baik. Dan
narasumber beranggapan pandemi tidak mempengaruhi hubungan
sosial pertemanan.

23
Mikail, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:
Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya menjadi lebih sering
mengontak temanya. Narasumber juga berkata hubungan dengan
temannya tidak menjadi renggang dan masih berjalan dengan baik.
Dan Narasumber juga beranggapan pandemi mempengaruhi hubungan
sosial pertemanan.

Aubrei, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata hubungan dengan
temannya tidak menjadi renggang dan ia tidak kehilangan temannya.
Dan narasumber beranggapan pandemi berpengaruh terhadap
hubungan sosial pertemanan.

Panji, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi tidak membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi tidak
membuat hubungannya dengan temannya menjadi renggang dan ia
tidak kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Syaeful, Yogyakarta, 23 tahun, Guru:


Narasumber berkata bahwa pandemi tidak membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi tidak
membuat hubungannya menjadi renggang dan ia tidak kehilangan
temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi tidak berpengaruh
terhadap hubungan sosial pertemanan.

24
Gerry, Yogyakarta, 17 tahun, Pelajar.
Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi membuat
hubungannya dengan temannya menjadi renggang tetapi ia tidak
kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Naila Azzahra, Yogyakarta, 16 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pademi tidak membuat
hubungannya dengan temannya menjadi renggang dan ia tidak
kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi tidak
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Fibril, Yogyakarta, 17 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi tidak membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata hubungannya dengan
temannya tidak menjadi renggang dan ia tidak kehilangan temannya.
Dan narasumber beranggapan pandemi tidak berpengaruh terhadap
hubungan sosial pertemanan.

Dzaky, Yogyakarta, 17 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi tidak
membuat hubungannya dengan temannya menjadi renggang dan ia
tidak kehilangan temannya. Dan narasumber juga beranggapan
pandemi berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

25
Anasrullah, Yogyakarta, 17 tahun, Pelajar:
Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata pandemi membuat
hubungannya dengan temannya menjadi renggang tetapi ia tidak
kehilangan temannya. Dan narasumber beranggapan pandemi
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Berdasarkan dari sampel yang telah diambil, sebanyak 68,75% remaja


di Yogyakarta peraya bahwa pandemi berpengaruh terhadap hubungan
sosial antar pertemanan. Dan sebanyak 56,25% remaja menjadi jarang
kontak akibat pandemi. Kemudian, sebanyak 18,75% remaja menjadi
sering kontak akibat pandemi. Dan 31,25% mengaku hubungan
mereka dengan temannya menjadi renggang.

 Tangerang Selatan:

Fachril, Tangerang Selatan, 19 tahun, Mahasiswa:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak teman nya. Narasumber juga berkata bahwa hubungan nya
dengan temannya tidak menjadi renggang dan ia juga tidak kehilangan
temannya. Dan narasumber beranggapan bahwa pandemi berpengaruh
terhadap hubungan sosial pertemanan.

Farras, Tangerang Selatan, 17 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata bahwa hubungan
dengan temannya menjadi renggang tetapi ia tidak kehilangan
temannya. Dan Narasumber beranggapan bahwa pandemi tidak
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

26
Nabil, Tangerang Selatan, 16 tahun, Pelajar:
Narasumber berkata bahwa pandemi membuatnya lebih jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata bahwa hubungan
temannya tidak menjadi renggang dan ia juga tidak kehilangan
temannya. Dan narasumber beranggapan bahwa pandemi tidak
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

Alif, Tangerang Selatan, 17 tahun, Pelajar:


Narasumber berkata bahwa pandemi tidak membuatnya jarang
mengontak temannya. Narasumber juga berkata bahwa hubungan
temannya tidak menjadi renggang dan ia juga tidak kehilangan
temannya. Dan narasumber beranggapan bahwa pandemi tidak
berpengaruh terhadap hubungan sosial pertemanan.

27
DAFTAR GAMBAR/FOTO

Gambar 1. Kerangka Penelitian.........................................................................................7


Gambar 2. Angket Perwakilan responden dari Yogyakarta 1.........................................13
Gambar 3. Angket Perwakilan Responden dari Yogyakarta 2........................................14
Gambar 4. Angket Perwakilan Responden dari Yogyakarta 3........................................15
Gambar 5. Wawancara Perwakilan Responden dari Yogyakarta....................................16
Gambar 6. Angket Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 1.............................17
Gambar 7. Angket Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 2.............................18
Gambar 8. Angket Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 3.............................19
Gambar 9. Wawancara Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 1.....................20
Gambar 10. Wawancara Perwakilan Responden dari Tangerang Selatan 2...................21

28

Anda mungkin juga menyukai