Anissa Rahmah Putri - 099 (SCM TOMAT)
Anissa Rahmah Putri - 099 (SCM TOMAT)
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Elpawati, MP
Disusun Oleh:
Anissa Rahmah Putri - 11180920000099
P4B Agroteknologi
Analisis manajemen rantai pasok dilakukan untuk mengetahui kondisi rantai pasok yang
terjadi. Informasi mengenai kondisi rantai pasok menjadi suatu input yang digunakan bagi
perbaikan kinerja dan pengembangan rantai pasok. Upaya untuk menganalisi rantai pasok suatu
produk telah berkembang dengan menggunakan berbagai metode yang disesuaikan dengan
karakteristik produk mamupun pelaku rantai pasok. Model rantai pasok tomat pada penelitian ini
menggunakan model atau kerangka analisis FSCN menurut Van der Vorst (2006) terdiri dari
keenam unsur yang digunakan untuk menggambarkan, menganalisis, dan mengembangkan
sebuah rantai pasok yang spesifik. Keenam unsur tersebut meliputi sasaran rantai, struktur rantai,
manajemen rantai, sumber daya rantai, proses bisnis rantai dan kinerja rantai pasok. Sayuran
yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah tomat.
Struktur Rantai
Dalam aspek struktur rantai menerangkan siapa saja anggota-anggota yang terlibat
beserta peranannya dalam rantai pasok dan aliran rantai pasok. Tujuan menganalisis struktur
rantai pasok untuk memilah anggota yang berperan sangat penting bagi keberhasilan rantai pasok
sesuai dengan tujuan rantai pasok.
2. Anggota Sekunder
Rantai Pasok Anggota sekunder atau pendukung dalam rantai pasok adalah
perusahaan yang menyediakan bahan awal, atau aset lain yang penting tapi tidak
langsung berpartisipasi dalam aktivitas yang menghasilkan atau merubah input menjadi
output. Anggota sekunder menyediakan kebutuhan produksi rantai pasok. Proses
pengemasan membutuhkan beberapa peralatan seperti alat wrapping, sealer, timbangan
(kecil, besar, dan digital), plastik, mika, masker, karet gelang, sarung tangan, sticker,
polynet kuning, tarikan barang, kipas angin, roda pasir, tangga aluminium, tarikan
selotip, alat-alat kebersihan dan kontainer (merah, kuning, dan hijau). Bagian pengadaan
umum akan membelikan dengan mengajukan Purchasing Order (PO) kepada perusahaan
pemasok. Selanjutnya barang akan dikirimkan ke perusahaan, dan sistem pembayaran
dilakukan oleh perusahaan. Barang disimpan digudang pengadaan peralatan kantor,
setiap divisi mengambil barang sesuai kebutuhannya setelah diizinkan oleh divisi
pengadaan umum. Untuk mendapatkan peralatan yang menunjang proses produksi PT
Bimandiri Agro Sedaya melakukan kerjasama dengan PT Altindo Mulia yang berlokasi
di jalan Pluit Karang, Pluit, Jakarta Utara, namun hubungannya hanya sebagai konsumen
biasa. Sistem pembayaran dilakukan setelah 2 minggu barang dipesan dan sampai di
perusahaan.
Rantai pasok memiliki tiga aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang
mengalir dari hulu (upstream) ke hilir (downstream). Kedua adalah aliran uang dan sejenisnya
dari hilir ke hulu. Yang ketiga aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir dan sebaliknya.
Aliran rantai pasok tomat dimulai dari petani yang terlibat sebagai petani mitra atau pemasok
tomat pada PT Bimandiri Agro Sedaya. Hasil tomat petani dibeli oleh perusahaan namun dengan
standar perusahaan. Harga jual tomat telah ditetapkan oleh pihak perusahaan untuk petani namun
lebih tinggi dibandingkan harga di pasar tradisonal. Barang diantar ke perusahaan 40 tomat
sebesar Rp 12.000. Sedangkan harga di pasar (pasar induk caringin) untuk tomat sebesar Rp
8600. Setelah panen, petani tomat mengirim tomatnya ke perusahaan, tomat tersebut tidak
langsung ditimbang melaikan di sortir terlebih dahulu, selanjutnya akan di angkut di bagian
receiving untuk ditimbang. Setelah ditimbang, di proses ke bagian processing untuk di sortasi
ulang, grading dan pengemasan serta pemberian label. Tomat yang sudah dikemas akan di bawa
ke bagian transfer dan barang jadi untuk di timbang dan di pisahkan ke dalam container sesuai
order dan tujuan ritel. Tomat di simpan di ruang pendingan terlebih dahulu sebelum di kemas
untuk menjaga kualitas tomat tersebut.
Proses distribusi dilakukan pada malam hari untuk menjaga agar produk tetap segar.
Pengiriman dilakukan pada pukul 02.00 – 03.00 WIB oleh karyawan Ekspedisi dengan
menggunakan mobil box. Mobil box tersebut terdapat container-kontainer yang berisi produk
yang akan dikirim. Penempatan kontainer juga diatur sedemikian rupa sehingga meminimalisir
kerusakan fisik pada produk. PT Bimandiri Agro Sedaya mengirim produk ke ritel berdasarkan
pesanan yang diminta, kemudian dari pihak ritel ke bagian penerimaannya akan menyeleksi
kembali produk-produk tersebut. Bila ternyata terjadi kerusakan atau kriterianya tidak sesuai
dengan standar kriteria ritel, maka produk tersebut akan dikembalikan dan yang akan dibayar
hanya produk yang lolos seleksi. PT Bimandiri Agro Sedaya tidak bertanggung jawab atas
kerusakan pada produk-produk yang terjadi dipasar swalayan.
Aliran finansial pada rantai pasok tomat terjadi dari ritel kepada PT Bimandiri Agro
Sedaya dan ke petani. Ritel membayar dengan sistem pembayaran kredit kepada perusahaan,
yang dibayarkan setelah dua minggu tomat tersebut dikirimkan. Petani akan menerima
pembayaran dari PT Bimandiri Agro Sedaya sesuai dengan jumlah hasil panen yang telah
disortasi. Pembayaran dari PT Bimandiri Agro Sedaya kepada petani dilakukan setelah
perusahaan menerima pembayaran dari ritel. Aliran komunikasi yang tejadi dalam rantai pasok
sudah Petani Mitra Petani Mitra Petani Mitra PT Bimandiri Agro Sedaya Ritel Konsumen akhir
PT Altindo Mulia terintegrasi antara anggota rantai. Informasi yang diberikan oleh perusahaan
kepada petani berupa jumlah pesanan, kualitas barang, kesepakatan harga dan informasi pasar.
Komunikasi dari perusahaan kepada petani umumnya menggunakan telepon. Sarana komunikasi
yang digunakan oleh anggota rantai pasok lainnya dilakukan dengan telepon, e-mail dan faximile
untuk membantu proses pemesanan jumlah dan jenis barang yang dipesan. Pola aliran rantai
pasok yang terjadi antara anggota rantai pasok sudak terintegrasi cukup baik. Hal ini sejalan pada
penelitian Supriatna et al. (2016) bahwa struktur rantai pasok yang terintegrasi dengan baik dari
hulu ke hilir ataupun sebaliknya akan mempengaruhi kinerja dan kolaborasi rantai pasok.
Sasaran Rantai
Sasaran Rantai merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan manajemen
rantai pasok. Sasaran yang telah ditetapkan tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan
apakah suatu rantai pasok sudah berjalan dengan baik atau perlu dievaluasi kembali. Sasaran
rantai dibagi menjadi dua, yaitu sasaran pasar dan sasaran pengembangan rantai pasok.
A. Sasaran Pasar
Sasaran pasar tomat PT Bimandiri Agro Sedaya sejauh ini masih ditujukan untuk pasar
domestik ritel. Hal ini dikarenakan produk agribisnis yang umumnya perishable yang
menjadi pertimbangan untuk melalukan ekspor. Pemasaran produk hortikultura dengan jarak
yang relatif jauh akan memerlukan suatu perlakuan khusus baik dalam pengemasan maupun
transportasinya. berkonsep pada market driven menjadikan konsumen sebagai objek yang
sangat penting. Produsen harus lebih memperhatikan keinginan konsumen baik dalam
memperhatikan mutu dan kualitas produknya. PT Bimandiri Agro Sedaya memiliki tujuan
pasar yaitu pasar modern (ritel) yang berada di daerah Bandung, Jabodetabek, Pekalongan,
Cirebon dan Sumatera. Tomat yang didistribusikan ke ritel di sortir terlebih dahulu oleh
perusahaan maupun petani mitra, hal ini dilakukan agar tomat sesuai dengan permintaan
pihak ritel. Kuantitas dan kualitas tomat yang dipasarkan oleh perusahaan disesuaikan
dengan permintaan oleh pihak ritel. Kualitas tomat yang diinginkan ritel berwarna masih
hijau kemerahmerahan, agak keras, masih segar, mulus dan tidak terdapat cacat pada tomat.
Tomat yang dijual di ritel merupakan tomat grade A. Untuk pemilihan ritel (supermarket)
merupakan ritel kelas menengah. Tomat dikemas dengan kemasan tray dan dibungkus
menggunakan plastik film. Pemberian label/merek juga dilakukan oleh pihak PT Bimandiri
Agro Sedaya. Produk tomat yang dikonsumsi oleh konsumen dikemas dengan higienis dan
disajikan secara segar oleh ritel.
B. Sasaran Pengembangan
Sasaran pengembangan dalam rantai pasok merupakan upaya bersama anggota rantai dari
beberapa pihak lain yang terlibat untuk mengembangkan suatu aspek yang dianggap penting
bagi peningkatan kinerja rantai. Upaya pengembangan dalam rantai pasok harus
terkoordinasi secara baik antara berbagai pihak dalam rantai pasok untuk mencapai tujuan
rantai secara bersama-sama. Setiap anggota rantai pasok harus memiliki tujuan dan
pencapaian yang sama sehingga upaya pelaksanaan pengembangan akan didukung oleh
setiap pihak. Sasaran pengembangan rantai pasok tomat yang ingin dicapai mencakup
peningkatan terhadap kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk. Peningkatan kualitas dan
kuantitas diharapkan dapat dikembangkan oleh petani sehingga produk yang mereka
hasilkan dapat memenuhi standar kualitas ritel secara tepat. Pengelolaan rantai pasok
melalui pelaksanaan kemitraan yang secara kontinu.