Hubungan Tingkat Religiusitas Dengan Kecemasan Moral Mahasiswa Ushuluddin Uin Suska Riau
Hubungan Tingkat Religiusitas Dengan Kecemasan Moral Mahasiswa Ushuluddin Uin Suska Riau
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
OLEH:
SATRIANI
10661004665
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2011
Satriani (2010): Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Kecemasan
Moral pada Mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau.
ix
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………………………. . i
PENGESAHAN PENGUJI…………………………………………………. . ii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………... . . iii
MOTTO……………………………………………………………………… . iv
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Pemasalahan ............................................................. 7
C. Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................. 8
D. Kegunaan Penelitian ................................................................. 8
1. Kegunaan Ilmiah .................................................................. 8
2. Kegunaan Praktis ................................................................. 9
x
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 33
A. Desain Penelitian ...................................................................... 33
B. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .......................... 33
1. Variabel Penelitian............................................................... 33
2. Definisi Operasional ............................................................ 33
a. Religiusitas ...................................................................... 33
b. Kecemasan Moral ........................................................... 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 36
1. Populasi Penelitian............................................................... 36
2. Sampel Penelitian ................................................................ 37
3. Teknik Sampling .................................................................. 37
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38
1. Alat Ukur ............................................................................. 38
E. Teknik Pengolahan Data........................................................... 41
1. Uji Coba Alat Ukur .............................................................. 41
2. Uji Coba Validitas .............................................................. 41
3. Uji Coba Reliabilitas............................................................ 46
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 47
G. Lokasi dan Jadwal Penelitian ................................................... 48
LAMPIRAN
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kenyataan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak tahan uji dari sudut
moral. Seperti yang pernah dikatakan oleh Roose Poole (dalam Harahap,
popularitas penegak moral yang lain, seperti ulama dan para guru. Setelah
1
pokok yang sangat menonjol dewasa ini, adalah kaburnya nilai-nilai dimata
pada berbagai masalah yang sangat kompleks. Salah satunya adalah semakin
dan Muslih, 2008). Dimasa sekarang ini banyak mahasiswa yang menjadi
hidup bebas tanpa nikah sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh
Jawa Timur menunjukkan hasil yang hampir sama, yaitu sebanyak 42%
2
remaja bermasalah mengaku pernah melakukan hubungan seks. Hasil
tahun 2010 yang dilakukan terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar seluruh
berhubungan badan, 93% remaja pernah berciuman, dan 21% remaja telah
melakukan aborsi .Data yang mencengangkan juga pernah dirilis oleh Sony
Menurutnya, 750 hingga 900 video porno sudah dibuat dan diedarkan di
2010).
beragama. Karena nilai-nilai moral yang tegas, pasti dan tetap, tidak berubah
karena keadaan, tempat dan waktu, adalah nilai yang bersumber kepada
agama. Kehidupan moral dan agama itu perlulah sejalan dan mendapat
keterangan bahwa moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan
3
kelakuan. Sementara itu kecemasan (anxiety) menurut Nevid, Rathus dan
sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Banyak hal yang harus dicemaskan
misalnya: kesehatan kita, relasi sosial, ujian, karier, relasi internasional, dan
Menurut Freud (dalam Hall & Lindzey, 1993) kecemasan moral adalah
dengan baik cenderung merasa bersalah jika melakukan atau bahkan berfikir
mereka dibesarkan.
dengan norma moral. Norma moral dalam hal ini adalah norma-norma
juli 2010. Setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan peneliti
4
terdapat 14 responden yang pernah melanggar nilai-nilai moral dan agama
perasaan bersalah dan takut saat melakukan perbuatan yang melanggar nilai-
nilai moral dan agama tersebut dan berusaha untuk tidak melanggar lagi. Para
merasa biasa saja. Mereka tidak dibebani perasaan bersalah maupun rasa
Menurut mereka hal ini disebabkan karena mereka ingin menjaga kadar
bertentangan dengan nilai moral dan agama. Ada pula mahasiswa yang justru
takut terjebak ke dalam pergaulan yang bertentangan dengan nilai moral dan
bebas, akhirnya ia akan terseret. Apalagi sebagai manusia, ia tidak lepas dari
fitrah manusia yaitu tidak luput dari khilaf dan dosa (Ali, 2007).
5
Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kecemasan moral adalah
memperkuat kesadaran agamanya. Hal ini dikarenakan salah satu faktor yang
pergaulan bebas sudah menjadi bagian dari remaja adalah adanya cap “nggak
6
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi
rendah. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang positif antara tingkat
moralnya.
dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Rosidin Ali pada
lebih lanjut permasalahan ini dalam sebuah skripsi dengan judul: Hubungan
Suska Riau.
B. Rumusan Permasalahan
7
Religiusitas dengan Kecemasan Moral Mahasiswa Ushuluddin UIN Suska
Riau.
Ushuluddin UIN Suska Riau. Untuk mencapai maksud di atas, maka tujuan
Suska Riau.
Suska Riau.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Ilmiah
8
2. Kegunaan Praktis
9
10
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecemasan Moral
(1994) kecemasan atau rasa cemas adalah sesuatu yang sering kita alami
Kecemasan dapat timbul pada banyak hal yang berbeda dan pada macam-
macam situasi.
juga ketegangan dan stres yang menghadang dan bangkitnya sistem saraf
simpatetik.
dan bidang kehidupan. Oleh karena itu, setiap usaha untuk memajukan
Perkataan moral berasal dari bahasa latin mores. Mores berasal dari kata
mos yang berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral dengan demikian
saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat
yang masih terbelakang. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang
timbul dari hati dan bukan paksaan dari luar, yang disertai pula oleh rasa
pribadi.
moral atau tidak. Sementara yang dimaksud dengan tingkah laku moral
semesta. Orang yang memiliki moral yang baik adalah yang mampu
a. Kecemasan Realitas
b. Kecemasan Neurotik
insting (hasrat) akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi
kuat akan mengalami konflik yang lebih hebat daripada individu yang
masyarakat.
adanya bahaya (rasa tidak aman) dan merupakan isyarat bagi ego bahwa
aman) akan meningkat sampai ego dikalahkan. Selain itu kecemasan juga
dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya akan meningkat sampai ego
tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moral. Untuk itu orang
proses berpikir, bukan karena peristiwa yang dialami oleh individu. Dalam
antara lain:
a. Pengertian
luar, bukan perbuatan yang dipaksakan dari luar, akan tetapi perbuatan
yang terbit secara spontan dari dalam; tetapi berbuat dengan sukarela
c. Kemerdekaan
yaitu:
a. Hati Nurani
b. Tanggung Jawab
c. Kesadaran
ada sikap yang membenarkan atau sikap yang mengadili dengan satu
membetulkan diri.
d. Tindakan
rohani.
e. Lingkungan
moral yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek menurut Kartono
(2005) yaitu aspek hati nurani, tanggung jawab, kesadaran, tindakan dan
lingkungan.
a. Faktor internal
bebas antara orang yang berlainan jenis, maka ketika ada orang yang
melakukan hubungan bebas sebelum nikah, akan terasa tidak nyaman di
hati.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini antara lain lingkungan, teman sepergaulan, dan hal-
hal lain yang berada di luar dirinya sendiri. Faktor-faktor yang berada di
luar diri ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap diri
sepergaulan.
B. Religiusitas
1. Pengertian Religiusitas
Menurut Glock dan Stark (dalam Ancok dan Suroso, 2005) agama atau
religiusitas adalah sikap keagamaan yaitu suatu keadaan yang ada dalam
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Glock dan Stark yang memahami
Afriani, 2009).
etik karena dalam melakukan suatu tindakan seseorang akan terikat kepada
ketentuan antara mana yang boleh dan mana yang tidak boleh menurut
perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang
aktivitas yang tampak dan dapat di lihat mata, tapi juga aktivitas yang
tidak nampak dan terjadi dalam hati seseorang (Ancok dan Suroso, 2005).
tampak dari perilaku ritual dan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan
(beribadah) saja, akan tetapi aktivitas juga didorong oleh kekuatan dari
dalam diri individu itu sendiri. Oleh sebab itu religiusitas seseorang akan
Glock & Stark (dalam Ancok & Suroso, 2005) ada 5 macam, yaitu :
bagi yang beragama islam apakah mereka shalat, puasa dan membaca
Al-Qur’an.
Misalnya khusuk dalam shalat, khusuk dalam berdoa dan khusuk dalam
berdzikir.
agama dalam perilaku. Inilah efek ajaran agama pada perilaku individu
(faktor eksternal).
(faktor afektif).
terhadap (1) keagamaan, (2) cinta kasih, (3) harga diri, (4) ancaman
kematian.
d. Berbagai proses pemikiran verbal atau proses intelektual. Manusia
pemikiran verbal. Salah satu dari pemikiran verbal ini adalah pemikiran
seseorang, yakni: (1) faktor yang timbul dari dalam diri seseorang
harga diri, dan lain-lain); (2) faktor eksternal, meliputi pendidikan yang
1. Kerangka Pemikiran
tentang religiusitas oleh Glock & Stark (2005) dan teori tentang
dikendalikan oleh ego, maka ego menjadi diliputi kecemasan. Salah satu
Lindzey, 1993).
lingkungan.
beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang yang bersangkutan.
(Djubaedah, 2009).
dan menjauhi apa yang dilatang agama. Pergaulan bebas dan perbuatan
dilarang dalam agama. Oleh karena itu orang yang memiliki tingkat
itu seseorang yang telah benar shalat, puasa dan membaca Al-Qur’an
yang dilakukannya maka akan selalu menjaga moralnya dari hal-hal yang
buruk.
tinggi akan merasa takut berbuat dosa dengan melanggar apa yang
agamanya.
apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah (Freud dalam
Kode moral ini berasal dari norma agama, norma budaya, maupun
2. Asumsi
antara lain:
dengan tata cara berperilaku, norma kebenaran dan tata cara dalam
peribadatan.
yang dimilikinya.
3. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,
1. Variabel penelitian
variabel terikat.
2. Defenisi operasional
a. Religiusitas
- Mengerjakan shalat
- Membaca al-Qur’an
sebagai berikut:
b. Kecemasan Moral
norma moral. Norma moral dalam hal ini adalah norma kesusilaan
adalah:
dimodifikasi oleh peneliti yang mengacu pada skala yang dibuat oleh
Ali (2007).
1. Populasi Penelitian
adalah beragama islam, berumur antara 18-24 tahun, belum menikah dan
2. Sampel Penelitian
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
3. Teknik Sampling
didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang berkaitan erat dengan ciri dan sifat
dengan suatu masalah yang ingin diketahui (Hadi, 2002). Skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala makna hidup dan skala
kecemasan moral.
1. Alat Ukur
sesuai (SS): 4, sesuai (S): 3, tidak sesuai (TS): 2, sangat tidak sesuai
(STS): 1. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai sebagai
religiusitas untuk di uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2
Blue Print Skala Tingkat Religiusitas (X) (Try Out)
Aitem
No Dimensi & Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Keyakinan Percaya kepada Allah 1, 21 - 2
Percaya kepada 39 35 2
Malaikat
Percaya kepada - 24 1
Nabi/Rasul
Percaya kepada kitab 40 33 2
Allah
Percaya kepada hari 14 4 2
akhir
Percaya kepada - 10 1
qadha dan qadar
2 Peribadatan Melaksanakan shalat 7, 25 2, 15, 22 5
Berpuasa di bulan 12, 31 45 3
Ramadhan
membaca Al-Qur’an 34 41 2
3 Penghayatan Khusuk dalam shalat 16, 32 26, 47 4
Khusuk dalam 3, 27,43, 5, 18, 37 6
berdoa dan berdzikir
4 Pengetahuan pengetahuan tentang 23 11, 13 3
isi Al-Qur’an
Pengetahuan tentang 9, 19, 36 30, 48 5
pokok-pokok ajaran
yang harus di imani
Pengetahuan tentang 49 38 2
hukum-hukum Islam
5 Pengalaman Akhlak yang mulia 28, 50 20, 44 4
Mematuhi norma- 6, 17, 46 8, 29, 42 6
norma Islam
Jumlah 25 25 50
b. Alat Ukur Kecemasan Moral
sesuai (SS): 4, sesuai (S): 3, tidak sesuai (TS): 2, sangat tidak sesuai
moral untuk di uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Blue Print Skala Kecemasan Moral (Y) (try out)
No Aspek/indikator Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Hati nurani 2, 7, 26, 41, 42 4, 13, 24, 44, 49 10
2 Tanggung jawab 6, 11, 21, 31, 32 3, 17, 27, 35, 40 10
3 Kesadaran 1, 18, 28, 37, 48 10, 16, 25, 39, 50 10
4 Tindakan 9, 15, 30, 34, 47 8, 20, 22, 38, 43 10
5 Lingkungan 5, 14, 23, 33, 46 12, 19, 29, 36,45 10
Jumlah 25 25 50
A. Teknik Pengolahan Data
terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba (try out) kepada sejumlah
terhadap hasil yang diterima dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas
2. Uji Validitas
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes
menghasilkan error pengukuran yang kecil, artinya skor setiap subjek yang
diperoleh oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dengan skor yang
sesungguhnya.
Untuk melihat validitas skala yang digunakan, peneliti menggunakan
berikut:
N ⋅ ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ⋅ ∑ X (∑ X ) ]⋅ [N ⋅ ∑ Y
2 2 2
− (∑ Y )
2
]
Keterangan:
Menurut Azwar (2000) tidak ada batasan universal agar suatu skala
0,30 biasanya dianggap tidak memuaskan tetapi apabila jumlah aitem yang
koefesien yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat
memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu alat ukur. Dalam
aitem yang telah di uji cobakan terdapat 42 aitem yang memiliki keofesien
korelasi aitem total di atas 0,30 yaitu berkisar antara 0,303-0,655 dengan
aitem dinyatakan gugur (hasil validitas terdapat pada lampiran C). Berikut
ini table 4 yang menunjukkan blue print skala tingkat religiusitas yang
Tabel 4
Blue Print Skala Tingkat Religiusitas (X) yang Valid dan yang Gugur
Aitem
No Dimensi & indikator Favorable unfavorable Jumlah
valid gugur valid gugur
1 Keyakinan Percaya kepada 1,21 - - - 2
Allah
Percaya kepada 39 - - 35 2
Malaikat
Percaya kepada - - 24 - 1
Nabi/ Rasul
Percaya kepada 40 - 33 - 2
kitab Allah
Percaya kepada 14 - 4 - 2
hari akhir
Percaya kepada - - 10 - 1
qadha dan qadar.
2 Peribadatan Melaksanakan 25,7 - 2,15,22 - 5
shalat
Berpuasa di 31,12 - 45 - 3
bulan ramadhan
Membaca Al- 34 - 41 - 2
qur’an
3 Penghayatan Khusuk dalam 32,16 - 47,26 - 4
shalat
Khusuk dalam 27,3 43 37,5,18 - 6
berdoa dan
berdzikir
4 Pengetahuan Pengetahuan - 23 11,13 - 3
tentang isi Al-
Qur’an
Pengetahuan 9,19,36 - 30, 48 - 5
tentang pokok-
pokok ajaran
yang harus di
imani
Pengetahuan 49 - 38 - 2
tentang hukum-
hukum islam
5 pengalaman Akhlak yang 28 50 20 44 4
mulia
Mematuhi 6 46,17 42, 8 29 6
norma-norma
islam
Jumlah 20 5 22 3 50
Tabel 5
Blue Print Skala Tingkat Religiusitas (X) (Penelitian)
Aitem
No Dimensi & indikator Favorable Unfavorable Jumlah
1 Keyakinan Percaya kepada 1, 21 - 2
Allah
Percaya kepada 39 - 1
Malaikat
Percaya kepada - 24 1
Nabi/Rasul
Percaya kepada 40 33 2
kitab Allah
Percaya kepada hari 14 4 2
akhir
Percaya kepada - 10 1
qadha dan qadar.
2 Peribadatan Melaksanakan shalat 7, 25 2, 15, 22 5
Berpuasa di bulan 12, 31 45 3
ramadhan
Membaca Al-qur’an 34 41 2
3 Penghayatan Khusuk dalam shalat 16, 32 26, 47 4
Khusuk dalam 3, 27 5, 18, 37 5
berdoa dan berdzikir
4 Pengetahuan Pengetahuan tentang - 11, 13 2
isi Al-qur’an
Pengetahuan tentang 9, 19, 30, 48 5
pokok-pokok ajaran 36
yang harus di imani
Pengetahuan tentang 49 38 2
hukum-hukum islam
5 Pengalaman Akhlak yang mulia 28 20 2
Mematuhi norma- 6 8, 42 3
norma islam
Jumlah 20 22 42
Pada variabel kecemasan moral (Y) dari 50 aitem yang diuji cobakan
aitem total di atas 0,30 yaitu yang berkisar antara 0, 307-0,560 sedangkan
Tabel 6
Blue Print Skala Kecemasan Moral (Y) yang Valid dan yang Gugur
Aitem
Aspek/
No favorable unfavorable Jumlah
indikator
Valid gugur Valid gugur
1 Hati nurani 2,7,26,42 41 13,24,44,49 4 10
2 Tanggung 6, 11,21,31,32 - 17,27,35 3,40 10
jawab
3 Kesadaran 1,18,48 28,37 10,16,25 39,50 10
4 Tindakan 15, 30,47 9,34 8,22,38 20,43 10
5 Lingkungan 14,23,33 5,46 12,19,29,36 45 10
Jumlah 18 7 17 8 50
Tabel 7
Blue Print Skala Kecemasan Moral (Y) ( Penelitian)
Aitem
No Aspek/ Indikator Jumlah
favorable unfavorable
1 Hati nurani 2,7,26,42 13, 24, 44, 49 8
2 Tanggung jawab 6,11,21,31,32 17, 27, 35 8
3 Kesadaran 1,18, 48 10, 16, 25 6
4 Tindakan 15,30,47 8, 22, 38 6
5 Lingkungan 14,23,33 12, 19, 29, 36 7
Jumlah 18 17 35
3. Uji Reliabilitas
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, dimana hasil ukur dapat
(Azwar, 2000). Skala yang akan diestimasi dibelah menjadi dua, sehingga
setiap belahan berisi aitem dengan jumlah yang sama banyak. Reliabilitas
S12 + S 2 2
a = 2 1 −
Sx 2
Keterangan:
2000).
hubungan antara variabel religiusitas (X) dengan kecemasan moral (Y) pada
mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau. Analisis dilakukan dengan
N ⋅ ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ⋅ ∑ X (∑ X ) ]⋅ [N ⋅ ∑ Y
2 2 2
− (∑ Y )
2
]
Keterangan:
kecemasan moral
UIN Suska Riau. Adapun jadwal penelitian seperti tercantum pada tabel
dibawah ini:
Tabel 8
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Penelitian Waktu Penelitian
1. Pengajuan sinopsis Juli 2009
2. Pengarahan sinopsis Nov – 15 Des 2009
3. Pengarahan proposal 24 Maret - 14 Juni 2010
4. Seminar proposal 5 Juli 2010
5. Perbaikan proposal penelitian 6 - 19 Juli 2010
6. Penyusunan instrument penelitian 22 - 26 Juli 2010
7. Uji coba dan pengolahan data Oktober
8. Pelaksanaan penelitian 1 - 10 November 2010
9. Pengolahan data penelitian 12 November 2010
10. Penyusunan dan konsultasi laporan 5 Des - 13 Des 2010
11. Ujian munaqasah 27 Januari 2011
12. Revisi 29 Jan - 1 Feb 2011
BAB IV
UIN Suska Riau dan di lakukan pada tanggal 1-10 November 2010. Proses
Ushuluddin untuk di isi. Dalam pengisian skala tidak ada jawaban yang
Kampus. Skala yang diberikan kepada subjek di kumpulkan pada hari itu juga
kepada peneliti secara utuh dan pernyataan dalam skala tersebut terjawab
terhadap data yang dimiliki. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah
data yang dimiliki memenuhi yang di syaratkan, yaitu data harus normal dan
linier. Oleh karena itu, dalam hal ini akan di bahas terlebih dahulu tentang uji
asumsi kedua hal tersebut, yaitu uji normalitas sebaran dan uji linieritas
hubungan.
keduanya berada dalam atau mendekati antara -2 sampai +2, maka dapat
dapat rasio Skewness untuk variabel religiusitas sebesar -0,292 dan rasio
dapat rasio skewness sebesar -1,869 dan rasio kurtosis sebesar 0,576.
sebaran data penelitian normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
kekuatan hubungan diantara dua variabel, jika nilai dari variabel berubah
atau bergerak kearah yang sama, maka hubungan itu adalah positif.
kecemasan moral dengan regresi linier pada SPSS 16,0 for windows,
mengetahui data linier atau tidak, dapat dilihat dari besarnya signifikansi.
pada penelitian adalah 0,000, maka dapat diketahui lebih kecil dari pada
0,05 (p≤ 0,05). Artinya, data variabel pada penelitian ini adalah linier.
(besarnya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain)
melalui nilai Rsq (r determinan). Dalam penelitian ini diperoleh nilai Rsq
dilakukan analisis data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
Koefesien korelasi bisa bertanda positif (+) atau negatif (-). Koefesien
0,000 (dapat dilihat pada lampiran H), adapun ketentuan diterima atau ditolak
sebuah hipotesis apabila signifikansi dibawah atau sama dengan 0,05 atau 5%
maka hipotesis diterima (Hartono, 2010 ). Dalam hal ini probabilitas (p) yaitu
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu “terdapat hubungan
religiusitas pada mahasiswa maka semakin tinggi pula kecemasan moral yang
Tabel 9
Penafsiran Koefesien Korelasi
Interval Koefesien Tingkatan Hubungan
0,00-0,200 Sangat rendah
0,200-0,400 Rendah
0,400-0,700 Sedang
0,700-0,900 Tinggi
0,900-1,000 Sangat tinggi
pengaruh yang tinggi terhadap kecemasan moral tapi tidak pula tidak
D. Analisis Tambahan
psikologi adalah pemberian makna atau interpretasi terhadap skor skala yang
bersangkutan. Sebagai suati hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor skala
kualitatif. Oleh sebab itu, skor perlu diderivasi dan diajukan pada suatu norma
kategorisasi.
Dengan demikian nilai terendah yang mungkin diperoleh adalah 1X42 = 42,
sedangkan skor tertinggi yang mungkin diperoleh adalah 4X42 = 168, rentang
105, dan nilai standar deviasi diperoleh dari (168-42)/6 = 21. Gambaran
hipotesis variabel tingkat religiusitas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10
Gambaran Hipotesis Variabel Tingkat Religiusitas
Aitem Nilai min Nilai maks Range Mean SD
42 42 168 126 105 21
Tabel 11
Kategorisasi Variabel Tingkat Religiusitas (X)
Kategori Nilai Frekuensi Persentase (%)
Rendah 42<X≤84 0 0%
Sedang 84<X≤126 14 16,8 %
Tinggi 126<X≤168 71 83,2 %
Jumlah 85 100 %
religiusitas yang berada pada kategori rendah sebanyak 0 orang atau (0%).
Kategori sedang sebanyak 14 orang atau (16,8 %). Sedangkan kategori tinggi
sebanyak 71 orang mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau (83, 2 %). Hal ini
diharapkan memberikan gambaran yang jelas. Oleh karena itu skor tersebut
secara manual berdasarkan skor terkecil dan berkisar antara 1-4, dimana pada
yang mungkin diperoleh adalah 1X35 = 35, sedangkan skor tertinggi yang
mungkin diperoleh adalah 4X35 = 140, rentang nilai besar 140-35 = 105,
Tabel 12
Gambaran Hipotesis Variabel Kecemasan Moral
Aitem Nilai min Nilai maks Range Mean SD
35 35 140 105 87,5 17,5
Tabel 13
Kategorisasi Variabel Kecemasan Moral (Y)
Kategori Nilai Frekuensi Persentase (%)
Rendah 35<X≤70 0 0%
Sedang 70<X≤105 19 22,8 %
Tinggi 105<X≤140 66 77,2 %
Jumlah 85 100 %
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa variabel kecemasan
moral yang berada pada kategori rendah sebanyak 0 orang atau (0%).
Kategori sedang sebanyak 19 orang atau (22,8 %). Sedangkan kategori tinggi
sebanyak 66 orang mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau (77, 2 %). Hal ini
E. Pembahasan
Hasil yang di dapat dari uji hipotesis statistik penelitian ini yang
UIN Suska Riau yaitu sebesar 0,552 dengan nilai signifikansi 0,000. hasil
Riau ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat
semakin rendah pula kecemasan moral yang dimilikinya. Hasil penelitian ini
kecemasan moral pada mahasiswa Ushuluddin UIN Suska Riau. Penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Rosidin Ali (2007) bahwa tingkat religiusitas
yang memiliki tingkat religiusitas yang berada pada kategori rendah sebanyak
0 orang atau (0%). Kategori sedang sebanyak 14 orang atau (16,8 %).
Suska Riau memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, hal ini dapat
kitab-kitab Allah, rasul, para malaikat, hari akhir serta qada dan qadhar;
islam seperti khusuk dalam melaksanakan shalat, khusuk ketika berdoa dan
Hal di atas sesuai dengan pendapat Glock dan Stark bahwa agama
sebanyak 0 orang atau (0%). Kategori sedang sebanyak 19 orang atau (22,8
UIN Suska Riau (77, 2 %). Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa
Ushuluddin UIN Suska Riau memiliki kecemasan moral yang tinggi, hal ini
memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan dan Tuhan Yang
dengan norma serta tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang tidak
baik.
religiusitas.
adalah kode moral individu yang urusan utamanya adalah menentukan apakah
suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah (Freud dalam Corey, 2003).
Kode moral merupakan panduan bagi manusia untuk bersikap. Kode moral
ini bisa berasal dari norma agama, norma budaya, maupun norma-norma
lainnya yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.
ditetapkan oleh norma moral dan akan menjaga diri mereka dari melakukan
dengan moral saja, sudah merasa berdosa. Mereka inilah yang disebut
memiliki kecemasan moral. Menurut Freud (dalam Hall & Lindzey, 1993)
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral. Oleh karena itu orang
apa yang diperintah oleh agama dan apa yang dilarang oleh agama. Ia akan
merasa khawatir jika ia melanggar apa yang diperintahkan oleh agama dan
Dapat dikatakan bahwa orang yang memiliki religiusitas yang tinggi akan
mempunyai kecemasan moral yang tinggi pula, yaitu cemas jika melakukan
ketentuan agamanya. Salah satu hal yang dilarang oleh agama adalah bergaul
bebas, melakukan hubungan seks di luar nikah, dan termasuk hal-hal yang
sehingga dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa masih ada faktor lain yang
menurut Djubaedah (2009) antara lain faktor internal dan faktor eksternal
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang
berada di luar diri individu yang dapat mempengaruhi diri individu yang
bersangkutan. Contoh faktor eksternal ini adalah peraturan yang dibuat agar
ditaati oleh masyarakat. Jika peraturan ini dilanggar maka masyarakat akan
memberikan sanksi sosial berupa cemoohan dan juga bisa berupa sanksi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan maka,
Ushuluddin UIN Suska Riau, yang artinya semakin tinggi tingkat religiusitas
B. Saran
tantangan moral.
moral mahasiswa seperti faktor internal yaitu kualitas kejiwaan dan faktor
Ancok, D., & Suroso, F.N. (2005). Psikologi Islami Solusi Islam Atas Problem-
Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar .
1
Jakarta: Prenada Media
Harveni, Jenny & Mukhlis. (2007). Hubungan Antara Sikap Terhadap Kegiatan
Keagamaan Dengan Perilaku Moral Pada Remaja Awal Yang Berstatus
Sebagai Siswa SMPIT Al-ittihad Pekanbaru. Jurnal Psikologi Volume 3
no 2. Pekanbaru: Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
Jeffrey S. Nevid, Rathus dan Greene, (2003). Psikologi Abnormal Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Priest, Robert, (1994). Bagaimana Cara Mencegah Dan Mengatasi Stres Dan
Depresi. Semarang: Dahara Prize.
Syafaat, Aat, Sahrani dan Muslih. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam
Dalam Mencegah Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers
2
DAFTAR TABEL
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.878 50
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 35
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 50
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.920 42
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Statistics
Kecemasan Tingkat
moral religiusitas
N Valid 85 85
Missing 0 0
20 104.5000 128.4000
25 107.2500 131.7500
30 108.4000 136.3333
40 110.0000 142.5000
50 112.1250 144.4615
60 114.8000 146.7500
70 118.4000 149.6000
75 120.1250 150.8125
80 122.1667 152.0000
90 127.2857 157.8000
Frequency table
Kecemasan Moral
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Uji linieritas
Curve fit
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable:VAR00001
Correlations
Correlations
Kecemasan Tingkat
moral religiusitas
**
Kecemasan Pearson Correlation 1 .552
moral
Sig. (2-tailed) .000
N 85 85
**
Tingkat Pearson Correlation .552 1
religiusitas Sig. (2-tailed) .000
N 85 85
GUIDE WAWANCARA
I. Pembukaan
a. Salam
b. Bertanya tentang kabar
c. Bertanya tentang kesediaan untuk di wawancara
II. Isi
a. Apakah anda pernah melanggar nilai-nilai moral atau agama?
b. Apabila pernah, sebutkan!
c. Bagaimana perasaan anda saat melanggar nilai-nilai moral atau agama
tersebut?
d. Apakah anda merasa takut terjebak kembali ke dalam kehidupan yang
bertentangan dengan nilai moral dan agama?
e. Apakah pengetahuan dan pengalaman agama memberi pengaruh terhadap
perasaan anda saat melanggar nilai-nilai moral atau agama?
III. Penutup
a. Ucapan terima ksih
b. Ucapan maaf apabila terganggu dengan penelitian ini
c. Berjabat tangan
d. Salam