Anda di halaman 1dari 11

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE PAKET B

DINAS PEKJERJAAN UMUM PENATAAN RUANG DAN PERHUBUNGAN


KABUPATEN KOLAKA TIMUR
TA. 2021

i
DAFTAR ISI

BAB I
STANDAR YANG BERLAKU DAN PEKERJAAN PERSIAPAN

PASAL 1. STANDAR YANG BERLAKU


PASAL 2. LOKASI PEKERJAAN
PASAL 3. JENIS DAN MUTU BAHAN
PASAL 4. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
PASAL 5. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
PASAL 6. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI
PASAL 7. PENGUKURAN
PASAL 8. PAPAN NAMA KEGIATAN
PASAL 9. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
PASAL 10. PEKERJAAN TANAH, GALIAN, DAN URUGAN KEMBALI

BAB II
PEKERJAAN PASANGAN

PASAL 1. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI


PASAL 2. PLESTER DAN ADUKAN
PASAL 3. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI/PEKERJAAN LANTAI KERJA

BAB III
PEKERJAAN FINISHING

PASAL 1. PEMBERSIHAN AKHIR / FINISHING

ii
BAB I
STANDAR YANG BERLAKU DAN PEKERJAAN PERSIAPAN

PASAL 1
STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri
Indonesia (SII) dan peraturan-peratuiran setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan
yang bersangkutan antara lain :

SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991


AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut diatas.
maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan
Teknis dan Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

PASAL 2
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan ini berada di beberapa desa dan kelurahan di Kabupaten Kolaka Timur, antara lain
:
1. Desa Desa Wungguloko, Kec. Ladongi
2. Kelurahan Atula, Kec. Ladongi
3. Lingkungan II, Kel. Ladongi, Kec. Ladongi
4. Kelurahan Ladongi, Kec. Ladongi
5. Kelurahan Raara, Kec. Ladongi
6. Kelurahan Welala, Kec. Ladongi

PASAL 3
JENIS DAN MUTU BAHAN
3.1. Semua Bahan yang dipakai harus berkualitas baik
3.2. Semen yang digunakan adalah Portland cement (PC) type 1 dalam kualitas baik, dalam artian
belum membeku atau mengeras
3.3. Bahan batu dipakai batu kali atau batu gunung ukuran 10-20cm, terdiri dari batu keras dengan
permukaan keras tanpa cacat dan retak terbebas dari kotoran lumpur.
1
3.4. Bahan pasir harus dari butiran alami yang keras dan kandungan lempung atau bahan lolos
saringan No. 200 tidak boleh melebihi dari 6% dari berat pasir
3.5. Agregat keras/krikil adalah krikil alam dengan butiran yang keras dan bergradasi menerus
dengan diameter maksimum 3cm, butirannya harus bersih dengan kandungan lumpur maksimum
1% .
3.6. Bahan air harus bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti lumpur, asam dan unsur organik.

PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa
terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas. Pemberitahuan
yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi atau Konsultan Pengawas
dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian
dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Direksi atau Konsultan Pengawas
bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.

PASAL 6
ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI
6.1. Administrasi
1. Pelaksana wajib menyediakan buku direks dan buku tamu.
2. Membuat request sheet untuk menerima persetujuan direksi/Pengawas tentang kesiapan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan harian pekerjaan.
4. Bila pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditemui hal-hal yang melibatkan perubahan
kontrak (addendum) dalam variasi volume pekerjaan, maka pelaksana wajib membuat
perhitungan tambah/kurang dengan memperoleh persetujuan dari pihak pemilik kegiatan
dan hasil perhitungan terlebih dahulu harus diperiksa oleh konsultan pengawas.
6.2. Dokumentasi
Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0% (Nol Persen), 50% (lima puluh
persen, dan 100% (Seratus Persen)

2
PASAL 7
PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui oleh
Direksi atau Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang
dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur
(Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang
memerlukannya.
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, seperti yang
dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana, Tinggi lantai ini harus
disesuaikan dengan tinggi lantai saluran yang telah ada/selesai dibangun, sehingga dalam pekerjaan
ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

PASAL 8
PAPAN NAMA KEGIATAN
Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan dengan ukuran 120x80 cm2
sebagai papan nama pemberitahuan yang berisikan informasi, Pekerjaan yang dilaksanakan,
Pembiayaan, Janga waktu pelaksanaan, Nama konsultan pengawa, Dan Nama Kontraktor
pelaksana. Papan nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan seluruh
beban yang timbul menjadi beban dan kewajiban pelaksana.

PASAL 9
PEKERJAAN BONGKARAN
9.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Bongkaran Ini meliputi jika terdapat lokasi yang harus dibongkar
9.2. Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Pemborong harus meminta ijin dulu kepada
Pihak User dan dalam hal pelaksanaannya hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan kerja.
2. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan dan diamankan sesuai
petunjuk dari User.
3. Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar site
4. Teknik pelaksanaan pembongkaran sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan
pelaksanaan.
5. Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar lingkup pekerjaan yang ada
di RAB, karena diakibatkan oleh kelalaian/kecerobohan Pemborong maka kerusakan
tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.

3
PASAL 10
PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN KEMBALI
10.1 Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsoran sehingga mengganggu
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya sampai pengurugan kembali hingga padat.
10.2 Pembersihan
Pemborong harus membersihkan dan menyingkirkan semua puing-puing bekas bongkaran di
dalam daerah pekerjaan.
10.3 Penggalian dan Penimbunan Kembali
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali, termasuk
pengupasan dan penimbunan kembali lapisan tanah atas (Top Soil) serta pekerjaan-
pekerjaan yang berhubungan dengan itu, yang disesuaikan dengan gambar-gambar.
2. Pelaksanaan
a. Penggalian
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman
yang perlu untuk dasar bangunan yang dipersyaratkan atau diperlihatkan pada gambar-
gambar.
Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu-batu dan bahan lain yang dijumpai
dalam pekerjaannya. Jika ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada
kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar-gambar maka penggalian harus
diperdalam, diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan Pengawas, untuk mana
pekerjaan ini akan dimulai sebagai pekerjaan tambah kurang.
Jika terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat disetujui oleh
Direksi atau Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus ditimbun kembali dengan
pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya tambahan kepada pemilik.
Pada pekerjaan penggalian untuk mencapai/membentuk permukaan tanah rencana maka
Pemborong harus mengusahakan dan meyakini bahwa pada pekerjaan galian tersebut
tidak merusak/mengganggu bangunan atau konstruksi yang sudah ada.
b. Penimbunan
Penimbunan dan Penimbunan kembali harus dilaksanakan didaerah-daerah ataupun
bagian-bagian pekerjaan, serta mengikuti ukuran-ukuran ketinggian. kemiringan-
kemiringan dan bentuk-bentuk seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar.
Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan
maksimum 20 cm. Padatkan sesuai dengan Instruksi Direksi atau Konsultan Pengawas.

4
Penimbunan dan timbun kembali, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas, harus
dari bahan galian pekerjaan ini.
Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan atau
bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
c. Perlindungan Terhadap Air
Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus dengan semua cara yang disetujui
Direksi atau Konsultan Pengawas, menjamin agar tidak terjadi genangan-genangan air
yang dapat mengganggu atau merusak semua pekerjaan galian atau urugan.
d. Penghamparan dan Pernadatan
Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20 cm gembur,
agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh ketebalannya. Tanah urugan
harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk mencapai kepadatan yang
dipersyaratkan.
10.4 Permukaan Tanah
Sebelum memulai suatu penggalian, Pemborong harus memeriksa permukaan tanah, baik
setempat maupun garis transisi yang tertera dalam kontrak adalah betul. Jika tidak sesuai
Pelaksana harus memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas, jika tidak
maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.
10.5 Tinggi Pendugaan (Peil)
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, seperti yang
dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana. Tinggi lantai ini harus
disesuaikan dengan tinggi lantai gedung yang telah ada/selesai dibangun, sehingga dalam pekerjaan
ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

5
BAB II
PEKERJAAN PASANGAN

PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
1.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu kali sesuai dengan
gambar dan persyaratan disini.
1.2 Bahan-bahan
1. Batu
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/retak. dan cara pengerjaannya
harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat timbris
tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Pipa
Pipa yang digunakan adalah diameter 2’ dengan kualitas Pipa PVC Maspion putih
4. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir.
5. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam, dan
unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air kerja atas
biaya sendiri.

1.3 Pemasangan
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan
dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu
melekat satu sama lain dengan sempurna. Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan
diketok ke tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan
integral di beberapa sisi luar dan dalam. batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk
menjadi bidang luar sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Ankor/Stek dipasang
dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10 cm sekelilingnya, sedalam 20 cm
tiap 1 m dengan diameter anker/stek minimum 10 mm.
Pemasangan Pipa Untuk Sulingan atau resapan air berjarak 1 meter antara pipa yang lainnya dengan
dimasukan injuk agar pipa tidak tersendat oleh tanah atau bahan lainnya yang dapat mengganggu
resapan air.
6
PASAL 2
PLESTER DAN ADUKAN
2.1 Lingkup Pekerjaan
Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang dijelaskan dalam
gambar-gambar pelaksanaan.
2.2 Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar. tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran-campuran lain.
2. Portland cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membantu dan
dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan. Hanya sebuah merk dari satu jenis
semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam, dan
unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air kerja atas
biaya sendiri.

2.3 Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 4 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh dinding
bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.
2.4 Pelaksanaan
1. Umum
Pergunakan peralatan yaug memadai. Bersihkan semua permukaani yang akan
diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Direksi atau Pengawas, dengan tebal
plesteran, kecuali bila dinyatakan lain < adalah 15 mm dengan toleransi minimum 13 mm
dan maksimum 25 mm.
2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan

7
bila ada izin dari Direksi atau Pengawas.
3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
a. Adukan pasangan batu : lihat Pekerjaan Pemasangan Batu.
b. Plesteran : Plesteran ke dinding batu kali.

PASAL 3
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI/PEKERJAAN LANTAI KERJA
3.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan lantai kerja ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
3.2 PERSYARATAN BAHAN
Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
kepada Direksi atau Konsultan Pengawas untuk disetujui.

3.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


3.3.1 Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang lantai kerja harus
dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya
dukung tanah yang maksimum, pemadatan dipergunakan alat timbris.
3.3.2 Untuk pasangan di atas pelat beton, pelat beton diberi lapisan dengan mutu k-100 dan
diberi pasir setebal minimum 3 - 5 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai,
terutama di daerah basah.
3.3.3 Lantai kerja beton tumbuk di atas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar- benar
rata, dengan memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah.

8
BAB III
PEKERJAAN FINISHING

PASAL 1
PEMBERSIHAN AKHIR/FINISHING

Pada Akhir Pekerjaan Seluruh Permukaan Pasangan Batu dan Sebagainya harus bersih dari sisa-
sisa semen dan kotoran lainnya. Gundukan-gndukan tanah bekas galian harus diratakan serta
bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar dari lokasi pekerjaan. Bila ada
bagian-bagian pekerjaan yang oleh suatu hal menyebabkan kecacatan pada bagian pekerjaan
tersebut belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka pelaksana wajib melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap bagian-bagian pekerjaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai