Anda di halaman 1dari 2

Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bangunan Rumah f.

f. Posisi kolom yang bersebelahan dengan dinding harus dipasang stek tulangan diameter 8mm
setiap jarak 60cm dengan panjang minimal 40cm (20cm stek ke dalam kolom dan 20cm
Sebelum memulai kegiatan, kontraktor harus mengajukan surat tertulis persetujuan untuk memulai suatu masuk ke celah dinding).
kegiatan kepada perwakilan departemen proyek dari pihak pertama (pihak developer).
g. Setelah selesai pekerjaan perakitan dan sebelum melakukan pengecoran beton, kontraktor
1. Bekisting (cetakan beton) harus mengajukan persetujuan tertulis kepada perwakilan departemen proyek dari pihak
developer yaitu persetujuan pekerjaan pembesian sudah benar dan boleh melanjutkan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bekisting beton adalah sbb :
pekerjaan pengecoran beton.
a. Menggunakan bahan bekisting berkualitas yang baik, lurus dan kuat.
3. Beton
b. Pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap getaran yang
a. Beton menggunakan ready mix sesuai mutu dalam spesifikasi teknis dengan slump
ditimbulkan pada saat pengecoran.
12cm±2cm dengan dilakukan pengetesan slump (lihat petunjuk cara pengetesan slump).
c. Setiap selesai pemasangan, harus diteliti ulang baik kekuatan maupun bentuk dan elevasi Setiap satu mobil ready mix dilakukan pengetesan mutu beton minimal 2 (dua) buah dengan
harus sesuai gambar. umur pengetesan 14 hari dan 28 hari.

d. Bekisting terbuat dari bahan yang baik sehingga mudah pada saat dilepaskan tanpa b. Khusus untuk volume pengecoran yang sedikit dapat menggunakan alat molen dengan
mengakibatkan kerusakan beton. campuran yang sesuai, mutu/ kualitas bahan yang bagus (bahan keras, bersih, tidak kotor)
termasuk menggunakan air bersih. Waktu pengadukan dalam molen harus sampai tercampur
e. Permukaan bekisting untuk pelat beton dipasang plastic cor, sebelum melakukan perakitan dengan baik dan sebelum di cor dilakukan pengetesan slump (lihat petunjuk cara pengetesan
besi. slump).
f. Setelah selesai pekerjaan bekisting, sebelum memulai perakitan pembesian, kontraktor harus 4. Beton bertulang
mengajukan persetujuan tertulis kepada perwakilan departemen proyek dari pihak developer
yaitu persetujuan pekerjaan bekisting sudah benar dan boleh melanjutkan pekerjaan a. Di pastikan semua pembesian dirakit dengan kuat sehingga pada waktu pengecoran tidak ada
perakitan pembesian. perubahan posisi/ bentuk.

2. Pembesian b. Sebelum pengecoran permukaan bekisting dibersihkan dari kotoran. Sesaat sebelum
pengecoran bekisting disiram dengan air bersih, ditunggu sampai permukaan bekisting tidak
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan pembesian untuk beton bertulang adalah sbb : tergenang air lagi, kemudian dilakukan pengecoran beton.
a. Kualitas besi sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi teknis (merk yang sesuai dalam c. Pemadatan beton selama pengecoran harus dilakukan dengan benar menggunakan vibrator
spesifikasi teknis) dengan kondisi besi ideal tidak berkarat/ keropos dengan toleransi karat agar beton padat (tidak keropos).
sedikit pada permukaan saja (belum sampai mengikis dari ketebalan besinya).
d. Penuangan campuran beton harus sedekat mungkin dengan permukaan bekisting, agar
b. Pemotongan besi dengan alat potong besi. campuran tidak mengalami pemisahan batuan. Semua besi beton harus tertutup dengan cor
c. Panjang besi sesuai ukuran dengan memperhatikan panjang penyaluran besi yaitu 40d (40 x beton, umumnya selimut beton minimal 2cm, kecuali ada ketentuan khusus.
diameter besi). e. Penggosokan permukaan beton dilakukan sesaat setelah penuangan campuran beton. Secara
d. Perakitan besi sesuai gambar dengan menggunakan bendrat yang bermutu baik. khusus dijelaskan pada point 5.

e. Mutu Decking beton/ beton tahu harus sama dengan mutu betonnya, dengan ketebalan f. Jika pada waktu pengecoran hujan, permukaan beton harus ditutup agar tidak ada air hujan
minimal 2 (dua)cm. Jarak decking beton harus cukup kuat menahan posisi pembesian tetap yang masuk ke dalam beton.
tidak berubah pada saat pengecoran. Decking untuk besi pelat bagian atas menggunakan kaki g. Bekisting kolom dilepas minimal 3 hari setelah pengecoran,untuk bekisting balok dan pelat
ayam dari besi dengan jarak minimal 90cm. lantai atas dilepas minimal 21 hari setelah pengecoran, dan untuk bekisting ringbalok dan
pelat dak atap dilepas minimal 14 hari setelah pengecoran; dengan mengajukan surat jarak 60cm. Pada saat pengecoran kolom beton bertulang, dipasang besi tersebut, yang
persetujuan pembukaan bekisting ke perwakilan departemen proyek dari pihak developer. masuk kedalam kolom beton minimal 20cm, jadi total panjang besi minimal 40cm.

h. Setelah bekisting dibuka, segera dilakukan proses curing (perawatan beton) dilakukan setelah d. Pekerjaan plester dilakukan dapat menggunakan semen atau mortar yang telah ditentukan
24jam selesai pengecoran agar beton tidak retak dengan cara pengiraman permukaan beton (jika belum ditentukan, harus mengajukan terlebih dahulu merk yang akan digunakan dan
dengan air bersih, curing kolom beton minimal 7 hari berturut-turut, curing balok dan pelat setelah di ACC oleh owner (departemen Design) baru boleh mulai pekerjaan. Ketebalan
beton minimal 28 hari berturut-turut. plesteran minimal 1.5cm, maksimal 3cm. Sebelum dimulai pekerjaan plesteran dan untuk
menghindari plesterannya terjadi keretakan, permukaan pasangan bata ringan harus disiram
dengan air bersih agar bersih dari debu/ kotoran dan agar air dari adukan plesteran tidak
5. Cara finishing permukaan lantai cor beton ekspos: Kata finishing pada cor beton dapat didefinisikan terserap ke dalam bata ringan.
sebagai proses meratakan, menghaluskan dan memadatkan sehingga menghasilkan permukaan cor e. Pertama dibuat kepalaan secara vertical setiap jarak 2m sebagai acuan ketebalan plesteran
beton yang diinginkan. dengan campuran yang telah ditentukan.Perataan plesteran menggunakan jidar hollow
a. Screeding: untuk meratakan permukaan cor beton yang sudah tertuang ke dalam bekisting aluminium 4x4cm, digosok secara konsisten dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah.
dengan alat screed (terbuat dari balok kayu atau hollow aluminium dengan permukaan sisi f. Permukaan plesteran harus halus, rata dan tidak bergelombang dengan warna plesteran yang
yang rata). Meratakan cor beton dengan alat screed seperti gerakan menggergaji yang sama (tidak belang).
dilakukan minimal oleh dua orang, proses ini diulang sampai hasil permukaannya rata dan
tidak berlubang atau tidak bergelombang. g. Acian dilakukan setelah plesteran benar-benar dalam kondisi kering (jika plesterannya
menggunakan adukan semen perlu 3 minggu dari selesai pekerjaan plesteran, jika
b. Floating : tujuannya untuk menghilangkan ketidak teraturan pada permukaan beton yang plesterannya menggunakan mortar perlu 1 minggu dari selesai pekerjaan plesteran. Bahan
tersisa setelah screeding. Proses floating ini dilakukan dengan alat pelampung kayu (papan acian sesuai dengan spesifikasi teknis. Jika
kayu yang tipis atau lainnya seperti aluminium) dengan ukuran panjang sekitar 1.5m dan lebar
20cm dengan panjang total sekitar 3m. Floating dilakukan dengan gerakan maju dan mundur 7. Kualitas bahan :
hingga benar-benar hilang (rata) sisa-sisa cor beton dari proses screeding sebelumnya.
a. Semen : merk sesuai yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis. Semen pada waktu
c. Trowelling : finishing akhir halus yang keras dan tahan abrasi dengan alat scrub (dapat digunakan dalam bentuk bubuk/ powder, tidak beku (tidak membatu).
menggunakan alat khusus trowel dan dapat menggunakan floor hardener jika ditentukan
b. Pasir: Pasir sungai dengan warna agak gelap. Bersih, tidak terlalu halus, tidak mengandung
dalam spesifikasi)jika tidak, dapat menggunakan alat sederhana dari bahan baja atau
aluminium atau karet. Ukuran scrub standarnya dengan panjang 25cm sampai 50cm dan lebar lumpur, tidak mengandung organic.
8cm sampai 12cm. Trowelling ini diperlukan untuk merapihkan permukaan sudut-sudut yang c. Agregat (batu pecah/ split): Keras, ukuran 1 sampai 2cm, tidak banyak yang pipih, dan gradasi
belum selesai secara memuaskan dalam proses floating. Trowelling ini harus dilakukan tidak seragam, bersih (tidak berlumpur).
setelah semua kelebihan air pada cor beton telah menguap.
d. Air : Gunakan air bersih, tidak bewarna, dan tidak berbau, tidak mengandung mineral yang
6. Dinding bata ringan dapat merusak campuran / adukan.
a. Kondisi bahan bata ringan harus bersih dari tanah, lumpur, minyak, dan lain-lain. e. Bata ringan : merk sesuai dengan yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis. Ukuran
b. Pemasangan bata ringan menggunakan perekat thinbed tebal minimal 2mm dengan alat utuh / tidak pecah.
khusus, di-aplikasikan / dipasang ke seluruh permukaan sisi bata ringan (bidang horizontal f. Mortar: merk sesuai dengan yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis.
dan vertical) selebar tebal bata ringan. Secara vertical dan horizontal harus tegak lurus / lot.

c. Pasangan bata ringan yang langsung berhubungan dengan kolom beton bertulang, maka
dipasang besi diameter minimal 8mm sepanjang 20cm masuk ke celah bata ringan setiap

Anda mungkin juga menyukai