Anda di halaman 1dari 12

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang

Berorientasi pada Pendekatan Saintifik

Nur Mei Ningsih1


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP Muhammadiyah Kotabumi

Abstrak

Learning in the educational system can not be separated from the development of
science and technology. The development of education notes that the era of the
XXI Century there was a great shift on learning. Fundamental changes to access
to information, computing, automation, and communication impact on the
learning model of the XXI Century that directs learners into the focus of learning.
Learners are conditioned actively so that the learning center is centered on the
student centered. In the curriculum 2013 Indonesian language learning in text-
based schools or more focused on the text. Text-based learning involves a process
by which teachers help students produce text and gradually reduce aid so that
students are able to produce text independently. Through these texts besides being
taught linguistics also integrated character education. Especially through
scientific or scientific approach, the formation of characters will be easily
realized. In a scientific approach, students are asked to observe, question, try,
associate, and communicate / summarize the core of the material related to
learning Indonesian.
Kata Kunci: Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks, pendekatan saintifik

1. PENDAHULUAN pembelajaran merupakan inovasi yang


Salah satu permasalahan terus dilakukan. Salah satu inovasi tersebut
pendidikan yang menjadi prioritas adalah adalah mengubah paradigma pembelajaran
masalah kualitas pendidikan, khususnya dari pembelajaran yang berpusat pada guru
kualitas pembelajaran. Dari berbagai menjadi pembelajaran yang berpusat pada
kondisi dan potensi yang ada, upaya yang siswa. Pendekatan pembelajaran yang
dapat dilakukan untuk peningkatan dilakukan di sekolah selama ini berpusat
kualitas pembelajaran di sekolah adalah pada guru atau berbasis mengajar, artinya
mengembangkan pembelajaran yang bahwa salam proses pembelajaran guru
berorientasi pada peserta didik dan lebih banyak memberi materi yang berupa
memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan pengetahuan.
pendidikan yang berkelanjutan. Pada kondisi sekarang ini
Upaya peningkatan mutu pembelajaran tidak lagi bersifat
pendidikan melalui perbaikan proses konvensional yang lebih menekankan pada

1 Tenaga Pengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Kotabumi
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik
(Nur Mei Ningsih)

pengajarnya, tetapi diubah menjadi Kurikulum 2013 untuk sekolah menengah


berpusat pada peserta didik atau berbasis atas mata pelajaran bahasa Indonesia, SKL
belajar. Adapun ciri utama dalam dibagi menjadi tiga ranah yaitu, ranah
pembelajaran berbasis belajar sikap, ranah pengetahuan, dan ranah
supayaterbangunnya kemandirian siswa keterampilan. Isi ketiga ranah tersebut
untuk membangun pengetahuan dan terlampir dalam Permendikbud Nomor 54
ketrampilan di dalam dirinya sendiri dari Tahun 2013.
berbagai variasi informasi melalui Dalam kurikulum 2013 pembela-
interaksi dalam pembelajaran di sekolah. jaran bahasa Indonesia di sekolah berbasis
Pembelajaran dalam sistem teks atau lebih difokuskan pada teks.
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari Melalaui teks-teks tersebut selain diajarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu kebahasaan juga diintegrasikan
teknologi. Perkembangan pendidikan pendidikan karakter. Melalui membaca
mencatat bahwa era Abad XXI terdapat teks peserta didik mampu memperbaiki
pergeseran yang sangat besar tentang sikap untuk lebih berkarakter. Terlebih
pembelajaran. Perubahan yang mendasar melalui pendekatan saintifik atau ilmiah
terhadap akses informasi, komputasi, pembentukan karakter akan mudah
otomatisasi, dan komunikasi berdampak terealisasikan. Dalam pendekatan saintifik,
terhadap model pembelajaran Abad XXI siswa diminta unntuk mengamati,
yang mengarahkan pembelajar menjadi menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
fokus dari pembelajaran. Pembelajar mengomunikasikan.
dikondisikan aktif sehingga pusat Kegiatan-kegiatan tersebut dilaku-
pembelajaran bertumpu kepada pembelajar kan dengan integrasi pembentukan sikap,
atau peserta didik (student centered). misal mengamati dengan tanggung jawab,
Proses pembelajaran yang bertumpu pada menanya dengan santun, mencoba dengan
peserta didik, harapanya supaya peserta jujur, dan mengasosiasi dan mengomuni-
didik bukan hanya mendapatkan kasikan dengan proaktif. Sikap baik
pengetahuan saja, tetapi terampil juga tersebut akan terus ditanamkan dalam
dalam menerapkan apa yang sudah didapat setiap pembelajaran sehingga ketika
melalui proses pembelajaran. Proses peserta didik sudah terbiasa dengan sikap
pembelajaran yang dilakukan tentu tidak baik kebiasaan itu akan menjadi sifat,
terlepas dari kurikulum yang diacu, dalam ketika peserta didik yang menjadi generasi
hal ini kurikulum yang digunakan adalah penerus sudah menjadi pribadi yang baik
kurikulum 2013.

32
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

tentu saja akan mengembalikan identitas Dalam kurikulum 2013 selain


bangsa menjadi bangsa yang bermartabat. dilakukan pengembangan kompetensi juga
Pembelajaran berbasis teks meru- ditanamkan pendidikan karakter.
pakan pembelajaran yang berorientasi pada Kurikulum 2013 memuat empat kopetensi
kemampuan siswa untuk menyusun teks. yakni religius, social, pengetahuan, dan
Bagaimana peserta didik mampu keterampilan. Berdasarkan keempat
mengonstruksi-kan pengetahuannya dan kompetensi religius dan social, ini sudah
terampil menyusun serta mampu mewakili pada pengembangan karakter
mengembangkan teks. Metode pembelaja- pada diri sndiri. Nilai karakter tersebut
ran ini mendasarkan pada pemodelan teks dapat mengembangkan kepribadian peserta
dan analisis terhadap fitur-fitur secara didik untuk menjadi lebih baik. Dengan
eksplisit serta fokus pada hubungan antara harapan kompetensi lulusan tidak hanya
teks dan konteks penggunaanya. Dalam menjadi pribadi yang cerdas tetapi juga
proses pembelajaran ini mengarah pada menjadi pribadi yang baik. Pendidikan
peserta didik agar mampu memahami dan karakter diintegrasikan dalam setiap mata
memproduksi teks baik secara lisan pelajaran, misalnya pada mata pelajaran
maupun secara tulisan dalam berbagai bahasa Indonesia di sekolah menengah
konteks. atas dengan mata pelajaran lain seperti
agama PKn, sehingga pembelajaran
2. PEMBAHASAN
menjadi holistic.
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kurikulum 2013 untuk mata
Berbasis Teks
pelajaran bahasa Indonesia menggunakan
Pembelajaran adalah kegiatan yang
teks dalam sarana pembelajarannya. Oleh
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
karena itu, dapat dinyatakan bahwa
untuk mencapai kompetensi yang
kurikulum 2013 untuk mata pelajaran
diharapkan. Dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia berbasis teks. Hal
tentunya melibatkan dua unsur yang tidak
tersebut terlampir dalam Permendikbud
terpisahkan yaitu antara pendidik (guru)
Nomor 69 Tahun 2013. Pada jenjang
dan peserta didik (siswa). Kompetensi
SMA/MA dan SMK/MAK terdapat 15
yang akan dicapai dalam kegiatan
jenis teks yaitu (1) teks anekdot, (2) teks
pembelajaran mengacu pada standar
eksposisi, (3) teks laporan hasil observasi,
kompetensi lulusan (SKL) berdasarkan
(4) teks prosedur kompleks, (5) teks
jenjang masing-masing (Priyatni, 2014:
negosiasi, (6) teks cerita pendek, (7) teks
270).
pantun, (8) teks cerita ulang, (9) teks

33
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik
(Nur Mei Ningsih)

eksplanasi komplek, (10) teks film/darma, d) Teks Prosedur Komleks


(11) teks cerita sejarah, (12) teks berita, Teks prosedur kompleks adalah
(13) teks iklan, (14) teks editorial/opini, teks yang berisi langkah-langkah
dan (15) teks novel. Lima belas jenis teks untuk melakukan sesuatu, dari
inilah yang akan disampaikan dalam setiap langkah-langkah itu tidak
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dapat diganti atau dihilangkan.
menengah atas. Adapun pengertian singkat Struktur teks prosedur komplek
dari kelima belas jenis teks ini adalah adalah tujuan langkah-langkah.
sebagai berikut,( Priyatni: 2014:66) e) Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang
a) Teks Anekdot
berisi pemecahan persoalan dengan
Teks anekdot adalah jenis teks
mencari penyelesaian diantara
yang berisi peristiwa-peristiwa
pihak-pihak yang yang memiliki
lucu, konyol, atau menjengkelkan
perbedaan kepentingan. Struktur
sebagai akibat dari krisis yang
teks negosiasi adalah pembukaan,
ditanggapi dengan reaksi. Struktur
isi, dan penutup.
teks anekdot adalah abstraksi
f) Teks Cerita Pendek
orientasi krisis reaksi koda.
Teks cerita pendek tergolong
b) Teks Eksposisi
kedalam gender sastra. Tek cerita
Teks eksposisi adalah jenis teks
pendek seperti narasi. Struktur
yang berisi pernyataan pendapat
teksnya seperti yang tercermin
atau suatu usulan disertai
dalam unsur inrtinsik cerpen yaitu
argumentasi yang tepat atau kuat.
pada alur ceritanya.
Struktur dari teks eksposisi adalah
g) Teks Pantun
pernyataan (tesis) argumentasi
Teks pantun juga tergolong gender
penegasan ulang pendapat.
sastra, pantun atau syair lama
c) Teks Laporan Hasil Observasi
memiliki bentuk paragraf pertama
Teks laporan adalah teks yang
berupa sampiran dan paragraf
berisi penjabaran umum mengenai
berikutnya adalah isi. Biasanya
sesuatu yang didasarkan pada hasil
pantun juga bersajak AB, AB.
observasi. Struktur teks laporan
h) Teks Eksplanasi Komplek
adalah pernyataan
Teks eksplanasi adalah jenis teks
umum/klasifikasi/anggota yang
yang berisi penjelasan hubungan
dilaporkan.
logis dari beberapa peristiwa. Pada

34
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

teks eksplanasi, sebuah peristiwa siswa dalam memproduksi teks dan secara
muncul karena ada peristiwa lain bertahap mengurangi bantuan tersebut
sebelumnya dan peristiwa tersebut sampai siswa mampu memproduksi teks
mengakibatkan peristiwa yang lain sendiri. Melalui teks yang diberikan
lagi sesudahnya. Srtuktur teks kepada peserta didik, supaya peserta didik
eksplanasi adalah pernyataan tersebut mampu memproduksi untuk
umum urutan alasan logis. menjadi lebih baik.
i) Teks Film/Drama Emilia (2011:33) menyatakan bahwa
Teks film atau drama juga teks merupakan satu kesatuan bahasa
tergolong teks gender sastra. teks lengkap secara sosial dan kontekstual yang
drama diungkapkan degan dialog mungkin bisa dalam bentuk bahasa lisan
antartokoh. maupun tulisan. Teks selalu dibuat dalam
Melalui teks-teks tersebut selain di konteks. Kata konteks selalu mengacu
ajarkan ilmu kebahasaan juga pada elemen-elemen yang menyertai teks.
ditanamkan pendidikan karakter. Konteks memiliki peran yang sangat
Pendidikan karakter yang dimaksud penting dalam penggunaan bahasa, karena
yaitu mengimplementasikanKI 1 danKI apa yang ditulis atau yang dikatakan
2 kedalam setiap proses pembelajaran. sangat tergantung pada topik, kapan dan
KI 1 sebagai ranah sikap spiritual akan dimana.
ditanamkan dengan mengsyukuri
B. Prinsip Pembelajaran Berbasis Teks
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa
Emilia (2011:21—22) menyatakan
Indonesia dan menggunakannya untuk
prinsip utama pembelajaran berbasis teks
sarana berkomunikasi untuk
yaitu:
mempersatukan bangsa. KI 2 sebagai
a) Menekankan pentingnya guru
ranah sikap sosial yaitu menanamkan
mengembangkan kesadaran siswa
sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan
bahwa setiap teks merupakan
santun dalam setiap kegiatan
kreasi unik dari seorang penulis
pembelajaran. Dalam pembelajaran
yang unik juga dan bersifat
berbasis teks guru mengenalkan teks dan
relative.
tujuannya, serta fitur-fitur, membimbing
b) Menganggap belajar bahasa
siswa memproduksi teks melalui proses
sebagai aktivitas social yang
pemberian bantuan.
meniscayakan kebergantungan
Pembelajaran berbasis teks
antarsiswa dan masyarakat (teman,
melibatkan proses dimana guru membantu

35
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik
(Nur Mei Ningsih)

guru, orang tua) yang membantu Kompete


Langkah
Kegiatan nsi yang
dalam mencapai hasil belajar yang Pembelaj
Belajar Dikemba
aran
lebih baik. ngkan
atau dengan mencari
c) Menekankan bahwa belajar akan
alat) informasi
berjalan lebih efektif jika guru Menanya Mengajukan Mengemb
menerangkan secara eksplisit pertanyaan angkan
tentang kreativitas
kemampuan yang diharapkan. informasi yang , rasa
tidak dipahami ingin
Kebijakan Nasional tentang dari apa yang tahu,
diamati atau kemampu
Pembelajaran dalam Permendikbud No. pertanyaan an
81A tahun 2013 Lampiran IV, Proses untuk merumusk
mendapatkan an
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman informasi pertanyaa
belajar pokok yaitu: tambahan n untuk
tentang apa yang membentu
a) mengamati; diamati k pikiran
b) menanya; (dimulai dari kritis yang
pertanyaan perlu
c) mengumpulkan informasi; faktual sampai untuk
d) mengasosiasi; dan ke pertanyaan hidup
yang bersifat cerdas dan
e) mengkomunikasikan. hipotetik) belajar
Kelima pembelajaran pokok tersebut sepanjang
hayat.
dalam praktek di sekolah jenjang Mengump - melakukan Mengemb
pendidikanMenengah dikenal dengan ulkan eksperimen angkan
informasi/ - membaca sikap
pendekatan saintifik..Kelima pengalaman eksperime teliti,
sumber lain
di atas dapat dirinci dalam berbagai n selain buku jujur,sopa
teks n,
kegiatan belajar dalam tabel berikut:
- mengamati mengharg
objek/ ai
kejadian/ pendapat
C. Keterkaitan antara Langkah
- aktivitas orang
Pembelajaran dengan Kegiatan
- wawancara lain,
Belajar dan Kompetensi Pembelajar
dengan kemampu
narasumber an
berkomun
Kompete ikasi,
Langkah
Kegiatan nsi yang menerapk
Pembelaj
Belajar Dikemba an
aran
ngkan kemampu
Mengamat Membaca, Melatih an
i mendengar, kesunggu mengump
menyimak, han, ulkan
melihat (tanpa ketelitian, informasi

36
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

Kompete Kompete
Langkah Langkah
Kegiatan nsi yang Kegiatan nsi yang
Pembelaj Pembelaj
Belajar Dikemba Belajar Dikemba
aran aran
ngkan ngkan
melalui berbeda
berbagai sampai
cara yang kepada yang
dipelajari, bertentangan.
mengemb Mengkom Menyampaikan Mengemb
angkan unikasi- hasil angkan
kebiasaan kan pengamatan, sikap
belajar kesimpulan jujur,
dan berdasarkan teliti,
belajar hasil analisis toleransi,
sepanjang secara lisan, kemampu
hayat. tertulis, atau an
Mengasosi - mengolah Mengemb media lainnya berpikir
asikan/ informasi angkan sistematis,
mengolah yang sudah sikap mengungk
informasi dikumpulkan jujur, apkan
baik terbatas teliti, pendapat
dari hasil disiplin, dengan
kegiatan taat singkat
mengumpulka aturan, dan jelas,
n/eksperimen kerja dan
maupun hasil keras, mengemb
dari kegiatan kemampu angkan
mengamati an kemampu
dan kegiatan menerapk an
mengumpulka an berbahasa
n informasi. prosedur yang baik
- Pengolahan dan dan benar.
informasi kemampu
yang an
dikumpulkan berpikir D. Langkah-langkah Pembelajaran
dari yang induktif Bahasa Indonesia Menggunakan
bersifat serta
menambah deduktif Pendekatan Saintifik.
keluasan dan dalam
kedalaman menyimp
sampai ulkan . a) Melakukan Pengamatan
kepada Pada langkah ini siswa mengamati
pengolahan
informasi penomena dengan panca indera
yang bersifat (mendengar, melihat, membau,
mencari solusi
dari berbagai meraba, mengecap) dengan atau tanpa
sumber yang alat untuk menemukan masalah.
memiliki
pendapat yang Penomena ini dapat berupa kejadian /

37
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik
(Nur Mei Ningsih)

keadaan alam, peristiwa/situasi sosial/ atau karya maupun yang tidak


interaksi/komunikasi verbal (bahasa). berwujud seperti gagasan atau ide.
b) Merumuskan Pertanyaan
Pembelajaran berbasis teks
Siswa merumuskan pertanyaan
dilakukan pada satuan teks dengan tujuan
berangkat dari masalah yang diperoleh
untuk melaksanakan berbagai tindakan
dari pengamatan. Pertanyaan yang
komunikatif secara bermakana dengan
dirumuskan jawabanya akan berupa
menggunakan teks-teks yang bermanfaat
pengetahuan factual, konseptual, dan
dalam kehidupan peserta didik secara
metakognitif yang relevan dengan
reseptif dan produktif, secara lisan maupun
indicator pencapaian kompetensi.
tulisan, diberbagai konteks yang relevan
c) Mencoba atau mengumpulkan data
dengan kehidupan siswa dalam kegiatan
atau informasi
mendengarkan, berbicara, membaca, dan
Siswa mengumpulkan informasi/data
menulis yang terintegrasi secara alami
dengan satu atau lebih teknik yang
dalam kegiatan komunikatif yang
sesuai, misalnya eksperiment,
bermakna.
pengamatan, wawancara, survey dan
membaca dokumen.
2.Pendekatan Saintifik dalam
d) Mengasosiasi data atau informasi Kurikulum 2013
Pada tahap ini siswa menggunakan
A. Definisi Pendekatan Saintifik
informasi atau data yang sudah
dikumpulkan untuk menjawab Permendikbud No. 65 tahun 2013

pertanyaan dan menarik simpulan. tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

e) Mengomunikasikan dan Menengah telah mengisyaratkan

Siswa menyampaikan jawaban atas tentang perlunya proses pembelajaran yang

pertanyaan secara lisan ataupun secara dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan

tertulis saintifik. Upaya penerapan dengan

f) Mencipta pendekatan saintifik proses pembelajaran

Siswa mencipta/ menginovasi produk/ ini sering disebut sebagai ciri khas yang

model, gagasan dengan pengetahuan menjadi kekuatan tersendiri dari

yang telah diperoleh. Mencipta keberadaan kurikulum 2013 yang menarik

merupakan penerapan dari untuk dipelajari dan dielaborasikan lebih

pengetahuan yang diperoleh, hasilnya lanjut.

berupa sesuatu yang berwujud produk

38
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

Pendekatan saintifik merupakan atau situasi spesifik untuk kemudian


metode yang bisa digunakan oleh para menarik simpulan secara menyeluruh.
ilmuwan dalam menerapkan pengetahuan/
teori/ konsep. Pendekatan saintifik dapat B. Prinsip-prinsip Pembelajaran
dipahami sebagai pembelajaran yang dengan Pendekatan Saintifik adalah
terdiri atas kegiatan mengamati, menanya, sebagai berikut.
merumuskan pertanyaan, mengumpulkan
a) Berpusat pada peserta didik yaitu
informasi dengan satu atau lebih teknik,
kegiatan aktif peserta didik secara
menalar/ mengasosiasi, dan
fisik dan mental dalammembangun
mengomunikasikan jawaban/simpulan
makna atau pemahaman suatu
(Kemntrian Pendidikan dan kebudayaan:
konsep, hokum dan prinsip.
2016:29).
b) Membentuk student’s self concept
Berdasarkan Direktorat Pembinaan
yaitu membangun konsep
Sekolah Menengah Pertama (2013:13)
berdasrkan pemahaman sendiri
dijelaskan bahwadengan pendekatan
c) Menghindari verbalisme.
saintifik dapat didefinisikan sebagai
d) Memberikan kesempatan kepada
pembelajaranyang dirancang sedemikian
siswa untuk mengasimilasi dan
rupa sehingga peserta didik secara aktif
mengakomodasi konsep, hokum
mengonstruksi konsep, hokum, dan prinsip
dan prinsip.
melalui tahapan-tahapan mengamati
e) Mendorong terjadinya peningkatan
(untuk mengidentifikasikan atau
kecakapan berpikir siswa.
menemukan masalah), mengajukan
f) Meningkatkan motivasi belajar
pertanyaan atau merumuskan masalah,
siswa.
mengajukan atau merumuskan hipotesis,
g) Memberikan kesempatan kepada
mengumpulkan data dengan berbagai
siswa untuk melatih kemampuan
teknik, menganalisis data dan menarik
dalam komunikasi.
simpulan, dan mengomunikasikan konsep,
h) Memungkinkan adanya proses
hokum, dan prinsip yang ditentukan.
validasi terhadap konsep, hokum,
Sementara dalam Kementrian
dan prinsip yang dikonstruksikan
Pendidikan dan Kebudayaan (2014:23)
siswa dalam struktur kognitifnya.
dikemukakan bahwa pendekatan saintifik
i) Melibatkan keterampilan proses
mengedepankan penalaran induktif
sains dalam mengonstruksikan
dibandingkan dengan penalaran deduktif.
konsep, hokum, dan prinsip.
Penalaran induktif memandang fenomena

39
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik
(Nur Mei Ningsih)

j) Melibatkan proses kognitif yang guru mengumpulkan informasi tentang


potensial dalam merangsang perkembangan belajar yang dilakukan
perkembangan intelektual, siswa (Suwartono: 2014:36).
khususnya keerampilan berpikir
C.Tujuan Pembelajaran
tingkat tinggi siswa (Kementerian
a) Meningkatkan kemampuan intelektual,
Pendidikan dan kebudayaan: 2016:
khususnya kemampuan berpikir tingkat
30)
tinggi siswa;
Banyak para ahli yang meyakini b) Membentuk kemampuan siswa dalam
bahwa melalui pendekatan saintifik selalu menyelesaikan suatu masalah secara
menjadikan siswa lebih aktif dalam sistematik;
mengonstruksikan pengetahuan dan c) Melatih siswa dalam mengomuni-
keterampilan, juga mendorong siswa untuk kasikan ide, khususnya menulis karya
melakukan penyelidikan guna menemukan ilmiah;
fakta dari fenomena atau kejadian. d) Memperoleh hasil belajar yang tinggi;
Artinya dalam proses pembelajaran e) Mengembangkan karakter siswa
siswa dibelajrkan dan dibiasakan untuk
Dalam proses pembelajaran bahasa
menemukan kebenaran ilmiah. dalam
Indonesia dengan pendekatan saintifik,
penerapan pendekatan saintifik menuntut
guru memiliki peran untuk merancang
adanya perubahan setting dan bentuk
pembelajaran dengan baik, misalnya dalam
pembelajaran tersendiri yang berbeda
merumuskanindikatordan menentukan
dengan pendekatan konvensional.
tujuan pembelajaran, sampai dengan
Pendekatan saintifik hendaknya
merancang instrument penilaian.
diberikan sejak/mulai usia dini, dan
Sedangkan peserta didik memiliki peran
dilakukan secara bertahap, karena pada
sebagai peserta didik dalam aktivitasnya
saat ini anak mulai berpikir abstrak yang
harus selalu aktif dalam melakukan
sangat sederhana kemudian berpikir sangat
pengamatan, mengajukan pertanyaan
kompleks sesuai dengan kemampuan
secara kritis, mengumpulkan informasi,
berpikirnya untuk dapat ditingkatkan
mengomunikasikan, dan mampu untuk
kembali. Berdasarkan Permendikbud
menyajikan, serta mampu untuk
nomor 66 tahun 2013 bahwa penilaian
menyimpulkan isi materi.
pada pendekatan saitifik menggunakan
Proses pembelajaran melalui
penilaian nyata. Penilaian nyata yang
pendekatan saintifik, siswa lebih banyak
dimaksudkan dalam proses pembelajaran
untuk berdiskusi atau berkolaboratif

40
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

dengan siswa lain, dengan maksud siswa terealisasikan. Dalam pendekatan saintifik,
secara mandiri mampu mengumpulkan, siswa diminta unntuk mengamati,
menanya, menafsirkan, mengomunika- menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
sikan, serta mampu menyajikan materi mengomunikasikan. Kegiatan-kegiatan
yang didiskusikan. tersebut dilakukan dengan integrasi
pembentukan sikap, misal mengamati
3. PENUTUP
dengan tanggung jawab, menanya dengan
A. Simpulan santun, mencoba dengan jujur, dan
Pembelajaran bahasa Indonesia mengasosiasi dan mengomunikasikan
berbasis teks maksudnyaguru dengan proaktif. Sikap baik tersebut akan
mengenalkan teks dan tujuannya, serta terus ditanamkan dalam setiap
fitur-fitur, membimbing peserta didik pembelajaran sehingga ketika peserta didik
memproduksi teks melalui proses sudah terbiasa dengan sikap baikkebiasaan
pemberian bantuan. Pembelajaran berbasis itu akan menjadi sifat, ketika peserta didik
teks melibatkan proses dimana guru yang menjadi generasi penerus sudah
membantu peserta didik dalam menjadi pribadi yang baik tentu saja akan
memproduksi teks dan secara bertahap mengembalikan identitas bangsa menjadi
mengurangi bantuan supaya peserta didik bangsa yang bermartabat.
mampu memproduksi teks secara mandiri.
B. Saran
Adapun teks dalam pembelajaran
bahasa Indonesia meliputi (1) teks 1) Guru bahasa Indonesia dapat

anekdot, (2) teks eksposisi, (3) teks menerapkan kurikulum 2013

laporan hasil observasi, (4) teks prosedur dengan pendekatan saintifikmelalui

kompleks, (5) teks negosiasi, (6) teks tahapan mengamati, menanya,

cerita pendek, (7) teks pantun, (8) teks merumuskan pertanyaan,

cerita ulang, (9) teks eksplanasi komplek, mengumpulkan informasi dengan

(10) teks film/darma, (11) teks cerita satu atau lebih teknik,

sejarah, (12) teks berita, (13) teks iklan, menalar/mengasosiasi, dan

(14) teks editorial/opini, dan (15) teks mengomunikasikan

novel.Melalaui teks-teks tersebut selain jawaban/simpulan.

diajarkan ilmu kebahasaan juga 2) Guru Bahasa Indonesia dapat

diintegrasikan pendidikan karakter. melaksanakan berbagai tindakan

Terlebih melalui pendekatan saintifik atau komunikatif secara bermakana

ilmi ah pembentukan karakter akan mudah dengan menggunakan teks-teks

41
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berbasis Teks yang Berorientasi pada Pendekatan Saintifik
(Nur Mei Ningsih)

yang bermanfaat dalam kehidupan


peserta didik secara reseptif dan
produktif, secara lisan maupun
tulisan;
3) Siswa dapat mengonstruksi teks
secara mandiri

Daftar Pustaka
Emilia, E.2011. Pendekatan Genre-Based
dalam Pengajaran Bahasa Inggris.
Petunjuk untuk Guru. Bandung:
Rizqi Press
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. 2016.
Panduan Pembelajaran untuk
Sekolah Menengah.
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: BPSDMPKMP
Suwartono. 2014. Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Andi
Tri Priyatni Endah.2014. Desain
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam Kurikulum 2013. Cahaya
Prima Sentosa: Jakarta.
Prastowo, Andi.2011. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif
(menciptakan metode yang menarik
dan menyenangkan) Yogyakarta:
Diva Press
Permendikbud nomor 81A tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum
2013

42

Anda mungkin juga menyukai