1378 4704 1 PB
1378 4704 1 PB
e-ISSN: 2549-5054
Abstrak
Mitos dan kepercayaan merupakan bagian dari budaya yang telah hidup lama di masyarakat
Indonesia. Dalam prakteknya, masyarakat lebih mendahulukan mitos dan kepercayaan
dibandingkan logika. Untuk merubah perilaku tersebut, perlu adanya strategi-strategi tenaga
kesehatan khususnya bidan untuk merubah pola pikir masyarakat tradisional menjadi lebih
modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran bidan dalam meluruskan
pandangan masyarakat terkait mitos dan kepercayaan pada ibu hamil, bersalin dan nifas. Metode
penelitian dilakukan secara kualitatif menggunakam metode pendekatan fenomenologi. Informan
yang dipilih merupakan bidan baik dari rumah sakit dan puskesmas yang pernah menangani
pasien dengan perilaku tradisional. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan
triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku tradisional masih dilakukan
karena adanya tetua desa atau orang tua pasien yang masih mempercayai dan menyarankan anak
untuk melakukannya. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan yang dilakukan tidak hanya diberikan
kepada pasien saja, melainkan kepada kerabat juga. Adanya kerjasama kemitraan dengan dukun,
kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat membantu bidan dalam menyebarkan informasi
kesehatan agar perilaku masyarakat dapat menjadi lebih baik.
Abstract
Myths and beliefs were an integral part of the culture of Indonesia. Nowadays, there were people
who prefer myths and beliefs than logic. To change that, we especially midwife need more
strategies how to make them understand pros and cons of their beliefs. The aim of this study was
to describe midwife’s role in enlightning people’s view on myths and beliefs around pregnancy,
delivery and postpartum period. This study uses a qualitative method with phenomenology
approach. The informants are midwives who work in primary health care and hospital who have
been handling patients practicing traditional behavior. Data collected by interviewing informants
and analyzed using theory triangulation. The results of this study show that patients still
practicing traditional behavior because of their parents and their oldest suggestion. Therefore, the
family and relative should be educated about medical perspective toward myths and beliefs.
Cooperating with traditional birth attendants, cadres, community and religion leaders to
informing people is very helpful in changing people’s behavior.
137
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
wilayahnya dan telah diturunkan dari kaitannya dengan mitos dan kepercayaan
generasi ke generasi. Beberapa seputar kehamilan, persalinan dan nifas
kepercayaan tersebut muncul tidak khususnya pada masyarakat tradisional
hanya dari kepercayaan terdahulu saja, yang terbilang minoritas di zaman ini[7].
terkadang muncul dan berkembang
mengikuti perkembangan praktek 2. Metode
kesehatan. Hingga saat ini, beberapa Penelitian kualitatif ini menggunakan
praktek kesehatan tradisional masih pendekatan studi fenomenologi, dimana
dipraktekkan di beberapa wilayah peneliti menggali dan memaknai
Indonesia, yang mana praktek tersebut informasi yang didapatkan dari informan
ada yang memberikan dampak positif seputar pengalamannya dalam
dan ada pula yang berdampak negatif memberikan pelayanan kepada ibu hamil,
seperti memperlambat proses ibu bersalin dan ibu nifas yang masih
pendiagnosaan maupun pemberian mempercayai mitos dan menjalankan
treatment[1,2,3]. budaya atau ritual yang bersangkutan
Meskipun informasi kesehatan dengan kehamilan, persalinan dan masa
telah disampaikan, masih banyak nifas[8]. Informan dalam penelitian ini
ditemukan masyarakat yang diambil menggunakan teknik purposive
mengabaikannya. Masyarakat lebih sampling yaitu peneliti memilih
mempercayai apa yang diturunkan oleh berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
leluhur dibandingkan logika. Adapun kriteria informan antara lain,
Masyarakat lebih meyakini mitos bidan yang memberikan pelayanan kepada
tersebut dapat menyelamatkan jiwa ibu masyarakat di Puskesmas maupun di
dan bayinya. Meskipun mitos tersebut Rumah Sakit, memiliki pengalaman kerja
bertentangan dengan dengan nilai minimal 3 tahun di lokasi yang tetap, dan
kesehatan modern yang dapat masih tinggal dilokasi penelitian selama
mengakibatkan permasalahan pengumpulan data berlangsung[9].
kesehatan. Oleh karena itu, mitos atau Penelitian dilakukan di beberapa
kepercayaan menjadi salah satu faktor provinsi Indonesia, pemilihan provinsi
tidak langsung terjadinya kematian ibu mengacu pada hasil penelitian
dan bayi. Mitos dan kepercayaan ini sebelumnya terkait mitos dan budaya
juga dapat meningkatkan angka dalam kehamilan, persalinan dan nifas
kejadian kesakitan pada ibu hamil, antara lain Kalimantan Tengah,
bersalin dan menyusui[4,5,6]. Yogyakarta, Jawa Tengah, Palembang dan
Bidan merupakan tenaga Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan pada
kesehatan yang menjadi panutan kaum bulan Maret 2019 dengan melakukan
perempuan. Bidan menjadi mitra bagi wawancara dengan partisipan baik melalui
masyarakat dalam pemberian media sosial, whats app dan depth
dukungan, nasehat serta asuhan selama interview.
masa kehamilan hingga masa nifas Analisis data dilakukan melalui
berakhir. Oleh karena itu bidan tahapan reduksi, penyajian dan penarikan
menjadi instrumen utama untuk kesimpulan data. Untuk memastikan data
merubah perilaku masyarakat lebih yang didapatkan merupakan data yang
sehat. Bidan memiliki peran dalam valid, maka data dilakukan triangulasi
mengedukasi masyarakat. Berdasarkan teori yaitu peneliti memanfaatkan
hal tersebut, tujuan dilakukannya beberapa teori untuk dibandingkan dengan
penelitian ini adalah untuk melihat temuan dari hasil wawancara dengan
bagaimana peran bidan dalam partisipan[10].
meluruskan pemahaman masyarakat
138
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
139
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
Berbeda dengan pasien yang “yang paling sering mitos minum rumput
sudah tinggal di wilayah perkotaan, fatimah, menurut mereka minum itu bisa
pasien sudah banyak yang cepet nambah bukaan” (IU.I, 8 Maret
menanggalkan kepercayaan tersebut. 2019)
Masyarakat yang tinggal di perkotaan Beberapa upaya yang dilakukan
lebih mudah mendapatkan informasi tenaga kesehatan di Indonesia antara lain
kesehatan. Masyarakat perkotaan melalui pemberian pendidikan kesehatan,
memiliki akses teknologi informasi pengadaan program yang melibatkan
yang lebih tinggi dibandingkan daerah masyarakat, serta menjalin kemitraan
pedesaan. Hal tersebut mempengaruhi dengan dukun dan masyarakat. Bidan
pola pikir dan perilaku masyarakat merupakan salah satu tenaga kesehatan
terhadap perubahan global sehingga yang dipercayai oleh masyarakat terutama
masih ditemukan adanya perilaku ibu-ibu. Bidan cenderung memberikan
tradisional di wilayah pedesaan. kesan nyaman untuk bertanya setiap kali
Masyarakat tradisional yang masih berkunjung untuk melakukan
mempraktekkan ritual dan masih pemeriksaan. Selain itu, latar belakang
mempercayai mitos cenderung bidan yang mendapatkan pendidikan
menyangkut pautkan kondisi kesehatan kesehatan menurunkan rasa kekhawatiran
mereka dengan hal-hal supranatural. akan kebenaran informasi yang diberikan.
Tidak hanya itu, apabila mitos dan Masyarakat lebih mudah membangun
ritual tersebut tidak dijalankan maka kepercayaan dengan bidan. Pemberian
akan ada dampak yang muncul seperti pendidikan kesehatan pada ibu dimulai
keguguran, kelainan pada janin, sulit sejak awal pemeriksaan antenatal care
saat proses persalinan dan sebagainya. (ANC) hingga masa nifas terlewati.
Hingga saat ini praktek mitos masih Pendidikan kesehatan tidak hanya
tetap dijalankan karena masyarakat dilakukan saat dilakukan pemeriksaan
mendapatkan banyak manfaat jika saja, melainkan tenaga kesehatan juga
mengikuti aturan tersebut[15,16]. terjun ke masyarakat seperti di kegiatan
Kehamilan, bersalin dan nifas PKK maupun kegiatan pengajian untuk
merupakan periode kritis dimana tidak menyampaikan informasi kesehatan
[17]
hanya kesehatan ibu saja melainkan tersebut .
juga menyangkut kesehatan janin. “informasi edukasi oleh bidan-bidan di
Dengan adanya perkembangan desa” (IU.N, 2 Maret 2019)
teknologi, resiko terjadinya komplikasi “kadang nyelipin edukasi di sela-sela pas
pada masa tersebut dapat lagi anamnesa pasien” (IU.I, 8 Maret
diminimalisir. Akan tetapi praktek 209)
tradisional yang masih dijalankan Edukasi tidak hanya diberikan
masyarakat juga dapat membahayakan kepada pasien saja, melainkan keluarga
kesehatan dan keterlambatan juga perlu. Hal ini dikarenakan masih
penanganan. Beberapa perilaku yang ditemukan ibu hamil, bersalin maupun
ditemukan seperti pijat perut, nifas yang sudah tidak mengikuti mitos
konsumsi akar fatima, makan telur maupun kepercayaan akan tetapi saat
mentah, ritual baliat bagi orang kejang, orang tua memerintahkan untuk
penggunaan dedaunan sebagai obat melakukan, terkadang pasien tidak dapat
tradisional luka pasca bersalin[1,12]. mengelak. Perilaku tradisional tidak selalu
“Kalo kejang-kejang pernah ada yang memberikan dampak positif. Masih
dilakukan acara adat balian, untuk banyak pasien yang datang ke rumah sakit
mengusir setan yang menyerang ibu dan memerlukan penanganan segera.
tersebut” (IU.N, 2 Maret 2019) Seperti di Kalimantan Tengah, ibu hamil
140
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
yang kejang akan mendapatkan ritual Upaya lain yang dilakukan adalah
‘balian’. Masyarakat mempercayai pemberian edukasi melalui kegiatan
kejang diakibatkan ada makhluk halus posyandu dan kelas ibu hamil. Dalam
yang menyerang atau mengganggu ibu kegiatan tersebut ibu dapart saling
hamil. Ritual tersebut menyebabkan bertukar pengalaman serta mendapatkan
terjadinya keterlambatan penanganan edukasi dari bidan seputar kehamilan,
kegawat daruratan. Umumnya kasus persalinan dan nifas. Kelas ibu hamil
tersebut ditemukan karena adanya sangat berpotensi mengajarkan ibu dalam
pengaruh dari orang tua. menyusun strategi saat bersalin serta
“Kalo kejang-kejang pernah ada yang membantu dalam menjawab kebingungan
dilakukan acara adat balian, untuk terkait kesehatannya. Kelas ibu hamil
mengusir setan yang menyerang ibu memiliki metode pendekatan yang
tersebut. Tp ujung-ujungnya dibawa ke terbukti efektif dalam meningkatkan
rumah sakit juga...” pengetahuan ibu hamil[19].
(IU.N, 2 Maret 2019) “kita kan kelas ibu hamil tiap bulan”
Apabila ada keterlambatan, tenaga (IU.H, 1 Maret 2019).
kesehatan memberikan edukasi pada Saat dilakukan kelas hamil,
keluarga dan kerabat terkait dampak terkadang ibu hamil diminta untuk
yang dapat terjadi akibat ritual dan mengajak suaminya. Hal tersebut
kepercayaan yang dianutnya. Contoh dilakukan dengan tujuan agar suami juga
kasus lainnya yang paling banyak terpapar pendidikan .
ditemukan adalah konsumsi rumput Posyandu juga merupakan kegiatan
fatimah yang dipercaya dapat lain yang dimanfaatkan tenaga kesehatan
melancarkan dan mempercepat dalam melakukan deteksi dini,
terjadinya proses persalinan. Rumput pemantauan perkembangan kesehatan
fatimah mengandung oksitosin alami serta pemberian edukasi. Dalam
yang dapat menimbulkan reaksi pelaksanaannya posyandu melibatkan
peningkatan kontraksi uterus yang kader yang berasal dari masyarakat untuk
terus menerus. Hal tersebut turut aktif mempromosikan dan memantau
menimbulkan dampak seperti hipoksia kesehatan di masyarakat. melalui
pada janin serta perdarahan hebat. posyandu ini, tenaga kesehatan bisa lebih
Kasus seperti ini seringnya ditemukan dekat dengan masyarakat. Kepercayaan
saat pasien sudah terlanjur masyarakat tumbuh karena sudah
mengkonsumsi. Pasien sering mengenal dan mempercayai kader dan
mengkonsumsi secara diam-diam tenaga kesehatan sehingga informasi yang
tanpa sepengetahuan tenaga kesehatan diberikan tidak akan diragukan lagi
sampai akhirnya ditemukan adanya kebenarannya[20,21].
pembukaan sangat cepat (partus Pemerintah memiliki program
presipitatus), rupture uteri, perdarahan menjalin kemitraan dengan dukun di tiap
hebat dan atonia uteri[18]. daerah. Dukun merupakan sosok yang
“iya pas awal masuk vk langsung kami dituakan dan dihormati oleh masyarakat.
bilangin, kalau sudah kejadian dia Dukun dipercaya dalam pelaksanaan ritual
munum ya kami kasih tau resikonya, adat yang diyakini dapat menyelamatkan
resiko terburuk. Kalo bidan di rs, kami ibu dan janin dari gangguan supranatural.
Cuma bisa edukasi saat anggota Dengan adanya kemitraan dengan dukun
keluarga tersebut ikut menemani akan sangat membantu tenaga kesehatan
proses persalinan.” (IU.I, 9 Maret khusunya dalam pemantauan kesehatan
2019) ibu hamil, bersalin dan nifas. Tidak hanya
itu, dukun dibekali melalui pelatihan
141
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
142
Jurnal SIKLUS Volume 08 Nomor 02, Juni 2019 p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
143