Anda di halaman 1dari 1

Danau Toba merupakan satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia yang merupakan rencana besar dari

Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan jumlah wisatawan dan devisa negara. Demi mewujudkan rencana besar
tersebut dibutuhkan peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana disekitar objek wisata Danau Toba, salah satunya
dengan meningkatkan dan mengembangkan aksesibilitas. Aksesibilitas menuju Danau Toba semakin terbuka dengan
berdirinya Bandara Silangit yang dapat mempercepat mobilitas wisatawan dalam maupun luar negeri. Bandara Silangit
mulai beroperasi secara komersil pada tahun 2014 dan mengalami pertumbuhan jumlah penumpang yang fluktuatif. Bagian
pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan dalam memasarkan produknya, dengan memperbaiki sistem
pemasaran di Bandara Silangit maka memungkinkan untuk meningkatkan jumlah penumpang dan mengantisipasi
pertumbuhan yang fluktuatif. Penelitian ini akan menguji pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan dan kepuasan
pelanggan pengguna maskapai penerbangan di Bandara Silangit yang. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan
responden sebanyak 328 penumpang maskapai penerbangan dan diolah menggunakan metode Stuctural Equation Modelling
yang merupakan analisis multivariat dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh. Hasil analisis data berdasarkan pemodelan
yang dilakukan akan di validasi dengan nilai goodness of fit sesuai dengan ketentuannya. Kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan pelanggan adalah dengan meningkatkan tempat, promosi
dan memperbaiki bukti fisiknya, sedangkan untuk meningkatkan keputusan pemilihan maskapai penerbangan adalah dengan
meningkatkan variabel promosi, proses pelayanan dan kepuasan pelanggan pengguna maskapai penerbangan. Berdasarkan
hasil penelitian dapat diambil implikasi bahwa penelitian ini memberi tambahan masukan berupa strategi dalam
meningkatkan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keputusan dan kepuasan pelanggan
pengguna maskapai penerbangan.

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk/jasa [ CITATION Kot06
\l 1057 ]. Variabel Harga (X2) diukur oleh variabel kenaikan biaya tiket (X 2.1) sebesar 1,10 dengan galat sebesar
0,45, stabilitas harga (X2.2) sebesar 0,99 dengan galat sebesar 0,37, sistem pembayaran (X 2.3) sebesar 1,00
dengan galat sebesar 0,51. Karena nilai/tingkat loading faktor yang terbesar adalah sebesar 1,10 ini
menunjukkan bahwa indikator kenaikan biaya tiket (X 2.1) adalah indikator yang berperan lebih dominan
dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel harga. Parameter estimasi hubungan variabel bauran
pemasaran harga terhadap kepuasan pelaggan diperoleh sebesar -0,088 dengan nilai probabilitas yang timbul
sebesar 0,564 sehingga lebih besar dari 0,05 dan nilai CR sebesar -0,576 yang lebih kecil dari 1,96, maka
hipotesis 1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bauran pemasaran produk tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Parameter estimasi hubungan variabel bauran pemasaran harga
terhadap keputusan pelaggan diperoleh sebesar -0,139 dengan nilai probabilitas yang timbul sebesar 0,299
sehingga lebih besar dari 0,05 dan nilai CR sebesar -1,039 yang lebih kecil dari 1,96, maka hipotesis 1 ditolak
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bauran pemasaran harga tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai