Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farisa Humaira

Kelas : Akper 2B

Mata Kuliah : Keperawatan Luka II

Konsep Pencucian Luka

Pencucian luka sesuatu hal yang sangat penting untuk membersihkan luka dari
mikroorganisme benda asing, jaringan mati. Pencucian luka dalam definisi yang lebih luas
adalah proses secara mekanis melepaskan ikatan antara jaringan dan bakteri , debris,
kontaminant, inflamasi dan jaringan nekrotik kemudian mengangkat atau membuang materi-
materi ini dari permukaan luka. Pencucian luka hampir bisa disamakan dengan debridement
mekanis. Pencucian luka merupakan proses menggunakan cairan dengan hati-hati untuk
membuang atau mengangkat debris-debris an-organik dan materi inflamasi dari permukaan luka
sebelum pemasangan balutan. Dengan pencucian yang tepat dapat mempermudah perawat untuk
bisa menentukan warna dasar luka, sehingga proses selanjutnya yaitu pemilihan balutan luka bisa
lebih mudah.

Tujuan dari pencucian luka yaitu :

1. Mengangkat debris dari permukaan luka

2. Memisahkan ekshar (jaringan parut) dari jaringan fibrotic dan jaringan fibrotic dari
granulasi

3. Mamudahkan proses fagositosis


4. Memudahkan pengkajian luka
5. Membersihkan dari sisa balutan luka
6. Debriment jaringan nekrotik
Prinsip pencucian luka yaitu dengan menghindari risiko perdarahan, membersihkan luka secara
gentle dan tekhnik yang digunakan dalam proses pencucian luka yaitu dengan irigasi dan
perendaman

Macam macam cairan pembersih luka :

1. Normal saline (NaCl 0,9%)


Cairan salin normal adalah cairan steril, non pirogenik, tidak mengandung glukosa dan
tidak memiliki efek anti mikroba. Cairan infus ini bening, tidak berbau, tidak memiliki
rasa, dan tidak memiliki partikel-partikel di dalamnya. pH cairan 4,5-7,0. Cairan ini
bersifat isotonis terhadap tubuh dan tidak merusak jaringan tubuh
2. Povidone – iodine
Povidone iodine merupakan antiseptik yang bekerja dengan cara merusak sel kuman dan
membuat kuman menjadi tidak aktif. Selain tersedia dalam bentuk cairan pembersih yang
digunakan pada kulit, povidone iodine juga bisa ditemukan dalam bentuk tetes
mata, vaginal douche, obat kumur, atau spray. Cairan ini efektif melawan bakteri gram
positif dan negative, spora jamur, virus, dan protozoa
3. Hydrogen peroksida
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk cairan bening, tidak
berwarna, dengan tekstur sedikit lebih kental dibandingkan air. Zat kimia yang tersusun
dari zat kimia hidrogen dan oksigen ini, juga dikenal sebagai agen pemutih yang kuat.
Cairan ini memiliki efek germieidal yaitu melawan bakteri anaerob, oksidasi yang kuat
pada cairan ini dapat merangsang pembentukan jaringan parut sehingga lama
penyembuhan bertambah
4. Obat merah
Obat merah adalah cairan antiseptik yang dirancang melemahkan atau menghentikan
pertumbuhan kuman dan bakteri guna mencegah risiko infeksi pada luka terbuka, seperti
luka lecet, goresan, atau luka terbakar.
5. Rivanol
Rivanol merupakan cairan desinfektan yang mengandung Etakridina laktat. Rivanol
digunakan untuk membersihkan luka, kompres luka yang membengkak, menghambat
perkembangan dan pertumbuhan kuman, membunuh kuman yang berada di luar tubuh,
membantu menyembuhkan dan mengeringkan luka, membersihkan dan menyembuhkan
bisul.

Anda mungkin juga menyukai