Disusun Oleh :
A41201689
Pembimbing :
Prayitno SP
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan sendiri dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas, juga
dapat diukur berdasarkan pertambahan volume, massa atau berat (segar atau kering).
Pola pertumbuhan dapat dibagi dalam tiga fase pertumbuhan yaitu pertama fase
logaritmik atau fase eksponensial, kemudian fase linier dan yang terakhir fase
penurunan kadar cepat pertumbuhan yang kemudian disebut penuaan (senescene).
Peningkatan kadar cepat pertumbuhan terjadi selama fase linier dan menurun menuju
nol selama proses penuaan.
1.2 Tujuan
Tinjauan Pustaka
Fase pertumbuhan logaritmik juga menunjukkan sel tunggal. Fase ini adalah fase
dimana tumbuhan tumbuh secara lambat dan cenderung singkat.Pada fase linier,
pertambahan ukuran berlangsung secara konstan, biasanya pada waktu maksimum
selama beberapa waktu lamanya. Laju pertumbuhan ditunjukkan oleh kemiringan
yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanaman oleh bagian mendatar kurva laju
tumbuh dibagian bawah. Fase senescence ditunjukkan oleh laju pertumbuhan yang
menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua. (Salisbury
dan Ross, 1996).
METODOLOGI PENELITIAN
Alat Bahan
2. Penggaris. 2. Polibag.
3. Sekop. 3. Air.
4. Masukkan benih cabai kedalam polybag tersebut lalu siram dengan air.
4.1 Hasil
120
100
80 tinggi tanaman
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8
NO 2. Tinggi tanaman Sorgum
Kurva
Kurva
60
50
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7
NO 4. Diameter Buah
Kurva
Diameter buah
60
50
40
Diameter buah
30
20
10
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18
NO 4. Berat Kering Kalus
Kurva
0.7
0.6
0.5
berat kering halus
0.4
0.3
0.2
0.1
0
3 6 9 12 15 18 21 24 27
4.2 Pembahasan
Salah satu ciri kehidupan adalah tumbuhan tumbuh akan mengalami proses
pertumbuhan. Pertumbuhan adalah pertambahan volume yang tidak dapat balik.
Besarnya pertumbuhan persatuan waktu disebut laju tumbuh. Laju tumbuh satu
tumbuhan atau bagian dari tumbuhan berubah menurut satuan waktu pengamatan,
oleh karena itu laju tumbuh suatu pertumbuhan digambarkan dengan suatu grafik
dengan laju tumbuh pada ordinat dan waktu pada absis. Grafik yang terbentuk
merupakan suatu kurva berbentu “S” atau sigmoid. Kurva sigmoid pertumbuhan
berlaku bagi keseluruhan, bagian tanaman atau sel-selnya (Anonymous, 2014).
Kurva sigmoid merupakan kurva pertumbuhan cepat pada fase vegetatif
sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan
akhirnya menurun pada fase senesen. Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagai
fungsi dari waktu. Tiga fase utama biasanya mudah dikenali, yaitu fase logaritmik,
fase linier dan fase penuaan. Pada fase logaritmik ini berarti bahwa laju pertumbuhan
lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan
ukuran organisme.
Dalam Pengamatan pada praktikum kurva sigmoid ini menggunakan tanaman
sorgum dan kacang hijau, maka didapatkan data sebagai berikut :
Pada pengamatan praktikum nomer 1 tanaman sorgum mengalami fase laju
pertumbuhan cukup cepat pada minggu pertama hingga minggu ke-2 lalu
mengalami pertumbuhan tinggi yang melambat pada minggu ke-2 hingga ke-4
lalu memiliki fase pertumbuhan tinggi cukup lambat pada minggu ke-4 hingga
ke-8
Pada pengamatan praktikum nomer 2 tanaman sorgum mengalami fase laju
pertumbuhan cukup cepat pada minggu pertama hingga minggu ke-2 lalu
mengalami pertumbuhan tinggi yang melambat pada minggu ke-2 hingga ke-4
lalu memiliki fase pertumbuhan tinggi cukup lambat pada minggu ke-4 hingga
ke-6 dan mengalami penghentian pertumbuhan pada minggu ke-6 hingga
minggu ke-7
Pada pengamatan praktikum nomer 3 tanaman kacang hijau mengalami fase
laju pertumbuhan cukup cepat pada minggu pertama hingga minggu ke-2 lalu
mengalami pertumbuhan tinggi yang melambat pada minggu ke-2 hingga ke-4
lalu memiliki fase pertumbuhan tinggi cukup lambat pada minggu ke-4 hingga
ke-6 dan mengalami penghentian pertumbuhan pada minggu ke-6 hingga
minggu ke-7
Pada pengamatan diameter buah mengalami perkembangan diameter buah yang
cukup cepat pada minggu ke-2 hingga minggu ke-12 dan mengalami penurunan
perkembangan diameter buah pada minggu ke-12 hingga minggu ke-14 dan
mengalami penghentian pertumbuhan pada minggu ke-14 hingga minggu ke-18
Pada pengamatan berat kering halus mengalami peningkatan yang cukup signifikan
pada hari ke-3 hingga ke-9, mengalami penurunan berat yang cukup signifikan pada
hari ke-9 hingga hari ke-18 dan mengalami penghentian perkembangan pada hari ke-
21 hingga hari ke-27
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid Tiga Edisi Keempat.
ITB-Press : Bandung.
Angkasa. Bandung.