A. RENCANA SESI
A. PENGANTAR
Modul adalah materi pelatihan yang disusun dan disajikan secara tertulis
sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri isi paparan
materinya.Pada Modul ini dibahas tentang Sekolah Aman (Safe School).
B. PENDAHULUAN
C. TUJUAN
Setelah mengikuti Sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan
tentang :
a. Definisi Sekolah Aman
b. Sekolah Aman secara fisik :Tanggap Bencana
c. Sekolah Aman secara Mental :
1) Aman dari Bullying
2) Aman dari tindak Kriminal
3) Aman dari Asap Rokok
4) Bebas dari Fornografi
D. POKOK BAHASAN
a. Definisi Sekolah Aman
b. Sekolah Aman secara fisik :Tanggap Bencana
c. Sekolah Aman secara Mental :
1) Aman dari Bullying
2) Aman dari tindak Kriminal
3) Aman dari Asap Rokok
4) Bebas dari Fornografi
E. WAKTU
Alokasi waktu yang disediakan untuk sesi ini adalah 100 menit ( 2 JP )
F. METODE
a. Presentasi
b. Tanya Jawab
c. Diskusi Kelompok dan
d. Simulasi
G. ALAT DAN BAHAN
a. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS,
Flipchart
b. Silabus Modul 2 Sekolah Aman
c. Rencana Sesi :
1) Definisi Sekolah Aman,
2) Sekolah Aman secara fisik : ( Tanggap Bencana )
3) Sekolah Aman secara Mental :
a) Aman dari Bullying,
b) Aman dari tindak Kriminal,
c) Aman dari Asap Rokok dan
d) Bebas dari Fornografi ).
e)
H. STRATEGI
Alat dan
Tahapan Kegiatan Waktu
Bahan
Tahap 1 1. Jelaskan Kepada peserta tentang 10 menit - PPt 1
Pendahulua Tujuan Sesi ini
n 2. Tanyakan kepada peserta tentang
harapan- harapan mereka dengan
adanya pelatihan ini dan tuliskan
harapan -harapan tersebut pada
kertas plano/white board.
Tahap 2 Sebelum menjelaskan Materi tanyakan 10 menit - PPt 1
Tujuan kepada peserta pelatihan tentang :
- PPt 1
Pelatihan 1. Definisi Sekolah Aman
Modul 2 Sesi 2. Sekolah Aman secara fisik : - PPt 1-18
3 Tanggap Bencana
3. Sekolah Aman secara Mental :
a. Aman dari Bullying - PPt 1-8
b. Aman dari tindak Kriminal
- PPt 1-8
c. Aman dari Asap Rokok
d. Bebas dari Fornografi - PPt 1-7
beri kesempatan kepada peserta berpikir
- PPt 1-8
2 menit, Kemudian, beri kesempatan
kepada 2-3 peserta untuk menjawab - LK
pertanyaan tersebut .
- LBB
Tahap 3 Jelaskan secara rinci Kepada Peserta 70 menit - PPt 1-18
Pemaparan tentang materi Sekolah Aman tentang :
- PPt 1-8
Materi 1. Definisi Sekolah Aman
Pelatihan 2. Sekolah Aman secara fisik : - PPt 1-8
Tanggap Bencana
- PPt 1-7
3. Sekolah Aman secara Mental :
a. Aman dari Bullying - PPt 1-8
b. Aman dari tindak Kriminal
- LK
c. Aman dari Asap Rokok
d. Bebas dari Fornografi - LBB
Tahap 4 A. Refleksi tentang Paparan Materi : 10 menit
Penutup 1. Definisi Sekolah Aman
2. Sekolah Aman secara fisik :
Tanggap Bencana
Alat dan
Tahapan Kegiatan Waktu
Bahan
3. Sekolah Aman secara Mental :
a. Aman dari Bullying
b. Aman dari tindak Kriminal
c. Aman dari Asap Rokok
d. Bebas dari Fornografi
B. Beri kesimpulan tentang materi yang
telah dipaparkan dengan singkat dan
padat sebagai akhir dari sesi ini
I. REFERENSI
1. Australian Aid dan Kementerian Pendidikan Australia Indonesia “ Modul
Induksi Sekolah Baru “ (Buku Panduan dan Bahan Bacaan untuk
Peserta), , Jakarta, 2013
2. Imam Musbikin, “ Mengatasi Kenakalan Siswa - Remaja “ ( Solusi Mencegah
Tawuran Pelajar, Siswa Bolos Sekolah Hingga Minum minuman
Keras dan Penyalahgunaan Narkoba ), Zanafa Publishing, Riau :
2012
3. https://suaidinmath.wordpress.com/2010/04/16/menciptakan-sekolah-yang-
aman-dan-nyaman/16 Apr 2010.
4. Pusat Inovasi Pendidikan (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional), “ Pedoman Pelaksanaan Membangun Sekolah
Lebih Aman, Nyaman, dan Menyenangkan (Safer School) SMP dan
SMA “ edisi 2 dengan Perbaikan, Jakarta, 2004
5. Ronald Hutapea, Why Rokok ? ( Tembakau dan Peradaban Manusia ), Bee
Media Indonesia, Jakarta : 2013
6. Surat Edaran Menteri Pendidikan No 0256/MPK.C/MK/2014 Tentang
Larangan Merokok di Sekolah
7. Undang Undang Republik Indonesia no. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil.
8. www.rumah.arnina123.com
SESI 3.
SEKOLAH AMAN
Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah yang warga
sekolahnya bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar dan
hubungan antar warga sekolahnya positif. Sekolah yang aman,
nyaman, dan disiplin menyediakan lingkungan fisik (gedung, kelas,
halaman) sekolah yang bersih dan aman.
Slide ini memberikan informasi tentang Jenis - jenis Bencana yang sering
terjadi di Indonesia
Inti Uraian :
Menggali dari peserta tentang Jenis- jenis bencana yang sering terjadi di
Indonesia.
Inti Uraian :
Menggali sikap dan ketanggapan peserta tentang tanggap bencana
PARAMETER PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
1. Mengenai jenis bahaya, sumber bahaya, besaran bahaya dan dampak
bahaya serta tanda-tanda bahaya yang ada di lingkungan sekolah
2. Meningkatkan kapasitas pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
kesiagaan
3. Pengetahuan sejarah bencana yang pernah terjadi di lingkungan sekolah
atau daerahnya
4. Kerentanan dan kapasitas yang dimiliki di sekolah dan lingkungan
sekitarnya.
5. Meminimalkan risiko bencana di sekolah.
6. Menjalankan rencana tanggap darurat
7. Adanya kegiatan simulasi regular.
8. Sosialisasi dan pelatihan kesiagaan kepada warga sekolah dan pemangku
kepentingan sekolah.
BEBASKAN SEKOLAH DARI ASAP ROKOK
Inti Uraian :
Memperjelas apa yang harus dilakukan di sekolah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan warga sekolah.
PARAMETER KEBIJAKAN
Inti Uraian :
Menekankan bagaimana peraturan sekolah yang harus dibuat di sekolah.
PARAMETER MOBILISASI SUMBERDAYA
Inti Uraian ;
Menyebutkan parameter sekolah tanggap darurat.
Inti Uraian :
Menjelaskan point per point dan memberikan pandangan supaya lebih .
A. PENYELAMATAN SAAT TERJADI GEMPA BUMI :
Inti uraian :
Langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan jika terjadi bencana
LANJUTAN
Inti uraian :
Langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan jika terjadi bencana
:
B. CARA MENGHADAPI TSUNAMI
1. Apabila terjadi gempa, kemudian air laut surut secara
tiba - tiba, segeralah lari menjauh dari pantai dan cari
tempat yang lebih tinggi karena kemungkinkan
tsunami akan terjadi
2. Jika gempa terjadi pada malam hari dengan kekuatan
yang besar dan kemungkinan aliran listrik dan saluran
telekomunikasi akan terputus. Jika hal itu terjadi
dalam keadaan darurat segeralah mencari bangunan
bertingkat dan naik keatas
3. Pemerintah memasang alat pemantau dini tsunami di
pantai. Jika terjadi gempa dan disertai dengan
tsunami, atat itu akan membunyikan suara sirine. Saat
terdengar suara sirine segeralah menjauh dari pantai
dn mencari tempat yang tinggi
BEBASKAN SEKOLAH DARI ASAP ROKOK
Inti uraian :
Langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan jika terjadi bencana
:
PENANGGULANGAN AKIBAT
KEBAKARAN HUTAN
Inti uraian :
Langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan jika terjadi bencana
:
PEMBERIAN BANTUAN YANG
DIBUTUHKAN
Korban bencana sangat membutuhkan bantuan. Bantuan yang sangat dibutuhkan,
antara lain berupa makanan, minuman, pakaian, selimut, tenda-tenda, atau alat –
alat sekolah. Bantuan tersebut bisa berasal dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, masyarakat sekitar, masyarakat yang berasala dari daerah lain, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga sosial atau dari negara lain. Bantuan dapat berupa
barang – barang maupun bantuan kejiwaan atau mental untuk dapat menghadapi
bencana tersebut dengan sabar dan tegar agar dapat kembali menata hidupnya.
Bantuan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya :
1. Secara langsung diberikan kepada korban
2. Melalui lembaga social
3. Melalui lembaga – lembaga lain yang membuka posko bantuan, misal stasiun
televisi.
Inti Uraian :
Bantuan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya :
1. Secara langsung diberikan kepada korban
2. Melalui lembaga social
3. Melalui lembaga – lembaga lain yang membuka posko bantuan, misal
stasiun televisi.
Inti Uraian :
Bantuan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya :
1. Secara langsung diberikan kepada korban
2. Melalui lembaga social
3. Melalui lembaga – lembaga lain yang membuka posko bantuan, misal
stasiun televisi.
EVAKUASI KORBAN
REFLEKSI
Inti Uraian:
Tahap yang perlu dilakukan pada sesi ini adalah sebagai berikut:
• Apa yang Anda harapkan setelah pelatihan Sekolah Aman secara Mental
ini
selesai ? (tuliskan harapan-harapan tersebut pada kerta plano secara
cepat).
• Apa yang dimaksud dengan Aman dari Bullying, Aman dari Tindak
Kriminal,
Aman dari Asap Rokok dan Bebas dari Fornografi ?(tunjuk satu orang
untuk
memberikan jawaban terlebih dahulu, peserta yang lain bisa
melengkapinya ).
Inti Uraian :
Tahap yang perlu dilakukan pada sesi ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang Anda harapkan setelah pelatihan Sekolah Aman secara Mental ini
selesai ? (tuliskan harapan-harapan tersebut pada kerta plano secara
cepat).
2. Apa yang dimaksud dengan Aman dari Bullying, Aman dari Tindak Kriminal,
Aman dari Asap Rokok dan Bebas dari Fornografi ? (tunjuk satu orang
untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, peserta yang lain bisa
melengkapinya ).
Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila pelatih
menjelaskan tujuan yang akan dicapai di awal pembelajaran.
Inti Uraian:
• Pelatih menyebutkan satu persatu tujuan sesi pengantar yang diharapkan
setelah sesi ini dilalui untuk meningkatkan kompetensi peserta.
• Kata kunci dalam sesi pengantar ini adalah: Saat para siswa memasuki usia
Remaja, Definisi, Tindakan, Akibat dan Melindungi anak dari perbuatan.
Inti Uraian:
• Pokok bahasan menggambarkan konsep-konsep penting yang
seharusnya dipahami oleh peserta sebelum proses pembelajaran
• Pokok bahasan memberikan uraian tentang: Definisi Bullying,
Tindakan Bullying, Akibat Bullying, Melindungi anak dari perbuatan
bullying
Mengapa slide ini penting ?
Menjelaskan Saat para siswa memasuki usia Remaja.
Inti uraian :
Menjelaskan pengertian Remaja dalam pengertian luas
Menjelaskan Masa Peralihan Remaja
DEFINISI
Inti Uraian :
Agar para peserta mengerti tentang Definisi Bullying sehingga terdapat
kesamaan persepsi seluruh peserta
Slide ini menjelaskan tentang Tindakan Bullyin yang sering terjadi diantara
peserta didik.
Inti uraian:
Tindakan bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah diantaranya :
1. Menyebut Nama dengan nama panggilan lain 2. Meledek 3.Mengejek
4.Mengolok - olok 5. Memalak, 6. Menyuruh orang lain untuk melakukan
sesuatu perbuatan yang tidak seronoh 7. Penyerangan secara fisik ( Memukul,
menendang dan meludahi.
Bullying yang terjadi dilingkungan sekolah disebabkan anak kurang
mendapatkan perhatian dari pendidik (guru) disekolah dan orang tua dirumah,
sehingga anak yang kurang mendapatkan perhatian itu mencari cara untuk
mendapatkan perhatian dengan cara mengganggu teman yang lainnya karena
berbagai alasan, mencari perhatian dari teman sebaya dan orang tuanya, atau
juga karena merasa penting untuk memegang kendali di kelasnya atau
disekolahnya. Banyak juga bullying di sekolah dipacu karena meniru tindakan
orang dewasa dan tayangan dari program televisi yang tidak sepantasnya
dilihat oleh anak-anak seusianya.
Slide ini menjelaskan tentang Akibat Bullying bagi peserta didik yang
menjadi korbannya.
Inti Uraian:
Akibat bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah diantaranya :
1. Menjelaskan ciri-ciri Anak yang terkena tindakan bullying
2. Menjelaskan Anak yang terkena tindakan bullying
Anak yang terkena tindakan bullying / Korban tidak akan mengeluh karena
takut menerima reaksi dari si pengganggu atau orang yang membullying,
disinilah peran pendidik dan orang tua perlu memperhatikan tingkah laku
anaknya.
Inti Uraian:
Akibat bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah diantaranya :
1. Menjelaskan ciri-ciri Anak yang terkena tindakan bullying
2. Menjelaskan Anak yang terkena tindakan bullying
Anak yang terkena tindakan bullying / Korban tidak akan
mengeluh karena takut menerima reaksi dari si pengganggu atau
orang yang membullying, disinilah peran pendidik dan orang tua
perlu memperhatikan tingkah laku anaknya.
C. AMAN KRIMINAL
Power Point Aman dari Tindakan Kriminal
a. Langkah-langkah Kegiatan :
Inti Uraian :
1. Pengertian Tindak Kriminal
2. Penyebab Tindak Kriminal
3. Upaya Penanggulangan
POKOK BAHASAN
Inti Uraian:
1. Pokok bahasan menggambarkan konsep-konsep penting yang
seharusnya dipahami oleh peserta sebelum proses pembelajaran
2. Pokok bahasan memberikan uraian tentang: Pengertian Tindak
Kriminal , Penyebab Tindak Kriminal dan Upaya Penanggulangan.
Pelatih menjelaskan Pengertian Tindak Kriminal
Inti uraian :
Tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial,
sehingga masyarakat menentangnya.
Bentuk tingkah laku yang bertentagan dengan moral kemanusiaan
(immoral), merugikan masyarakat, sifatnya assosiatif dan melanggar
hukum dan undang-undang pidana
Lanjutan
UPAYA PENANGGULANGAN
A. Di rumah
1. Peningkatan pelaksanaan ajaran agama
2. Saling menghargai sesama anggota keluarga
3. Mengatasi masalah keluarga
B. Di sekolah
1. PBM yang kondusif
2. Sarana dan prasarana memadai
3. Kewibawaan guru
Inti uraian:
Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,
berkomentar, berbagipengalaman, bahkan memperkaya uraian
paparan sehingga peserta dapat memahami sesi yang disajikan
secara optimal.
Berikan kesimpulan dan poin-poin penting yang harus
diperhatikan oleh peserta agar Materi sekolah aman dari tindak
kriminal sesuai dengan tujuannya.
Inti Uraian:
1. Pelatih menyebutkan satu persatu tujuan sesi pengantar yang diharapkan
setelah sesi ini dilalui untuk meningkatkan kompetensi peserta.
2. Kata kunci dalam sesi pengantar ini adalah: Mengatasi masalah di dalam
masyrakat, dan salah satu efek modernisasi
Slide ini memberikan pemahaman tentang Bahaya Merokok, Upaya untuk
mengurangi dampak rokok, dan Selamatkan Anak-anak dari merokok atau
asap rokok
Inti Uraian:
1. Pokok bahasan menggambarkan konsep-konsep penting yang
seharusnya dipahami oleh peserta sebelum proses pembelajaran
2. Pokok bahasan memberikan uraian tentang: Bahaya Merokok, Upaya
untuk mengurangi dampak rokok, dan Selamatkan Anak-anak dari
merokok atau asap rokok
Inti Uraian:
Menjelaskan pengertian kelompok bahaya merokok
1. Nikotin Bahan ini mudah diserap disaluran pernapasan bagian bawah
dan paru, sehingga pengisap asap rokok akan mudah mengalami
keracunan. Kadar zat ini akan menumpuk diparu-paru, otak, limpa,
hati dan darah. Bagi wanita yang sedang hamil dapat berkumpul di
placenta dan pada air susu ibu. Sedangkan asap arus samping yang
terhirup oleh orang yang bukan perokok-lazim disebut perokok pasif-
mengandung konsesntrasi 2-3 kali lipat ketimbang yang mengisap
secara langsung.
Inti Uraian:
Menjelaskan Upaya Mengurangi dampak rokok menurut Ahli
F. Bebas Pornografi
Langkah-langkah Kegiatan :
Perlu diberitahukan kepada peserta agar limit waktunya sesuai dengan
yang telah direncanakan
Mengapa slide ini penting ?
Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila pelatih
menjelaskan tujuan yang akan dicapai di awal pembelajaran.
Inti uraian :
1. Pelatih menyebutkan satu persatu tujuan sesi pengantar yang diharapkan
setelah sesi ini dilalui untuk meningkatkan kompetensi peserta.
2. Kata kunci dalam sesi pengantar ini adalah : Mengatasi masalah di dalam
masyrakat, dan salah satu efek modernisasi
A. Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi
pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 menyebutkan bahwa :
Inti Uraian :
1. Pokok bahasan menggambarkan konsep-konsep penting yang seharusnya
dipahami oleh peserta sebelum proses pembelajaran
2. Pokok bahasan memberikan uraian tentang : Dasar Hukum Pornografi,
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Pornografi dan Pornoaksi
di Sekolah dan Selamatkan anak-anak dari Pornografi dan Pornoaksi.
Mengapa slide ini penting ?
Menyebutkan Dasar Hukum Pornografi.
Inti uraian :
Menjelaskan Isi :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi
pada
BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 menyebutkan bahwa :
2. PP Nomor 40 tahun 2011 Tentang Pembinaan, Pendampingan, Dan
Pemulihan
Terhadap Anak Yang Menjadi Korban Atau Pelaku Pornografi.
Inti uraian :
Menjelaskan Dasar Hukum Pornografi
1. Undang-Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2008 Tentang
Pornografi pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 menyebutkan
bahwa :
(1). Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara,
bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak
tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media
komunikasi dan/ataupertunjukan di muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma
kesusilaan dalam masyarakat.
(2). Jasa pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang
disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui
pertunjukan langsung, televisi kabel, televisi teresterial, radio,
telepon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya serta surat
kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya.
(3) Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
(4) Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun.
Inti uraian :
Menjelaskan Upaya Penanggulangan Masalah Pornografi dan Pornoaksi
Mengapa slide ini penting ?
Menjelaskan Tentang Selamatkan Anak-anak dari Pornografi dan
Pornoaksi
Inti uraian :
Menjelaskan Upaya Pencegahan Masalah Pornografi dan Pornoaksi.
A. SEKOLAH AMAN
1. Definisi Sekolah Aman
Menurut buku Pedoman Pelaksanaan Membangun Sekolah Lebih Aman,
Nyaman, dan Menyenangkan (Safer School) SMP dan SMA edisi 2 dengan
Perbaikan, Pusat Inovasi Pendidikan (Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional), Jakarta ( 2004 : 4 ) :
Safe School adalah sekolah yang lebih aman, nyaman dan menyenangkan
khususnya bagi seluruh komunitas sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah
pada umumnya.
Tanggap Bencana
BencanaAlam 1. GempaBumidanTsunami
2. Letusan Gunung Api
3. AnginTopan
4. BanjirdanLongsor
5. Kekeringan
6. KebakaranHutan danLahan
BencanaNon-Alam 1. Wabah Penyakit
2. Mal-praktik Teknologi
3. Kelaparan
BencanaSosial 1. Kerusuhan Sosial
2. KonflikSosial
2. Evakuasi Korban
Bencana alam terjadi secara tiba – tiba terkadang menimbulkan
korban luka – luka maupun meninggal dunia.Korban yang
mengalami luka – luka harus segera dievakuasi ke rumah sakit
untuk mendapatkan perawatan kesehatan.Bagi korban yang
selamat dievakuasi ke tempat yang aman, sedangkan korban yang
meninggal dunia, dievakuasi, dan dimakamkan. Evakuasi dilakukan
oleh masyarakat sekitar yang tidak terkena bencana, sukarelawan,
tim SAR atau dari TNI
1. Pengantar
Masa remaja merupakan salah satu tahap yang pasti akan dialami oleh
setiap manusia. Pada masa inilah anak remaja akan mencari jati dirinya,
kalau kita tidak mengarahkannya maka dia akan terjerumus kepada
perbuatan yang negatif salah satunya adalah perbuatan bullying.
Perbuatan Bullying perlu dicegah dan diberantas di lingkungan masyarakat
maupun di lingkungan Sekolah, tentunya dengan mencari akar
permalahannya.
3. Definisi Bullying
4. Tindakan Bullying
5. Akibat Bullying
Anak yang melakukan tindakan bullying juga tidak akan mengeluh telah
berbuat salah kepada orang lain, disinilah peran pendidik dan orang tua
perlu memperhatikan tingkah laku anak yang melakukan tindakan
bullying kepada orang lain.
1. Pengertian
b. Faktor Sekolah
1. Kuantitias dan Kualitas Guru/pegawai
Keadaan pegawai ( Pendidik dan Tenaga Kependidikan ) di
sekolah akan berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan
pembelajaran di sekolah, baik ditinjau dari rasio jumlah pegawai
dengan jumlah rombongan belajar maupun kompetensi yang
dimilikinya.
Apabila jumlah guru/pegawai tidak sesuai dengan kebutuhan
(standar yang ditetapkan), cenderung hanya melaksanakan
tugas pokoknya saja.Sehingga pengawasan terhadap kegiatan
dan perilaku anak didik terabaikan.Sementara guru hanya
bertindak sebagai pentransfer pengetahuan tanpa diiringi
dengan tugas sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih.
2. Daerah Rawan
a) Kebut-kebutan
b) Perkelahian/tawuran
c) Perampasan/pemalakan
Pertama :
1.Kenakalan Ringan ( Kenakalan yang tidak sampai melanggar Hukum )
Tidak mau patuh kepada orang tua dan guru
2. Lari atau bolos dari sekolah
3. Sering berkelahi
4. Cara berpakaian
Kedua : Kenakalan yang mengganggu ketentraman dan keamanan
orang lain. Kenakalan ini adalah kenakalan yang dapat digolongkan pada
pelanggaran hokum sebab kenakalan ini mengganggu ketentraman dan
keamanan masyarakat diantaranya adalah :
1. Mencuri
2. Menodong
3. Kebut-kebutan,
4. Minum-minuman keras
5. Penyelahgunaan narkotika.
Ketiga : Kenakalan seksual.
Pengertian seksual tidak terbatas pada masalah fisik saja, melainkan
juga secara psikis dimana perasaan ingin tahu anak-anak terhadap
masalah seksual
e. Upaya Penanggulangan
3) Layanan Mediasi
Mediasi ini dimaknai suatu kegiatan yang
menghubungkanantara dua kondisi yang berbeda, dalam hal
ini berarti memebrikan bantuan pada siswa yang memilki
masalah dengan pihak lain. Sedangkan fungsinya masuk
pada fungsi pencegahan terhadap berbagai permasalahan
yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu,
menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian
tertentu dalam proses perkembangannya.
b. Tindakan Represif
Merupakan usaha untuk menindak pelanggaran norma-norma
social dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman
terhadap setiap perbuatan pelanggaran :
1) Kunjungan rumah (Home Visit)
2) Konseling individu dan kelompok
c. Tindakan kuratif
1). Konfrensi kasus,
Tujuannya untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat
terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.
2) Alih tangan kasus
Alih tangan kasus ini dilakukan jika bimbingan dan konseling
tidak lagi mampu mengatasi masalah yang ada karena berbagai
keterbatasan yang dimilikinya.
A. PENGANTAR
Menurut Dr. Ronald Hutapea SKM Ph.D dalam buku yang berjudul “ Why
Rokok ?, “ Bee Media Indonesia, Jakarta, 2013 : 370 mengatakan Bahwa :
Tak dapat disangkal salah satu efek modernisasi yang cukup menyakitkan
mata dan perasaan kita selaku orang tua adalah menyaksikan bagaimana
remaja kita dewasa ini semakin terjerat dalam kebiasaan – kebiasaan yang
tak sehat seperti merokok. Bahkan sering kita lihat bahwa anak-anak
dibawah umur 9 tahun pun tanpa segan - segan berani “ ngepul ” dengan
seenaknya dihadapan kita seolah-olah pertanda meningkatnya kedewasaan
yang patut dia perlihatkan dan banggakan.
Pemandangan semacam ini sering terlihat siswa SMP/SMA/SMK yang mau
berangkat ke sekolah, di waktu jam istirahat dan ketika pulang sekolah
siswa merokok.
B. Bahaya Merokok
Bahaya merokok bagi kesehatan menurut Dr. Yudanarso, yang ditulis oleh
Dr. Ronald Hutapea SKM Ph.D dalam bukunya yang berjudul “ Why
Rokok ?, “ Bee Media Indonesia, Jakarta, 2013 : 55dikelompokan menjadi 2
bahaya rokok yaitu :
1. Nikotin
Bahan ini mudah diserap disaluran pernapasan bagian bawah dan paru,
sehingga pengisap asap rokok akan mudah mengalami keracunan.
Kadsar zat ini akan menumpuk diparu-paru, otak, limpa, hati dan darah.
Bagi wanita yang sedang hamil dapat berkumpul di placenta dan pada
air susu ibu. Sedangkan asap arus samping yang terhirup oleh orang
yang bukan perokok-lazim disebut perokok pasif-mengandung
konsesntrasi 2-3 kali lipat ketimbang yang mengisap secara langsung.
2. Tar, CO, dan beberapa komponen kimia lainnya mempunyai efek
biologik yang dapat menimbulkan kanker ( Kalsinogenik).
Selanjutnya menurut Dr. Jan Takasihaeng, yang ditulis oleh Dr. Ronald
Hutapea SKM Ph.D dalam bukunya yang berjudul “ Why Rokok ?, “ Bee
Media Indonesia, Jakarta, 2013 : 55, menyimpulkan bahaya merokok
yang utama adalah Penyakit Jantung Koroner. Sedangkan untuk paru-
paru selain kesulitan bernapas juga bisa menyebabkan penyakit kanker
paru-paru.Disamping itu bahaya lainnya adalah penyakit darah
tinggi.Orang merokok diatas 20 batang sehari lebih banyak
kemungkinannya mendapat kelainan pada lensa mata atau
katarak.Pengaruh rokok juga tampak pada saluran pencernaan.
Perlu diketahui bahwa Negara Indonesia termasuk salah satu Negara yang
dianggap masih sangat toleran dengan industry rokok di lingkungan
pendidikan, hal ini merupakan salah satu kesimpulan yang diperoleh dalam
Regional Workshop on Denormalization of Tobacco Industry by Banning its
Corporate Social Responsibility (CSR), yang diselenggarakan oleh Southeast
Asia Tobacco Control Alliance ( SEATCA ) pada tanggal 16 s/d 17 Oktober
2013 di Kota Phnom Penh, Kamboja.
i. PENGANTAR
No. 3.
1. Pengamanan sekolah dari gempa selain mengurangi kerusakan yang
terjadi melainkan juga mengamankan isi bangunan demi mengurangi
resiko jatuhnya korban.
2. Banyak kasus korban gempa diakibatkan karena tertimpa lemari atau
benda lain yang jatuh. ini bisa dikurangi dengan tindakan sederhana
pengamanan terhadap isi bangunan
LATIHAN 2.3.2
a. Intruksi Pelatih
Judul Sekolah Aman dari Tindak Kriminal
1. Pengertian Tindak Kriminal
2. Penyebab Tindak Kriminal
3. Upaya Penanggulangan Tindak Kriminal
Waktu 10 ‘
Tahap 1 Peserta dibagi kedalam kelompok diskusi, masing-
Kegiatan masing kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap
kelompok memilih 1 orang ketua kelompok
2 Tiap kelompok dipersilahkan berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan - pertanyaan yang telah
dipersiapkan oleh pelatih
3 .Tiap kelompok dipersilahkan untuk membaca lembar
bahan bacaan yang telah disediakan didalam Modul
pelatihan.
4 Tuliskan hasil diskusi kelompok kedalam kertas plano
5 Salah seorang anggota masing-masing kelompok
memaparkan hasil diskusi tersebut. Kelompok lain
silahkan untuk menanggapi dan memberikan
masukan.
6 Kelompok pemapar membuat simpulan akhir dari
hasil diskusi
7 Pelatih memberikan catatan tambahan ataupun
ulasan penegasan hal-hal penting yang harus
diperhatikan oleh peserta berdasarkan pengamatan
hasil kerja kelompok.
b. Lembar kerja
c. Kunci Jawaban
LATIHAN 2.3.1
a. Intruksi Pelatih
Judul Sekolah Aman dari Bullying
Waktu 10 ‘
a. Lembar Kerja
Waktu 10 ‘
b. Kunci Jawaban
LATIHAN 2.3.3
b. Intruksi Pelatih
Waktu 10 ‘
c. Lembar Kerja
d. Kunci Jawaban
LATIHAN 2.3.4.
b. Lembar Kerja
Waktu 10 ‘
b. Lembar Kerja
c. Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN LK. 2.3.4
Upaya - upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam Pencegahan dan
Penanggulangan masalah pornografi dan pornoaksi disekolah ?
1. Mengadakan Razia Tas peserta didik, HP, Buku dan atau Majalah
2. Baik secara rutin maupun insidental
3. Menyeleksi buku-buku pelajaran dan buku referensi lainnya
4. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan seperti Ceramah keagamaan.
5. Mengadakan sosialisasi tentang Undang-undang pornografi