Pak Yoli
Pak Yoli
T
Ringkasan masyarakat akhirnya mau
ebing Breksi merupakan bergotong royong membangun
bersama wisata Tebing Breksi dulu adalah hamparan batu
wisata yang berada putih yang ditambang oleh
di wilayah Desa hingga saat ini.
masyarakat. Penambangan
Sambirejo Kecamatan terjadi sejak tahun 1980-an.
Prambanan Kabupaten Sleman Latar Belakang Hasil tambang digunakan
Daerah Istimewa Yogyakarta Penghentian kegiatan untuk fondasi rumah, dinding
Penetapan Breksi menjadi situs penambangan kapur Breksi rumah, sumur, dan lain-lain.
georitage oleh Kementerian yang merupakan pencaharian Perubahan itu diawali ketika
ESDM, memaksa warga untuk masyarakat sekitar. tim konservasi yang terdiri
menghentikan kegiatan Keraguan masyarakat akan dari pemerintah daerah
penambangan di zona merah masa depan Tebing Breksi Yogyakarta dan ilmuwan serta
sebagai obyek wisata. peneliti dari UPN “Veteran”
Tebing Breksi dan berubah
Kesulitan Pengelola dalam Yogyakarta mempublikasikan
menjadi tempat wisata. Sebagian penemuan yang menyatakan
besar masyarakat pesimisistis merangkul masyarakat
untuk ikut andil dalam Tebing Breksi merupakan
hasil yang mereka dapatkan endapan abu vulkanik
pembangunan wisata Tebing
dari tambang batu bisa terganti Breksi. letusan gunung api purba
oleh kegiatan wisata. Pengelola yang sekarang dikenal
wisata yang hanya 5 orang sebagai gunung api purba
kesulitan merangkul warga
Inovasi Nglanggeran di Gunung Kidul.
untuk mengembangkan wisata Melibatkan pihak ketiga dalam Oleh karenanya, tebing itu
hal ini para juragan batu potong pun dimasukkan ke dalam
Tebing Breksi. Hingga muncul
yang dipandang mempunyai salah satu situs geoheritage,
sebuah gagasan untuk mengajak
status sosisal lebih tinggi di yang artinya merupakan s
pihak ketiga yang bisa membuat itus atau area geologi yang
masyarakat bersemangat kalangan masyarakat turun
memiliki nilai-nilai penting di
untuk gotong royong bersama tangan dalam pembangunan bidang keilmuan, pendidikan,
membangun Breksi. Pihak ketiga Tebing Breksi. Hal sebagai budaya, dan nilai estetika.
tersebut adalah para juragan pemicu motivasi masyarakat Akhirnya pada akhir bulan
batu potong yang berada di untuk turut aktif ambil bagian Mei 2015 Tebing Breksi
wilayah Desa Sambirejo. Harapan dalam pembangunan dan diresmikan sebagai objek
pengelola mengajak mereka pengembangan Tebing Breksi. wisata.
berpartisipasi adalah agar Penetapan Breksi menjadi
timbul dalam benak masyarakat Proses situs georitage oleh
Kementerian ESDM, memaksa
perasaan “Mereka yang juragan Jauh sebelum menjadi warga untuk menghentikan
saja mau gotong royong, kok kita destinasi wisata nan kegiatan penambangan di
enggak”. Strategi ini berhasil, menawan, Tebing Breksi zona merah Tebing Breksi.
Tentu saja perubahan drastis status sosial yang lebih 2016 yang hanya berkisar
itu membuat masyarakat tinggi dan juga memiliki 300ribuan pengunjung.
kaget. Mereka tak tahu apa kedekatan emosional dengan Taman Tebing Breksi saat
yang akan terjadi dengan masyarakat. Pihak ketiga ini menyerap lebih dari 350
mata pencaharian mereka tersebut adalah para juragan tenaga kerja yang hampir
setelah keputusan itu diteken. batu potong yang berada seluruhnya adalah warga
Timbul pro kontra di kalangan di wilayah Desa Sambirejo. Desa Sambirejo.
masyarakat. Sebagian besar Harapan pengelola mengajak
Nilai jual tanah masyarakat
masyarakat pesimisistis hasil mereka berpartisipasi
sekitar wisata tebing breksi
yang mereka dapatkan dari adalah agar timbul dalam
tinggi yang semula Rp
tambang batu bisa terganti benak masyarakat perasaan
50.000,- /m² menjadi Rp
oleh kegiatan wisata. “Mereka yang juragan saja
1.500.000,-/m².
mau gotong royong, kok
Pengelola wisata bentukan
kita enggak”. Strategi ini
pemerintah desa yang pada
berhasil, masyarakat akhirnya Pembelajaran
saat itu hanya berjumlah
mau bergotong royong Kerja sama yang solid
5 orang jelas kesulitan
membangun bersama wisata antara desa, pengelola,
mengelola Tebing Breksi
Tebing Breksi hingga saat ini. dan stakeholder lainnya
yang begitu luas tanpa ada
bantuan dari masyarakat. Wisata Tebing Breksi ini merupan modal utama dalam
Sedangkan pengelola dikelola bersama oleh kesuksesan obyek wisata
pun kesulitan merangkul BUMDES Sambirejo dan Tebing Breksi.
masyarakat yang terlanjur Kelompok Sadar Wisata Pengelola harus memiliki daya
apatis terhadap potensi (Pokdarwis) dengan juang & kreatifitas yang tinggi
wisata Tebing Breksi. “Dulu, pembagian keuntungan 75% dalam pemecahan sebuah
tiap habis rapat kita selalu untuk Pengelola dan 25% masalah.
dapat sangu snack banyak BUMDesa Sambirejo. Tiket
untuk dibawa pulang. Yang masuknya Rp 5.000,- per
orang untuk domestic dan Kontak Informasi
diundang 30-40 orang yang
datang paling pol 10 orang,” Rp.15.000,- untuk orang Mujimin (Kepala Desa) :
kenang Kholik, koordinator asing. Sementara untuk 085743875475
pengelola Tebing Breksi. parker mobil Rp.10.000,-. Kholik ( Koordinator Pengelola
Hingga suatu saat muncul Tebing Breksi) :
sebuah gagasan untuk Hasil 085293409155
mengajak pihak ketiga yang Pada tahun 2018, Taman Sugiyo (Pengelola) :
bisa membuat masyarakat Tebing Breksi menembus satu 081392526304
bersemangat untuk gotong juta pengunjung dalam satu
royong bersama membangun tahun. Sebuah peningkatan
Breksi, pihak ketiga yang yang cukup pesat bila dilihat
dianggap mempunyai pengunjung sepanjang tahun
Mengolah Sampah
Hajatan menjadi
Kerajinan Tangan
bernilai Ekonomi
Ohoi Rahangiar Kecamatan Kei Besar Selatan Baras
Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku
K
Ringkasan
reativitas tidak memiliki
ruang dan batasan.
Kreativitas lahir sebagai
suatu proses kemampuan
dalam mencipta, kreativitas
merupakan daya cipta yang
bersifat baru dalam suatu
tindakan. Hasil baru tersebut
biasanya lahir dari interkasi
antar individu dan kelompok,
pengalaman maupun kondisi
hidup. Masalah sampah bukan
barang baru untuk dibahas dan
diolah tetapi dengan pengelolaan penambah pundi-pundi untuk makanan dan sedotan minuman
yang tepat dan ditangani oleh mendukung perekonomian warga menjadi barang baru yang lebih
tangan-tangan yang terampil Ohoi Rahangiar. bermanfaat.
dapat berubah wujud menjadi Dengan kreativitas yang dimiliki
barang baru yang memiliki nilai Latar Belakang dapat menghasilkan berbagai
jual dan memiliki unsur seni kerajinan dari kardus makanan
Sisa kardus makanan dan
didalamnya. Ohoi Rahangiar, dan sedotan minuman menjadi
minuman merupakan salah
Kecamatan Kei Besar Selatan tempat tisu, vas bunga, dan taplak
satu jenis sampah yang susah
Barat, Kabupaten Maluku meja. Bahan baku yang digunakan
terurai. Dan hanya menjadi
Tenggara melalui kelompok adalah kardus makanan dan
sampah/limbah yang terbuang
kerajinan yang digagas oleh sedotan minuman yang terbuang
percuma sehingga mencemari
kaum perempuan dan kelompok percuma.
lingkungan dan mebuat
PKK mampu merubah kardus
lingkungan menjadi tidak Adanya permintaan dari luar
makanan dan sedotan minuman
sehat. Kelompok PKK melalui kecamatan dan luar Ohoi yang
yang terbuang percuma setelah
pelatihan yang diikuti, mampu mendorong kaum perempuan
hajatan atau pesta-pesta menjadi
mengajak kaum perempuan dan kelompok PKK terus
salah satu karya kreativiatas yang
untuk mengubah sampah kardus memproduksinya.
memiliki nilai jual dan sebagai
Ngguruput (Minggu
Mruput) Kuliner
Jajanan Tradisional
Desa Kalten Kecamatan Gadingrejo Kabupaten
Pringsewu Provinsi Lampung
D
Ringkasan kenal dengan istilah Pringsewu memungkinkan sebagai arena
Community yang kemudian balapan liar.
esa Kalten, Kecamatan
Gadingrejo, Pringsewu, bekerja sama dengan Karang Banyak ibu ibu rumah tangga
Taruna di Desa Klaten ini yang mengganggur, tidak
berhasil mengubah
memanfa atkan jalan desa memiliki pekerjaan dan
kawasan jalan jalur
sepanjang jalur dua perkantoran secara ekonomi mempunyai
dua menuju perkantoran pemda pendapatan dibawah rata-
Pringsewu menjadi Pasar Kuliner Pemda pringsewu yang berlokasi
rata.
jajanan tradisional yang diunjungi di Desa Kalten sebagai destinasi
Wisata Kuliner Tradisional, dan Banyak penjual makanan
kurang lebih 1.000 orang tiap tradisional seperti; gatot,
minggu paginya. sarana senam atau olahraga
sawut, tiwul, geblek, klanting
bersama untuk menarik minat lupis, cenil, pecel, soto,
Sebelum adanya kegiatan
warga masyarakan Pringsewu dan klepon dan jajanan tradisional
Nggurup (Minggu Mruput)
meningkatkan pendapatan warga lainya, yang menjual
ini, kawasan jalur dua menuju
dalam berwirasausaha. dagangannya hanya dengan
Perkantoran Pemda yang sepi
Kini lokasi jalur dua menuju keliling Desa tapi hasil dari
disaat hari libur adalah tempat penjualan mereka masih
tongkrongan anak muda yang perkantoran Pemerinta Daerah
sedikit dan terkadang kurang
hobby naik motor dan kadang Pringsewu di Desa Kalten tersebut
laku.
juga digunakan sebagai tempat selalu dipenuhi warga khususnya
yang tinggal di Kabupat Pringsewu
Masyarakat Kabupaten
balapan liar karna lokasi nya Pringsewu mempunyai minat
yang sepi dan jalannya yang lurus yang ingin berburu kuliner yang besar akan kuliner
sehingga memungkinkan sebagai tradisional di pagi hari sambil tradisional.
arena balapan liar. menikmati suasana makan
dipinggir sawah yang sejuk.
Ide dari ketua Komunitas Inovasi
Pringsewu atau yang kita Memanfaatkan jalan jalur dua
Latar Belakang
menuju perkantoran Pemerintah
Jalur dua menuju areal Daerah menjadi Pasar Kuliner
Pemerintah Daerah yang
Tradisional dengan mengajak
sepi disaat hari libur, karena
kondisinya sepi sering warga masyarakat berjualan
dimanfaatkan oleh tempat berbagai macam makanan
nongkrong anak muda yang dan jajanan tradisional untuk
hobby naik motor dan kadang meningkatkan pendapatan warga
juga digunakan sebagai Desa Klaten Kecamatan Gading
tempat balapan liar karna Rejo Kabupaten Pringsewu
lokasi nya yang sepi dan Provinsi Lampung.
jalannya yang lurus sehingga