Anda di halaman 1dari 24

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Dedie A. Rachim
Direktur
Pendidikan & Pelayanan Masyarakat
KPK
SUMBER DARI LEMBAGA SURVEY
NASIONAL & INTERNASIONAL
2008
2009
2010
Penerimaan
sektor
Tambang Rp.
42 T

Potensi
Hutan
Industri
Indonesia
101 Jt Ha.

Penerimaan
sektor Migas
Rp. 340 T

945 Jenis
Tanaman
Pangan

Potensi
Perikanan
5.37 Juta
Ton

Penduduk
240.271.552
ASSET • Rp. 2.071 T
NEGARA RI

NO PERUSAHAAN KOMODITAS/ DEVIDEN KE ASSET • Rp. 2.505 T


BISNIS NEGARA BUMN

1 PT. PERTAMINA MIGAS 10.47 T

2 PT. TELKOM TELEKOMUNIKASI 3.3 T


CADANGAN • 66.1 M US $
DEVISA 2009

3 PT. FREEPORT TAMBANG 2.1 T

4 PT. BANK MANDIRI PERBANKAN 1.5 T APBN 2009


• Rp. 1.203 T (22.7% PDB)
5 PT. BANK BRI PERBANKAN 1.5 T

6 PT. SEMEN GRESIK SEMEN 827 M


GNP
• 3.830 US $
7 PT. PGN GAS 703 M

8 PT. BA TAMBANG 656 M

9 PT. PELINDO II PELABUHAN 560 M


PENERIMAAN/SUMBER JUMLAH
10 PT. TIMAH TAMBANG 436 M PROYEKSI PENERIMAAN PAJAK 2009 634 T
WAJIB PAJAK PRIBADI 9.8 JT ORANG
SUMBER :
Audit BPK WAJIB PAJAK BADAN USAHA 1.2 JT INSTANSI
Kementerian Keuangan 2009
PENERIMAAN PAJAK 2009 566 T
PROYEKSI PENERIMAAN BEA & CUKAI 81.9 T
2010
PENDAPATAN PT. PLN 2009 89 T
LABA BERSIH PT. PLN 2009 10 T
Juara Juara
Juara Juara Juara
Juara
South East Down River
Olympiade Futsal Asia Shell Eco
Asia Race F 3 Asia di
Fisika Int’l Tenggara Challenge
Equastrian Australasia Turki
2010 (AFF) 2010 2010
Champ 2010 2010
CPI 2009
PERC 2010
HDI 2009
INDEX SUAP 2009
NO HUMAN DEVELOPMENT SCORE NO CORRUPTION PERSEPTION SCORE
INDEX - UN 2009 INDEX – TI 2009
1 NORWAY 0.971 1 NEW ZEALAND 9.6

66 MALAYSIA 0.829 2 DENMARK 9.3

92 CHINA 0.772 3 SINGAPORE 9.2

109 TURKMENISTAN 0.739 56 MALAYSIA 4.5

110 PALESTINIAN AUTORITY 0.737 79 CHINA 3.6

111 INDONESIA 0.734 111 INDONESIA 2.8

112 HONDURAS 0.732 111 DJIBOUTI 2.8

182 NIGER 0.340 180 SOMALIA 1.1

NO POLITICAL ECONOMIC SCORE


RESEARCH CONSULTANCY
– PERC 2009
1 SINGAPORE 1.42

9 MALAYSIA 6.47

10 CHINA 6.52

16 INDONESIA 9.27
INDEX SUAP INSTANSI SCORE
PUBLIK – TII 2009
1 POLISI 48%

2 BEA & CUKAI 41 %

3 IMIGRASI 34 %

4 DLLAJR 33 %

5 PEMKOT/KAB/PROV 33 %

6 BPN 32 %

7 PELINDO 30 %

8 PENGADILAN 30 %

9 KEMKUMHAM 21 %

10 ANGKASA PURA 21 %

11 KANTOR PAJAK DAERAH 17 %

12 KEMKES 15 %

13 KANTOR PAJAK NASIONAL 14 %

14 BPOM 14 %

15 MUI 10 %
Mengenal KPK dan Upaya Pemberantasan Korupsi
TAP MPR No. XI/MPR/1998

Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas KKN

UU No. 28 Tahun 1999

Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN

UU NO. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001

Tentang Tindak Pidana Korupsi

UU NO. 30 Tahun 2002

Tentang KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


Pemberantasan korupsi
adalah serangkaian
PENINDAKAN
tindakan untuk mencegah
dan memberantas TPK
melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor,
penyelidikan – penyidikan
– penuntutan dan
pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran
PS.1 BUTIR serta masyarakat.
3 UU 30 /
2002

PERANSERTA
PENCEGAHAN
MASYARAKAT
PENINDAKAN
PS. 6 c

PENCEGAHAN KOORDINASI
PS. 13 PS. 7

MONITORING SUPERVISI PS.


PS. 14 8
PERAN SERTA
KEWENANGAN KPK MASYARAKAT KEWENANGAN KPK
PASAL 13 UU 31 TAHUN 1999 PASAL 12
UU 30 TAHUN 2001 PS. 41 & 42 UU 30 TAHUN 2001

PENDAFTARAN & PEMERIKSAAN LHKPN


PENYELIDIKAN
LAPORAN
INFORMASI
PENETAPAN STATUS GRATIFIKASI ADUAN
PENYIDIKAN
MONITORING & PERBAIKAN SISTEM
PENCEGAHAN
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
PENINDAKAN PENUNTUTAN
KERJASAMA BILATERAL & MULTILATERAL
1. Melibatkan aparat penegak
hukum, penyelenggara negara
Peran serta Masyarakat dan orang lain yang ada
PP No. 71 Tahun 2000 kaitannya dengan TPK yang
dilakukan oleh aparat penegak
Pasal 1 ayat (1) hukum atau penyelenggara
Peran serta masyarakat adalah negara (UU 28/99).
peran aktif perorangan, organisasi 2. Mendapat perhatian yang
masyarakat, atau lembaga meresahkan masyarakat
swadaya masyarakat dalam dan/atau.
pencegahan dan pemberantasan 3. Menyangkut kerugian negara
tindak pidana korupsi. > satu milyar.

Pasal 11 UU 30 Tahun 2002


KEWENANGAN KPK PS. 12 UU 30/2002

1. Menyadap dan merekam pembicaraan.

2. Memerintahkan pelarangan ke luar negeri.

3. Meminta keterangan tentang keadaan keuangan tersangka atau terdakwa.

4. Memerintahkan pemblokiran rekening milik tersangka atau terdakwa atau orang lain yang terkait.

5. Memerintahkan pemberhentian sementara tersangka dari jabatannya.

6. Meminta data kekayaan & perpajakan tersangka.

7. Menghentikan transaksi untuk sementara/ mencabut sementara perijinan/ lisensi/ konsesi.

8. Meminta bantuan pencarian, penyitaan dan pencarian barang bukti di luar negeri.

9. Meminta bantuan penangkapan, penahanan, penggeladaahan, penyitaan

Segala kewenangan dalam KUHAP (UU


No. 8 Tahun 1981) juga dimiliki KPK
UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001
DEFINISI KORUPSI

Dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001.

Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 bentuk / jenis tindak pidana
korupsi.

Ketigapuluh bentuk / jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dikelompokkan menjadi :

1. Kerugian keuangan negara


2. Suap – menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
TINDAK PIDANA LAIN YANG BERKAITAN DENGAN TINDAK PIDANA KORUPSI

1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi


2. Tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan keterangan atau memberi
keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor
Sistem
Lembaga Penegakkan Hukum
Sosial Kemasyarakatan
Kebangsaan
PENEGAKKAN
KEBANGSAAN
•Aturan/Per UU an HUKUM •Permisifisme
•Organisasi •UU •Perilaku/Budaya •Nasionalisme
•Keadilan •Organisasi •Panutan •Kepribadian
•Politik •Personel •Integritas •Jati Diri
•Kompetensi
SOSIAL
SISTEM
KEMASYARAKATAN
PENEGAKKAN SOSIAL
SISTEM KEBANGSAAN
HUKUM KEMASYARAKATAN

Reformasi Birokrasi Lembaga


Independen dengan Disiplin Pendidikan Karakter
Kewenangan Luas

Reformasi Per UU an
dan Kelembagaan
Peneggakkan Hukum
Penegakkan Hukum Arah Kebijakan
Kerja Keras
yang Konsisten Nasional
Reformasi Pelayanan
kepada Masyarakat

Pembagian
Pelayanan Kepada
Perbaikan sistem Kewenangan yang Taat Hukum
Negara
Perpolitikan Jelas
PENINDAKAN PENCEGAHAN KELEMBAGAAN
• Penyelidikan • Kewajiban Lapor LHKPN • Capacity Building
• Penyidikan • Program Pengendalian • MSDM
• Penuntutan Gratifikasi • Membangun Kode Etik KPK
• Sidang Pengadilan Tipikor • Monitoring & Usulan Perbaikan • Azas KPK
• Paksa Badan Sistem • Kepastian Hukum
• Pengembalian Kerugian • Pendidikan Anti Korupsi • Keterbukaan
Negara • Program Zona Integritas • Akuntabilitas
• Koordinasi & Supervisi Kasus • Survey Index Integritas • Kepentingan Umum
Tipikor Nasional (IIN)
• Proporsionalitas
• Asset Tracing • Program Inisiatif Anti Korupsi
(PIAK)
• Penertiban Asset Negara
TERIMA KASIH

Pengaduan Masyarakat KPK


(021) 2557 8389
Fax (021) 5289 2454
E-mail : Pengaduan @kpk.go.id
KPK On-Line Monitoring System : www.kpk.go.id

Biro Humas KPK


(021) 2557 8498
Fax (021) 5290 5592

Gd. KPK
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-1
Kuningan
JAKARTA

(021) 2557 8300

Anda mungkin juga menyukai