Anda di halaman 1dari 5

Reaktor nuklir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teras sebuah reaktor kecil yang digunakan untuk penelitian.

Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur,
dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom
nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.

Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan
untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop
radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi
plutonium sebagai bahan senjata nuklir.

Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan sering
dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa kalangan menyatakan
bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk
membangkitkan listrik. Daya fusi merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi
fusi nuklir. Ada beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya
pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang membangkitkan panas dan daya
dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di
mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.

Aplikasi
 Daya nuklir:
o Panas untuk pembangkit listrik
o Panas untuk perumahan dan pemanas industri
o Desalinasi
 Propulsi nuklir:
o Propulsi nuklir kelautan
o Usulan roket panas nuklir
 Transmutasi unsur:
o Produksi plutonium, yang biasa digunakan dalam senjata nuklir
o Produksi beragam isotop radioaktif, seperti americium yang digunakan dalam
detektor asap, dan cobalt-60, molybdenum-99 dan lainnya yang digunakn untuk
pencitraan dan perawatan medis
 Aplikasi penelitian :
o Penyediaan sumber neutron dan radiasi positron (misalnya Analisis Aktivasi
Neutron dan Penanggalan potassium-argon)
o Pengembangan teknologi nuklir

Sejarah

Gambar dari paten "reaktor neutron" Fermi-Szilárd.

Meskipun umat manusia telah menguasai daya nuklir baru-baru ini, reaktor nuklir yang pertama
muncul dikendalikan oleh alam. Lima belas reaktor fissi nuklir alami telah ditemukan di tambang
Oklo, Gabon, West Africa. Pertama ditemukan pada tahun 1972 oleh ahli fisika Perancis Francis
Perrin. Reaktor alami ini dikenal dengan sebutan Reaktor Fossil Oklo. Reaktor-reaktor ini
diperkirakan aktif selama 150 juta tahun, dengan daya keluaran rerata 100 kW. Bintang-bintang
juga mengandalkan fusi nuklir guna membangkitkan panas, cahaya dan radiasi lainnya. Konsep
reaktor nuklir alami diajukan pertama kali oleh Paul Kuroda pada tahun 1956 saat di Universitas
Arkansas [1].

Enrico Fermi dan Leó Szilárd, pertama kali membangun reaktor nuklir Chicago Pile-1 saat
mereka di Universitas Chicago pada 2 Desember, 1942.
Reaktor nuklir generasi pertama digunakan untuk menghasilkan plutonium sebagai bahan senjata
nuklir. Selain itu, reaktor nuklir juga digunakan oleh angkatan laut Amerika (lihat Reaktor
Angkatan Laut Amerika Serikat) untuk menggerakkan kapal selam dan kapal pengangkut
pesawat udara. Pada pertengahan 1950-an, baik Uni Sovyet maupun negara-negara barat
meningkatkan penelitian nuklirnya termasuk penggunaan atom di luar militer. Tetapi,
sebagaimana program militer, penelitian atom di bidang non-militer juga dilakukan dengan
rahasia.

Pada 20 Desember 1951, listrik dari generator yang digerakkan oleh tenaga nuklir pertama kali
dihasilkan oleh Experimental Breeder Reactor-I (EBR-1) yang berlokasi di Arco, Idaho. Pada 26
Juni 1954, pukul 5:30 pagi, PLTN pertama dunia utnuk pertama kalinya mulai beroperasi di
Obninsk, Kaluga Oblast, USSR. PLTN ini menghasilkan 5 megawatt, cukup untuk melayani
daya 2,000 rumah. [2][3].

PLTN skala komersial pertama dunia adalah Calder Hall, yang mulai beroperasi pada 17 Oktober
1956 [4]. Reaktor generasi pertama lainnya adalah Shippingport Reactor yang berada di
Pennsylvania (1957).

Sebelum kecelakaan Three Mile Island pada 1979, sebenarnya permintaan akan PLTN baru di
Amerika Serikat sudah menurun karena alasan ekonomi. Dari tahun 1978 sampai dengan 2004,
tidak ada permintaan PLTN baru di Amerikat Serikat [5], meskipun hal itu mungkin akan berubah
pada tahun 2010 ( lihat Masa depan industri nuklir).

Tidak seperti halnya kecelakaan Three Mile Island, kecelakaan Chernobyl pada tahun 1986 tidak
berpengaruh pada peningkatan standar reaktor nuklir negara barat. Hal ini dikarenakan memang
reaktor Chernobyl dikenal mempunyai desain yang tidak aman , menggunakan reaktor jenis
RBMK, tanpa kubah pengaman (containment building) dan dioperasikan dengan tidak aman, dan
pihak barat memetik pelajaran dari hal ini [6].

Pada tahun 1992 topan Andrew menghamtam Turkey Point Nuclear Generating Station. Lebih
dari US$90 juta kerugian yang diderita, sebagian besar menimpa tangki penampungan air dan
cerobong asap pembangkit listrik berbahan bakar fossil (minyak/batubara) yang ada dilokasi, tapi
containment building tidak mengalami kerusakan [7][8].

Masa depan industri nuklir


Hingga tahun 2006, Watts Bar 1, yang akan beroperasi pada tahun 1997, adalah PLTN komersial
Amerika Serikat terakhir yang akan beroperasi. Hal ini biasanya dijadikan bukti berhasilnya
kampanye anti PLTN/nuklir dunia. Tetapi, penolakan politis akan nuklir hanya berhasil terjadi di
sebagian Eropa, Selandia Baru, Filipina dan USA. Bahkan di USA dan seluruh Eropa, investasi
pada penelitian daur bahan bakar nuklir terus berlanjut, dan dengan prediksi beberapa ahli akan
kelangkaan listrik , peningkatan harga bahan bakar fossil dan perhatian akan emisi gas rumah
kaca akan memperbarui kebutuhan PLTN.

Banyak negara yang tetap aktif mengembangkan energi nuklirnya termasuk diantaranya Jepang,
China dan India, kesemuanya aktif mengembangkan teknolgi reaktor thermal dan reaktor cepat.
Korea Selatan dan USA hanya mengembangkan teknolgi reaktor thermasSouth, Afrika Selatan
dan China mengembangkan versi baru Pebble Bed Modular Reactor (PBMR). Finlandia dan
Perancis aktif mengembangkan energi nuklir; Finladia mempunyai European Pressurized
Reactor yang sedang dibangun oleh Areva. Jepang membangun unit yang beroperasi pada tahun
2005.

Pada 22 September 2005 telah diumumkan dua lokasi baru di USA yang telah dipilih sebagai
lokasi PLTN.

Komponen dasar reaktor nuklir


Komponen dasar dari reaktor nuklir adalah sebagai berikut:

1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang berbentuk pelat
2. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron
3. Reflektor, berfungsi memantulkan kembali neutron
4. Pendingin, berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi panas dalam
reaktor
5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi
6. Perisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya

Tipe-tipe reaktor

Reaktor PULSTAR yang dimiliki oleh universitas NC State adalah reaktor penelitian jenis kolam
daya 1 MW dengan pengkayaan uranium 4%, bahan bakar pin yang terdiri dari pellet UO2 dalam
cladding zircaloy
Ruang kendali reaktor PULSTAR universitas NC State

Sejumlah teknologi reaktor telah dikembangkan. Reaktor fissi secara umum dapat
dikelompokkan berdasarkan jenis energi neutron yang digunakan dalam reaksi berantainya.

 Reaktor thermal (lambat) menggunakan neutron lambat atau neutron thermal. Reaktor ini
bercirikan mempunyai material pelambat yang ditujukan untuk melambatkan neutron
sampai mempunyai energi kinetik rerata partikel yang ada disekitarnya, dengan kata lain,
sampai mereka "dithermalkan"

Anda mungkin juga menyukai