Anda di halaman 1dari 4

Nama : Miko Setiawan

Mata Kuliah : Teknik Lingkungan


Jurusan : Teknik Sipil
Semester : II

PENCEMARAN AIR

Sumber Pencemaran Air


Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut
dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia.Pencemaran ini dapat disebabkan
oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan
dengan menggunakan racun.

Sumber pencemaran air

Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:

Sumber langsung

Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan


limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan. Contoh:
limbah pabrik, fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain-lain.

Sumber tidak langsung

Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan air
melalui air tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat tercemar oleh
berbagai macam zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah organik yang dapat
membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan, panas, minyak bumi dan zat
radioaktif.

Beberapa polutan air yang paling sering ditemukan antara lain: Limbah domestik
(rumah tangga) Limbah industri Insektisida dan pestisida Deterjen dan pupuk.

Pencegahan Pencemaran Air


1. Melakukan pengolahan limbah dengan benar.
2. Menggunakan bahan - bahan yang ramah lingkungan.
3. Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya.
4. Menggunakan detergen yang ramah lingkungan.
5. Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air.
6. Menanam pohon di setiap lahan yang tersedia.

PENCEMARAN UDARA

Sumber Pencemaran Udara

Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara


Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya adalah aktifitas gunung
berapi yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan
mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.

.  Sumber Alami

Sumber pencemar udara alamiah merupakan sumber pencemar yang berasal dari proses
alam tanpa adanya campur tangan manusia.

a.Akibat Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi mengeluarkan beberapa gas yang melimpah diantaranya H2O, CO2,
H2S, SO2, CO, HF, dan He. Diantara semua gas tersebut, sulfur dioksida merupakan
pencemar udara utama karena selain berpengaruh pada kesehatan, SO2 juga
menyebabkan anomali cuaca.

Gas-gas vulkanik yang menimbulkan potensi bahaya besar untuk manusia, hewan,
pertanian, dan material adalah belerang dioksida, karbon dioksida, dan hidrogen fluorida.
Secara lokal, gas belerang dioksida dapat mengakibatkan hujan asam dan polusi udara di
daerah sekitar gunung berapi. Secara global, letusan gunung berapi yang besar dapat
menyuntikkan volume sulfur ke stratosfer yang dapat mengakibatkan suhu permukaan yang
lebih rendah dan menimbulkan penipisan lapisan ozon bumi.

Gas karbon dioksida lebih berat daripada udara, sehingga gas dapat mengalir ke daerah
dataran rendah dan mengumpul di permukaan tanah. Konsentrasi tinggi gas karbon dioksida
di daerah-daerah dapat mematikan bagi manusia, hewan, dan vegetasi. Sebuah letusan
gunung berapi  menyemburkan senyawa fluor yang cukup untuk merusak atau membunuh
hewan dan melapisi vegetasi dengan abu vulkanik. Senyawa fluor cenderung menjadi
terkonsentrasi pada partikel abu halus, yang dapat dicerna oleh hewan.

b. Akibat Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan merupakan proses yang paling dominan menimbulkan pencemaran udara
karena dari pembakaran itulah dapat meningkatkan bahan serupa substrat fisik atau kimia
ke dalam udara yang mencapai jumlah tertentu. Ada beberapa bahan polutan dari
pembakaran yang dapat mencemari udara yaitu bahan polutan primer, seperti hidrokarbon,
CO, karbon dioksida, senyawa sulfur oksida, senyawa nitrogen oksida, dan nitrogen
dioksida. Adapun polutan berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang
sangat halus bercampur dengan debu hasil dari proses pemecahan suatu bahan.

Partikel yang dihasilkan dari kebakaran akan mengganggu pernafasan dan partikel
konsentrasi tinggi  dapat mengakibatkan batuk terus-menerus, berdahak, bersin dan
kesulitan bernafas. Dampak asap dari kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan saluran
pernafasan sampai kepada gangguan serius, termasuk berkurangnya fungsi paru-paru,
bronchitis, bertambah buruknya asma dan kematian pradini. Selain itu asap kebakaran
hutan membuat kelancaran lalu lintas di daerah yang terkena dampak terganggu.

c.Sumber Air Panas

Zat pencemar udara yang dihasilkan antara lain asam sulfide, arsenic dan logam berat
lainnya.

b.Gas – Gas Hasil Pencernaan

Gas metana dan gas-gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan makanan dari hewan
ternak seperti sapi.

c.Samudra, Sungai dan Muara

Merupakan sumber-sumber pembuangan gas metana hasil dari sistem pencernaan dari
hewan-hewan laut, metanogenesis dalam endapan dan area di sepanjang pesisir, dan
mungkin aliran dari hidrat metan di atas permukaan laut.

d.Debu

Angin berdebu yang berasal dari daerah tanpa  tumbuh-tumbuhan seperti padang pasir

e.Garam Laut

Hembusan angin dari air laut yang terevaporasi  di udara melepaskan natrium klorida serta
partikulat lainnya ke udara.

f.Pelepasan Radioaktif

Gas radon dilepaskan ke udara selama pelepasan radioaktif terjadi di permukaan bumi.

g.Tumbuh – Tumbuhan dan Pepohonan

Sumber biogenik seperti pohon cemara dan beberapa jenis tumbuhan lain melepaskan
senyawa volatil organik. Sekitar 80% dari keseluruhan emisi senyawa volatil organik berasal
dari sumber biogenik.

h.Lahan Gambut

Reaksi dari bakteri yang ada di lahan gambut menghasilkan gas metana dan
melepaskannya ke udara. Lahan gambut merupakan sumber emisi gas metana terbesar.

i.Rayap

Rayap merupakan sumber emisi gas metana terbesar kedua, gas metana dihasilkan dari
proses pencernaan rayap.

j.Petir

Petir mengubah nitrogen di udara menjadi nitrogen oksida.

k.Pembukaan Lahan Baru

Merupakan sumber pencemar gas yang diakibatkan oleh reaksi bakteri sehingga
melepaskan nitrogen oksida dalam jumlah yang besar.

2.  Sumber Antropogenik

Sumber antropogenik merupakan pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas


manusia. Kebanyakan berasal dari aktivitas transportasi, industri, pembakaran,
persampahan, dan lain-lain.

a.Sumber Tidak Bergerak

Merupakan sumber pencemar yang tidak mengalami perubahan posisi selama


menghasilkan zat pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu
kegiatan industri, pembangkit tenaga listrik, pembakaran insinerator, furnace, dan lain-lain.
Sumber tidak bergerak.

Pencegahan Pencemaran udara

Polusi udara atau pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan,
mulai dari masalah kesehatan sampai pada perubahan iklim global. Pencemaran udara tidak
dapat dihilangkan sama sekali, tetapi hanya dapat dikurangi atau dikendalikan. Manusia
dapat mengakibatkan pencemaran udara, tetapi juga dapat berperan dalam pengendalian
pencemaran udara ini. Adapun upaya pencegahan dan pengendalian terhadap polusi udara
dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Menggunakan transportasi public.


2. Menanam tanaman antipolutan.
3. Hindari bakar sampah sembarangan.
4. Coba urban farming.
5. Uji emisi kendaraan.
6. Mengurangi konsumsi daging.
7. Hemat energy.

Anda mungkin juga menyukai