Analisa Pengukuran Kinerja Pelabuhan Laut
Analisa Pengukuran Kinerja Pelabuhan Laut
TugasAkhir
UntukMemenuhiSebagianPersyaratan
MencapaiDerajatSarjana S-1 JurusanTeknikSipil
Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas
akhir dengan judul “Analisa Pengukuran Kinerja Pelabuhan Laut Lembar
Berdasarkan Kriteria Kinerja Pelabuhan”.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja Pelabuhan Laut
Lembar berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan dilihat dari sembilan indikator yang
dikelompokkan berdasarkan jenis layanan yang terdiri atas kinerja pelayanan,
kinerja produktivitas dan kinerja utilitas. Tugas akhir ini juga merupakan salah satu
persyaratan kelulusan guna mencapai gelar sarjana di Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Mataram.
Mengingat keterbatasan penulis, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas
akhir ini. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca
terutama mahasiswa Jurusan Teknik Sipil.
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT tiada terhingga atas segala
nikmat yang diberikan serta limpahan kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan tepat waktunya. Demikian pula shalawat serta salam tercurah kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan umatnya
dari alam kebodohan menuju kejayaan peradaban keilmuan.
Bapak Yusron Saadi, ST., M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Mataram.
Bapak I Wayan Suteja, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing Utama
Bapak Ir. I Gede Putu Warka, MT., selaku Dosen Pembimbing Pendamping
dan Dosen Wali
Ibu I A O Suwati Sideman, ST., MSc., selaku Dosen Penguji I
Bapak Ir. Bambang Harianto, MT., selaku Dosen Penguji II
Bapak Hasyim, ST., MT., selaku Dosen Penguji III
Ibu Tri Sulistyowati ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Reguler
Pagi Universitas Mataram
Bapak M. Bagus Budianto ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil
Reguler Sore Universitas Mataram
Bapak Jauhar Fajrin, ST., MSc(Eng)., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Mataram
Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Orang tua tercinta atas segala doa, perhatian, kasih sayang & totalitas yang
diberikan dalam setiap langkah penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Kepada nenek kakek tercinta yang selalu mendoakan setiap langkah penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
v
Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan semangat dan kebahagiaan
dalam setiap langkah penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Keluarga Besar H. Ma’ruf Anshori dan Budiarto yang terus memberikan doa,
masukan, saran, dan perhatian kepada penulis.
Kepada Ibu I A O Suwati Sideman, ST., MSc., yang banyak membantu dan
membimbing penulis. Terimakasih yang sebesar-besarnya.
Teman-teman kampus (Elin, Dwi, Ani, Eni, Fara, Dena) yang selalu
memberikan semangat, dukungan, motivasi dalam setiap langkah penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Teman-teman yang membantu di lapangan dan di lab ( Nia, Kak Asgan, Kak
Yus, Pak Iwan, Pak Edo, Istri Pak Iwan, Mbak Fat, Pak Ari )
Teman-teman seperjuangan jurusan Teknik Sipil angkatan 2012
Pak Erry, Pak Saupi, Pak Raffly, Pak Sahidin dan semua Karyawan PT Pelindo
III Cabang Lembar yang telah membantu penulis survei di Lapangan dan
memberikan pengarahan dan nasehat.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu karena
keterbatasan daya ingat, yang telah memberikan support dan bantuan kepada
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan imbalan yang setimpal atas apa
yang telah diberikan kepada penulis. Aamiin
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
vii
2.2.4.1Produktivitas ........................................................................... 20
3.3.2Pembahasan .......................................................................................... 33
viii
4.3 Kinerja Utilitas ............................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Standar Kinerja Operasional Angkutan Laut Dalam Negeri Dan Luar
Negeri ........................................................................................................ 17
Tabel 4.10Hasil perhitungan produktivitas kerja bongkar muat kapal KM. Pritha
V ................................................................................................................ 49
x
Tabel 4.13Nilai kerja operasional KM. Sahabat Mandiri..................................... 51
Tabel 4.15Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal TB. KSA 30 / TK. RMN
374............................................................................................................. 52
Tabel 4.16Hasil perhitungan produktivitas kerja bongkar muat kapal TB. KSA 30
/ TK. RMN 374 ......................................................................................... 54
Tabel 4.17Nilai kinerja operasional Kapal TB. KSA 30 / TK. RMN 374 ........... 55
Tabel 4.19Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal KM. Kambria ............... 56
Tabel 4.25Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal TB. MAXIMUS 710 / BG
LUMINOR 5 ............................................................................................. 61
Tabel 4.27Nilai kerja operasional Kapal TB. MAXIMUS 710 / BG. LUMIOR 5
................................................................................................................... 63
xi
Tabel 4.29Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal KM. MERATUS
ULTIMA 2 ................................................................................................ 63
Tabel 4.30Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal KM. JAVELIN ............. 65
Tabel 4.31Hasil Perhitungan Kinerja KM. Meratus Ultima 2 dengan Alat Fixed
Crane 1 ...................................................................................................... 67
Tabel 4.32Hasil Perhitungan Kinerja KM. Meratus Ultima 2 dengan Alat Fixed
Crane 2 ...................................................................................................... 67
Tabel 4.33Hasil Perhitungan Kinerja KM. Javelin dengan Alat Fixed Crane 1 .. 69
Tabel 4.34Hasil Perhitungan Kinerja KM. Javelin dengan Alat Fixed Crane 2 .. 69
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
Sebuah pelabuhan dikatakan memiliki tingkat pelayanan yang baik jika waktu yang
diperlukan untuk bongkar dan muat barang lebih singkat dari jadwal yang diberikan sehingga tidak
mengganggu jadwal kapal-kapal lain yang akan berlabuh. Untuk mengetahui kinerja pelayanan dari
suatu pelabuhan, perlu dilakukan suatu pengukuran semua kegiatan pelabuhan agar diperoleh suatu
ukuran produk jasa semua komponen yaitu kinerja operasional pelabuhan yang dikelompokkan
berdasarkan jenis layanan, terdiri dari kinerja pelayanan, produktivitas dan utilitas yang secara
keseluruhan meliputi sembilan indikator jenis layanan.
Untuk mengukur nilai indikator tersebut, dibutuhkan data primer meliputi data waktu kapal
mulai memasuki kolam pelabuhan sampai dengan kapal melepaskan kembali tali tambatan dari
dermaga. Data pendukung lain diperoleh dari instansi teknis terkait sebagai data sekunder. Analisis
kinerja dilakukan sesuai dengan pedoman Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Laut khususnya
kriteria kinerja untuk Pelabuhan Laut Lembar.
Dari hasil analisis sembilan indikator dapat disimpulkan bahwa kinerja Pelabuhan Laut
Lembar dapat dikategori cukup baik dari sisi pelayanan dan produktivitas. Sementara dari uttilitas
pelabuhan, kinerja operasional pelayanan masih kurang baik.
xv
ABSTRACT
A port is said to have a good service level when the time required to load and unload goods
is shorter than the given schedule, so it does not disturb the schedules of other ships which will
anchor. In order to see the service performance of a port, it requires a measurement of all activities
at port to achieve a size of service products in all components, namely the operational performance
of a port which is grouped based on type of service, consisting of service performance,
productivity, and utility which comprehensively cover nine indicators of service types.
In order to measure the indicator value, it requires the primary data, including data
regarding the time from when ships enter the port pool to when ships leave the quay. Other
supporting data are obtained from the related technical institution as the secondary data. The
performance analysis was conducted based on the guidance in Decision of Director General of Sea
Transportation, the performance criteria for Lembar Seaport in particular.
Based on the result of analysis on nine indicators, it can be concluded that the performance
of Lembar Seaport can be considered quite good in terms of service and productivity. Meanwhile,
in terms of port utility, the operational performance of service is poor.
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
pelabuhan agar diperoleh suatu ukuran produk jasa semua komponen yaitu
kinerja operasional pelabuhan.
Berdasarakan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut,
bernomor UM.002/38/18/DJPL-11, yang dikeluarkan sejak 5 Desember
2011 yang berisi Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan,
terdapat sembilan indikator yang menjadi tolak ukur nilai standar kinerja
pelayanan operasioal pelabuhan. Kesembilan indikator itu terdiri dari waktu
tunggu kapal (waiting time), waktu pelayanan pemanduan (approach time),
waktu efektif (effective time dibanding berth time), produktivitas
kerja,receiving/delivery petikemas, tingkat penggunaan dermaga (berth
occupancy ratio/BOR), tingkat penumpukan gudang (shed occupancy
ratio/SOR), tingkat penggunaan lapangan (yard occupancy ratio/YOR), dan
kesiapan operasi peralatan. Standar kinerja pelayanan operasional adalah
standar hasil kerja dari tiap-tiap pelayanan yang harus dicapai oleh operator
terminal atau pelabuhan dalam pelaksanaan pelayanan jasa kepelabuhanan
termasuk dalam penyediaan fasilitas dan peralatan pelabuhan.
Komponen yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengetahui
kinerja pelabuhan dilihat dari sembilan indikator standar kinerja pelayanan
operasional pelabuhan. Jika komponen yang dibahas mempunyaikinerja
yang baik, maka pelabuhan mempunyai potensi yang besar untuk
dikembangkan pada masa mendatang.
curah kering, curah cair dan container serta receiving / delivery peti
kemas) berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan?
3. Bagaimana tingkatkinerja Pelabuhan Laut Lembar dilihat darikinerja
utilitas (BOR, SOR, YOR dan Kesiapan Operasi Peralatan) berdasarkan
kriteria kinerja pelabuhan?
1. Data kapal yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kapal peti
kemas (container), kapal barang kemasan (bag cargo), kapal curah cair
(liquid bulk cargo) dankapal curah kering (dry bulk cargo).
2. Wilayah kerja yang diamati adalah wilayah kegiatan bongkar muat
barang.
3. Hasil analisis hanya akan dibandingkan dengan standar kinerja
operasional pelabuhan untuk mengetahui kinerja dari Pelabuhan Laut
Lembar.
4. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Laut Lembar, Desa Labuhan Tereng
Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat.
5
BAB II
DASAR TEORI
a. Dalam Kamus Besar Bahasa Inggris, istilah kinerja atau performa disebut
dengan performance yang diartikan sebagai unjuk kerja. Hal ini
mengandung arti bahwa kinerja merupakan tolak ukur hasil pencapaian
terhadap pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya untuk mencapai
kondisi optimal, efektif dan efisien.
b. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dannn
telah disepakati bersama. Apabila dikaitkan dengan performance sebagai
kata benda (noun), maka pengertian performance atau kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau kelompok orang dalam
suatu perusahaan sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar
hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
memindahkan barang angkutan dari dan ke kapal baik dari dan ke Gudang
Lini I maupun langsung ke alat angkutan. Dalam hal mana, kegiatan
pemindahan barang tersebut terdiri dari kegiatan Stevedoring, Cargodoring,
maupun Receiving/Delivery. Lebih lanjut Keputusan Menteri Perhubungan
No.KM.88/AL.305/Phb-85 tentang Perusahaan Bongkar Muat Barang dari
dan ke kapal menegaskan bahwa ruang lingkup kegiatan bongkar muat barang
di pelabuhan meliputi:
a. Kegiatan Stevedoring yaitu kegiatan jasa pelayanan membongkar dari/ke
kapal, dermaga, tongkang, truk atau memuat dari/ke dermaga. Tongkang,
truk, ke/dalam palka kapal dengan menggunakan Derek kapal.
b. Kegiatan Cargodoring, yaitu kegiatan jasa pelayanan yang berupa
pekerjaan mengeluarkan sling (extackle) dari lambung kapal di atas
dermaga, ke dan menyusun di dalam gudang Lini I atau lapangan
penumpukan barang atau sebaliknya.
c. Kegiatan Receiving/Delivery, yaitu jasa pelayanan yang berupa
pekerjaan mengambil dari timbunan barang/tempat penumpukan barang
di gudang Lini I atau lapangan penumpukan barang dan menyerahkan
barang sampai tersusun di atas kendaraan/alat angkut secara rapat di
pintu darat lapangan penumpukan barang atau sebaliknya.
Berdasarkan jenis kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan tersebut,
dapat diketahui bahwa pada hakekatnya ruang lingkup kegiatan bongkar muat
barang di pelabuhan terdiri dari 3 bentuk kegiatan pemindahan barang dari
dan ke kapal. Maka lebih lanjut lampiran inpres No. 3 Tahun 1991 tentang
Kebijaksanaan Kelancaran Arus Barang untuk Menunjang Kegiatan
Ekonomi, telah mengatur jadwal kegiatan bongkar muat barang sebagai
berikut :
A ) Giliran Kerja I : pukul 08.00-16.00
B ) Giliran Kerja II : pukul 16.00-24.00
C ) Giliran Kerja III : pukul 24.00-08.00
Dengan adanya pembagian giliran kerja (shift) dalam kegiatan bongkar
muat barang di pelabuhan tersebut, menunjukkan adanya upaya pemerintah
9
Berat satu unit bentuk ini biasanya antara 40-100 kg dalam jumlah kecil
dan jarak tidak lebih dari 40 m dapat efektif menggunakan tenaga manusia
(dipanggul), atau kereta dorong (hand truck) atau gerobak dorong (platform).
2. Botol Kaleng dan Barel
Kemasan benda cair dalam satuan kecil memakai botol, kaleng, drum,
barrel. Satuan kecil (botol dan kaleng) biasanya disatukan lagi menjadi
10
bentuk kerat kotak atau doos (karton). Hal ini dilakukan untuk
mempermudah penanganan, menjamin kerusakan dan kehilangan.
3. Semi muatan satuan (Semi Unitized Cargo)
Untuk jumlah dan jarak yang lebih besar, muatan dengan satuan bungkus
kecil, botol, kaleng, dan sebagainya, sebelumnya perlu disatukan dalam
kotak (Boxes) atau dos karton yang berfungsi mempermudah
penanganan, memperkecil kehilanganan, kerusakan dan pengotoran.
6. Forklift
antara (100-150) ton dan dengan jarak jangkau (40-150) m untuk satu
forklift dalam satu hari operasi.
7. Crane
Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah
crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan
dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan
material ditempat yang diinginkan (Soedjono’2002).
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang
berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang
panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.
(10) Kesiapan operasi peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
i merupakan perbandingan antara jumlah peralatan yang siap untuk
dioperasikan dengan jumlah peralatan yang tersedia dalam periode
waktu tertentu.
Standar kinerja pelayanan operasional Pelabuhan Laut Lembar dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Standar Kinerja Operasional Angkutan Laut Dalam Negeri Dan Luar
Negeri.
USULAN KSOP USULAN PELINDO
WT AT ET:BT WT AT ET:BT
Jam Jam % Jam Jam %
2 1 57 2 1 50
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Laut 2016
Keluaran (Output)
Produktivitas = Masukan (Input)
Jumlah Unit
= Jumlah Kerja
Jumlah Keluaran
= Jumlah Jam Kerja
Ton Gang Jam Bersih (adalah ton gang jam dan waktu efektif di
tambatan)
∑Barang yang dibongkar/muat per kapal
T/G/J = (2-2)
∑ gang tiap shift per kapal × jam efektif tiap shift
Ton Gang Jam Bersih ( ton gang jam yang terdiri dari waktu efektif di
tambatan)
∑Barang yang dibongkar/muat per kapal
T/G/J = (2-4)
∑ gang per kapal × jam efektif
pemakaian tiap dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu yang tersedia
selama satu periode (bulan/tahun) yang dinyatakan dalam persentase. BOR
dihitung untuk masing-masing dermaga, dan nilainya tergantung pada
beberapa parameter berikut ini.
1. Jenis barang yang ditangani di dermaga
Pelabuhan melayani berbagai jenis muatan/barang yang diangkut
melalui laut, yang bisa berupa muatan barang potongan (general cargo),
muatan peti kemas, muatan curah dan muatan cair. Pada pelabuhan
besar seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas, Makasar,
Belawan dan Panjang; pelayanan berbagai jenis muatan tersebut
dilakukan secara terpisah. Muatan peti kemas dilayani di terminal peti
kemas, muatan barang umum dilayani di terminal barang umum, dsb.
Sedang pada pelabuhan lainnya, yang tidak sebesar pelabuhan di atas
seperti Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Gorontalo, Ternate dan
pelabuhan lainnya, berbagai jenis muatan dilayani dalam satu
terminal/dermaga. Tingkat pemakaian dermaga (BOR) tergantung pada
jenis muatan. Dermaga yang melayani satu jenis muatan mempunyai
tingkat pelayanan yang lebih baik karena fasilitas peralatan bongkar
muat dan tenaga kerja memang khusus menangani jenis muatan
tersebut.
2. Ukuran kapal
Berpengaruh terhadap nilai BOR suatu dermaga. Suatu dermaga dengan
panjang tertentu dapat digunakan bertambat satu kapal besar atau lebih
dari satu kapal dengan ukuran yang lebih kecil. Bobot dan dimensi kapal
diberikan dalam Tabel 2.6.
24
Nilai BOR
Pemakaian fasilitas dermaga diukur dengan Berth Occupancy Ratio
(BOR), yakni persentase panjang dermaga terpakai selama satuan waktu
dengan panjang dermaga tersedia selama satuan waktu, atau
(Panjang kapal+10 m)×BT
BOR= × 100% (2-5)
Panjang dermaga tersedia×Waktu tertentu
Nilai YOR
Pemakaian fasilitas lapangan dinyatakan dalam Yard Occupancy
Ratio (YOR), yakni persentase kapasitas terpakai terhadap kapasitas
gudang/lapangan dalam satuan persen (%).
27
Keterangan:
1) Jumlah peti kemas kapal: jumlah muatan peti kemas (Box).
2) Dwelling Time: Lama penumpukan maksimum di lapangan /
ketetapan pelabuhan (5 hari).
3) Kapasitas Lapangan: Kapasitas slot dikali banyaknya peti kemas tiap
slot (Box).
4) Tier: Tinggi penumpukan peti kemas.
5) Hari: Jumlah hari kalender bulan berjalan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dermaga PELRA
Dermaga Lokal
Lap.Penumpukan
Tanki
Gudang Lini I Minyak
(BBM) Dermaga Nusantara II
Kolam
Pelabuhan
Dermaga Nusantara I
Alasan peneliti menentukan waktu survei hanya pada jam tersebut karena
rata-rata jam kerja bongkar muat barang bag cargo adalah dari pukul
08:00 WITA sampai dengan pukul 17:00 WITA pada bulan Ramadhan.
Sedangkan untuk waktu kerja bongkar muat kapal dengan jenis barang
container, curah cair dan curah kerig, jam kerjanya tetap karena kegiatan
kerjanya tidak banyak membutuhkan tenaga kerja/buruh.
4. Menentukan alat-alat yang dibutuhkan saat survei.
Alat-alat yang dibutuhkan antara lain:
a. Lembar kerja dan alat-alat tulis untuk mencatat data hasil penelitian.
b. Stopwatch, sebagai alat untuk mengukur berapa lama waktu kerja.
c. Pengukur waktu (jam), fungsinya untuk menentukan waktu dalam
pelaksanaan survei.
d. Papan tulis (clip board).
e. Kamera, sebagai alat dokumentasi untuk meliput situasi lapangan
pada proses pengambilan data.
f. Alat-alat lain yang mendukung survei.
3.2.2 Pengumpulan Data
3.2.2.1 Data Sekunder
Merupakan dokumentasi yang terdapat di berbagai instansi atau
lembaga yang terkait dan hasil studi/penelitian terdahulu, data tersebut berupa
data-data yang diambil dari Kantor PT Pelindo III Cabang Lembar dan Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Lembar serta data-data lain yang
diperlukan. Data sekunder yang diperlukan antara lain yaitu: data standar
kinerja Pelabuhan Laut Lembar, data utilisasi fasilitas pelabuhan (data
perhitungan BOR dan YOR) dan data laporan bulanan kegiatan bongkar muat
Pelabuhan Laut Lembar (data effective time dan berth time serta receiving dan
delivery peti kemas).
3.2.2.2 Data Primer
Merupakan data dan informasi yang diperoleh langsung di lapangan.
Data tersebut merupakan suatu representasi ringkas dari kondisi riil yang
dapat menjelaskan atau mewakili kondisi riil tersebut untuk suatu penelitian
32
(Miro, 2005). Data primer yang diperlukan yaitu: data waktu tunggu kapal,
data waktu pemanduan kapal, data produktivitas kerja bongkar muat barang
serta beberapa gambar yang dibutuhkan untuk penelitian.
Setelah dirumuskan permasalahan, tujuan dan manfaat dari penelitian
ini maka langkah berikutnya dilakukan survei dan pengumpulan data di
lapangan baik berupa data primer maupun data sekunder.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengumpulan data, antara
lain:
1. Survei waktu tunggu kapal (Waiting Time).
Menghitung waktu tunggu kapal dimulai dari saat kapal mengajukan
permohonan tambat setelah tiba di lokasi labuh sampai kapal digerakkan
menuju tambatan. Dalam hal ini, foreman (petugas yang mengawasi
kegiatan kapal) yang akan memberi info kapan kapal sampai di lokasi
labuh dan mengajukan permohonan tambat, lalu surveyor mencatat pukul
berapa kapal mulai digerakkan menuju tambatan.
2. Survei waktu pemanduan kapal (Approach Time).
Setelah kapal mulai digerakkan menuju tambatan, maka dimulai survei
kegiatan pemanduan kapal. Kegiatan ini mulai dihitung ketika kapal
digerakkan menuju tambatan oleh pemandu sampai kapal tersebut ikat
tali pertama di tambatan (dermaga). Surveyor akan mencatat pukul
berapa kapal tersebut ikat tali pertama di tambatan.
3. Survei produktivitas kerja bongkar muat barang di dermaga.
Survei produktivitas kerja bongkar muat barang ini dimulai saat kapal
sudah tertambat di dermaga. Surveyor mulai mencatat waktu kapan
dimulainya proses bongkar muat barang pada kapal tersebut dan waktu
kapan proses tersebut selesai serta mencatat berapa banyak gang yang
digunakan dalam proses bongkar muat tersebut. Selain itu, surveyor juga
mencatat seberapa banyak produksi bongkar muat tiap shiftnya.
4. Survei tingkat penggunaan dermaga (Berth Occupancy Ratio) dan tingkat
penggunaan lapangan (Yard Occupancy Ratio).
33
3.3.2 Pembahasan
Setelah data selesai dianalisis, maka dilakukan pembahasan yang
diharapkan dari hasil analisis diperoleh nilai kinerja pelabuhan meliputi
waktu tunggu kapal, waktu pelayanan pemanduan kapal, rasio effective time
dibanding berth time, produktivitas kerja bongkar muat kapal, receiving dan
delivery peti kemas, tingkat penggunaan dermaga (BOR), tingkat penggunaan
gudang (SOR) dan tingkat penggunaan lapangan (YOR) baik yang diperoleh
dari data primer maupun sekunder yang selanjutnya akan dibandingkan
dengan parameter standar kriteria kinerja operasioanal pelabuhan. Dari hasil
tersebut diketahui apakah data primer maupun sekunder dapat memenuhi
34
Mulai
Studi Pustaka
(Penelitian Terkait)
Studi Pustaka
(Penelitian Terkait)
Rumusan
Masalah
Tujuan
Survei dan
Pengumpulan data
A
35
Selesai
36
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Waktu Kapal
No Nama Kapal LOA GT Jenis Barang
Datang Permohonan Tambat Kapal Bergerak Tambat
1 KM. PRITHA V 97 4255 BAG CARGO 25/06/16 12:30 25/06/16 12:32 25/06/16 12:40 25/06/16 13:00
2 KM. SAHABAT MANDIRI 81 2323 BAG CARGO 26/06/16 23:00 27/06/16 09:45 27/06/16 09:55 27/06/16 10:30
3 TB. KSA 30 / TK. RMN 374 88 3071 CURAH KERING 28/06/16 13:00 29/06/16 09:00 29/06/16 10:20 29/06/16 11:45
4 KM. JENNIFER 105 4017 CURAH KERING 30/06/16 01:12 30/06/16 08:00 30/06/16 08:16 30/06/16 08:58
5 KM. MERATUS ULTIMA 2 102 4476 CONTAINER 30/06/16 20:30 30/06/16 20:32 30/06/16 20:43 30/06/16 21:40
6 KM. JAVELIN 85 2752 CONTAINER 01/07/16 12:00 02/07/16 01:29 02/07/16 01:40 02/07/16 02:10
7 KM. KAMBRIA 94 3316 CURAH KERING 02/07/16 04:10 02/07/16 07:40 02/07/16 08:05 02/07/16 08:40
8 TB. MAXIMUS 710 / BG LUMINOR 5 78 2384 CURAH CAIR 09/08/16 08:00 09/08/16 12:00 09/08/16 12:13 09/08/16 12:45
Dari hasil survei di atas, perhitungan Waiting Time kapal dapat diketahui
dengan mengurangi waktu kapal bergerak dengan waktu permohonan tambat.
Contoh perhitungan Waiting Time:
1. Nama Kapal : KM. PRITHA V
Bobot : 4255 GT
Panjang Kapal Loa : 97 meter
Waktu Permohonan Tambat : 25/6/2016 jam 13:32 WITA
Waktu Kapal Begerak : 25/6/2016 jam 12:40 WITA
37
Waktu Kapal
No Nama Kapal LOA GT Jenis Barang
Datang Permohonan Tambat Kapal Bergerak Tambat
1 KM. PRITHA V 97 4255 BAG CARGO 25/06/16 12:30 25/06/16 12:32 25/06/16 12:40 25/06/16 13:00
2 KM. SAHABAT MANDIRI 81 2323 BAG CARGO 26/06/16 23:00 27/06/16 09:45 27/06/16 09:55 27/06/16 10:30
3 TB. KSA 30 / TK. RMN 374 88 3071 CURAH KERING 28/06/16 13:00 29/06/16 09:00 29/06/16 10:20 29/06/16 11:45
4 KM. JENNIFER 105 4017 CURAH KERING 30/06/16 01:12 30/06/16 08:00 30/06/16 08:16 30/06/16 08:58
5 KM. MERATUS ULTIMA 2 102 4476 CONTAINER 30/06/16 20:30 30/06/16 20:32 30/06/16 20:43 30/06/16 21:40
6 KM. JAVELIN 85 2752 CONTAINER 01/07/16 12:00 02/07/16 01:29 02/07/16 01:40 02/07/16 02:10
7 KM. KAMBRIA 94 3316 CURAH KERING 02/07/16 04:10 02/07/16 07:40 02/07/16 08:05 02/07/16 08:40
8 TB. MAXIMUS 710 / BG LUMINOR 5 78 2384 CURAH CAIR 09/08/16 08:00 09/08/16 12:00 09/08/16 12:13 09/08/16 12:45
Dari hasil survei di atas, perhitungan Approach Time kapal dapat
diketahui dengan mengurangi waktu kapal tambat dengan waktu kapal
bergerak.
Contoh perhitungan Approach Time:
1. Nama Kapal : KM. PRITHA V
Bobot : 4255 GT
Panjang Kapal Loa : 97 meter
Waktu Kapal Begerak : 25/6/2016 jam 12:40 WITA
Waktu Tambat : 25/6/2016 jam 13:00 WITA
Approach Time = Waktu Tambat - Waktu Kapal Begerak
= 13: 00 − 12: 40 = 20 menit = 0.33 jam.
Jadi, Approach Time untuk Kapal KM PRITHA V adalah 0.33 jam.
2. Nama Kapal : KM. SAHABAT MANDIRI
41
Bobot : 2323 GT
Panjang Kapal Loa : 81 meter
Waktu Kapal Begerak : 27/6/2016 jam 09:55 WITA
Waktu Tambat : 27/6/2016 jam 10:30 WITA
Approach Time = Waktu Tambat - Waktu Kapal Begerak
= 10: 30 − 09: 55 = 35 menit = 0.58 jam.
Jadi, Approach Time untuk Kapal KM SAHABAT MANDIRI adalah
0.58 jam.
3. Nama Kapal : TB. KSA 30 / TK. RMN 374
Bobot : 3071 GT
Panjang Kapal Loa : 88 meter
Waktu Kapal Begerak : 29/6/2016 jam 10:20 WITA
Waktu Tambat : 29/6/2016 jam 11:45 WITA
Approach Time = Waktu Tambat - Waktu Kapal Begerak
= 11: 45 − 10: 20 = 85 menit = 1.42 jam.
Jadi, Approach Time untuk Kapal TB. KSA 30 / TK. RMN 374 adalah
1.42 jam.
4. Nama Kapal : KM. JENNIFER
Bobot : 4017 GT
Panjang Kapal Loa : 105 meter
Waktu Kapal Begerak : 30/6/2016 jam 08:16 WITA
Waktu Tambat : 30/6/2016 jam 08:58 WITA
Approach Time = Waktu Tambat - Waktu Kapal Begerak
= 08: 58 − 08: 16 = 42 menit = 0.70 jam.
Jadi, Approach Time untuk Kapal KM. JENNIFER adalah 0.70 jam.
5. Nama Kapal : KM. MERATUS ULTIMA 2
Bobot : 4476 GT
Panjang Kapal Loa : 102 meter
Waktu Kapal Begerak : 30/6/2016 jam 20:43 WITA
Waktu Tambat : 30/6/2016 jam 21:40 WITA
Approach Time = Waktu Tambat - Waktu Kapal Begerak
42
Tabel 4.5 Hasil perhitungan Waktu Pelayanan Pemanduan Kapal (Approach Time)
Approach Time
No Nama Kapal LOA GT Jenis Barang
(Jam)
1 KM. PRITHA V 97 4255 BAG CARGO 0.33
2 KM. SAHABAT MANDIRI 81 2323 BAG CARGO 0.58
3 TB. KSA 30 / TK. RMN 374 88 3071 CURAH KERING 1.42
4 KM. JENNIFER 105 4017 CURAH KERING 0.70
5 KM. MERATUS ULTIMA 2 102 4476 CONTAINER 0.95
6 KM. JAVELIN 85 2752 CONTAINER 0.50
7 KM. KAMBRIA 94 3316 CURAH KERING 0.58
8 TB. MAXIMUS 710 / BG LUMINOR 5 78 2384 CURAH CAIR 0.53
Rata-rata 0.70
Tertinggi 1.42
jam. Sehingga didapatkan rasio Effective Time dibanding Berth Time adalah
sebagai berikut:
32.8
× 100 = 36.55 %
89.7
Hasil perhitungan di atas bila dibandingkan dengan kriteria rasio
Effective Time dibanding Berth Time kapal yang terdapat dalam Keputusan
Dirjen Perhubungan Laut usulan KSOP maupun Pelindo yaitu dapat dilihat
pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Perbandingan hasil perhitungan Effective Time dibanding Berth Time
dengan Standar Kinerja
USULAN KSOP USULAN PELINDO
WT AT ET:BT WT AT ET:BT
Standar Kinerja
Jam Jam % Jam Jam %
2 1 57 2 1 50
Hasil Perhitungan 36.55 36.55
Maka Pelabuhan Laut Lembar dapat dikatakan mempunyai kinerja yang
kurang baik karena hasil perhitungan kurang dari standar yang telah ditentukan.
Hal ini berarti waktu efektif yang digunakan untuk bongkar muat masih
kurang, karena masih banyak waktu yang tidak terpakai untuk melakukan
proses bongkar muat barang yang disebabkan NOT (No Operating Time) dan
Idle Time yang tinggi.
Keterangan
No NOT (No Operating Time) Jumlah Jam
1 Persiapan Kerja 43
2 Istirahat (Tiap Kerja) 117
3 Persiapan Berangkat 4.5
Total 164.5
No Idle Time Jumlah Jam
1 Hujan
2 Tunggu Truk
3 Tunggu Muatan
4 Derek Rusak
5 Tunggu Buruh
6 Gudang Tutup/Penuh
Total
Tabel 4.9 Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal KM Sahabat Mandiri
Nama Kapal : KM. SAHABAT MANDIRI
Nama Barang : SEMEN TONASA
47
Keterangan
No NOT (No Operating Time) Jumlah Jam
1 Persiapan Kerja 69.5
2 Istirahat (Tiap Kerja) 66
3 Persiapan Berangkat 0
Total 135.5
No Idle Time Jumlah Jam
1 Hujan
2 Tunggu Truk
3 Tunggu Muatan
4 Derek Rusak
5 Tunggu Buruh
6 Gudang Tutup/Penuh
Total
Dari data hasil survei di atas dapat diketahui waktu efektif kerja
bongkar muat untuk mengetahui produktivitas kerja bongkar muat per shift.
1. Untuk Kapal KM. PRITHA V, hari pertama mulai bongkar Tanggal
27 Juni 2016
48
Shift 1:
Mulai bongkar pada Pukul 08:00 WITA sampai dengan Pukul
17:00 WITA, artinya pelaksanaan bongkar pada shift 1
dilakukan selama 9 jam.
Istirahat Pukul 12:00 WITA sampai dengan Pukul 13:30
WITA, artinya istirahat pada shift 1 dilakukan selama 1.5 jam
setiap hari atau NOT = 1.5 jam.
Waktu yang terpakai tanpa direncanakan (idle time) tidak ada.
Sehingga waktu efektif bongkar muat barang pada shift 1
adalah 9-1.5 = 7.5 jam. Hitungan selanjutnya ditabelkan.
Shift 2:
Mulai pada Tanggal 27 Juni 2016 Pukul 17:00 WITA sampai
dengan Tanggal 28 Juni 2016 Pukul 08:00 WITA tidak
dilakukan kegiatan bongkar muat barang, artinya shift 2 ini
digunakan untuk istirahat selama 15 jam atau NOT = 15 jam.
Sehingga pada shift 2 ini tidak terdapat waktu efektif kerja.
Dari uraian di atas dapat diketahui produktivitas kerja bongkar muat
barang per shift dengan rumusan sebagai berikut:
Barang yang dibongkar/muat per shift
T/G/J =
gang tiap shift per kapal x efektif tiap shift
729.25
T/G/J =
3 x 7.5
T/G/J = 32.41 T/G/J pershift
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.10.
49
Tabel 4.10 Hasil perhitungan produktivitas kerja bongkar muat kapal KM. Pritha V
Kegiatan Jumlah Gang NOT (Jam) Idle Time (Jam) Produksi Effective Time
No Periode Hari Shift T/G/J Shift
Mulai Selesai Jam Kerja 1 2 3 1 2 3 4 5 6 (Ton) (Jam)
1 25 Juni 2016 25/06/16 13:00 27/06/16 08:00 43 43
2 27 Juni 2016 1 27/06/16 08:00 27/06/16 17:00 9 3 1.5 729.25 7.5 32.41
2 27/06/16 17:00 28/06/16 08:00 15 off 15
3 28 Juni 2016 1 28/06/16 08:00 28/06/16 17:00 9 3 1.5 722.65 7.5 32.12
2 28/06/16 17:00 29/06/16 08:00 15 off 15
4 29 Juni 2016 1 29/06/16 08:00 29/06/16 17:00 9 3 1.5 901.95 7.5 40.09
2 29/06/16 17:00 30/06/16 08:00 15 off 15
5 30 Juni 2016 1 30/06/16 08:00 30/06/16 17:00 9 3 1.5 938.55 7.5 41.71
2 30/06/16 17:00 01/07/16 08:00 15 off 15
6 1 Juli 2016 1 01/07/16 08:00 01/07/16 17:00 9 3 1.5 712.95 7.5 31.69
2 01/07/16 17:00 02/07/16 08:00 15 off 15
7 2 Juli 2016 1 02/07/16 08:00 02/07/16 17:00 9 3 1.5 550.55 7.5 24.47
2 02/07/16 17:00 03/07/16 08:00 15 off 15
8 3 Juli 2016 1 03/07/16 08:00 03/07/16 17:00 9 3 1.5 498 7.5 22.13
2 03/07/16 17:00 04/07/16 08:00 15 off 15
9 4 Juli 2016 1 04/07/16 08:00 04/07/16 15:00 7 3 1.5 368.1 5.5 22.31
2 30 Juni 2016 1 30/06/16 08:00 30/06/16 17:00 9 2 1.5 488 7.5 32.53
2 30/06/16 17:00 01/07/16 08:00 15 off 15
3 1 Juli 2016 1 01/07/16 08:00 01/07/16 17:00 9 2 1.5 266 7.5 17.73
2 01/07/16 17:00 02/07/16 08:00 15 off 15
4 2 Juli 2016 1 02/07/16 08:00 02/07/16 17:00 9 2 1.5 350 7.5 23.33
2 02/07/16 17:00 03/07/16 08:00 15 off 15
5 3 Juli 2016 1 03/07/16 08:00 03/07/16 17:00 9 2 1.5 362 7.5 24.13
2 03/07/16 17:00 04/07/16 08:00 15 off 15
Total 165.5 2 69.5 66 1466 30
Dari Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui produktivitas
kerja bongkar muat barang secara keseluruhan yaitu dengan rumus
berikut ini:
∑Barang yang di bongkar/muat per kapal
T/G/J =
∑ gang tiap shift per kapal × jam efektif tiap shift
1466
T/G/J =
2 x 30
T/G/J = 24.43 T/G/J
Tabel 4.14 Perbandingan hasil perhitungan Produktivitas Kerja dengan Standar Kinerja
USULAN KSOP USULAN PELINDO
GC BC UN CC CK GC BC UN CC CK
Standar Kinerja
(T/G/J) (T/G/J) (T/G/J) (T/J) (T/J) (T/G/J) (T/G/J) (T/G/J) (T/J) (T/J)
- 40 - 90 100 - 25 - 70 75
Hasil Perhitungan 27.79 27.79
Maka berdasarkan usulan KSOP sebesar 40 T/G/J, kinerja Pelabuhan
Laut Lembar dikatakan rendah, sedangkan jika dibandingkan dengan
usulan Pelindo yaitu sebesar 25 T/G/J, kinerja Pelabuhan Laut Lembar
dapat dikatakan baik.
Dari data hasil survei di atas dapat diketahui waktu efektif kerja
bongkar muat untuk mengetahui produktivitas kerja bongkar muat per
shift.
Untuk Kapal TB. KSA 30 / TK. RMN 374, hari pertama mulai
bongkar Tanggal 1 Juli 2016.
Mulai bongkar pada Pukul 08:00 WITA tanggal 1 Juli 2016
sampai dengan Pukul 00:00 WITA tanggal 2 Juli 2016, artinya
waktu efektif pelaksanaan bongkar pada shift 1 dilakukan
selama 16 jam. Hitungan selanjutnya ditabelkan.
Istirahat dilakukan pada shift 2 yaitu Pukul 00:00 WITA
tanggal 2 Juli 2016 sampai dengan Pukul 08:00 WITA tanggal
2 Juli 2016, artinya istirahat dilakukan selama 8 jam setiap
hari. Sehingga pada shift 2 ini tidak terdapat waktu efektif
kerja.
Waktu yang terpakai tanpa direncanakan (idle time) tidak ada.
Waktu efektif bongkar muat barang setiap hari adalah 16 jam.
Dari uraian di atas dapat diketahui produktivitas kerja bongkar muat
barang per shift dengan rumusan sebagai berikut:
54
2 30 Juni 2016 1 30/06/16 08:00 01/07/16 00:00 16.0 1 2889 16.0 180.56
2 01/07/16 00:00 01/07/16 08:00 8.0 off 8.0
3 1 Juli 2016 1 01/07/16 08:00 02/07/16 00:00 16.0 1 2506 16.0 156.63
2 02/07/16 00:00 02/07/16 08:00 8.0 off 8.0
4 2 Juli 2016 1 02/07/16 08:00 03/07/16 00:00 16.0 1 2120.5 16.0 132.53
Keterangan
No NOT (No Operating Time) Jumlah Jam
1 Persiapan Kerja 8.7
2 Istirahat (Tiap Kerja) 0.0
3 Persiapan Berangkat 12.5
Total 21.2
No Idle Time Jumlah Jam
1 Hujan
2 Tunggu Truk
3 Tunggu Muatan
4 Derek Rusak
5 Tunggu Buruh
6 Gudang Tutup/Penuh
Total
Tabel 4.19 Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal KM. Kambria
Nama Kapal : KM. KAMBRIA
Nama Barang : SEMEN BOSOWA
Jenis Barang : CURAH KERING
Labuh : 7/2/2016 04:10
Sandar : 7/2/2016 08:40
Mulai Kerja : 7/2/2016 09:57
Kegiatan Jumlah Gang NOT (Jam) Idle Time (Jam) Produksi
No Periode Hari Shift
Mulai Selesai Jam Kerja 1 2 3 1 2 3 4 5 6 (Ton)
1 2 Juli 2016 02/07/16 08:40 02/07/16 09:57 1.3 1.3
Keterangan
No NOT (No Operating Time) Jumlah Jam
1 Persiapan Kerja 1.3
2 Istirahat (Tiap Kerja) 0.0
3 Persiapan Berangkat 12.7
Total 14.0
No Idle Time Jumlah Jam
1 Hujan
2 Tunggu Truk
3 Tunggu Muatan
4 Derek Rusak
5 Tunggu Buruh
6 Gudang Tutup/Penuh
Total
Dari data hasil survei di atas dapat diketahui waktu efektif kerja
bongkar muat untuk mengetahui produktivitas kerja bongkar muat per
shift.
1. Untuk Kapal KM. Jennifer, hari pertama mulai bongkar Tanggal 30
Juni 2016.
Mulai bongkar pada shift 3 Pukul 17:40 WITA tanggal 30 Juni
2016 sampai dengan Pukul 00:00 WITA tanggal 1 Juli 2016,
artinya waktu efektif pelaksanaan bongkar muat pada shift 3
dilakukan selama 6.3 jam. Hitungan selanjutnya ditabelkan.
Waktu yang terpakai tanpa direncanakan (idle time) tidak ada.
Dari uraian di atas dapat diketahui produktivitas kerja bongkar muat
barang per shift dengan rumusan sebagai berikut:
Barang yang dibongkar/muat per shift
T/G/J =
gang tiap shift per kapal x efektif tiap shift
209.464
T/G/J =
1 x 6.3
T/G/J = 33.07 T/G/J per shift
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.20.
58
Tabel 4.20 Hasil perhitungan produktivitas kerja bongkar muat kapal KM.
Jennifer
Kegiatan Jumlah Gang NOT (Jam) Idle Time (Jam) Produksi Effective Time
No Periode Hari Shift T/G/J Shift
Mulai Selesai Jam Kerja 1 2 3 1 2 3 4 5 6 (Ton) (Jam)
1 30 Juni 2016 30/06/16 08:58 30/06/16 17:40 8.7 8.7
2 30 Juni 2016 3 30/06/16 17:40 01/07/16 00:00 6.3 1 209.464 6.3 33.07
3 1 Juli 2016 1 01/07/16 00:00 01/07/16 08:00 8.0 1 1577.536 8.0 197.19
2 01/07/16 08:00 01/07/16 16:00 8.0 1 2468.647 8.0 308.58
3 01/07/16 16:00 01/07/16 19:30 3.5 1 1158.954 3.5 331.13
1
4 01/07/16 19:30 02/07/16 08:00 12.5 1 12.5
Total 47.0 1 8.7 12.5 5414.6 25.8
Tabel 4.21 Hasil perhitungan produktivitas kerja bongkar muat kapal KM.
Kambria
Kegiatan Jumlah Gang NOT (Jam) Idle Time (Jam) Produksi Effective Time
No Periode Hari Shift T/G/J Shift
Mulai Selesai Jam Kerja 1 2 3 1 2 3 4 5 6 (Ton) (Jam)
1 2 Juli 2016 02/07/16 08:40 02/07/16 09:57 1.3 1.3
2 2 Juli 2016 2 02/07/16 09:57 02/07/16 16:00 6.0 1 812.94 6.0 134.37
3 02/07/16 16:00 03/07/16 00:00 8.0 1 1083.92 8.0 135.49
3 3 Juli 2016 1 03/07/16 00:00 03/07/16 08:00 8.0 1 1083.92 8.0 135.49
2 03/07/16 08:00 03/07/16 16:00 8.0 1 1083.92 8.0 135.49
3 03/07/16 16:00 03/07/16 19:20 3.3 1 301.295 3.3 90.39
Keterangan
No NOT (No Operating Time) Jumlah Jam
1 Persiapan Kerja 9.8
2 Istirahat (Tiap Kerja) 0.0
3 Persiapan Berangkat 2.5
Total 12.3
No Idle Time Jumlah Jam
1 Hujan
2 Tunggu Truk
3 Tunggu Muatan
4 Derek Rusak
5 Tunggu Buruh
6 Gudang Tutup/Penuh
Total
62
Dari data hasil survei di atas dapat diketahui waktu efektif kerja
bongkar muat untuk mengetahui produktivitas kerja bongkar muat per
shift.
Untuk Kapal TB. MAXIMUS 710 / BG LUMINOR 5, hari pertama
mulai bongkar Tanggal 9 Agustus 2016.
Mulai bongkar pada Pukul 22:35 WITA tanggal 9 Agustus
2016 sampai dengan Pukul 10:30 WITA tanggal 10 Agustus
2016, artinya waktu efektif pelaksanaan bongkar pada kapal
ini dilakukan selama 11.9 jam. Untuk lebih rinci dapat dilihat
pada Tabel 4.26.
Tabel 4.26 Hasil perhitungan produktivitas kerja bongkar muat kapal TB.
MAXIMUS 710 / BG LUMINOR 5
Kegiatan Jumlah Gang NOT (Jam) Idle Time (Jam) Produksi Effective Time
No Periode Hari Shift T/G/J Shift
Mulai Selesai Jam Kerja 1 2 3 1 2 3 4 5 6 (Ton) (Jam)
1 9 Agustus 2016 09/08/16 12:45 09/08/16 22:35 9.8 9.8
2 9 Agustus 2016 1 09/08/16 22:35 10/08/16 10:30 11.9 1 1499.435 11.9 125.83
FIXED CRANE 2
Jumlah
No Kegiatan Mulai Selesai Produksi
(Jam)
1 Ganti Spreader 20 ft 22:15 22:30 0.25 Bongkar
2 Mulai Bongkar 22:30 23:50 1.33 Full Empty Jumlah
3 Trailer Kabur 23:50 0:00 0.17 20 ft 40 ft 20 ft 40 ft Box
4 TKBM Istirahat 0:00 1:00 1.00 30 30
5 Tunggu Trailer 1:00 1:20 0.33 Muat
6 Lanjut Bongkar 1:20 2:30 1.17 Full Empty Jumlah
7 Tunggu Muatan 2:30 2:37 0.12 20 ft 40 ft 20 ft 40 ft Box
8 Lanjut Muat 2:37 4:00 1.38 36 36
9 TKBM Istirahat 4:00 8:00 4.00 Total Bongkar + Muat 66
10 Tunggu Trailer 8:00 8:15 0.25
11 Lanjut Muat 8:15 10:00 1.75
12 Olah Gerak Kapal 10:00 11:00 1.00
13 Lanjut Muat 11:00 12:00 1.00
14 TKBM Istirahat 12:00 13:00 1.00
15 Lanjut Muat 13:00 15:18 2.30
16 Hujan 15:18 16:30 1.20
17 Lanjut Muat 16:30 17:00 0.50
18 TKBM Istirahat 17:00 21:00 4.00
19 Lanjut Muat 21:00 22:45 1.75
20 Tunggu Buka Palka 22:45 22:59 0.23
21 Lanjut Muat 22:59 23:00 0.02
22 Kegiatan Selesai 23:00
65
Tabel 4.30 Hasil Survei Kegiatan Bongkar Muat Kapal KM. JAVELIN
Nama Kapal : KM. JAVELIN
Jenis Barang : CONTAINER
Labuh : 7/1/2016 12:00
Sandar : 7/2/2016 02:10
Mulai Kerja : 7/2/2016 02:25
FIXED CRANE 1
Jumlah
No Kegiatan Mulai Selesai Produksi
(Jam)
1 Mulai Kerja 2:25 8:00 5.58 Bongkar
2 FC Error 8:00 12:00 4.00 Full Empty Jumlah
3 TKBM Istirahat 12:00 13:00 1.00 20 ft 40 ft 20 ft 40 ft Box
4 Olah Gerak Kapal 13:00 14:03 1.05 33 33
5 Lanjut Kerja 14:03 17:00 2.95 Muat
6 TKBM Istirahat 17:00 21:00 4.00 Full Empty Jumlah
7 Kegiata Selesai 21:00 20 ft 40 ft 20 ft 40 ft Box
20 20
Total Bongkar + Muat 53
FIXED CRANE 2
Jumlah
No Kegiatan Mulai Selesai Produksi
(Jam)
1 Mulai Kerja 2:25 5:00 2.58 Bongkar
2 TKBM Istirahat 5:00 8:00 3.00 Full Empty Jumlah
3 Tunggu Truk 8:00 8:20 0.33 20 ft 40 ft 20 ft 40 ft Box
4 Mulai Kerja 8:20 8:32 0.20 56 56
5 Tunggu Buka Palka 8:32 9:01 0.48 Muat
6 Lanjut Kerja 9:01 9:40 0.65 Full Empty Jumlah
7 Ganti Sling 9:40 12:00 2.33 20 ft 40 ft 20 ft 40 ft Box
8 TKBM Istirahat 12:00 13:00 1.00 13 31 44
9 Olah Gerak Kapal 13:00 13:56 0.93 Total Bongkar + Muat 100
10 Lanjut Kerja 13:56 15:26 1.50
11 Tunggu Tutup Buka Kalpa 15:26 15:40 0.23
12 Lanjut Kerja 15:40 17:00 1.33
13 TKBM Istirahat 17:00 21:00 4.00
14 Kegiatan Selesai 21:00
Dari data hasil survei di atas dapat diketahui nilai Berth Working
Time (BWT), No Operating Time (NOT), Idle Time (IT) dan Effective
Time (ET) serta produktivitas bongkar muat dengan perhitungan sebagai
berikut:
Misal:
1. Perhitungan untuk kapal KM. MERATUS ULTIMA 2 dengan alat
B/M Fixed Crane 1.
66
Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Kinerja KM. Meratus Ultima 2 dengan Alat Fixed
Crane 1
Kinerja Hasil Satuan
Berth Working Time 25.58 Jam
No Operating Time 10.00 Jam
Idle Time 5.97 Jam
Effective Time 9.62 Jam
Produktivitas 10.0 B/C/H
Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Kinerja KM. Meratus Ultima 2 dengan Alat Fixed
Crane 2
Kinerja Hasil Satuan
Berth Working Time 24.75 Jam
No Operating Time 10.00 Jam
Idle Time 3.55 Jam
Effective Time 11.20 Jam
Produktivitas 6 B/C/H
Maka Pelabuhan Laut Lembar dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik.
Hal ini berarti proses receving/delivery petikemas efektif. Namun masih ada
proses receiving/delivery yang melebihi waktu yang telah ditentukan jika
dilihat dari durasi waktu receiving dan delivery tertinggi yaitu 105 menit dan
191 menit, hal ini terjadi karena pada CY (Container Yard), peti kemas tersebut
perlunya dilakukan shifting container lainnya sehingga memakan waktu yang
cukup lama.
Tabel 4.39 Perbandingan hasil perhitungan Berth Occupancy Ratio dengan Standar
Kinerja
Luas Slot Row 1 Luas Slot Seluruhnya Luas CY Perbandingan Luas Slot dengan Luas CY
Lapangan Bagian Slot Row
(m^2) (m^2) (m^2) (%)
A 21 3 310.1575 930.4725
CY 1 4500 41.35
B 21 3 310.1575 930.4725
A 10 3 147.6940 443.0821
CY 2 B 11 6 162.4634 974.7807 4800 44.31
C 12 4 177.2328 708.9314
A 17 4 251.0799 1004.3195
CY 3 3700 57.08
B 25 3 369.2351 1107.7053
A 6 6 88.6164 531.6985
CY 4 2205 44.21
B 5 6 73.8470 443.0821
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Tingkat kinerja Pelabuhan Laut Lembar berdasarkan kriteria kinerja
pelayanan dapat dinyatakan cukup baik dari Waiting Time dan Aproach
Time, sedangkan nilai Effective Time dibanding Berth Time dapat
dikatakan kurang baik.
2. Tingkat kinerja Pelabuhan Laut Lembar kriteria kinerja produktivitas
dapat dikatakan cukup baik di mana kinerja produktivitas kerja bongkar
muat kapal barang bag cargo dan container kurang baik, sedangkan
untuk kapal barang curah kering dan curah cair mempunyai kinerja
yang baik demikian juga dengan receiving/delivery peti kemas.
3. Tingkat kinerja Pelabuhan Laut Lembar dilihat dari kinerja utilitas
berdasarkan kriteria kinerja pelabuhan adalah kurang baik, dimana
hanya Tingkat Penggunaan Lapangan (YOR) yang mempunyai kinerja
yang baik, sedangkan parameter yang lain kurang baik.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, dapat dirumuskan saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil produktivitas kerja bongkar muat sebaiknya
memilih Tenaga Kerja Bongkar Muat yang terampil yang telah
memiliki SKT. Untuk mendapatkan TKBM yang diinginkan maka
Perusahaan Bongkar Muat harus lebih sering melakukan pembinaan
dan pelatihan-pelatihan terhadap Tenaga Bongkar Muat tersebut.
2. Sebaiknya dalam pengelolaan pelabuhan, pihak Pelindo III Cabang
Lembar dapat membatasi waktu kapal di dermaga (berthing time) agar
dermaga dapat dimanfaatkan oleh kapal lain secara lebih cepat,
78
Gunawan, D.W., dan Limpo, Andries. 2002. Optimasi Pemakaian Terminal Peti
Kemas Makassar. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Safitri, A.N.I. 2014. Analisa Produktivitas Tenaga Kerja dan Peralatan Terhadap
Sistem Bongkar Muat di Pelabuhan Lembar. Skripsi, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram.
Sutrisna, N. 2010. Analisis Kesesuaian Tarif Berdasarkan Kinerja Kapal dan Biaya
Operasional Kapal. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Mataram.
39.4 49.5 15.0 103.9 1 1.0 30.5 2 B SEMEN GRESIK TON 1,700.0 0.0 1,700.0 27.9 81.0
19.1 49.5 2.7 71.2 0.0 26.5 3 B SEMEN TIGA RODA TON 1,850.0 0.0 1,850.0 23.3 80.0
0.8 156.0 4.2 160.9 0.0 60.3 3 B SEMEN TIGA RODA TON 4,600.0 0.0 4,600.0 25.4 115.0
0.0 133.5 20.0 153.5 47.0 47.0 67.5 2 B SEMEN HOLCIM TON 3,000.0 0.0 3,000.0 22.2 91.0
41.0 49.5 3.8 94.3 0.0 24.5 3 B SEMEN GRESIK TON 2,000.0 0.0 2,000.0 27.2 77.0
17.9 100.5 4.0 122.3 0.0 52.5 2 B PUPUK PETRO TON 2,750.0 0.0 2,750.0 26.2 99.0
3.0 84.0 3.5 90.5 0.0 42.5 2 B PUPUK UREA TON 2,100.0 0.0 2,100.0 24.7 81.0
0.7 84.0 4.3 89.0 0.0 36.5 2 B SEMEN TONASA TON 2,500.0 0.0 2,500.0 34.2 87.0
0.5 51.0 3.0 54.5 0.0 26.0 3 B SEMEN GRESIK TON 1,700.0 0.0 1,700.0 21.8 83.0
2.1 15.3 17.4 0.0 18.4 1 B SEMEN INDOCEMENT TON 4,384.6 0.0 4,384.6 238.1 100.0
18.0 56.0 15.8 89.8 0.0 73.0 1 B BATU BARA TON 8,261.7 0.0 8,261.7 113.2 90.0
1.4 8.0 14.5 23.9 0.0 48.3 1 B SEMEN BOSOWA TON 3,365.2 0.0 3,365.2 69.7 102.0
21.8 2.0 23.8 0.0 50.3 1 B SEMEN INDOCEMENT TON 6,289.4 0.0 6,289.4 125.2 97.0
2.0 7.0 9.0 24 24.0 33.0 1 B SEMEN BOSOWA TON 4,426.4 0.0 4,426.4 134.1 104.0
69.8 24.0 23.3 117.2 0.0 96.0 1 B BATU BARA TON 7,545.1 0.0 7,545.1 78.6 88.0
1.8 3.2 5.0 0.0 19.3 1 B SEMEN INDOCEMENT TON 4,519.2 0.0 4,519.2 234.8 100.0
42.8 17.5 60.3 0.0 33.7 1 B SEMEN INDOCEMENT TON 5,131.4 0.0 5,131.4 152.4 115.0
1.2 2.8 4.0 0.0 49.5 1 B SEMEN BOSOWA TON 4,430.4 0.0 4,430.4 89.4 104.0
20.3 32.0 19.5 71.8 0.0 68.5 1 B BATU BARA TON 7,542.3 0.0 7,542.3 110.1 97.0
6.0 14.8 20.9 0.0 9.8 1 B RBD OLEIN TON 1,900.1 0.0 1,900.1 194.9 87.0
4.5 14.0 12.6 31.1 0.0 11.3 1 B RBD PALM OLEIN TON 1,200.1 0.0 1,200.1 105.9 78.0
5.1 18.0 1.2 24.3 2 2.0 6.8 2 B/M PETIKEMAS BOX 79.0 102.0 181.0 13.2 112.0
1.0 8.5 3.9 13.4 2 2.0 8.1 2 B/M PETIKEMAS BOX 89.0 111.0 200.0 12.4 108.0
1.6 32.0 1.2 34.7 7 7.0 13.1 2 M PETIKEMAS BOX 212.0 212.0 8.1 91.0
0.8 7.0 2.5 10.3 1 1.0 10.5 2 B/M PETIKEMAS BOX 125.0 60.0 185.0 8.8 90.0
4.8 8.0 1.0 13.8 2 2 8.9 2 B/M PETIKEMAS BOX 82.0 76.0 158.0 8.8 112.0
1.3 2.0 9.3 12.7 1 1 3.7 2 B/M PETIKEMAS BOX 113.0 1.0 114.0 15.5 108.0
0.9 17.0 1.8 19.7 2 2 10.8 2 B/M PETIKEMAS BOX 139.0 141.0 280.0 13.0 117.0
3.3 12.0 1.1 16.4 3 3 11.6 2 B/M PETIKEMAS BOX 120.0 171.0 291.0 12.6 95.0
96.2
TabelData perhitungan YOR
REALISASI
NO NAMA KAPAL LOA GT ASAL TUJUAN TRT BT BWT
DATANG TAMBAT MULAI KERJA SELESAI KERJA LEPAS BERANGKAT
0:30
1 KM. MERATUS PROJECT 102 4,476 BENETE SURABAYA 06/06/16 15:40 06/06/16 15:53 06/06/16 21:00 07/06/16 23:50 08/06/16 01:00 08/06/16 01:30 33.8 33.1 26.8
2 KM. ELEGANCE 98 2,486 SURABAYA BADAS 08/06/16 03:00 08/06/16 08:00 08/06/16 09:00 09/06/16 03:33 09/06/16 07:30 09/06/16 08:00 29.0 23.5 18.6
3 TB. TARJUN / TK. INDOMARITIM 81 3,105 TARJUN TARJUN 09/06/16 08:00 09/06/16 08:41 09/06/16 10:15 11/06/16 14:21 11/06/16 15:30 11/06/16 16:00 56.0 54.8 52.1
4 KM. MENTARI PERKASA 80 2,781 SURABAYA BADAS 12/06/16 08:14 12/06/16 09:14 12/06/16 10:00 13/06/16 04:30 13/06/16 07:00 13/06/16 07:30 23.3 21.8 18.5
5 KM. MERATUS PROJECT 102 4,476 BENETE SURABAYA 14/06/16 15:50 14/06/16 16:14 14/06/16 21:04 15/06/16 16:00 15/06/16 16:58 15/06/16 17:28 25.6 24.7 18.9
6 KM. ELEGANCE 98 2,486 SURABAYA BADAS 17/06/16 19:20 17/06/16 19:40 17/06/16 21:00 18/06/16 03:40 18/06/16 13:00 18/06/16 13:30 18.2 17.3 6.7
7 KM. MERATUS ULTIMA 2 107 4,896 BENETE SURABAYA 23/06/16 08:07 23/06/16 08:30 23/06/16 09:23 24/06/16 15:10 24/06/16 17:00 24/06/16 17:30 33.4 32.5 29.8
8 KM. JAVELIN 85 2,752 SURABAYA BADAS 23/06/16 20:00 24/06/16 17:44 24/06/16 21:00 25/06/16 23:35 26/06/16 00:43 26/06/16 01:13 53.2 31.0 26.6
Jumlah
5.1 18.0 1.2 24.3 2 2.0 6.8 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 79 102 181 13.24
1.0 8.5 3.9 13.4 2 2.0 8.1 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 89 111 200 12.42
1.6 32.0 1.2 34.7 7 7.0 13.1 2 M PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 212 212 8.09
0.8 7.0 2.5 10.3 1 1.0 10.5 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 125 60 185 8.81
4.8 8.0 1.0 13.8 2 2 8.9 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 82 76 158 8.84
1.3 2.0 9.3 12.7 1 1 3.7 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 113 1 114 15.55
0.9 17.0 1.8 19.7 2 2 10.8 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 139 141 280 12.98
3.3 12.0 1.1 16.4 3 3 11.6 2 B/M PETIKEMAS PETIKEMAS PETIKEMAS BOX 120 171 291 12.56
747 874
U
01 02 03
04
05 06 07 08 09 10 11 12
A
13 14 15 16 17
04
03
02
01
TRACKING IN CY-04
DERMAGA
TRACKING IN CY-03
A
03
02
01
01
05
04
03
02
01
02 03
TRACKING IN CY-03
04
01
01
05 06 07 08 09 10 11
03
03
12
05
05
TRACKING IN CY-04
CY-03
07
07
B
13 14
09
TRACKING IN CY-03
09
15 16 17
11
18
19
TRACKING OUT CY-04
20
02
03
04
05
06
01
21 22 23 24
25
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
03
02
01
A
TRACKING IN
CY-01
CY-01 AREA = 4500 m2
TRACKING OUT
CY-01
03
02
01
B
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
01 01 01
03 03 02
03
05 05 03
05
07 07 04
07
C
09
B 09
A 05
09
11 11 06
11
13 13 07
13
PT. STAR
15 15 08
15
17 17 17
09
19 19 10
19
01 02 03
21 21
01 02 03 04 05 06
23
CY-02
AREA = 988.11 m2