PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dan pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp
group dan Googleclassroom serta siswa menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar
sehingga diharapkan siswa mampu menjelaskan konsep momen gaya dan menggunakan konsep momen
gaya atau torsi untuk memecahkan persoalan mengenai dinamika rotasi dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat dan benar.
Verification(pembukti Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh soal yang ada.
an)
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Generalization (menarik kesimpulan)
1. Guru bersama siswa mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi torsi
2. Guru memberikan evaluasi kepada siswa dalam bentuk latihan atau kuis
3. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah berupa latihan soal yang dibagikan melalui google
classroom
4. Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang
C. PENILAIAN
Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Objektif ( Pilhan Ganda) atau Essay
Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian kinerja
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dan pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp
group dan Googleclassroom serta siswa menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar
sehingga diharapkan siswa menjelaskan pengertian momen inersia dan faktor yang mempengaruhi,
menggunakan hubungan momen gaya dengan momen inersia dalam memecahkan masalah mengenai
dinamika rotasi, menentukan momentum sudut benda berotasi, dan menggunakan konsep hukum
kekekalan momentum sudut untuk memecahkan persoalan mengenai dinamika rotasi dalam kehidupan
sehari-hari dengan tepat dan benar.
Verification(pembukti Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh soal yang ada.
an)
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Generalization (menarik kesimpulan)
1.Guru bersama siswa mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi yang sudah dipelajari
2.Guru memberikan evaluasi kepada siswa dalam bentuk latihan atau kuis
3.Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah berupa latihan soal yang dibagikan melalui google
classroom
4.Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang
C. PENILAIAN
Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Objektif ( Pilhan Ganda) atau Essay
Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian kinerja
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dan pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp
group dan Googleclassroom serta siswa menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar
sehingga diharapkan siswa mampu menentukan energi kinetik benda berotasi dan menggunakan konsep
energy kinetic rotasi dalam memecahkan berbagai permasalahan dinamika rotasi dalam kehidupan sehari-
hari dengan tepat dan benar.
Verification(pembukti Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh soal yang ada.
an)
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Generalization (menarik kesimpulan)
1.Guru bersama siswa mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi yang sudah dipelajari
2.Guru memberikan evaluasi kepada siswa dalam bentuk latihan atau kuis
3.Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah berupa latihan soal yang dibagikan melalui google
classroom
4.Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang
C. PENILAIAN
Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Objektif ( Pilhan Ganda) atau Essay
Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian kinerja
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dan pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp
group dan Googleclassroom serta siswa menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar
sehingga diharapkan siswa mampu menganalisis konsep hokum kekekalan energy mekanik pada benda
menggelinding dan mampu menggunakan hukum kekekalan energi mekanik untuk menyelesaikan persolan
benda menggelinding dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat dan benar.
Verification(pembukti Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh soal yang ada.
an)
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Generalization (menarik kesimpulan)
1.Guru bersama siswa mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi yang sudah dipelajari
2.Guru memberikan evaluasi kepada siswa dalam bentuk latihan atau kuis
3.Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah berupa latihan soal yang dibagikan melalui google
classroom
4.Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang
C. PENILAIAN
Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Objektif ( Pilhan Ganda) atau Essay
Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian kinerja
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dan pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp
group dan Googleclassroom serta siswa menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar
sehingga diharapkan siswa mampu menjelaskan dan menganalisis konsep keseimbangan benda tegar dan
menggunakan prinsip kesetimbangan untuk memecahkan persoalan yang relevan dengan tepat dan benar.
Verification(pembukti Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh soal yang ada.
an)
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Generalization (menarik kesimpulan)
1.Guru bersama siswa mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi yang sudah dipelajari
2.Guru memberikan evaluasi kepada siswa dalam bentuk latihan atau kuis
3.Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah berupa latihan soal yang dibagikan melalui google
classroom
4.Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang
C. PENILAIAN
Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Objektif ( Pilhan Ganda) atau Essay
Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian kinerja
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dan pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp
group dan Googleclassroom serta siswa menggali informasi dan mempelajari dari berbagai sumber belajar
sehingga diharapkan siswa mampu menganalisis letak titik berat suatu benda tegar, menggunakan konsep
titik berat untuk memecahkan persoalan yang relevan dengan tepat dan benar, serta melakukan percobaan
yang berkaitan dengan titik berat.
Verification(pembukti Guru dan siswa secara bersama-sama membahas contoh soal yang ada.
an)
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Generalization (menarik kesimpulan)
1.Guru bersama siswa mengambil manfaat dari pembelajaran mengenai materi yang sudah dipelajari
2.Guru memberikan evaluasi kepada siswa dalam bentuk latihan atau kuis
3.Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah berupa latihan soal yang dibagikan melalui google
classroom
4.Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran yang akan datang
C. PENILAIAN
Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
Sikap Pengamatan Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Objektif ( Pilhan Ganda) atau Essay
Keterampilan Tes kinerja Lembar penilaian kinerja
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
1. Benda tegar
Benda tegar memiliki karakteristik tidak akan berubah bentuk akibat adanya gaya luar. Ukuran
benda tegar tidak pernah diabaikan, oleh karena itu benda tegar memiliki peluang bergerak translasi
dan rotasi, maka kesetimbangan benda tegar terdiri dari keseimbangan translasi dan rotasi.
Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel hanya dapat
mengalami gerak translasi, sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga
dapat bergerak rotasi yaitu gerak menggelilingi suatu poros.
2. Momen gaya
Benda dapat berputar jika diberi gaya seperti seseorang yang sedang mengencangkan baut dan
orang yang membuka pintu. Pada keadaan tersebut gaya yang bekerja pada benda dinamakan
momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat gambar 1.1 pada saat kita membuka pintu.
Cobalah membuka pintu dari bagian yang dekat dengan engsel.
memutar sebuah baut, maka diperlukan gaya dan lengan kuasa atau lengan torsi. Lengan torsi ( )
dianggap sebagai panjang garis yang ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus
garis kerja gaya/vektor gaya.
Gambar 1.2
Besar momen gaya yang disebebakan oleh gaya F dapat dituliskan sebagai berikut:
Jika F tidak tegak lurus dengan (terdapat sudut tertentu), maka = d sin , sehingga diperoleh
vektor F dan r yang saling tegak lurus , maka nilai torsi dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut:
Momen gaya total pada suatu benda yang disebabkan oleh dua buah gaya atau lebih yang bekerja
terhadap suatu proses dirumuskan:
∑τ = τ1 + τ2 + τ3 + ... + τn
3. Momen Inersia
Momen inersia (kelembaman) suatu benda adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berputar
terhadap porosnya. Nilai momen inersia suatu benda bergantung kepada bentuk benda dan letak
sumbu putar benda tersebut. Momen inersia suatu benda bergantung pada massa benda dan jarak
massa benda tersebut terhadap sumbu rotasi. Jika benda berupa partikel atau titik bermassa m
berotasi mengelilingi sumbu putar yang berjarak R, momen inersia partikel itu dinyatakan dengan
persamaan:
I mR 2
Keterangan:
I = momen Inersia (kgm2)
m = massa partikel atau titik (kg)
R = jari-jari (m)
4. Momentum sudut
Pemain ice skating yang sedang berputar. Saat ia mulai berputar, ia merentangkan kedua
tangannya. Setelah itu, perlahan-lahan ia menekuk tangannya ke arah tubuhnya. Ketika ia
melakukan gerakan ini, ia akan berputar semakin cepat. Perubahan kecepatan yang terjadi pada
pemain tersebut berhubungan dengan perubahan momentum sudut dan gerakan tangannya. Apabila
momentum sudut dihubungkan dengan momen inersia, maka diperoleh persamaan berikut
Dimana :
L = momentum sudut
I = momen inersia
= kecepatan sudut
Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa apabila pada sistem benda yang sedang
berotasi tidak ada momen gaya luar ( ) yang bekerja, maka momentum sudut sistem
. Walaupun benda tidak bergerak translasi, tetapi jika benda tersebut berotasi terhadap suatu
poros, maka benda tersebut memiliki energi kinetik yang disebut energi kinetik rotasi. Energi
kinetik rotasi dapat diturunkan dari energi kinetik translasi, sehingga diperoleh persamaan:
Pada saat benda menggelinding, artinya benda bergerak translasi dan juga bergerak rotasi maka
benda memiliki dua buah energy kinetic yaitu energy kinetic rotasi dan energy kinetic rotasi.
Sehingga untuk benda menggelinding, persamaan energy kinetiknya adalah :
Ek Ek translasi Ek rotasi
1 1
Ek mv 2 I 2
2 2
6. Hukum kekekalan energi mekanik
Pada kedudukan (2) benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi, sehingga:
, dengan Rω = v
Kecepatan benda pada kaki bidang miring bergantung pada bentuk benda (k) dan ketinggian mula-
mula
Persamaan tersebut kita kenal sebagai Hukum I Newton. Telah kata pelajari hubungan
mengenai momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut identik dengan hubungan gaya,
massa dan percepatan. Maka persamaan diatas dalam dinamika rotasi dapat diubah menjadi:
rotasi), yang dipenuhi oleh ∑F = 0 dan ∑ = 0, dan benda harus dalam keadaan diam, yang
dipenuhi oleh kecepatan v = 0 dan kecepatan sudut ω = 0.
Maka syarat keseimbangan benda statis benda tegar adalah:
b. Keseimbangan benda tegar dinamis
Keseimbangan dinamis benda tegar didefenisikan sebagai benda dalam keadaan setimbang
(translasi dan rotasi), yang dipenuhi oleh ∑F = 0 dan ∑ = 0, dan benda dalam keadaan bergerak
dengan kecepatan linear konstan dan kecepatan sudut konstan.
Hukum II Newton dapat kita ubah persamaanya dalam bentuk gerak rotasi. Pada dinamika
translansi berlaku Hukum II Newton yang berbunyi: “Percepatan yang dialami oleh suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan
massa benda”.
Karena dinamika rotasi analog dengan dinamika translasi, maka pada dinamika rotasi berlaku pula
Hukum II Newton untuk gerak rotasi yang berbunyi:”Percepatan sudut yang dialami oleh suatu
benda berbanding lurus dengan resultan momen gaya luar yang bekerja terhadap poros melalui
pusat massa dan berbanding terbalik dengan momen inersia benda terhadap poros”
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:
8. Titik berat
Setiap benda terdiri atas titik-titik materi atau partikel yang masing-masing memiliki berat.
Resultan dari seluruh berat partikel disebut gaya berat benda. Titik tangkap gaya berat merupakan
titik berat benda.
y (x1 , y1)
y1
Zo(xo , yo)
y
y2 (x2 , y2)
w1
w w2
x1 x x2 x
Dari gambar 1.4 diatas koordinat titik berat benda dapat dihitung menggunakan persamaan :
w 1 .x 1 w 2 .x 2 w 1 .y 1 w 2 .y 2
xo ; yo
w1 w 2 w1 w 2
m1 .x 1 m 2 .x 2 m1 .y 1 m 2 .y 2
xo ; yo
m1 m 2 m1 m 2
Titik berat benda homogen berbentuk luasan ( dua dimensi ) :
A .x A 2 .x 2 A 1 .y 1 A 2 .y 2
xo 1 1 ; yo
A1 A 2 A1 A 2
.x .x .y 2 .y 2
xo 1 1 2 2 ; yo 1 1
1 2 1 2
Titik berat beberapa benda homogen yang berdimensi satu, dua dan tiga dapat dilihat pada tabel
berikut!
Tabel 1.2 Titik berat benda homogen berbentuk garis