Anda di halaman 1dari 2

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SOAL HITUNGAN PPh (BOBOT 60 %)


I. PAJAK PENGHASILAN (PPH)

PT. SUBUR MAKMUR, usaha perdagangan Alat Tulis Kantor di Jakarta, pada tahun 2018
mempunyai Daftar Rugi Laba Komersial sebagaimana kolom 1, 2 dan 3 pada Lampiran I;
Dalam rangka penghitungan PPh terhutang dan Penghitungan PPh Yang Masih Harus Dibayar
atau PPh Yang Lebih dibayar tahun 2018, terdapat keterangan-keterangan sebagai berikut:

1) Didalam Penjualan sebesar Rp. 30.760.000.000,- terdapat penjualan kepada


Kementerian Agama sebesar Rp. 3.960.000.000,- dimana jumlah tersebut termasuk PPN
10%;
2) Didalam Harga Pokok sebesar Rp. 21.184.000.000,- terdapat pembelian impor barang
dagangan dengan Nilai Impor sebesar Rp. 1.920.000.000,- PT. SUBUR MAKMUR sudah
mempunyai Angka Pengenal Importir;
3) Didalam Biaya Gaji, Bonus, THR sebesar Rp. 468.000.000,- terdapat pemberian Sembilan
Bahan Pokok kepada pegawai, dengan nilai total selama setahun Rp. 51.000.000,-
4) Biaya PPh Pasal 21 sebesar Rp. 23.400.000,- yang dibebankan perusahaan adalah PPh
Pasal 21 pegawai yang ditanggung PT. SUBUR;
5) Sewa gedung kantor sebesar Rp. 432.000.000,- adalah sewa untuk jangka waktu 5 tahun
yang dimulai sejak 1 Juni 2018 sampai dengan 31 Mei 2023;
6) Rata-rata pinjaman Rp. 480.000.000 dengan bunga 8% dan rata-rata deposito Rp.
400.000.000,- dengan bunga 6 %;
7) Didalam Biaya Telpon terdapat pembelian pulsa Hand Phone yang dibebankan
seluruhnya untuk bagian pemasaran sebesar Rp.3.400.000,-
8) Pembayaran Pajak-pajak Rp. 36.000.000,- terdiri dari :
a. Angsuran PPh Pasal 25 PPh bulan Desember 2017 sebesar Rp. 9.000.000,-
b. Pajak Kendaraan Bermotor milik perusahaan Rp. 22.400.000,-
c. Pajak Kendaraan Bermotor milik pemegang saham Rp. 4.600.000,-
9) Aktiva Tetap disusutkan dengan metode garis lurus (baik penyusutan komersial maupun
penyusutan fiskal). Biaya Penyusutan menurut perusahaan adalah Rp. 250.000.000,-
sedangkan bila dihitung menurut ketentuan perpajakan Rp. 186.375.000,-
10) Didalam Biaya lain-lain sebesar Rp. 357.728.000 terdapat:
a) Sumbangan untuk perayaan Hari Kemerdekaan R.I sebesar Rp. 16.000.000,-
b) Biaya perjalanan pemegang saham dan keluarganya ke luar negeri yang tidak ada
hubungan dengan perusahaan, sebesar Rp. 40.000.000,-
’11. Dividen....

11) Dividen-dividen tersebut berasal dari laba ditahan perusahaan pemberi dividen dan PT.
SUBUR MAKMUR mempunyai saham yang disetor pada pemberi dividen sebesar :
o 16 % dari seluruh modal disetor pemegang saham PT. XYZ;
o 35 % dari seluruh modal disetor pemegang saham PT. ABC.
12) Sisa kerugian yang belum dikompensasikan sebesar Rp. 1.700.807.000,dengan rincian :
- tahun pajak 2012 sebesar Rp.1.000.000.000,-
- Tahun pajak 2013 sebesar Rp. 700.807.000,-
13) Pajak atas penghasilan di Negara X (bukan Indonesia) setara dengan Rp.7.500.000;
14) PPh Pasal 25 tahun 2018 sebesar Rp. 1.376.365.263,- dengan rincian:
- Pokok Pajak Rp. 1.373.365.263,-
- Sanksi Rp. 3.000.000,-
15) Pihak-pihak yang seharusnya memotong atau memungut PPh telah melaksanakan
pemotongan dan pemungutan dengan benar dan tepat waktu;

Hitunglah :
PPh terhutang tahun 2018 dan PPh Yang Masih Harus (lebih) dibayar tahun 2018.

II. PPN DAN PPn BM (BOBOT 40 %).


PT. JAKARTA di Jakarta, baru mulai berproduksi komersil bulan April 2018. PT. JAKARTA
memproduksi barang-barang elektronik berupa kipas angin, setrika, radio-tape dan TV.
TV yang diproduksi termasuk dalam golongan barang mewah dan dikenakan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) sebesar 20%; PT. JAKARTA dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada tanggal 10 April 2018; Dalam bulan April, Mei dan Juni 2018
tercatat transaksi sebagai berikut:
TGLFAKTUR PAJAK
NO & NOTA RETUR TRANSAKSI HARGA KETERANGAN
(Rp.)

1. 04-04-2018 Pembelian Mesin 1.188.000.000 a)


2. 20-04-2018 Pembelian Onderdil Mesin 237.600.000 b)
3. 23-04-2018 Pembelian Komponen 240.000.000 b)
elektronik
4. 28-04-2018 Penjualan Kipas angin 601.920.000 a)

1. 02-05-2018 Penjualan Radio-tape 155.520.000 c)


2. 11-05-2018 Diterima retur penjualan Kipas 34.848.000 a)
Angin
3. 18-05-2018 Pemberian Cuma-Cuma radio- 147.806.208 d)
tape kepada pegawai.
4. 25-05-2018 Pembelian Mobil Sedan untuk 2.160.000.000 Termasuk PPN
Direktur Perusahaan 10% dan PPn
BM 40%
5. 27-05-2018 Pembelian Mobil Pick up untuk 756.000.000 b)
mengangkut hasil produksi
Catatan Tambahan :
a) Harga tersebut termasuk PPN;
b) Harga tersebut sebelum ditambah PPN;
c) Harga tersebut adalah harga sebelum laba 20% dan sebelum ditambah PPN;
d) Harga tersebut adalah harga kepada pembeli secara umum (setelah laba 20% dan ditambah PPN);
e) Semua PKP lawan transaksi PT. JAKARTA telah dikukuhkan sebagai PKP dan atas semua transaksi
tersebut diatas telah dibuatkan Faktur Pajak pada tanggal sesuai tanggal transaksinya diatas.

Hitunglah :
Bila berdasarkan SPT Masa PPN PT. JAKARTA Masa Pajak Maret 2018 tedapat kelebihan PPN
sebesar Rp.500.000,- Hitunglah PPN Yang Masih Harus Dibayar atau Lebih Dibayar untuk
masing-masing Masa Pajak April dan Mei 2018, dengan terlebih dulu menghitung Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) PPN.

---- 16-02-2021 ----

Anda mungkin juga menyukai