PERHATIAN:
1. Seluruh lembar soal ujian dikembalikan kepada Pengawas Ujian
2. Jawablah soal ujian pada kertas lembar jawaban yang disediakan
3. Kode ujian sesuai dengan Kode Mata Kuliah yang ada pada kartu ujian
4. Risiko kesalahan penulisan Mata Ujian dan Kode Ujian menjadi tanggung jawab peserta ujian sendiri
5. Soal ujian terdiri dari 2 (dua) nomor .
PT. SRIWIJAYA, usaha perdagangan Alat Tulis Kantor (ATK) di Jakarta, pada tahun 2015 mempunyai
Daftar Rugi Laba Komersial sebagaimana kolom 1, 2 dan 3 pada Lampiran I; Dalam rangka
penghitungan PPh terhutang dan Penghitungan PPh Yang Masih Harus Dibayar atau PPh Yang Lebih
dibayar di dalam SPT Tahunan PPh Badan 2015, terdapat keterangan-keterangan sebagai berikut :
’11. Dividen-........
11. Dividen-dividen tersebut berasal dari laba ditahan perusahaan pemberi dividen dan PT.
SRIWIJAYA mempunyai saham yang disetor pada pemberi dividen sebesar :
o 24,50 % dari seluruh modal disetor pemegang saham PT. XYZ;
o 25,50 % dari seluruh modal disetor pemegang saham PT. ABC.
12. Pihak-pihak yang seharusnya memotong atau memungut PPh telah melaksanakan pemotongan
dan pemungutan dengan benar dan tepat waktu;
13. Kerugian yang belum dikompensasikan sebesar Rp. 8.015.333.700,- dengan rincian :
- tahun pajak 2009 sebesar Rp. 1.556.010.250,-
- tahun pajak 2010 sebesar Rp. 1.500.000.000,-
- tahun pajak 2011 sebesar Rp. 4.959.323.450,-
Tugas Saudara:
1. Hitunglah PPh terhutang tahun 2015 dan PPh Yang Masih Harus (lebih) dibayar tahun 2015,
dengan terlebih dulu melakukan Rekonsiliasi Fiskal pada Lampiran I.
2. Apabila pada 5 September 2019, PT. SRIWIJAYA menyampaikan Pembetulan SPT Tahunan PPh
Badan tahun 2015 yang menyatakan Lebih Bayar Rp. 500.000.000,- Jelaskan apa pendapat
Saudara.
PT. SIGUNTANG di Jakarta, baru mulai berproduksi komersil bulan April 2015. PT. SIGUNTANG
memproduksi barang-barang elektronik berupa kipas angin, setrika, radio-tape dan TV. TV yang
diproduksi termasuk dalam golongan barang mewah dan dikenakan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPn BM) sebesar 20%; PT. SIGUNTANG dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
pada tanggal 1 April 2015; Dalam bulan April dan Mei 2015 tercatat transaksi sebagai berikut :
Tugas/ Pertanyaan :
1. Hitunglah PPN Yang Masih Harus Dibayar atau Lebih Dibayar untuk masing-masing Masa Pajak
April dan Mei 2015, dengan terlebih dulu menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN.
2. Dalam hal ada PPN dan atau PPn BM harus dibayar, kapan paling lambat PPN dan atau PPn
BM harus dibayarkan ke Bank Persepsi atau Kantor Pos, agar PT. SIGUNTANG tidak dikenakan
sanksi;
3. Kapan paling lambat SPT Masa PPN harus dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak untuk masa
pajak (April dan Mei 2015) tersebut diatas, agar PT. SIGUNTANG tidak dikenakan sanksi;