Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2015/2016

PROGRAM D III DAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
MATA UJIAN/KEL
PERBANAS : PERPAJAKAN
KODE/SKS
PER PERB : EKA4072 / 3 SKS
PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI – LANJUTAN (INTENSIF)
HARI/TANGGAL : SENIN / 30 MEI 2016
WAKTU/RUANG : 18.30 – 20.30 / 6605
DOSEN/NO. REG : DRS. SHAUFA / 90.649
JENIS SOAL : ESAI
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK
TIPE SOAL :-

PERHATIAN:
1. Seluruh lembar soal ujian dikembalikan kepada Pengawas Ujian
2. Jawablah soal ujian pada kertas lembar jawaban yang disediakan
3. Kode ujian sesuai dengan Kode Mata Kuliah yang ada pada kartu ujian
4. Risiko kesalahan penulisan Mata Ujian dan Kode Ujian menjadi tanggung jawab peserta ujian sendiri
5. Soal ujian terdiri dari 2 (dua) nomor .

I. SOAL HITUNGAN PPh (Bobot 60%)

PT. SRIWIJAYA, usaha perdagangan Alat Tulis Kantor (ATK) di Jakarta, pada tahun 2015 mempunyai
Daftar Rugi Laba Komersial sebagaimana kolom 1, 2 dan 3 pada Lampiran I; Dalam rangka
penghitungan PPh terhutang dan Penghitungan PPh Yang Masih Harus Dibayar atau PPh Yang Lebih
dibayar di dalam SPT Tahunan PPh Badan 2015, terdapat keterangan-keterangan sebagai berikut :

1. Didalam Penjualan sebesar Rp. 41.526.000.000,- terdapat penjualan kepada:


1) Pemda DKI Jakarta sebesar Rp. 4.950.000.000,- (tidak termasuk PPN 10%);
2) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Rp. 2.200.000.000,- (termasuk PPN 10%);
2. Didalam Harga Pokok sebesar Rp. 28.598.400.000,- terdapat pembelian impor barang dagangan
dengan Nilai Impor sebesar Rp. 2.375.000.000,- PT. SRIWIJAYA belum mempunyai Angka
Pengenal Importir;
3. Didalam Biaya Gaji, Bonus, THR sebesar Rp. 631.800.000,- terdapat pemberian Sembilan Bahan
Pokok kepada pegawai, dengan total nilai selama setahun Rp. 112.500.000,-
4. Biaya PPh Pasal 21 sebesar Rp. 31.590.000,- yang dibebankan perusahaan, adalah Tunjangan PPh
Pasal 21 yang diberikan PT. SRIWIJAYA untuk pegawai;
5. Sewa gedung kantor sebesar Rp. 4.665.600.000,- adalah sewa untuk jangka waktu 4 tahun yang
dimulai sejak 1 Juli 2015 sampai dengan 30 Juni 2019;
6. Rata-rata pinjaman Rp. 648.000.000 dengan bunga 8% dan rata-rata deposito Rp. 540.000.000,-
dengan bunga 6 %; (540.000.000 x 8%) koreksi positif
7. Didalam Biaya Telpon terdapat pembelian pulsa Hand Phone untuk bagian pemasaran sebesar
Rp. 4.590.000,- (4.590.000 x 50%) koreksi positif
8. Pembayaran Pajak-pajak Rp. 48.600.000,- terdiri dari :
a. Angsuran PPh Pasal 25 PPh bulan Desember 2014 sebesar Rp. 12.150.000,-
b. Pajak Kendaraan Bermotor milik perusahaan Rp. 30.240.000,-
c. Pajak Kendaraan Bermotor milik pemegang saham Rp. 6.210.000,-
9. Aktiva Tetap disusutkan dengan metode garis lurus (baik penyusutan komersial maupun
penyusutan fiskal). Jumlah Penyusutan Aktiva Tetap menurut Perhitungan perusahaan adalah Rp.
312.500.000,- sedangkan berdasarkan ketentuan perpajakan adalah Rp. 232.968.750,-
10. Didalam Biaya lain-lain sebesar Rp. 482.932.800 terdapat :
a) Sumbangan untuk perayaan Hari Kemerdekaan R.I sebesar Rp. 27.000.000,-
b) Biaya kuliah anak pemegang saham, sebesar Rp. 67.500.000,-

’11. Dividen-........
11. Dividen-dividen tersebut berasal dari laba ditahan perusahaan pemberi dividen dan PT.
SRIWIJAYA mempunyai saham yang disetor pada pemberi dividen sebesar :
o 24,50 % dari seluruh modal disetor pemegang saham PT. XYZ;
o 25,50 % dari seluruh modal disetor pemegang saham PT. ABC.
12. Pihak-pihak yang seharusnya memotong atau memungut PPh telah melaksanakan pemotongan
dan pemungutan dengan benar dan tepat waktu;
13. Kerugian yang belum dikompensasikan sebesar Rp. 8.015.333.700,- dengan rincian :
- tahun pajak 2009 sebesar Rp. 1.556.010.250,-
- tahun pajak 2010 sebesar Rp. 1.500.000.000,-
- tahun pajak 2011 sebesar Rp. 4.959.323.450,-

Pajak atas dividen di Luar Indonesia setara dengan Rp.9.375.000;


14. PPh Pasal 25 tahun 2015 sebesar Rp. 495.857.475,- dengan rincian:
- PPh Pasal 25 masa Januari s.d. November 2015 Rp. 451.786.018,-
- Surat Tagihan Pajak masa Desember 2015 dengan rincian :
o Pokok Pajak Rp. 41.071.457,-
o Sanksi Rp. 3.000.000,-

Tugas Saudara:
1. Hitunglah PPh terhutang tahun 2015 dan PPh Yang Masih Harus (lebih) dibayar tahun 2015,
dengan terlebih dulu melakukan Rekonsiliasi Fiskal pada Lampiran I.
2. Apabila pada 5 September 2019, PT. SRIWIJAYA menyampaikan Pembetulan SPT Tahunan PPh
Badan tahun 2015 yang menyatakan Lebih Bayar Rp. 500.000.000,- Jelaskan apa pendapat
Saudara.

II. SOAL PPN DAN PPn BM (BOBOT 40 %).

PT. SIGUNTANG di Jakarta, baru mulai berproduksi komersil bulan April 2015. PT. SIGUNTANG
memproduksi barang-barang elektronik berupa kipas angin, setrika, radio-tape dan TV. TV yang
diproduksi termasuk dalam golongan barang mewah dan dikenakan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPn BM) sebesar 20%; PT. SIGUNTANG dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
pada tanggal 1 April 2015; Dalam bulan April dan Mei 2015 tercatat transaksi sebagai berikut :

TANGGAL TRANSAKSI HARGA (Rp.) KETERANGAN


(1) (2) (3) (4)
04-04-2015 Pembelian Mesin 726.000.000 a)
20-04-2015 Pembelian Onderdil Mesin 60.000.000 b)
23-04-2015 Pembelian Komponen elektronik 120.000.000 b)
28-04-2015 Penjualan Kipas angin 198.000.000 a)

02-05-2015 Penjualan Radio-tape 240.000.000 c)


11-05-2015 Diterima retur penjualan Kipas Angin 41.817.600 a)
18-05-2015 Pemberian Cuma-Cuma radio-tape kepada 35.640.000 d)
pegawai.
Catatan Tambahan :
a) Harga tersebut termasuk PPN;
b) Harga tersebut sebelum ditambah PPN;
c) Harga tersebut adalah harga sebelum laba 40% dan sebelum ditambah PPN;
d) Harga tersebut adalah harga kepada pembeli secara umum (setelah laba 40% dan ditambah PPN);
e) Semua Penjual lawan transaksi PT. SIGUNTANG telah dikukuhkan sebagai PKP dan atas semua transaksi
tersebut diatas telah dibuatkan Faktur Pajak pada tanggal sesuai tanggal transaksinya diatas.

Tugas/ Pertanyaan :
1. Hitunglah PPN Yang Masih Harus Dibayar atau Lebih Dibayar untuk masing-masing Masa Pajak
April dan Mei 2015, dengan terlebih dulu menghitung Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN.
2. Dalam hal ada PPN dan atau PPn BM harus dibayar, kapan paling lambat PPN dan atau PPn
BM harus dibayarkan ke Bank Persepsi atau Kantor Pos, agar PT. SIGUNTANG tidak dikenakan
sanksi;
3. Kapan paling lambat SPT Masa PPN harus dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak untuk masa
pajak (April dan Mei 2015) tersebut diatas, agar PT. SIGUNTANG tidak dikenakan sanksi;

--UAS- PJK – R.6605- 30 Mei 2016-INTENSIF --

Anda mungkin juga menyukai