Tentang Bacaan Basmalah Dari Anas bin Malik bahwasanya dia telah berkata : Aku sholat di

belakang Rosulullah s.a.w, Abu Bakar, Umar dan Utsman mereka

Menurut Ibnu Rusydi –pengarang kitab Bidayatul Mujtahid- para membuka (bacaan) dengan “Alhamdu lillahi robbil ‘alamien” tidak
menyebutkan “Bismillahir rohmanirr rohiem” di awal bacaan maupun di
‘ulama berselisih tentang bacaan basmalah di dalam shalat, di
akhirnya. ( Shohih Muslim : 606 )
antaranya, Imam Malik berpendapat tidak boleh membaca basmalah
dalam shalat wajib, jahar maupun sirr, pada pembukaan surat al-Fatihah
maupun bacaan surat setelah surat al-Fatihah, dan memperbolehkan ‫ مَسِ َعيِن أَيِب َوأَنَا‬: ‫يد بْ ِن َعْب ِد اللَّ ِه قَ َال‬ َ ‫ َع ِن ابْ ِن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن ُمغَ َّف ٍل يَِز‬3-
dalam shalat sunnah.
َ َّ‫َي بُيَنَّ إِي‬ ِ َّ ‫ول { بِس ِم اللَّ ِه الرَّمْح ِن‬
Imam Abu Hanifah, ats-Tsauri dan Ahmad membacanya
‫ َومَلْ أ ََر‬: ‫ قَ َال‬,‫اك‬ ْ ‫الرحي ِم } َف َق َال أ‬ َ ْ ُ ُ‫أَق‬
dalam shalat secara sirr, dalam shalat yang sirr maupun yang ‫ض إِلَْي ِه‬ ِ
َ َ‫ َكا َن أ َْبغ‬, ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ ِ
َ ‫َص َحاب َر ُسول اللَّه‬
ِ ْ ‫أَح ًدا ِمن أ‬
ْ َ
jahar. Sedangkan Madzhab asy-Syafi’i berpendapat tetap dibaca di
awal al-Fatihah maupun surat sesudah al-Fatihah, dibaca jahar ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬ ِ ِ
َ ‫ت َم َع َر ُسول اللَّه‬
ِِ
َ ‫ فَِإيِّن قَ ْد‬,ُ‫َح َدثًا يِف اإْلِ ْساَل م مْنه‬
ُ ‫صلَّْي‬
dalam shalat jahar, dan dibaca sirr dalam shalat sirr.
Penyebab terjadinya beda pendapat itu ada dua masalah. ‫َح ًدا ِمْن ُه ْم َي ُقوهُلَا فَاَل‬
َ ‫َو َسلَّ َم َو َم َع أَيِب بَ ْك ٍر َوعُ َمَر َو َم َع عُثْ َما َن َفلَ ْم أَمْسَ ْع أ‬
Pertama adanya dua macam hadits yang berbeda, dan yang keduan
} ‫ني‬ ِ ِّ ‫َت ُق ْلها إِذَا أَنْت َقرأْت َف ُقل { احْل م ُد لِلَّ ِه ر‬
berbeda dalam memahami “Basmalah” merupakan bagian dari َ ‫ب الْ َعالَم‬ َ َْ ْ َ َ َ َ
ayat dari surat al-Fatihah atau bukan. Dari Ibnu Abdillah bin Mughoffal, Yazid bin Abdullah, dia berkata :
Ayahku mendengar aku mengucapkan “Bismillahir rohmanir rohim”.
Maka ayahku berkata, hai anakku hindarilah, saya tidak mendengar dari
seseorang di antara sahabat Rosulullah s.a.w. Itu hal baru yang
Hadits-hadits Tentang Membaca Basmalah
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬ ِ ِ
َ ‫ف َر ُسول اللَّه‬ َ ‫ت َخ ْل‬ ُ ‫صلَّْي‬
َ : ‫س قَ َال‬ ٍ َ‫ َع ْن َقتَ َادةَ َع ْن أَن‬-4
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َوأَيِب بَ ْك ٍر‬ ِ ِ
َ ‫ت َم َع َر ُسول اللَّه‬ ُ ‫صلَّْي‬َ ‫س قَ َال‬ ٍ َ‫ َع ْن أَن‬1-
‫ف أَيِب بَ ْك ٍر َوعُ َمَر َوعُثْ َما َن َر ِض َي اللَّهُ َعْن ُه ْم فَ َكانُوا اَل‬ َ ‫َو َسلَّ َم َو َخ ْل‬
‫الر ِحي ِم‬
َّ ‫َح ًدا ِمْن ُه ْم َي ْقَرأُ بِ ْس ِم اللَّ ِه الرَّمْح َ ِن‬
َ ‫َوعُ َمَر َوعُثْ َما َن َفلَ ْم أَمْسَ ْع أ‬ . ‫الر ِحي ِم } رواه النسائى وابن حبان‬
Dari Anas, dia berkata : Aku sholat di belakang Rosulullah s.a.w, Abu
َّ ‫ب { بِ ْس ِم اللَّ ِه الرَّمْح َ ِن‬ ِ ‫جَيْهرو َن‬
َُ
Bakar, Umar dan Utsman aku tidak mendengar seseorang dari mereka Dari Qotadah, dari Anas yang berkata : Aku pernah sholat di belakang
membaca “ bismillahir rohmanir rohim “. ( Shohih Muslim : 605 ) Rosulullah s.a.w, Abu Bakar, Umar dan Utsman r.a. mereka tidak
menjaharkan “bismillahir rohmanir rohim”.

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ٍِ ( HR An-Nasa’i dan Ibnu Hibban )

َ ِّ ‫ف النَّيِب‬ ُ ‫صلَّْي‬
َ ‫ت َخ ْل‬ َ ‫س بْ ِن َمالك أَنَّهُ قَ َال‬ ِ َ‫ َع ْن أَن‬2-
‫ني‬ ِ ِّ ‫ب احْل مد لِلَّ ِه ر‬
َ ‫ب الْ َعالَم‬ َْ
ِ ‫وأَيِب ب ْك ٍر وعُمر وعُثْما َن فَ َكانُوا يسَت ْفتِحو َن‬
ُ َْ ‫ت َو َراءَ أَيِب ُهَر ْيَر َة َف َقَرأَ بِ ْس ِم اللَّ ِه‬
ُ ‫صلَّْي‬:
ِ
َ ‫ َع ْن نُ َعْي ٍم الْ ُم ْجم ِر قَ َال‬- 5
َ َ َ ََ َ َ َ
ِ ‫الر ِحي ِم يِف أ ََّو ِل قِراء ٍة واَل يِف‬ ِ ‫الر ِحي ِم مُثَّ َقرأَ بِأ ُِّم الْ ُقر‬
‫آن َحىَّت إِ َذا َبلَ َغ‬
‫آخ ِر َها‬ َ ََ َّ ‫اَل يَ ْذ ُكُرو َن بِ ْس ِم اللَّ ِه الرَّمْح َ ِن‬ ْ َ َّ ‫الرَّمْح َ ِن‬
 ‫ني‬ ِ ‫وب علَي ِهم واَل الضَّالِّني } َقَ َال ِآمني َف َق َال الن‬
ِ ُ ‫{ َغرْيِ الْم ْغ‬
َ ‫َّاس آم‬
ُ َ َ َ ْ َْ ‫ض‬ َ
Dari Nu’aim al-Mujmir, dia berkata : Aku sholat di belakang Abu Hurairoh
dia membaca “bismillahir rohmanir rohim” kemudian membaca ummul
qur’an, ketika sampai pada “ghoiril maghdhubi ‘alaihim wa ladh-dholien”
dia membaca “amien” dan orang-orang pun membaca “amien”. (HR An-
Nasa’i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Di akhir hadits ada kata-kata Abu Hurairoh : Demi jiwaku yang ada di
tangan-Nya, sungguh aku menyamakan kalian dengan sholatnya
.Rosulullah s.a.w

Penjelasan :
1- Hadits pertama sampai dengan hadits ke empat merupakan
hadits-hadits yang saling menguatkan. Kata-kata dalam hadits-
hadits itu “tidak mendengar” bukan berarti tidak membaca,
mungkin memang tidak membaca atau membaca dengan sirr.