Anda di halaman 1dari 6

Materi Pelatihan

Pokok Bahasan IX : Identifikasi Modal Dasar Desa

Identidikasi Modal Dasar Desa

Potensi secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti
kemampuan, kekuatan, kesanggupan dan daya yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan; sedangkan wilayah dalam hal ini bermakna ingkungan daerah (propinsi,
kabupaten, kecamatan, atau desa). Untuk keperluan ini bisa dipilih wilayah tertentu,
misalnya meliputi potensi wilayah desa. Jadi “potensi desa mengandung arti
kemampuan yang dimiliki desa yang memungkinkan untuk dikembangkan

Kemampuan yang dimiliki suatu desa yang mungkin untuk dikembangkan tetap
selamanya akan menjadi “potensi” bila tidak diolah, atau didayagunakan menjadi suatu
“realita” berwujud kemanfaatan kepada masyarakat. Karena itu potensi wilayah
memerlukan upaya-upaya tertentu untuk membuatnya bermanfaat kepada
masayarakat.

Dalam melakukan pemetaan dan identifikasi potensi lingkungan desa, Pendamping


Desa berbeda dengan Fasilitator dalam menerapkan metode identifikasi. Fasilitator
Program Desa Berdaulat cenderung melakukan identifikasi dengan konsep SLA
(Sustainable Livelihood Approach), sedangkan Pendamping Desa lebih cenderung
menggunakan PRA

Apa Participatory Rural Appraisal (PRA) itu?. PRA adalah:

 “suatu metode untuk memahami desa secara partisipatif, dalam upaya memahami
permasalahan dan upaya antisipasi yang dibutuhkan, dengan berdasarkan pada
potensi dan kendala sumber daya yang tersedia”.
 “sebuah studi sebagai titik awal untuk memahami situasi lokal, yang dilakukan oleh
suatu tim multi-disiplin, dimana pertanyaan-pertanyaannya tidak dapat
diidentifikasikan lebih dahulu sebagaimana dalam riset konvensional” .

1 Pelatihan Politik Desa


Materi Pelatihan
Pokok Bahasan IX : Identifikasi Modal Dasar Desa

 “suatu pengalaman belajar bersama secara intensif, sistematis, dan semi-terstruktur


yang dilakukan di masyarakat dengan tim multi-disiplin, dimana anggota
masyarakat termasuk sebagai peserta aktif
PRA adalah sekumpulan metode/pendekatan yang diharapkan dapat digunakan untuk
memfasilitasi masyarakat untuk:

 saling berbagi pengetahuan dan pengalaman;


 menganalisis kondisi kehidupannya; dan
 membuat rencana kegiatan berdasarkan hasil analisisnya

Dalam menggunakan PRA ada beberapa prinsip dasar yang harus dipegang oleh
Pendamping Desa dalam melakukan pemetaan dan identifikasi potensi desa, antra lain
:

 Melibatkan kelompok masyarakat (mewakili)


 Masyarakat setempat sebagai pelaku utama
 Penerapan prinsip trianggulasi
 Berorientasi praktis
 Optimalkan hasil
 Santai dan Informal
 Prinsip demokrasi

Setelah memamahi prinsip – prinsip dasar PRA, maka berikutnya adalah melakukan
Langkah-langkah Pelaksanaan PRA yaitu :

 Persiapan
 Pelatihan
 Penyusunan Tim PRA
 Pendefinisisan tujuan PRA

2 Pelatihan Politik Desa


Materi Pelatihan
Pokok Bahasan IX : Identifikasi Modal Dasar Desa

 Pembuatan Desain Kegiatan PRA


 Kunjungan Awal
 Pelaksanaan Pra
 Penjelasan Maksud, Tujuan, dan Proses PRA
 Diskusi Penggalian Informasi
 Pendokumentasian Hasil Diskusi
 Presentasi Hasil Diskusi
 Perumusan Rencana Aksi
 Tindak Lanjut
 Perincian Rencana Aksi
 Pelaksanaan Secara Partisipatif
 Pengelompokan Data dan Informasi

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


1. Identifikasi Data Sekunder
Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari
keadaan desa / wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada dalam bentuk
dokumen tertulis yang dibuat oleh pihak tertentu (dinas/instansi/LSM dll).

Data sekunder diperlukan sebagai dasar dalam memahami kondisi wilayah dan
masyarakatnya dalam rangka mengidentifikasi data/informasi apa yang diperlukan
dalam kegiatan PRA.

Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung PRA dalam
rangka pelaksanaan Program Desa Berdaulat diantaranya :

 Data agroklimat wilayah


 Batas wilayah
 Kependudukan
 Kelembagaan formal dan non formal yang ada di wilayah
 Tata guna lahan

3 Pelatihan Politik Desa


Materi Pelatihan
Pokok Bahasan IX : Identifikasi Modal Dasar Desa

 Jenis usaha masyarakat


 Sarana dan prasarana di wilayah
 Program-program pembangunan pertanian yang sedang berjalan atau yang pernah
dilaksanakan di wilayah
 Teknologi yang diterapkan

Langkah Langkah Penerapan


 Mengidentifikasi kebutuhan data/informasi yang diperlukan untuk menyusun
perencanaan program Desa Berdaulat
 Memilih dan memilah data/informasi mana yang sudah tersedia, sudah di
kumpulkan atau di dokumentasikan oleh pihak lain (dinas/instansi/LSM dll).
 Mendiskusikan dimana dan siapa sumber setiap jenis data yang dimaksud, sebelum
membagi tugas diantara anggota tim untuk melakukan pengumpulan data.
 Menyajikan data/informasi yang telah dikumpulkan agar semua anggota tim dapat
membaca, mengerti dan memahami kondisi/keadaan wilayahnya .
 Melakukan telaahan bersama pada setiap topik yang berkaitan dengan pengkajian
lingkungan yang akan dilakukan, misalnya dengan menghubungkan antara satu
data dengan data lainnya sehingga dapat terlihat masalah-masalah, potensi atau
peluang pengembangan potensi ekonomi program Desa Berdaulat di wilayah
tersebut.

2. IDENTIFIKASI DATA
Pembuatan Peta Sumberdaya Desa
Peta secara sederhana diterjemahkan sebagai gambar wilayah dimana informasi
diletakkan dalam bentuk simbol-simbol. Sebagai media informasi, peta dimanfaatkan
untuk membantu pengambilan keputusan. Peta yang akan dibuat lebih merupakan
sarana untuk membantu proses diskusi pemahaman kondisi wilayah. Dengan
demikian, peta bukan sekedar merupakan hasil dari diskusi tetapi lebih dari itu yaitu
bagian dari proses diskusi.

4 Pelatihan Politik Desa


Materi Pelatihan
Pokok Bahasan IX : Identifikasi Modal Dasar Desa

Identifikasi Kegiatan Usaha atau Mata Pencaharian


Teknik kajian mata pencaharian adalah teknik PRA yang digunakan memfasilitasi
diskusi mengenai berbagai aspek mata pencaharian masyarakat. Jenis-jenis mata
pencaharian beserta aspek-aspeknya, digambarkan dalam sebuah bagan.

Jenis Informasi yang diidentifikasi meliputi:

 mata pencaharian bidang pertanian seperti pertanian tanaman pangan, peternakan,


perkebunan, perikanan;
 mata pencaharian bidang non pertanian seperti industri makanan, pertenunan,
kerajinan, gerabah dan lain-lain; dan (c) ata pencaharian bidang jasa seperti buruh,
tukang, transpot dan lain-lain

Peta Transek Desa atau Penelusuran Lokasi


Arti harfiah transek adalah gambar irisan muka bumi. Pada awalnya transek digunakan
oleh para ahli lingkungan untuk mengenali dan mengamati wilayah-wilayah ekologi.
Sebagai teknikPRA, Teknik Penelusuran Lokasi (transek) adalah teknik PRA untuk
melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan
jalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil
pengamatan dan lintasan tersebut kemudian dituangkan dalam bagan atau gambar
irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih lanjut.

Identifikasi Kalender Musim

Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik PRA yang memfasilitasi pengkajian
kegiatan –kegiatan dan kejadian-kejadian yang terjadi berulang dalam satu kurun waktu
tertentu ( musiman) dalam kehidupan masyarakat

5 Pelatihan Politik Desa


Materi Pelatihan
Pokok Bahasan IX : Identifikasi Modal Dasar Desa

Kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan itu dituangkan dalam kalender kegiatan atau


keadaan-keadaan , biasanya dalam jarak waktu satu tahun ( 12 bulan).

Identifikasi Kecenderungan Usaha Pertanian


Teknik pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan adalah teknik PRA yang
dapat menggambarkan perubahan-perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta
kegiatan masyarakat dari waktu kewaktu. Dari besarnya perubahan, hal-hal yang
diamati yang dapat berkurang, tetap atau bertambah, kita bisa memperoleh gambaran
adanya kecenderungan umum perubahan yang akan berlanjut di masa yang akan
datang.

Hubungan Kelembagaan
Masyarakat dalam melakukan aktivitas kesehariannya, baik secara langsung atau tidak
sering berinteraksi dengan berbagai kelembagaan lain apakah itu pemerintahan atau
swadaya masyarakat. Dalam interaksi ini, kedua belah fihak mempunyai peran yang
berbeda dan dari tujuan yang umum dijumpai, masyarakat adalahpenerima, mungkin
ada juga sebagai pelaku.

Pada saat interaksi itu terjadi atau bahkan setelah suatu kegiatan berakhir, masyarakat
selalu akan menilai bagaimana keterkaitan dan sumbangan yang diberikan oleh
lembaga-lembaga tersebut, adakah menyentuh langsung kepentingan atau aktivitas
mereka, bahkan mungkin sama sekali tidak ada hubungan dengan masyarakat.

Teknik pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan merupakan teknik PRA yang


digunakan untuk memfasilitasi kajian hubungan anatara masyarakat dengan lembaga –
lembaga yang terdapat dilingkungannya. Hasil pengkajian dituangkan dalam Diagram
Venn ( sejenis diagram lingkaran /intersecsion), yang akan menunjukkan besarnya
manfaat, pengaruh dan dekatnya hubungan suatu lembaga dengan masyarakat.

6 Pelatihan Politik Desa

Anda mungkin juga menyukai