2. Implantasi Pacemaker
Bila pasien mengalami bradikardia berat dengan ssick sinus syndrome
atau blok jantung derajat-tiga, implantasi pemacu jantung elektronik sering
dilakukan. Oleh sebab itu alat ini yang semakin canggih dan dapat diandalkan,
bermanfaat bagi pasien dengan disfusi nodus sinus, blok AV, dan blok
bifasikular atau trifasikular. Alat ini juga dapat bermanfaat bagi pasien dengan
sinkop neurogenetik yang parah, yaitu keadaan dengan adanya periode jeda
lebih dari 3 detik antara denyut jantung akibat stimulus sinus karotikus.
3. Focus eksitasi ektopik
Normalnya, sel miokardium tidak melepaskan implus secara spontan,
dan kecil kemungkinannya untuk terjadi pelepasan implus sepontan dari berkas
His serta sistem Purkinje karena pelepasan implus pemacu jantung normal dari
nodus SA lebih cepat dari pada kecepatan pelepasan implus spontan dari kedua
sistem tersebut. Meskipun pada keadaan abnormal, serabut His-Purkinje atau
serabut mio kardium dapat melepaskan implus secara spontan. Pada kondisi ini,
jantung dikatakan mengalami peningkatan automatisitas. Bila suatu focus
ektopik yang mudah melepaskan terangsang melepaskan implus, hasilnya
adalah denyut yang timbul sebelum denyut jantung normal berikutnya yang
dihaapkan dan mengganggu irama jantung untuk sementara (ekstrasistol atau
denyut premature atrium, nodus, atau ventrikel). Bila focus tersebut
melepaskan implus berulang kali pada frekuensi yang lebih tinggi dari pada
frekuensi dinodus SA, takikardi yang cepat dan teratur akan terjadi (takikardi
paroksimal atrium, ventrikel atau nodus atau flutter atrium).
4. Reentry
Penyebab aritma paroksimal yang lebih sering adalah efekmpada
konduksi yang menimbulkan perjalanan gelombag eksitasi secra kontinu
disirkuit tertutup (gerakan sirkus ). Misalnya, bila terdapat bok sementara
pada satu sisi pada bagian sistem konduksi, implus dapat bergerak menyusuri
sisi yang lain. Bila keudian blok menghilang ,implus data bergerak kearah yang
berlawan pada sisi yang sebelumnya mengalami blok, kembali keasal dan
kemudian turun lagi, yang embentuk gerakan sirkuit. contoh keadaan tersebut
dalam cincin jringan diperliharkan pada gambar 28-12. Bila reentry tersebut
terjadi dinodus AV, aktivits yang masuk kembai akan menyebabkan
depolarisasi atrium dan menghasilkan denyut atrium yang disebutpantulan
(echobeat). Selai itu, aktivitas yang masuk kembali dinodus menjalar balik ke
ventrikel dan menghasilkan takikardia nodus paroksismal. Geraka sirkus dapat
juga terjadi diserabut otot atrium atau ventrikel. Pada individu pada berkas
tambahan abnormal jaringan penghantar yang menghubungkan atrium dan
ventrikel (brrkas kent; lihst uraian berikutnya), aktivitas sirkus dapat berjalan
satu arah melalui nodus AV dan dengan arah lain melalui berkas sehingga
melibatkan atrium dan ventrikel.
5. Aritmia Atrium
Eksistensi yang menyebar dari focus independen yang melepaskan
implus diatrium, merangsang nodus AV sebelum waktunya dan dihantarka ke
ventrikel. Geombang P ekstrasistol atrium adalah gelombang
9. Resusitasi jantung-paru
Meskipun fibrilasi ventrikel dapat ditimbulkan oleh kursi listrik, namun
fibrilasi tersebut seringkali dapat dihentikan dan diubah menjadi irama sinus
normal oleh syok listrik. Defibrillator elektronik sekarag tersedia tidak hanya
dirumah sakit, tetapi juga diambulans, perawat terbang komersial, dan diberapa
fasilitas umum seprti pertokoan. Alat ini sebaiknya digunakan secepat mungkin.
Ukura difibrilator telah semakin kecil dan kecanggihanya telah meningkat
sedemikian rupa sehingga dapat ditanam pada pembedahan pasien yang
beresiko tinggi mengalami serangan fibrilasi ventrikel dan deprogram untuk
melepaskan implus secara otomatisdalam waktu 5-10 detik setelah terjadinya
takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel (Gambar 28-15).
Pada pasien yang mngalami henti jantung atau fibrilasi jantung, curah
jantung dan perfusi koronerdapat dipertahankan sebagian oleh pijat jantung
tertutup didada. Orang yang melakukan pijat jantung luar meletakkan pangkal
telpak tanga pada bagian bawah sternum diatas processus xiphodeus dan
pangkal telapak tangan lainya diatas tangan ya g petama (Gambar 28-16).
Tekanan dibuat lurus kebawah , dengan menekan sternum ke 4 atau 5 cm
kearah tulang belakang. Prosedur ini diulangi 80-100 kali permenit. Perlu
diingat bahwa ketika jantung berhenti mendadak, vena paru, jantung kiri, dan
arteri terisi penuh oleh darah beroksigen sehingga yang pertama kali perlu
diprhatikan adalah sirkulasi. Namun, jika pernafasan juga berhenti dan tidak
pulih, resusitasi jantung (RJP) yang lengkap hendaknya dimulai.
Pijat jantung hendaknya diselingi dengan pernapasan mulut-ke mulut (lihat
Bab 37) denagnfrekuensi satu ventilasi untuk lima pemijatan jantung.
Anatomi jantung :
Irama jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan secara
spontan , oleh sel-sel khusus yang terdapat pada atrium kanan (dekat muara
vena cava superior dan inforior ), yaitu SA node (simpul sinotrial). SA node ini
bertindak sebagai “pace maker”; bergetarnya SA node berkisar 72 kali
permenit. Getaran tersebut dapat meningkat atau menurun diatur oleh saraf
eksternal jantung yang merupakan respon/jawaban kebutuhan darah oleh tubuh.
Isyarat listrik dari SA node menyebabkan depolarisasi otot atrium.
Saraf dan otot jantung dapat dipandang sebagai sumber listrik tertutup
dalam suatu konduktor listrik dada dan perut (tarso). Hal ini nyata sekali bahwa
tidak mungkin mengukur kelistrikan jantung secara langsung . informasi untuk
diagnostik akan tercapai dengan mengukurbpotensial listrik diberbagai tempat
permukaan tubuh yang dihasilkan jantung.