Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MK : MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI

DOSEN PENGAJAR : DR. IR. MURSHAL MANAF, MT

S. KAMRAN AKSA ST, MT

“MASALAH MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK”

DISUSUN OLEH :

FARAH ALIVIA YUNITA LAOH

NIM : 4516042043

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2018
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000
pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati
peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220
juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.

Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi telah


membawa dampak yang positif dalam hubungan antar bangsa khususnya
dalam hubungan ekonomi international. Perkembangan lain yang telah
memperpendek jarak iniadalah perombakan dan pembaharuan dalam sektor
transportasi. Kontainerisasi dalam bidang angkutan laut telah merombak
strategi dan struktur armada angkutan kapal-kapal tradisional. Begitu pula
kemajuan dalam dunia penerbangan, kereta api dan jalan raya telah
mendorong mobilitas barang dan penumpang dari satu Negarake negara lain
diseluruh dunia. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam
bidang informasi dan trasnportasi telah mempermudah hubungan antar
bangsa baik yang menyangkut bidang sosial budaya mauoun bidang ekonomi
internasional.

Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived


demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka
makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian
nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus
diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringan di mana
kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan
keterpaduan jaringan.

Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang


peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara
daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan
menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu
sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui
transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut
merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.

Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi (economy of


scope), dan keterkaitan (interconnectedness) harus tetap menjadi
pertimbangan dalam pengembangan transportasi dalam kerangka
desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap didengungkan akhir-akhir ini.
Ada satu kata kunci ini disini, yaitu integrasi, di mana berbagai pelayanan
transportasi harus ditata sedemikian rupa sehingga saling terintegrasi,
misalnya truk pengangkut kontainer, kereta api pengangkut barang,
pelabuhan peti kemas, dan angkutan laut peti kemas, semuanya harus
terintegrasi dan memungkinkan sistem transfer yang terus menerus
(seamless).

Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat


dipenuhi oleh sistem transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta
pelayanan pelabuhan dan bandara yang efisien. angkutan udara, darat, dan
laut harus saling terintegrasi dalam satu sistem logistik dan manajemen yang
mampu menunjang pembangunan nasional.

Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia


berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti
Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi
pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem
transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar,
baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar
konsumsi dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.

Tujuan utama dari manajemen logistik adalah mengembangkan


operasi yang terpadu. Manajemen kegiatan logistik individual seringkali di
bawah perngarahan dan pengawasan dari berbagai departemen dalam suatu
perusahaan. Bila dilihat dari siklus fungsi-fungsi logistik maka tahap pertama
fungsi logistik adalah rencana kebutuhan logistik. Tahap berikutnya yakni
tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-barang logistik
untuk menunjang pelaksanaan tugas seluruh organisasi. Pelaksanaan suatu
rencana logistik yang telah direvisi itu biasanya menyangkut modifikasi
prosedur operating atau perubahanbesar dalam jaringan kerja sistem yang
ada. Bergantung pada situasi perencanaannya,banyak sekali pengumpulan
dan analisa data yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikansuatu
rencana.

Dalam perusahaan Freight forwarding ada bagian/divisi logistik


terutama logistik transportasi, yang bertugas sebagai armada dalam
pengangkutan barang baik itu barang eksport maupun barang impor.
Perusahaan freight forwarding biasanya memiliki sendiri armada
angkutannya, namun tidak menutup kemungkinan bilaperusahaan tersebut
menyewa atau menyerahkan semua urusan transportasi kepada pihak ketiga
(di-outsource). Faktor tersebut ditentukan oleh tingkat layanan dan biaya dari
kedua pilihan.

Bagian/divisi logistik transportasi bertanggung jawab langsung atas


tersedianya dan terjaminnya kendaraan yang akan digunakan sebagai sarana
pengankut bagieksportir untuk memperlancar barang ekspor yang akan
dikirim. Tersedianya armada angkutan tersebut diusahakan harus sesuai
dengan kebutuhan/permintaan eksportir dan harus siap dipabrik/gudang
eksportir pada saat stuffing dalam waktu yang ditentukan. Hal tersebut
merupakan salah satu cara untuk memberikan kepuasaan terhadap
konsumen /eksporter /importer.

Dalam pelaksanaannya, banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi


jalannya kegiatan operasional logistik transportasi baik itu faktor eksternal
maupun faktor internal. Faktor-faktor tersebut dapat berdampak positif
terhadap jalannyaperusahaan tetepi juga dapat berdampak negative.
B. Kajian Pustaka
Transportasi adalah perpindahan/pergerakan  barang atau orang dari
satu lokasi ke lokasi lain. Memindahkan orang atau barang dari satu tempat
ke tempat lain, berarti memindahkannya dari satu tata guna lahan ke tata
guna lahan yang lain, yang berarti pula mengubah nilai ekonomi orang atau
barang tersebut. Salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan
atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang
efisien antara potensi tata guna lahan dengan kemampuan transportasi.

Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan,


mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat
ke tempat lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau
dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan menurut Nasution
(2008) adalah sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan.

Pada dasarnya permintaan angkutan diakibatkan oleh hal- hal berikut


(Nasution, 2004 dalam Herry 2006);

1. Kebutuhan manusia untuk berpergian dari lokasi lain dengan tujuan


mengambil bagian di dalam suatu kegiatan, misalnya bekerja, berbelanja,
kesekolah, dan lain- lain.

2. Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi di


lokasilain.

Pengangkutan sebagai usaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berdasarkan suatu perjanjian


b. Kegiatan ekonomi di bidang jasa
c. Berbentuk Perusahaan
d. Menggunakan alat angkut mekanik
Menurut (Fidel Miro, 2005) Dalam pengertian lain transportasi diartikan
sebagai usaha pemindahan atau pergerakan dari suatu lokasi ke lokasi yang
lainnya dengan menggunakan suatu alat tertentu. Dengan demikian maka
transportasi memiliki dimensi seperti lokasi (asal dan tujuan), alat (teknologi)
dan keperluan tertentu (Miro,1997). Sistem transportasi selalu berhubungan
dengan kedua dimensi tersebut, jika salah satu dari ketiga dimensi tersebut
tidak ada maka bukanlah termasuk transportasi

Sedangkan fungsi transportasi menurut Marlok (1984) adalah untuk


menggerakan atau memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan sistem tertentu untuk tujuan tertentu.
Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan
akhir, oleh karena itu permintaan akan jasa transportasi dapat disebut
sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya
permintaan akan komoditi atau jasa lainnya. Dengan demikian permintaan
akan transportasi baru akan ada apabila terdapat faktor-faktor pendorongnya.
Permintaan jasa transportasi tidak berdiri sendiri, melainkan tersembunyi
dibalik kepentingan yang lain (Morlok, 1984).

Keempat sistem tersebut saling berinteraksi membentuk sistem


transportasi secara makro. Interaksi antar sistem kegiatan dan sistem
jaringan akan menimbulkan pergerakan manusia/barang dalam bentuk
pergerakan kendaraan. Perubahan pada sistem kegiatan akan membawa
pengaruh pada sistem jaringan melalui suatu perubahan pada tingkat
pelayanan pada sistem pergerakan. Begitu pula dengan perubahan pada
sistem jaringan akan mengakibatkan sistem kegiatan melalui peningkatan
mobilitas dan aksesibillitas dari sistem pergerakan tersebut.
Sistem pergerakan sangat penting dalam mengakomodasikan sistem
pergerakan agar tercipta sistem pergerakan yang lancar dan selanjutnya akan
berpengaruh pula pada sistem jaringan kegiatan, jadi ketiganya saling
mempengaruhi. Transportasi mempunyai jangkauan pelayanan, yang
diartikan sebagai batas geografis pelayanan yang diberikan oleh transportasi
kepada pengguna transportasi tersebut. Jangkauan pelayanan ini didasarkan
pada lokasi asal dan tujuan.
C. Pembahasan
Transportasi adalah perpindahan/pergerakan  barang atau orang dari
satu lokasi ke lokasi lain. Memindahkan orang atau barang dari satu tempat
ke tempat lain, berarti memindahkannya dari satu tata guna lahan ke tata
guna lahan yang lain, yang berarti pula mengubah nilai ekonomi orang atau
barang tersebut. Salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan
atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang
efisien antara potensi tata guna lahan dengan kemampuan transportasi .
Transportasi adalah salah satu kegiatan yang menyangkut  peningkatan
kebutuhan manusia, yakni dengan mengalokasikan barang dari satu tempat
ke tempat lain yang berbeda, maka sangat perlu adanya perusahaan yang
mampu memfasilitasi keperluan transportasi ini. Menurut ahli manajemen,
manajemen memiliki beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan dan evaluasi.

Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia


berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti
Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi
pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem
transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar,
baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar
konsumsi dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.

Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata rantai jaringan


distribusi barang dan penumpang telah berkembang sangat dinamis serta
berperan didalam menunjang pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya
maupun pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan
pertumbuhan ekonomi secara langsung sehingga transportasi mempunyai
peranan yang penting dan strategis. Keberhasilan sektor transportasi dapat
dilihat dari kemampuannya dalam menunjang serta mendorong peningkatan
ekonomi nasional, regional dan lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan
nilai-nilai sosial dan budaya yang diindikasikan melalui berbagai indikator
transportasi antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas
keterjangkauan, beban publik dan utilisasi.

Pengertian pengadaan dalam buku manajemen logistik ialah segala


kegiatan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa
berdasarkan peraturan yangberlaku dengan menciptakan sesuatu yang
tadinya belum ada menjadi ada. Pengadaan dapa mempengaruhi
keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam
proses tersebut, karena itu pengadaan harus dianggap sebagai fungsi yang
strategis dalam manajemen logistik, dimana dalam pelaksanaan pengadaan
ini harus tersedia dalam jumlahyang cukup, pada waktu yang tepat dan harus
diganti dengan cara berkesinambungan dan teratur. Dengan pelaksanaannya
yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yangberlaku.

Dunia logistic tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya


transportasi. Memang unsur-unsur logistic secara global terdiri dari 4 point,
yaitu warehouse, transport, management dan system. Namun kalau dihitung
dari unsur biaya yang timbul karena aktifitas logistic maka unsur transport
menjadi yang nomor satu, yakni sekitar 60%-75% dari seluruh biaya logistic
yang dikeluarkan. Transportasi secara hakikat erat berhubungan dengan
truck atau mobil. Namun secara harafiah transportasi adalah kegiatan
memindahkan suatu barang antar gudang atau antar tujuan. Untuk
memindahkan memang diperlukan sarana moda transportasi dan salah
satunya adalah truck. Sebagai pendukung aktifitas logistic di perusahaan,
transportasi senantiasa berusaha memberikan biaya yang minimum untuk
suatu kegiatan logistic yang diberikan. Untuk meminimumkan biaya ini, perlu
kiranya suatu data-data yang dapat mengukur poin mana yang dapat
diefisienkan atau kalau perlu ditiadakan tanpa menganggu kelancaran
aktifitas operasional. Jika sudah ditemukan bagian mana yang dapat
diefisienkan, maka kita harus dapat melakukan prioritas mana yang harus
dijalankan terlebih dahulu sehingga tahap satu dengan tahap lainnya tidak
akan saling mengganggu atau kontra produktif. Ada lima unsur pokok
transportasi, yaitu:
a. Manusia, yang membutuhkan transportasi
b. Barang yang diperlukan manusia
c. Kendaraan sebagai sarana transportasi
d. Jalan sebagai prasarana transportasi
e. Organisasi sebagai pengelola transportasi

Pada dasarnya, ke lima unsur di atas saling terkait untuk terlaksananya


transportasi, yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan
sampai ke tempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal
diangkut. Dalam hal ini perlu diketahui terlebih dulu ciri penumpang dan
barang, kondisi sarana dan konstruksi prasarana, serta pelaksanaan
transportasi.

Sistem manajemen transportasi (english: transportation management


system) adalah rangkaian sistem atau pengelolaan terhadap moda
transportasi oleh suatu kelompok atau golongan. Jasa transportasi
merupakan salah satu faktor pemasukan (input) dari kegiatan produksi,
perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya. Manusia sangat
membutuhkan transportasi untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat
beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa.
Kemudahan yang diperoleh karena transportasi bagi manusia adalah
mudahnya mengatasi jarak antara sumber daya manusia dengan sumber
daya alam atau barang produksi yang dibutuhkan manusia yang terletak pada
masing-masing geografi.
D. Kesimpulan
Transportasi adalah salah satu kegiatan yang menyangkut 
peningkatan kebutuhan manusia, yakni dengan mengalokasikan barang dari
satu tempat ke tempat lain yang berbeda, maka sangat perlu adanya
perusahaan yang mampu memfasilitasi keperluan transportasi ini. Menurut
ahli manajemen, manajemen memiliki beberapa fungsi yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia
berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti
Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi
pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem
transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap
pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian.
Dunia logistic tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya
transportasi. Memang unsur-unsur logistic secara global terdiri dari 4 point,
yaitu warehouse, transport, management dan system. Namun kalau dihitung
dari unsur biaya yang timbul karena aktifitas logistic maka unsur transport
menjadi yang nomor satu, yakni sekitar 60%-75% dari seluruh biaya logistic
yang dikeluarkan. Transportasi secara hakikat erat berhubungan dengan
truck atau mobil.
Sistem manajemen transportasi (english: transportation management
system) adalah rangkaian sistem atau pengelolaan terhadap moda
transportasi oleh suatu kelompok atau golongan. Jasa transportasi
merupakan salah satu faktor pemasukan (input) dari kegiatan produksi,
perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.
E. Daftar Pustaka
1. http://raodealifputrijatisultra.blogspot.co.id
2. http://slideplayer.info/slide/3228050/
3. http://sylhadisaputri19.blogspot.co.id
4. https://www.google.co.id/search?q
5. https://www.google.co.id/search?rlz

Anda mungkin juga menyukai